Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Commented [U1]: SEHARUSNYA MENJABARKAN


TENTANG HIPOGLIKEMI
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja

insulin, atau kedua-duanya (Ernawati, 2012). Terdapat komplikasi akut yang

dapat muncul pada penderita diabetes mellitus salah satunya adalah

hipoglikemi dimana keadaan tubuh dengan kadar glukosa darah sewaktu

dibawah 60 mg/dl lebih rendah dari kebutuhan tubuh (Smeltzer, 2001).

Berdasarkan data WHO tahun 2011 jumlah penderita diabetes mellitus

di dunia mencapai 200 juta jiwa. Indonesia menempati urutan keempat

terbesar dalam jumlah penderita diabetes mellitus di dunia, pada tahun 2011

terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes.

B. Rumusan Masalah Commented [U2]: ISI RUMUSAN MASALAH


1.LAPORAN PENDAHULUAN :
1. Apa Pengertian Diabetes Melitus Dan Hipoglikemia ? -DEFINISI
-ETIOLOGI
-TANDA GEJALA
2. Apa Saja Etiologi Hipoglikemiaikemia ? -PEMERIKSAAN PENUNJANG
-PENATALAKSANAAN
3. Bagaimana Patofisilogi Hipoglikemia ? -KOMPLIKASI
2.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
-BIODATA
4. Seperti Apa Manifestasi Klinis Hipoglikemia ? -KELUHAN UTAMA
-RPS
-RIWAYAT PENYAKIT DAHULU SAMPAI INTERVESI
5. Apa Saja Pemeriksaan Penunjang Hipoglikemia ?
KEPERAWAN
3.ASUHAN KEPERAWATAN : BERISI TENTANG KASUS
6. Bagaimana Penatalksanaa Hipoglikemia ? YANG TERJADI PADA PASIEN
Commented [U3]: HURUF BESAR DI AWAL
7. Bagaimana Pengkajian Pada Pasien Hipoglikemia ?

8. Apa Saja Diagnosa Hipoglikemia ?

9. Bagaimana Intervensi Untuk Pasien Hipoglikemia ?

10. Bagaimana Implementasi Untuk Pasien Hipoglikemia ?


11. Bagaimana Evaluasi Pada Pasien Hipoglikemia ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Diabetes Melitus Dan Hipoglikemia Commented [U4]: PENULISAN HURUF BESAR DI AWAL
KATA
2. Untuk Mengetahui Etiologi Hipoglikemiaikemia

3. Untuk Mengetahui Patofisilogi Hipoglikemia

4. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Hipoglikemia

5. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Hipoglikemia

6. Untuk Mengetahui Penatalksanaa Hipoglikemia

7. Untuk Mengetahui Pengkajian Pada Pasien Hipoglikemia

8. Untuk Mengetahui Diagnosa Hipoglikemia

9. Untuk Mengetahui Intervensi Untuk Pasien Hipoglikemia

10. Untuk Mengetahui Implementasi Untuk Pasien Hipoglikemia

11. Untuk Mengetahui Evaluasi Pada Pasien Hipoglikemia

D. Manfaat

Sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penulisan yang

hendak dicapai, maka manfaat yang dapat diharapkan dari penulisan makalah

ini adalah :

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk

meningkatkan pengetahuan mahasiswa memahami hipoglikemia.

2. Bagi Perawat

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

tenaga kesehatan khususnya perawat agar mengetahui hipoglikemia, dan


mampu menerapkan asuhan keperawatannya dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga dapat diaplikasikan pada pelayanan kesehatan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penulisan makalah ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan

dan sebagai bahan masukan bagi sekolah atau instansi kesehatan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter

dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala

klinik akut ataupun kronik sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh

(Suyono, 2003). Diabetes Mellitus mempunyai beberapa penyebab antara lain yaitu

kelainan sel beta pankreas yang gagal melepas insulin, pemasukan karbohidrat dan gula

berlebihan, obesitas dan kehamilan, gangguan sistem imunitas yang disertai

pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel

penyekresi insulin (Baradero, 2009).

Klasifikasi diabetes mellitus antara lain Diabetes mellitus tipe I yang tergantung

insulin (IDDM), diabetes mellitus tipe II yang tidak tergantung insulin (NIDDM), dan

diabetes mellitus karena sindroma lain seperti defek genetik fungsi sel beta dan kerja

insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, dan karena obat/ zat lain (Carlisle,

2005). Salah satu komplikasi dari diabetes mellitus antara lain komplikasi akut seperti

hipoglikemia, diabetes ketoasidosis, dan sindroma hiperglikemia. Komplikasi jangka

panjang seperti gangguan retiopati, nefropati dan neuropati (Baradero, 2009).

Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah sewaktu dibawah 60

mg/dl, kadar gula atau glukosa di dalam tubuh lebih rendah dari kebutuhan tubuh

(Smeltzer, 2002).

B. Etiologi

Faktor yang memudahkan hipoglikemia antara lain kelebihan dosis insulin pada

pengidap diabetes dependen-insulin per-oral maupun perIV, penggunaan sulfonylurea,


kurangnya konsumsi makanan yang cukup, latihan fisik yang berlebih, dan situasi stress

(Nitil, 2011).

C. Patofisiologi Commented [U5]: BERUPA POHON MASALAH

Price (2006) mengutarakan bahawa hipoglikemia terjadi karena ketidakmampuan

hati memproduksi glukosa yang dapat disebabkan karena penurunan bahan pembentuk

glukosa, penyakit hati atau ketidakseimbangan hormonal. Pada pasien hipoglikemi,

terdapat defisit sel β langerhans, pengeluaran kedua hormon pengatur insulin dan

glukagon benar-benar terputus. Respon epinefrin terhadap hipoglikemi juga semakin

melemah. Frekuensi hipoglikemia berat, menurunkan batas glukosa sampai ke tingkat

plasma glukosa yang paling rendah.

Kombinasi dari ketiadaan glukosa dan respon epinefrin yang lemah dapat

menyebabkan gejala klinis ketidak sempurnaan pengaturan glukosa yang meningkatkan

resiko hipoglikemi berat. Penurunan respon epinefrin pada hipoglikemi adalah sebuah

tanda dari lemahnya respon saraf otonom yang dapat menyebabkan gejala klinis

ketidaksadaran pada hipoglikemi (Shafiee, 2012).

Selain itu, pada pasien dengan hipoglikemia terjadi kematian jaringan yang

disebabkan karena kekurangan oksigen pada jaringan tersebut yang bahkan dapat

mengancam kehidupan. Keadaan ini terjadi karena adanya gangguan pada hematologi

/ hemoglobin yang berperan sebagai transport oksigen. Hemoglobin yang kekurangan

glukosa akan mempengaruhi kualitas transport oksigen. Terapi oksigen adalah

memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan

menggunakan alat sesuai kebutuhan (Narsih, 2007).

D. Manifestasi Klinis

Gejala-gejala hipoglikemia terdiri dari tiga fase yaitu fase sub luminal dengan

kadar gula darah 60-50 mg/dl gejala rasa lapar tiba-tiba. Fase kedua adalah aktivasi
dengan kadar gula darah 50-20 mg/dl yang muncul gejala adrenergik seperti palpitasi,

keringat berlebihan, tremor, ketakutan, mual, muntah. Fase ketiga yaitu neurologi

dengan kadar gula darah <20 mg/dl dengan adanya gangguan fungsi otak serta muncul

gejala pusing, pandangan kabur, ketajaman mental menurun, hilangnya skill motorik halus

(Mansjoer, 2001).

E. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada pasien dengan hipoglikemia antara lain dengan

pemeriksaan glukosa darah sebelum dan sesudah suntikan dekstrosa.

1. Gula darah puasa

Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa 75 gram

oral) dan nilai normalnya antara 70- 110 mg/dl.

2. Gula darah 2 jam post prandial

Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dl/2 jam

3. HBA1c

Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah untuk memperoleh kadar gula darah

yang sesungguhnya karena pasien tidak dapat mengontrol hasil tes dalam waktu 2- 3

bulan. HBA1c menunjukkan kadar hemoglobin terglikosilasi yang pada orang normal

antara 4- 6%. Semakin tinggi maka akan menunjukkan bahwa orang tersebut menderita

DM dan beresiko terjadinya komplikasi.

4. Elektrolit, tejadi peningkatan creatinin jika fungsi ginjalnya telah terganggu

5. Leukosit, terjadi peningkatan jika sampai terjadi infeksi

F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pasien dengan hipoglikemik dibagi menjadi 2 yaitu stadium

permulaan (Sadar) dengan pemberian glukosa oral 10-20 gram harus segera diberikan.
Dapat berupa gula murni (idealnya dalam bentuk tablet atau jelly) atau minuman yang

mengandung glukosa seperti jus buah segar.

Jika stadium lanjut (Koma Hipoglikemia) diberikan bolus D10% yang diikuti

pemberian larutan glukosa 40% melalui vena sebanyak 2 flakon tiap 10-20 menit (ulangi

3x) hingga pasien sadar. Dilanjutkan dengan pemberian D10% per infus 6 jam/ kolf. Bila

belum teratasi dapat diberikan antagonis insulin seperti adrenalin, kortisol dosis tinggi,

atau glukagon 1 mg intravena. Untuk terapi hari selanjutnya pemberian dekstrosa

menyesuaikan dengan keadaan gula darah pasien (Arma, 2011).

G. Pengkajian Commented [U6]: BUAT DULU KONSEP ASKEPNYA

Nama Pengkaji : Mahmud Hakim

Tanggal masuk : 17 Februari 2019

Jam : 22:30

No RM : 04.73.85

Tgl pengkajian : 18 Februari 2019

Diagnosa medis : Hipoglikemia

1. Identitas pasien

Nama : Ny. S

Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Suku / bangsa : Jawa
Pekerjaan : :-
Pendidikan :-
Status : Kawin
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Penurunan Kesadaran
b. Riwayat kesehatan sekarang :
1.) Waktu terjadinya sakit :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak sadarkan diri sehabis minum obat
dari mantri.
2.) Proses terjadinya sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien berobat ke mantri karena
merasakan sakit kepala, dan oleh mantri diberikan obat. Setelah pasien
meminum obat tersebut, pasien langsung kejang dan tidak sadarkan diri.
3.) Upaya yang telah di lakukan :
Pasien dibawa oleh keluarga ke RS NU untuk mendapatkan pertolongan dan
perawatan. Di IGD pasien mendapatkan perawatan dan kembali sadar
walaupun tidak sadar sepenuhnya. Saat pengkajian di ruangan pasien terlihat
apatis, sulit diajak bicara, keluarga pasien mengatakan pasien tidak nafsu
makan karena sering menolak makan, setelah di timbang dijumpai penurunan
BB. BB sebelum sakit berdasarkan keterangan sekitar 51 kg, setelah sakit BB
pasien 49 kg, GDA : 61,66 mg/dl.
c. Riwayat kesehatan dahulu
1.) Penyakit dahulu :
Pasien jarang bahkan tidak pernah memeriksakan kesehatan sehingga tidak
tahu punya penyakit apa sebelumnya
2.) Perlukaan :
Tidak ada
3.) Dirawat di RS :
Belum pernah
4.) Alergi obat / makanan :
Tidak ada
5.) Obat-obatan sekarang :
Pasien tidak memiliki obat obatan yang sedang di konsumsi, terakhir obat yang
di konsumsi adalah obat yang dari mantri, namun sudah di buang oelh
keluarga.
d. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga tidak memiliki penyakit atau mengalami gangguan kesehatan yang sama
dengan pasien. Keluarga pasien juga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan
sehingga tidak mengetahui ada penyakit atau pernah mengalami penyakit apa.

e. Genogram :
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Meninggal
: Pasien

3. Pola fungsi kesehatan :


a. Pola manajemen kesehatan – persepsi kesehatan
1.) Tingkat pengetahuan kesehatan / penyakit :
Kurang memahami
2.) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan :
Minum obat
3.) FaKtor-faktor resiko sehubungan dengan kesehatan :
Lingkungan rumah, makanan
b. Pola aktivitas dan latihan
1.) Sebelum sakit
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
Ambulansi
2.) Saat sakit
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
Ambulansi

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang dan peralatan
4 : Ketergantungan / tidak mampu
c. Pola istirahat tidur
1.) Sebelum sakit : Teratur 8-10 Jam/hari
Saat sakit : Tidak Terganggu, masih normal
d. Pola nutrisi dan metabolik
1.) Sebelum sakit : Commented [U7]: FREKUENSI DALAM SEHARI
DITAMBAH JUGA POLA MINUMNYA, BERAPA BANYAK
Pasien makan dengan lahap, habis satu porsi kadang nambah. DALAM SEHARI

2.) Selama sakit : Commented [U8]: DITAMBAH PORSI MAKAN, FREKUENSI


DALAM SEHARI
Pasien mengalami penurunan nafsu makan, berimbas pada penuruan BB.
Commented [U9]: BB AWAL BERAPA, BB SAAT SAKIT
e. Pola eliminasi BERAPA

1.) Sebelum sakit : Commented [U10]: DIISI ELIMINASI ALVI DAN URIN

Normal, 2-3x/hari
2.) Saat sakit :
Terganggu, karena intake kurang. Commented [U11]: TERGANGGUNYA DALAM KATEGORI
APA?
4. Pemeriksaan fisik
Commented [U12]: PEMERIKSAAN FISIK HARUS HEAD TO
a. Penampakan Umum TO

1.) Keadaan umum : Lemah


2.) Kesadaran : Apatis
3.) GCS : Eye : 3 Verbal : 4 Motorik : 5 Total = 12
4.) BB : 49 kg TB : 158 cm
5.) Skala nyeri :-
6.) Tanda vital : TD : 100/60 mmHg RR : 20x/mnt
Suhu : 36,8ºC Nadi : 80x/mnt
5. Data penunjang
Tanggal 18 Februari 2019 (kimia klinik)
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 10,7 gr/dl 13,2 -17,3 gr/dl
Gula Darah Acak 61,60 mg/dl < 125 mg/dl
POCT <50 mg/dl < 140 mg/dl

6. Data fokus
Data Subyektif Data Obyektif Commented [U13]: DATA OBJEKTIF JANGAN DICAMPUR
ANTARA DIAGNOSA PERTAMA DAN KEDUA
1. Keluarga pasien mengatakan 1. Pasien terlihat apatis
pasien merasa pusing hingga 2. Bicara tidak jelas
mengalami penurunan kesadaran 3. Pasien mengalami disorientasi
2. Keluarga pasien mengatakan 4. KU Lemah
pasien tidak nafsu makan 5. TTV : TD : 100/60 mmHg
S : 36,8 ˚c
RR : 20 x/menit
N : 86 x/menit
6. GCS : 3,4,5
7. BB : 51 kg 49 kg
8. GDA : 61,60 mg/dl
9. Porsi makan tidak dihabiskan (
Hanya dihabiskan ¼ Porsi )
10. Akral dingin

7. Analisa data
Symtom Etiologi Problem
Ds : Keluarga pasien Penurunan suplai glukosa Gangguan perfusi
mengatakan pasien ke jaringan seluler jaringan cerebral
merasa pusing hingga
mengalami penurunan Jaringan otak
kesadaran
Do : Unmetabolisme otak
1. Pasien terlihat apatis
2. Bicara tidak jelas Iskemik jaringan otak
3. Pasien mengalami
disorientasi Penurunan fungsi
4. KU Lemah kesadaran
5. TTV : TD : 100/60
mmHg Gangguan perfusi jaringan
S : 36,8 ˚c cerebral
RR : 20 x/menit
N : 86 x/menit
6. GCS : 3,4,5

Ds : Keluarga pasien Hiperaktivitas seluler Kekurangan nutrisi


mengatakan pasien pada penyakit kronis kurang dari kebutuhan
tidak nafsu makan tubuh
Do : Hipermetabolisme seluler
1. BB : 51 kg 49
kg Penyerapan glukosa
2. GDA : 61,60 mg/dl vaskuler
3. Porsi makan tidak
dihabiskan ( Hanya Glikolisis dalam hepar
dihabiskan ¼ Porsi ) indekuat
4. Akral dingin Commented [U14]: APA INI SUDAH SESUAI?
Kekurangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
H. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d disfungsi sitem syaraf pusat
2. Kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d glikolisis dalam hepar indekuat
I. Rencana Keperawatan
J. Implementasi
Hari/Tgl/Jam No. Tindakan Respon Paraf
DX
K. Catatn Perkembangan
Hari/Tgl/Jam No. Evaluasi Paraf
DX

Вам также может понравиться