Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Keragaman budaya sendiri juga dikenal dengan istilah cultural diversity dan ini sudah
menjadi sebuah keniscayaan yang dimiliki oleh bangsa ini. Di Negara ini pula,
keragaman budaya merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak lagi keberadaannya.
Hal tersebut juga sangat berhubungan dengan tingkat peradaban yang ada di dalam
suatu kelompok tertentu di Indonesia yang notabene sangatlah beragam. Pertemuan
dengan berbagai budaya dan juga adat tersebut sangatlah mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang terdapat di Indonesia sendiri dan itu tentu saja
menyebabkan bertambahnya berbagai kebudayaan yang terdapat di Indonesia.
Selain itu, dengan semakin berkembang agama-agama besar yang juga ikut
berkontribusi di Indonesia, itu juga turut mendukung adanya perkembangan dari
kebudayaan Indonesia itu sendiri sehingga menjadi sebuah cermin atas kebudayaan
tertentu. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
merupakan satu dari sekian Negara yang memiliki tingkat keberagaman budaya dan
juga heterohenitas yang relatif tinggi.
Tidak saja beragam dari sisi budaya dari masing-masing kelompok dalam suku
bangsa, namun juga budaya yang beraneka ragam di dalam konteks peradaban,
dimulai dari jaman tradisional hingga yang sifatnya modern serta kewilayahan.
Dengan adanya budaya yang beraneka ragam tersebut, maka Indonesia bisa dikenal
sebagai Negara yang mempunyai keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan
Negara yang lainnya.
Potret kebudayaan yang terdapat di Indonesia bisa dikatakan beragam dan juga
bervariasi. Dan tidak kalah pentingnya juga adalah secara sosial dan juga politik,
Indonesia mempunyai jalinan sejarah serta dinamika interaksi di antara kebudayaan
yang satu dengan kebudayaan yang lain secara kuat. Dan hal ini sudah dimulai sejak
jaman dahulu.
Interaksi antara satu adat dengan adat yang lain, serta kebudayaan yang telah terjamin
tidak hanya antara satu kelompok dengan kelompok yang berbeda. Namun antara satu
peradaban dengan peradaban yang berbeda. Misalnya saja mendarat nya kapal
Portugis di daerah Banten sekitar abad pertengahan telah membuka diri Negara ini di
lingkup pergaulan di kancah internasional masa tersebut.
Hubungan yang terjalin di antara pedagang kawasan pesisir Jawa dan juga Gujarat
ternyata memberi dampak yang sangat penting kepada bangunan interaksi antara satu
peradaban dengan peradaban lain di Indonesia. Sehingga berbagai singgungan
peradaban tersebutlah yang nantinya bisa membangun daya elasitas Negara ini di
dalam melakukan interaksi dengan perbedaan yang terjadi.
Pada sisi yang lain, Indonesia juga memiliki kemampuan untuk menelisik dan juga
mengembangkan budaya lokal di tengah maraknya singgungan antara bangsa satu
dengan bangsa yang lainnya di kala itu. Dan sejarah sendiri sudah memberikan bukti
bahwa kebudayaan yang ada di Indonesia dapat hidup dengan berdampingan, saling
mengisi dan juga mampu berjalan secara paralel.
Misalnya saja adalah kebudayaan keraton atau kerajaan yang mampu berdampingan
secara paralel dengan kebudayaan berburu serta meramu di beberapa kelompok
masyarakat. Di dalam konteks saat ini, kita dapat menjumpai tentang bagaimana
suatu kebudayaan dalam masyarakat urban dapat berjalan secara pararel dengan
kebudayaan yang terdapat di pedesaan bahkan dengan kebudayaan masyarakat seperti
berburu dan juga meramu di beberapa tempat.
Pola relasi dan juga hubungan yang sudah terjalin di antara kebudayaan yang satu
dengan kebudayaan yang lain tersebut dapat berjalan dengan damai di dalam bingkai
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yang di dalamnya tidak hanya mengacu kepada
keberagaman suku bangsa dan budaya, namun juga di dalam sebuah konteks
kebudayaan.
Dengan didasari pula dengan kelompok suku bangsa yang bisa mencapai 700 an
suku di berbagai wilayah nusantara ini dan disertai pula dengan Beragam karakter
kelompok dari masyarakat itu sendiri yang sangat beragam dan juga berbagai
keberagaman agama, rumah adat, pakaian adat, kesenian dan juga berbagai makanan
yang tak kalah beragam.
Masyarakat Indonesia sendiri termasuk ke dalam jenis masyarakat yang bisa dibilang
majemuk dan juga memiliki karakter unik. Salah satu ciri khasnya adalah budaya
gotong royong yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia
khususnya bagi para generasi bangsa sudah selayaknya memiliki kemampuan untuk
menjaga dan juga melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa tercinta ini.
Jangan sampai perbedaan yang ada di dalamnya menjadikan manusia semakin lemah
dan juga memunculkan adanya konflik antar budaya dan suku. Namun, mari bersama-
sama menyongsong Indonesia yang memiliki kejayaan ini dengan penuh harapan
indah dan juga semangat yang tinggi.
Manfaat dari keragaman budaya yang pertama adalah ia bisa dijadikan sebagai
promotor untuk nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Di saat sebuah organisasi
memiliki berbagai karyawan yang memiliki berbagai budaya, maka hal tersebut
tentunya menunjukkan bahwa organisasi tersebut sangat menyadari dan mengakui
serta merayakan keberagaman yang ada pada seseorang yang pada dasarnya memiliki
latar belakang berbeda.
Hal ini tentu saja menjadikan anggota organisasi tersebut berpikiran bahwa kontribusi
dan juga nilai mereka sedang direalisasikan di dalam sebuah managemen organisasi
yang baik.
Persuasi secara aktif soal keberagaman yang ada di berbagai tempat kerja secara
langsung tentunya dapat memberikan dampak di dalam meningkatkan produktivitas
dan juga profitabilitas organisasi dan juga karyawan. Juga meningkatnya
produktivitas dan profitalibitas di dalam organisasi.
3. Membantu Membuat Kolam Bakat
Selain beberapa yang telah disebutkan di atas, manfaat lain dari keragaman budaya di
Indonesia adalah dalam membantu membuat suatu kolam bakat. Ketika organisasi
telah melakukan investasi dalam keberagaman, maka hasilnya di dalam menciptakan
suatu kolam bakat tentu saja juga lebih besar.
Ini menjadi sebuah situasi win-win entah itu untuk karyawan dan juga organisasi.
Sebagaimana sebuah kolom bakat yang menyediakan organisasi dengan berbagai
keunggulan kompetensi yang bisa membantu memajukan dan juga membantu
meningkatkan lingkungan yang besar.
Ketika di dalam sebuah organisasi, di dalamnya ada berbagai orang atau anggota
dengan beragam latar belakang, budaya, pengalaman, ide yang kreatif dan juga
inovatif di dalamnya, maka itu bisa menopang setiap orang di dalam pikiran yang
berbeda-beda.
Hal ini amatlah wajar karena orang-orang hidup dengan beragam pengalaman dan
juga beragam prespektif di dalamnya sehingga diharapkan itu akan mampu
menghasilkan suatu ide jenius dan juga solusi yang terbaik untuk berbagai masalah
yang sedang dihadapi. Ini merupakan sebuah nilai yang besar untuk karyawan dan
juga organisasi.
Pertukaran ide yang bisa berjalan secara dinamis akan terjadi di antara orang dengan
perbedaan persepsi di dalamnya dan itu bisa membuahkan suatu ide atau hasil yang
lebih kreatif. Situasi semacam ini juga pernah dibuat oleh beberapa orang yang
memiliki pola pikir serta budaya yang sama.
5. Manfaat Keanekaragaman
Sudah sangat banyak studi yang sangat berhubungan dengan kegiatan organisasi yang
bisa menyimpulkan suatu pemahaman bahwa mempromosikan keberagaman budaya
ternyata dapat mengurangi adanya ketidak hadiran.
Adanya perputaran dari karyawan yang notabene lebih rendah akan dapat mengurangi
biaya yang notabene itu mempunyai hubungan dengan perekrutan karyawan baru dan
juga mengurangi adanya tanggung jawab hukum di dalam menggugat diskriminasi.
Di dalam dunia saingan ini, keragaman budaya sendiri ternyata memiliki cukup
banyak manfaat di dalamnya. Masyarakat Indonesia sendiri adalah masyarakat yang
di dalamnya terdapat berbagai suku bangsa yang lebih dari 13 ribu pulau yang
terdapat di berbagai belahan dunia Indonesia.
Dan masing-masing suku bangsa sendiri memiliki identitas budaya, sosial, politik,
bahasa, adat dan juga tradisi yang ada di Indonesia sendiri.
Keragaman budaya itu memiliki beberapa ciri khusus. Berikut ini adalah ciri-ciri
keragaman budaya yang wajib diketahui.
1. Keragaman Suku Bangsa
Melalui ilmu antropologi, maka dapat diambil pemahaman bahwa nenek moyang
bangsa ini asalnya adalah dari daerah Yunani dan juga Cina Selatan. Sekitar tahun
3000-500 SM, Indonesia sudah menjadi daerah yang ditempati oleh para penduduk
migran dari Submongoloid Asia. Sesudah itu, mereka bercampur dengan penduduk
asli pribumi Indonesia yang asalnya adalah dari Asia Selatan.
Klasifikasi suku bangsa yang terdapat di Indonesia sendiri menurut Van Vollenhoven
yang kemudian membagi Negara ini menjadi 19 kawasan suku bangsa, di antaranya
adalah:
Aceh
Bangka dan juga Belitung
Bali dan juga Lombok
Gorontalo Melayu
Minangkabau, Mentawai
Kalimantan
Minahasa
Ambon
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Ternate
Sumatra Selatan
Irian
Timor
Gayo-Alas dan Batak
Jawa Tengah dan Jawa Timur
Surakarta dan Yogyakarta
Toraja
2. Keragaman Bahasa
Bangsa ini masuk ke dalam jenis rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Salah
seorang peneliti yang bernama Gorys Keraf kemudian membagi rumpun bahasa yang
ada tersebut menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah sebagai berikut ini:
Bahasa Austronesia Barat atau yang dikenal dengan bahasa Indonesia atau
Melayu yang terdiri ari Bahasa bahasa Hesperonesia (Indonesia bagian Barat)
yang terdiri dari Aceh, Batak, Gayo, Minahasa, Melayu, Minangkabau,
Lampung, Melayu Tengah, Bima, Mentawai, Jawa, Sunda, Madura, Dayak,
Bali, Sasak, Gorontalo, Bugis, Toraja, Makasar, Manggarai, Nias, Sabu, dan
Sumba. Kemudian Bahasa Indonesia Timur yang terdiri dari Bahasa Timor-
Ambon, Sula Bacan, Haimahera Selatan-Irian Barat.
Bahasa Bahasa Austronesia bagian Timur atau Polinesia yang terdiri dari
bahasa bahasa Melanesia (Melanesia dan pantai di bagian Timur Irian).
Melanesia sendiri asalnya adalah dari bahasa Yunani yang merupakan suatu
wilayah yang bentuknya memanjang dari kawasan Pasifik Barat sampai
dengan Laut Arafura, Timur dan juga bagian laut Australia. Kemudian bahasa
bahasa Heonesia (bahasa Makronesia dan juga Polinesia).
3. Keragaman Religi
Indonesia juga termasuk Negara yang di dalamnya memiliki berbagai agama atau
kepercayaan yang beragam. Di Negara ini setidaknya ada enam agama yang sudah
diakui oleh Negara secara resmi. Ke enam agama yang dimaksud tersebut adalah
Islam, Budha, Katolik, Konghucu, dan juga Protestan.
Di samping itu, ada juga berbagai kepercayaan lain yang ada di tengah masyarakat
dan berkembang di dalamnya.
4. Keragaman Seni dan Budaya
Selain beberapa keragaman yang disebutkan di atas, Indonesia juga memiliki seni dan
juga budaya yang sangat beragam antara kelompok satu dengan kelompok yang
lainnya. Contoh dari wujud nyata dari keragaman seni dan budaya ini adalah seni
tari, seni sastra, seni musik, seni drama, seni rupa dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Adanya keragaman budaya di Negara ini tentu saja memberikan manfaat dan
keuntungan tersendiri untuk bangsa ini. Misalnya saja dalam bidang bahasa,
kebudayaan bahasa yang dimiliki oleh daerah tertentu tentu saja bisa memperkaya
adanya perbedaan istilah dalam bahasa Indonesia itu sendiri.
Adapun ide yang menarik untuk digunakan sebagai solusi mengikis kesalahpahaman
dan juga pertikaian di antara kelompok satu dengan yang lain dalam rangka
membangun benteng yang pengertian adalah dengan multikulturalisme dan juga sikap
toleransi dan juga empati di antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.
1. Multikulturalisme
Selain itu, di dalam keragaman yang ada, tidak diperkenankan adanya suatu sikap
atau tindakan yang diskriminatif kepada yang lain. Karena inilah yang dapat memicu
munculnya konflik antar budaya dan golongan. Sehingga, seluruh suku bangsa dan
juga budayanya perlu diperlakukan secara sama dan adil di dalam berbagai sisi
kehidupan entah itu secara politik, sosial, hukum, pertahanan ataupun keamanan.
Hanya dengan cara ini, semua suku bangsa akan saling bekerja sama dan saling
membantu satu sama lain untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik dan maju
lagi.
Yang dimaksud dengan sikap toleransi adalah sebuah sikap menghargai dan juga
menerima adanya perbedaan dengan kelompok lain. Sementara untuk empati sendiri
adalah sebuah kondisi mental dimana seseorang merasa dirinya ada di dalam suatu
kondisi atau perasaan yang sama dengan kelompok atau orang lain.
Kedua sikap ini sangatlah penting untuk ditumbuhkan di tengah masyarakat yang
beragam seperti Negara ini. Karena cara berfikir yang demikian akan bisa membawa
seseorang kepada sikap dan juga tindakan yang mengharapi satu sama lain.
Faktor Penyebab Keragaman Budaya
Ada berbagai faktor yang menyebabkan munculnya keragaman budaya. Berikut ini
adalah beberapa di antaranya:
Ada beragam budaya yang ada di antaranya adalah disebabkan karena manusia.
Secara umum, manusia adalah makhluk yang sangat suka terhadap berbagai jenis
seni, misalnya seni musik, tari dan lain sebagainya. Di samping itu, masih ada juga
bidang lain yang amat disukai oleh manusia. Karena kesukaan tersebut, maka
kebudayaan di Negara ini menjadi amat banyak. Belum lagi, manusia sendiri memang
bisa dibilang aktif dalam menciptakan suatu kebudayaan.
Selain disebabkan oleh manusia, faktor lain yang mempengaruhi keragaman budaya
adalah faktor lingkungan alam. Misalnya saja terjadinya gunung meletus, gempa
bumi, banjir, longsor dan sebagainya yang menyebabkan musim paceklik sehingga
banyak masyarakat yang memilih untuk pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sehingga ketika mereka memasuki tempat yang baru, sesudah beradaptasi, maka
muncullah kebudayaan yang baru.
Sehingga, ketika sebuah nilai tertentu berubah, maka kebudayaan manusia juga akan
mengalami perubahan yang akhirnya menyebabkan keragaman budaya di tengah
masyarakat.
Cultural Diversity atau yang sering disebut dengan istilah keragaman budaya
merupakan keniscayaan yang ada di Indonesia. Keberadaan keragaman budaya
Indonesia tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Banyak sekali jenis perbedaan yang
dimiliki bangsa Indonesia, mulai dari suku, budaya, ras agama, dan masih banyak
lainnya.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa yang tersebar di seluruh wilayah
kepulauan di Indonesia. Mereka mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang
beragam namun dengan iklim yang sama. Asimilasi budaya Indonesia juga sangat
dipengaruhi oleh pertemuan kebudayaan lokal dengan kebudayaan luar. Hal tersebut
juga menjadi salah satu faktor keragaman budaya Indonesia.
Kelebihan yang dimiliki bangsa Indonesia dari bangsa lain adalah memiliki
kebudayaan yang sangat variatif. Dan yang tidak kalah menarik serta penting adalah,
secara sosial budaya dan politik, masyarakat Indonesia memiliki dinamika sejarah
yang menarik. Salah satunya adalah hubungan antara masyarakat asli Indonesia
dengan pedagang dari Gujarat maupun timur tengah dalam membangun peradaban
budaya Indonesia.
Negara Indonesia dikenal dengan keragaman budaya yang sangat kaya. Banyak sekali
jenis keragaman budaya yang dimiliki. Berikut contoh dan penggolongannya :
1. Bahasa
Bahasa yang dimiliki Indonesia secara garis besar memiliki 2 bahasa yaitu bahasa
nasional dan bahasa daerah. Di Indonesia terdapat lebih dari 746 bahasa daerah,
karena setiap daerahnya memiliki bahasa tersendiri. Sebagai contoh : bahasa Jawa,
bahas Aceh, bahasa Madura, bahasa Bali, bahasa Kalimantan, bahasa Papua, dan
masih banyak untuk disebutkan.
2. Rumah Adat
Tidak hanya bahasa, salah satu keragaman budaya Indonesia adalah dapat dilihat dari
rumah adat di setiap daerahnya. Di setiap daerah di Indonesia memiliki menunaikan
tersendiri, perbedaan tersebut mencerminkan adaptasi terhadap lingkungan
masyarakat setempat. Sebagai contoh : rumah adat joglo, rumah adat gadang, rumah
adat panjang, rumah adat panggung, dan masih banyak lagi.
Tarian yang dimiliki setiap daerah juga menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki
Indonesia dari sisi kebudayaan kesenian. Sebagai contoh adalah tari Merak dari Jawa,
dan tari Reog dari Ponorogo.
4. Pakaian Adat
5. Senjata Tradisional
6. Upacara Adat
Upacara setiap daerahnya juga menjadi salah satu keragaman budaya Indonesia.
Sebagai contoh Mitoni (Jawa), Kasodo (Tengger), Rambu olok (Toraja), Ngaben
(Bali), dan masih banyak lainnya.
7. Lagu Daerah
Contoh lagu daerah yang dimiliki adalah : Piso Surit (Aceh), Soleram (Riau), Kicir-
kicir (Jakarta), Apuse (Papua) dan masih banyak lagi.
Sebenarnya masih banyak sekali contoh dan penggolongan keragaman dan kekayaan
budaya di Indonesia.
Berdasarkan sensus yang dilakukan pada tahun 2010 oleh BPS, tercatat Indonesia
memiliki lebih dari 300 kelompok etnik, atau suku bangsa. Tepatnya tercatat lebih
dari 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS. Dengan suku Jawa menjadi suku
terbanyak dan terbesar di Indonesia, memiliki populasi mencapai 41% dari seluruh
penduduk Indonesia.
Kebanyakan rumpun Jawa berkumpul di Pulau Jawa, namun dengan jumlah yang luar
biasa, suku Jawa juga bertransmigrasi. Mereka menyebar di seluruh wilayah
Indonesia, baka banyak juga yang bermigrasi ke luar negeri. Banyak di antara mereka
yang tanggal di Suriname dan Malaysia. Setelah suku Jawa, kelompok suku yang
terbanyak di Indonesia adalah Suku Sunda, Suku Batak, dan Suku Madura.
Selain suku yang berjumlah jutaan orang, di Indonesia juga terdapat duku kecil
dengan jumlah sedikit atau hanya beranggotakan ratusan orang. Banyak duku
terpencil, terutama di daerah Kalimantan dan Papua, namun walaupun faktanya
berjumlah kecil, namun mereka merupakan salah satu kekayaan.
Kekayaan bangsa Indonesia juga dilihat dari jumlah suku dengan keunikannya
masing-masing. Sebagian besar bahasa daerah yang dimiliki Indonesia termasuk
dalam golongan bahasa Austronesia. Namun uniknya sebagian besar suku di Papua
tergolong dalam rumpun bahasa Papua atau Melanesia.
Sebagai contoh adalah sebagian pihak memiliki pendapat bahwa orang Cirebon
merupakan suku tersendiri dengan dialek sendiri pula. Namun terdapat pihak lain
yang mengatakan bahwa mereka hanyalah subetnik dari suku Jawa secara
keseluruhan.
Begitu pun dengan Buku Baduy dan Suku Banten yang anak dianggap sebagai bagian
keseluruhan dari Suku Sunda. Terdapat juga pencampuran suku bangsa hasil
pencampuran dari beberapa kebudayaan, sebagai contoh Suku Betawi yang
merupakan pencampuran dari berbagai kebudayaan.
1. Tempat Tinggal
Letak geografis menjadi salah satu penyebab Indonesia memiliki kebudayaan yang
beraneka ragam. Sebagai contoh seorang yang tinggal di dataran tinggi biasanya
memiliki mata pencaharian sebagai pekebun atau petani, berbeda dengan masyarakat
pesisir.
2. Pengaruh Luar
4. Mobilisasi
Hal ini dapat menimbulkan penggabungan kepercayaan. Sebagai contoh ada orang
Jawa yang merantau ke Palembang. Sehingga apa yang ada di Jawa tersebut akan
terpengaruhi oleh kebudayaan Palembang, begitupun sebaliknya, sehingga
menimbulkan akulturasi budaya.
5. Suku Bangsa
Suku bangsa juga sangat berpengaruh terhadap kekayaan budaya. Seorang yang
bersuku Jawa tentunya berbeda dengan suku di Kalimantan dari segi kebudayaannya.
Mereka memiliki ciri khas masing-masing yang menjadikan Indonesia semakin kaya.
6. Kepercayaan
Masyarakat Multikultural
Banyak sekali yang mencari informasi mengenai apa itu masyarakat multikultural.
Berikut ini akan kami bahas secara tuntas.
Kata Masyarakat Multikultural terdiri dari tiga kata utama yaitu “Masyarakat”,
“Multi”, dan “Kultural”. Setiap kata memiliki arti tersendiri dan disusun menjadi satu
kalimat yang memiliki arti tersendiri pula. Masyarakat memiliki memiliki arti
kumpulan manusia yang hidup dalam satu kesatuan yang berinteraksi menurut sistem
adat istiadat alam daerah tertentu. Multi memiliki arti banyak atau beraneka ragam.
Sedangkan kultural memiliki arti Budaya. Jadi Masyarakat Multikultural merupakan
masyarakat yang hidup dalam suatu tempat atau wilayah kebudayaan yang berbeda.
Mereka biasanya menganut paham multikulturalisme, yaitu sebuah anggapan bahwa
setiap budaya memiliki kedudukan yang sederajat dengan kelebihannya tersendiri.
a. Segmentasi
Segmentasi memiliki maksud bahwa terdiri dari dari berbagai macam perbedaan,
sehingga terkadang terdapat pemisah atau sekat di berbagai perbedaan di masyarakat.
Dalam konteks masyarakat multikultural biasanya memiliki ciri terbagi menjadi pihak
yang mendominasi dan terdominasi.
c. Integrasi Sosial
Selain ketiga ciri di atas, masyarakat multikultural terkadang juga mengalami konflik
SARA. Tidak hanya itu, proses integrasi juga cenderung lamban. Struktur lembaga
yang terdapat juga memiliki persatuan lembaga sosial yang terpisah oleh segmen-
segmen tertentu.
a. Berdasar Kekuatannya
Perbedaan budaya dan latar belakang akan memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari keragaman tersebut diantaranya :
Selain memiliki dampak positif, ternyata juga terdapat beberapa dampak negatif, di
antaranya :
Setelah membaca mengenai keragaman budaya Indonesia, tentunya anda kini lebih
memahami keragaman budaya Indonesia lebih mendalam (tidak secara umum lagi).
Selain itu wawasan anda tentunya semakin berkembang.
KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA
Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa
yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di
penjuru indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri
pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di
lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.
Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia
dan potensi bangsa. Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan
karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya
perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang
dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu
adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan
menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip kesetaraan, kebersamaan,
toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.
Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu,
pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku
bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan
adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa,
persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan
kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku
bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.
a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan
lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e. Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan
matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Untuk mengetahui kebudayaan daerah Indonesia dapat dilihat dari ciri-ciri tiap
budaya daerah. Ciri khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sisem
kekerabatan, kesenian daerah dan ciri badaniah (fisik)
Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah
adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Sementara rumah-
rumah adat di luar Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau disebut rumah
panggung. Alasan orang membuat rumah panggungantara lain untuk meghindari
banjir dan menghindari binatang buas. Kolong rumah biasanya dimanfaatkan untuk
memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman budaya dapat dilihat
dari bermacam-macam bentuk rumah adat.
Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia
juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan
oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain
seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda
karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan
patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain.
Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari
turis mancanegara.
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan
manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.
Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan kebudayaan
bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang
bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain Gayo di Aceh,
Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua.
Selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki beraneka ragam Pakaian Adat. Berikut ini
kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia Lengkap 34 Provinsi.
Pakaian adat Aceh bernama pakaian Ulee Balang. Pakaian ini untuk pria disebut baju
Linto Baro, sedangkan pakaian untuk wanita disebut baju Daro Baro. Dahulunya,
pakaian ini hanya digunakan oleh para sultan dan pembesar kerajaan, namun
sekarang keduanya lebih sering dipakai oleh para pengantin. Kedua pakaian tersebut
punya keunikan tersendiri sebagai ciri khas di setiap bagian-bagiannya. Anda dapat
melihat keunikan bagian-bagian tersebut pada gambar di samping.
2. Pakaian Adat Sumatera Utara Sumatera Utara memiliki penduduk yang heterogen.
Beragam suku bangsa seperti suku Nias, suku Melayu, dan suku Bataktinggal di
provinsi ini. Kendati begitu, suku paling mendominasi dan menjadi mayoritas adalah
suku Batak.Suku Batak sendiri memiliki pakaian adat yang bernama kain ulos. Secara
umum, kain ulos inilah yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian adat Sumatera
Utara di kancah nasional. Berikut adalah gambar dari sepasang muda mudi yang
tengah memakai kain ulos.
Ada 4 jenis pakaian adat dalam kebudayaan masyarakat Melayu Riau. Masing-
masing pakaian digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Namun, secara umum
pakaian adat yang menjadi identitas provinsi ini di kancah Nasional adalah sebuah
busana yang bernama pakaian adat Melayu Riau.. Gambar di samping adalah gambar
sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat Melayu. Untuk pria busana
yang dikenakan bernama, sementara untuk wanita bernama .
Kisah Malin Kundang yang berasal dari cerita turun temurun nenek moyang suku
Minangkabau sedikit banyak telah mempengaruhi berbagai aspek budaya di tanah
Sumatera Barat. Salah satu yang paling kentara adalah dijunjung tingginya peran
seorang ibu dalam adat istiadat mereka.Nah, hal tersebut bisa dilihat pula dalam
ragam pakaian adat Sumatera Barat yang bernama pakaian adat Bundo Kanduang.
Semua segi dan aksesoris pakaian ini memiliki nilai filosofis yang berhubungan
dengan peran seorang ibu dalam keluarga dan strata sosial. Di samping adalah
gambar seorang wanita yang menggunakan pakaian adat Bundo Kanduang.
Letak provinsi Kepulauan Riau yang begitu strategis dalam jalur pelayaran masa
silam telah membuat budaya masyarakat provinsi ini menjadi sangat khas. Proses
akulturasi budaya melayu sebagai penduduk lokal dengan budaya para pendatang
seperti budaya China, Arab, dan Eropa menghasilkan bentuk budaya unik yang salah
satu bentuknya bisa kita temukan pada pakaian adat Kepulauan Riau saat ini yaitu
pakaian adat kebaya labuh dan teluk belanga. Gambar di samping adalah gambar
sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat tersebut.
6. Pakaian Adat Bangka Belitung
Pakaian adat dari Bangka Belitung namanya adalah baju seting dan kain cual. Pakaian
ini diduga adalah pakaian yang dipengaruhi akulturasi budaya masyarakat Arab,
China, dan Melayu pada masa silam.'Seperti diketahui, wilayah sekitar Bangka
Belitung dulunya memang adalah wilayah yang sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa
di seluruh dunia saat melakukan perjalanan laut (pelayaran) dan perdagangan.
Gambar di samping adalah sepasang pengantin Bangka yang tengah mengenakan
pakaian adat leluhurnya.
Pakaian adat Jambi sangat beragam jenisnya. Namun, yang resmi menjadi identitas
provinsi ini di kancah nasional adalah sepasang pakaian pengantin adat yang bernama
pakaian adat Melayu Jambi.Gambar di samping merupakan gambar pengantin adat
Jambi yang tengah mengenakan pakaian adat tersebut.
8. Pakaian Adat Bengkulu
Suku asli masyarakat Bengkulu seperti suku Serawai, Rejang, Lembak, dan Pekal
sebenarnya merupakan bagian dari sub suku Melayu. Oleh sebab itu, adat dan budaya
dari suku-suku tersebut juga memiliki sumber yang sama, yaitu budaya Melayu.
Kendati begitu, budaya Melayu Bengkulu memiliki perbedaan dengan budaya
Melayu pada umumnya. Perbedaan ini tercipta karena adanya kekhasan alam sekitar
yang menyebabkan akulturasi budaya. Salah satu bentuk akulturasi tersebut dapat kita
lihat dari pakaian adat Melayu Bengkulu seperti terlihat pada gambar di atas.
Ada 2 jenis gaya busana pakaian adat Palembang yang cukup dikenal di kancah
nasional. Keduanya yaitu Aesan Geda dan Aesan Pasangko.Aesan gede adalah
pakaian yang menunjukan keagungan, sementara aesan paksangko adalah pakaian
yang menunjukan keanggunan.Di masa silam, kedua pakaian tersebut hanya
digunakan oleh raja dan para pembesar kerajaan. Namun sekarang lebih umum
digunakan oleh sepasang pengantin Palembang dalam upacara pernikahannya.
10. Pakaian Adat Lampung
Sebetulnya, tidak ada nama khusus untuk pakaian adat Lampung. Akan tetapi,
berbagai pernik kain yang digunakan pada pakaian tersebut umumnya dibuat dari
bahan kain tapis.Kais tapis adalah kain tenun tradisional khas Lampung yang
menonjolkan warna emas sebagai warna utamanya disertai dengan motif-motif
geometris.
Gambar di samping atas adalah sepasang pengantin adat Lampung yang sedang
mengenakan pakaian adat.
Tak bisa dipungkiri bahwa budaya Banten memang sangat mirip dengan budaya
Sunda di Jawa Barat. Hal ini dapat dibuktikan dengan ragam jenis pakaian adat yang
dikenakan oleh masyarakatnya.Dalam adat Banten dikenal pakaian adat yang
bernama baju Panganten. Pakaian ini sesuai namanya hanya digunakan oleh para
pengantin saat upacara pernikahannya. Dari bentuk, motif dan desainnya pakaian ini
nyaris serupa dengan pakaian adat Sunda. Para pria menggenakan baju koko
berkerah, kain batik sebagai bawahan, penutup kepala, dan selendang untuk ikat
pinggangnya. Sementara para pria mengenakan kebaya, kain batik, dan hiasan kepala
berupa kembang goyang. Gambar di samping atas adalah gambar pakaian adat
Penganten Banten.
Meski dari sejarahnya tidak ada satu suku pun yang menjadi suku asli DKI Jakarta,
namun saat ini dikenal suku Betawi-lah yang paling pertama bermukim dan
mendiami wilayah yang saat ini menjadi ibu kota negara tersebut.
Oleh karena itu, setiap budaya yang menjadi identitas provinsi DKI Jakarta saat ini
tak pernah dilepaskan dari budaya Betawi. Salah satu contohnya mengenai pakaian
adatnya.
Pakaian adat Betawi ada beberapa jenis tergantung dari kepentingan penggunaanya.
Hanya saja, yang paling dikenal adalah baju pengantin yang bernama Dandanan
Care Haji dan Dandanan Care None Penganten Chine. Gambar di samping adalah
sepasang pengantin yang tengah mengenakan pakaian adat tersebut.
13. Pakaian Adat Jawa BaratDalam berpakaian, masyarakat Sunda –Jawa Barat
mengenal ragam jenis pakaian yang penggunaannya didasarkan pada fungsi, umur,
dan strata sosial pemakainya. Akan tetapi, secara umum kita cenderung lebih mudah
menemukan 3 jenis pakaian adat Jawa Barat yang hingga kini masih tetap populer,
yaitu pakaian rakyat, kaum menengah, dan para bangsawan.Sementara untuk urusan
upacara pernikahan, budaya Sunda mengenal sebuah pakaian pengantin yang
bernama pakaian Sukapura. Pakaian ini memiliki model dan desain seperti disajikan
pada gambar di samping atas.
Ada banyak jenis pakaian tradisional yang dikenal dalam adat suku Jawa di Jawa
Tengah. Akan tetapi, jenis pakaian adat yang menjadi ikon Jawa Tengah di kancah
nasional adalah jenis pakaian resmi yang bernama Jawi Jangkep dan Kebaya.
Gambar di samping atas adalah gambar sepasang wanita dan pria Jawa yang
mengenakan pakaian adat tersebut.
15. Pakaian Adat Yogyakarta
Dalam adat yogyakarta, dapat kita temukan banyak sekali ragam pakaian adat
tradisional yang mana dalam telah diatur sedemikian rupa berdasarkan hukum adat,
termasuk pula dalam aturan kapan, dimana, dan siapa yang menggunakan pakaian
tersebut.Namun, secara keseluruhan pakaian adat yang paling sering dikenakan
adalah pakaian rakyat. Untuk pria menggunakan baju sorjan, kain batik, serta
blangkon sebagai penutup kepala. Adapun untuk wanita, dikenakan kebaya, kain
batik, dan sanggul rambut yang ditata sedemikian rupa. Gambar di samping atas
adalah sepasang pria dan wanita yang mengenakan pakaian adat Yogyakarta.
Pakaian adat Jawa Timur bernama baju pesaan dan baju mantenan. Baju pesaan
sebetulnya adalah pakaian adat khusus masyarakat Madura. Pakaian ini sarat akan
nilai filosofis yang menggambarkan keberanian dan kekuatan suku Madura dalam
entitas budaya Jawa Timur.Sementara baju mantenan adalah baju adat yang
dikhususkan untuk dikenakan para pengantin (manten). Baik masyarakat Madura
maupun masyarakat Jawa Timur umumnya akan mengenakan pakaian ini saat
upacara pernikahannya. Gambar di samping atas adalah sepasang pengantin yang
mengenakan baju mantenan.
Masyarakat Kalimantan Barat secara umum didominasi suku Dayak dan suku
Melayu. Dalam hal berbusana, keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Pakaian adat suku Dayak Kalimantan Barat bernama King Bibinge dan King Baba.
King Bibinge adalah pakaian wanita, sedangkan King Baba adalah pakaian yang
digunakan oleh pria. Kedua pakaian tersebut dibuat dari kulit kayu. Sementara
aksesorisnya seperti kalung, manik-manik, atau penutup kepalanya dibuat dari bulu
burung, biji-bijian, dan bahan alam lainnya. Gambar di samping atas adalah gambar
pasangan yang menggunakan pakaian King Bibinge dan King Baba.
18. Pakaian Adat Kalimantan Tengah
Masyarakat Kalimantan Timur tersusun atas 2 entitas besar yaitu suku Dayak dan
Suku Kutai. Kedua suku ini memiliki pakaian adat yang berbeda.
Suku dayak mengenakan pakaian bernama Ta’a dan Sapei Sapaq sementara suku
Kutai mengenakan pakaian bernama baju kustim. Gambar di samping adalah gambar
sepasang pria dan wanita Kutai yang tengah menggunakan pakaian adat
Kustim. Antara pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq maupun baju kustim, keduanya
memiliki beberapa perbedaan.
Penduduk provinsi Sulawesi Barat dihuni oleh 4 suku bangsa, di antaranya suku
Mandar, suku Bugis, suku Toraja, dan suku Makassar. Akan tetapi dari 4 suku
tersebut, suku yang paling mendominasi adalah Suku Mandar dengan jumlah 50%
dari populasi penduduknya.Oleh karena hal itu, ketika berbicara mengenai budaya
Sulawesi Barat, dalam hal ini pakaian adatnya, maka kita tidak akan lepas dari
budaya dan pakaian adat suku Mandar.Adapun dalam hal berpakaian, suku Mandar di
masa silam mengenal jenis pakaian yang bernama Pakaian adat Pattuqduq Towaine.
Pakaian ini adalah pakaian khas wanita Mandar yang terdiri dari baju kurung,
bawahan dan beragam aksesoris yang terbuat dari logam. Gambar di samping adalah
gambar pasangan yang tengah mengenakan pakaian adat Pattuqduq Towaine.
23. Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Ada banyak jenis pakaian adat yang dikenal dalam budaya masyarakat Sulawesi
Selatan. Hanya saja, yang paling terkenal di antaranya adalah pakaian adat yang
bernama Baju Bodo. Baju Bodo adalah baju dengan desain yang sangat sederhana.
Baju ini sangat minim jahitan. Selain itu, ia dianggap sebagai baju paling tua dan
bahkan tercantum dalam Kitab Patuntung, kitab peninggalan nenek moyang suku
Makassar.Baju Bodo umumnya juga dikenakan bersama aksesoris yang terbuat dari
logam sebagai hiasannya. Penggunaan baju Bodo saat ini cenderung hanya dilakukan
pada saat upacara adat atau pertunjukan tarian adat.
Dirunut dari demografinya, masyarakat Sulawesi Tengah terdiri atas campuran 8 suku
besar, yaitu Suku Kaili, suku Mori, suku Bugis, suku Toli Toli, suku Babasal, suku
Saluan, suku Gorontalo, dan suku Pamona. Masing-masing suku tersebut memiliki
budaya yang berbeda. Namun, bila bicara tentang pakaian adat Sulawesi Tengah, kita
hanya akan menuju pada pakaian adat suku Kaili yang bernama Baju Nggembe dan
Baju Koje.Baju Nggembe adalah baju adat khusus wanita atau remaja putri,
sementara Baju Koje adalah pakaian khusus pria. Kedua pakaian ini umumnya hanya
dikenakan saat pesta atau upacara adat.
Suku bangsa yang mendominasi masyarakat Sulawesi Tenggara adalah suku Tolaki.
Suku ini memiliki pakaian adat yang bernama Babu Nggawi dan Babu Nggawi
Langgai. Babu Nggawi adalah pakaian khusus pengantin Wanita, sementara Babu
Nggawi Langgai adalah pakaian pengantin pria. Di kancah nasional, kedua pakaian
inilah yang menjadi ikon pakaian adat Sulawesi Tenggara. Di samping atas adalah
gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat tersebut.
Pakaian adat Sulawesi Utara dari suku Sangihe Talaud bernama pakaian Laku Tepu.
Pakaian ini dibuat dari bahan serat kofo atau sejenis tanaman pisang dengan serat
batang yang kuat. Pakaian ini umumnya hanya dikenakan pada saat upacara Tulude.
Laku tepu adalah pakaian dengan baju lengan panjang dan untaiannya sampai tumit.
Pakaian ini dikenakan bersama perlengkapan lain yaitu popehe (ikat pinggang),
paporong (penutup kepala), bandang (selendang di bahu), dan kahiwu (rok rumbai).
Pakaian dan perlengkapan ini digunakan baik oleh wanita maupun para pria dengan
warna dasar kuning, merah, hijau, atau warna cerah lainnya.
Pakaian adat Gorontalo dari suku Gorontalo bernama Mukuta dan Biliu. Pakaian ini
umumnya hanya dikenakan pada saat upacara perkawinan. Mukuta adalah pakaian
bagi mempelai pria dan Biliu adalah pakaian bagi mempelai wanita. Mukuta dan
Biliu dapat ditemukan dalam 4 jenis warna, yaitu kuning, hijau, ungu, dan merah tua.
Masing-masing warna tersebut melambangkan kelas kasta pemakainya.
Gambar di samping atas adalah sepasang pengantin Gorontalo yang mengenakan
pakaian adat Mukuta dan Biliu.
28. Pakaian Adat Maluku
Nama pakaian adat Maluku adalah baju cele atau kain salele. Baju cele adalah baju
sederhana yang mewakili karakteristik adat suku-suku di Kepulauan Maluku.
Baju cele adalah baju berwarna merah terang bermotif garis-garis geometris warna
emas atau perak yang dibuat dari kain tebal. Untuk wanita, umumnya baju cele
dipadukan dengan kain kebaya atau sarung tenun dengan warna yang sama.
Sementara untuk pria, baju cele dibentuk menyerupai jas dan dikenakan bersama
kemeja sebagai dalaman dan celana panjang formal berwarna hitam atau putih
sebagai bawahannya. Gambar di samping adalah gambar pasangan yang tengah
mengenakan baju cele.
Ada 4 jenis pakaian adat yang akrab dalam kehidupan masyarakat Maluku Utara.
Namun, yang paling unik dan dikenal di kancah nasional adalah pakaian adat
bernama Manteren Lamo dan Kimun Gia. Pakaian Manteren Lamo digunakan oleh
sultan dan sementara pakaian Kimun Gia digunakan oleh permaisuri kerajaan Ternate
dan Tidore di masa silam.Penggunaan pakaian adat Manteren Lamo dan Kimun Gia
biasanya dilengkapi dengan beragam pernik yang menunjukan kemewahan, seperti
mahkota, konde, gelang, cincin dan aksesoris lainnya yang terbuat dari
emas. Gambar di samping adalah gambar sultan dan permaisuri yang tengah
menggunakan pakaian adat tersebut.
30. Pakaian Adat BaliTidak ada nama khusus yang diberikan untuk pakaian adat
Bali. Oleh karena itu, ketika banyak orang luar menanyakan tentang hal ini, orang-
orang Bali umumnya akan kebingungan. Mereka hanya akan menyebut pakaian yang
dikenakannya dengan nama “pakaian adat Bali” seraya menjelaskan nama-nama
aksesoris pakaian tersebut dan kegunaannya.Untuk pakaian adat Bali pria terdiri dari
beberapa aksesoris yang di kamen, antaranya ikat kepala (udeng), baju, kampuh
(saput), serta selendang pengikat (umpal). Sementara, pakaian adat Bali wanita terdiri
atas kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang pasang, sanggul, dan bunga
sebagai penghias rambut.
31. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat
Suku Sasak dan Suku Bima adalah dua suku besar yang menjadi mayoritas penduduk
Nusa Tenggara Barat. Dalam hal budaya, keduanya memiliki karakteristik yang
berbeda, termasuk dalam hal pakaian adat yang dikenakan masyarakatnya.
Adapun bila dikaitkan di kancah nasional, pakaian adat yang sering menjadi ikon dari
budaya Nusa Tenggara Barat adalah pakaian bernama Lambung dan Pegon, khas
dari Suku Sasak. Lambung digunakan para wanita, sedangkan Pegon untuk para pria.
Pakaian adat ini biasa dikenakan dalam perhelatan acara adat, termasuk juga dalam
upacara penyambutan tamu, upacara mendakin, dan upacara nyongkol. Gambar di
samping atas adalah gambar sepasang muda-mudi Sasak yang mengenakan pakaian
tersebut.
Provinsi NTT dihuni oleh 7 suku yaitu suku Rote, suku Helong, suku Sabu, suku
Atoni atau Dawan, suku Sumba, suku Manggarai, dan suku Lio. Masing-masing suku
ini memiliki pakaian adat yang khas.Adapun bila dikancah nasional, pakaian adat
yang paling di kenal dari budaya masyarakat Provinsi NTT adalah pakaian adat Suku
Rote. Pakaian ini begitu dikenal karena desainnya yang sangat estetis, di mana salah
satu keunikannya terletak pada desain Ti’i langga. Ti’i langga adalah sebuah penutup
kepala dengan bentuk seperti topi sombrero khas Meksiko yang dibuat dari daun
lontar kering. Selain untuk pelengkap penampilan, topi adat suku Rote ini juga
dianggap sebagai simbol wibawa dan kepercayaan diri bagi para pria Rote.
Nama pakaian adat Papua Barat adalah pakaian adat Ewer. Pakaian ini murni
terbuat dari bahan alami yaitu jerami yang dikeringkan. Dengan kemajuan dan
pengaruh modernisasi, pakaian adat ini kemudian dilengkapi dengan kain untuk
atasannya. Berikut ini gambar dari pakaian adat Ewer khas masyarakat Papua Barat.
Saat ini, bahan alam berupa jerami atau serat kering hanya digunakan sebagai
bawahan rok untuk para perempuan. Rok tersebut dibuat dengan mengambil serat-
serat tumbuhan dan merangkainya menggunakan tali di bagian atasnya. Rok ini
dibuat dengan 2 lapisan, lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih
pendek.Untuk menguatkan ikatan rok, digunakan ikat pinggang yang terbuat dari
kulit kayu yang diukir sedemikian rupa. Biasanya motif ukiran tersebut tidaklah
rumit, yaitu motif kotak dengan susunan yang geometris.
34. Pakaian Adat Papua
Dalam pemenuhan kebutuhan sandang, hubungan erat antara masyarakat Papua dan
alam dapat dilihat dari pakaian adat tradisional yang biasa dikenakan. Pakaian adat
Papua dan aksesorisnya secara keseluruhan terbuat dari 100% bahan alami dengan
cara pembuatan yang sangat sederhana. Pakaian tersebut bernama koteka dan rok
rumbai.Koteka adalah sebuah penutup kemaluan sekaligus pakaian adat laki-laki
Papua. Pakaian ini berbentuk selongsong yang mengerucut ke bagian depannya.
Koteka dibuat dari bahan buah labu air tua yang dikeringkan dan bagian dalamnya
(biji dan daging buah) dibuang.Itulah kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia
Lengkap 34 Pprovinsi yang melengkapi keanekaregaman budaya bangsa Indonesia.
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan antar manusia dan lingkungannya
Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti “tradisi”. Sedangkan
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin
religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”.
Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam,
Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya,
pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya
secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid
mencabut larangan tersebut. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi,
Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.
Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi
dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat
Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama
pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat
Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena
dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang
Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.
Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan
keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.
Berikut penjelasan Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia
1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al Qur'an
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru
Hijrah, Isra’ Mi’raj
3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa
Almasih
4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Beberapa ahli mempunyai pendapat berbeda mengenai pengertian ras, namun secara
umum ras dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri
fisik yang sama. Manusia yang satu memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya
karena adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut,
bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisil yang
lain.
Masyarakat indonesia memiliki keberagaman ras disebabkan oleh kehadiran bangsa
asing ke wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada di Indonesia seperti ras malayan-
mongoloid yang tersebar di wilayah sumatra, kalimantan, sulawesi, jawa, bali,. Yang
kedua adalah ras malanesoid yang tersebar di daerah Papua, NTT dan maluku. Ketiga
ras Kaukosoid yaitu orang India, timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
Terakhir yaitu ras Asiatic mongoloid seperti orang Tionghoa, korea dan jepang. Ras
ini tinggal dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, namun terkadang mendiami
wilayah tertentu.
Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa, dan
budayanya. Jika perbedaan itu disikapi dengan positif maka akan bermanfaat sekali
karena tiap kelompok masyarakat memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang
memiliki keramahan, ketegasan, jiwa dagang dan lain-lain yang jika dikolaborasikan
akan bermanfaat untuk menciptakan kesejahteraan semua kelompok masyarakat.
Dalam kajian sosial, adanya perbedaan golongan atau kelompok juga diakibatkan
adanya status dan peranan social. Status atau kedudukan biasanya didefinisikan
sebagai suatu peringkat atau posisi seorang dalam suatu kelompok atau posisi suatu
kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya. Peran adalah perilaku yang
diharapkan dari seseorang yang mempunyai suatu status (Horton, 1993). Setiap orang
mungkin mempunyai sejumlah status dan diharapkan mengisi peran yang sesuai
dengan status tersebut. Dalam arti tertentu, status dan peran adalah dua aspek dari
gejala yang sama. Status adalah seperangkat hak dan kewajiban; peran adalah
pemeranan dari perangkat kewajiban dan hak-hak tersebut.
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya
persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat
terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai
berikut.
a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk
menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
d. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.
Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan
pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan
pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia,
antara lain:
a. dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa
b. dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan
c. dapat mengurangi prasangka antar suku
d. dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu
masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita telusuri,
kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat,
mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan
diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja.
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi
tanpa adanya paksaan dari siapapun.Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional,
kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembinaan kebudayaan daerah dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. pertukaran kesenian daerah
b. pembentukan organisasi kesenian daerah
c. penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, TV, surat kabar serta majalah
d. penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerah
e. membentuk sanggar tari daerah
f. mengadakan pentas kebudayaan
3) Menghormati Agama yang ada di Indonesia
Sejak seseorang sudah diajarkan untuk meyakini dan melaksanakan ajaran agama
yang kita anut. Dalam kehidupan berbangsa, kita mengetahui keberagaman dalam
agama. Agama tersebut tidak mengajarkan untuk memaksakan kepercayaan kita
kepada orang lain. Kita harus menghormati dan menghargai agama dan keyakinan
orang lain, dengan begitu tidak akan ada pertengkaran. Seperti semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Masyarakat Indonesia terdiri atas jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan
sensus penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 119.630.913 dan
perempuan sebanyak 118.010413 Jumlah penduduk ini dari tahun ke tahun semakin
meningkat, sehingga diprediksi penduduk Indonesia akan bertambah pesat pada
tahun-tahun berikutnya, hal ini disebabkan oleh perumbuhan penduduk Indonesia
setiap tahun sekitar 1.49%. Suatu jumlah yang besar dan dapat menimbulkan
persoalan di kemudian hari. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengurangi
pertumbuhan penduduk Indonesia. Ayo apa yang dapat dilakukan oleh kalian untuk
memperlambat pertumbuhan penduduk Indonesia?
Sering kali kita menjumpai seseorang memperlakukan orang lain secara berbeda
karena perbedaan jenis kelamin. Misalkan saat tugas piket kelas, maka anak laki-laki
mengangkat meja dan perempuan menyapu. Kemudian yang menjadi sekretaris dan
bendahara kelas adalah anak perempuan. Keadaan inilah yang dinamakan gender,
yang dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang disebabkan perbedaan jenis
kelamin. Perilaku dan sikap ini bukan karena jenis kelamin seseorang sehingga dia
menjadi ketua kelas. Namun disebabkan oleh pandangan atau pendapat dalam
masyarakat yang memberikan tugas-tugas tertentu berdasarkan jenis kelamin.
Bagaimana kita bisa bersikap menghormati golongan atau kelompok lain yang ada di
tanah air? Sama halnya dengan sikap kita dalam menghormati keraghaman ras.
Berikut beberapa sikap yang di kembangan dalam menghormati kelompok atau
golongan yang lain.
1. Menerima golongan atau orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di
masyarakat, kita jangan membedakan antara golongan yang satu dengan golongan
dengan yang lainnya
2. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan golongan atau kelompok
yang lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang
sama.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh
suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan
suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,
persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan
pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut
adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai
suku bangsa di Indonesia.
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya
persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam pandangan Koentjaraningrat (1993:5) Indonesia dapat disebut sebagai negara
plural terlengkap di dunia di samping negara Amerika. Di Amerika dikenal
semboyan et pluribus unum, yang mirip dengan bhineka tunggal ika, yang berarti
banyak namun hakikatnya satu.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-
benar memahami maknanya. Negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa
yang lain yakni:
Masih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan dan
kesatuan bangsa tetap terjaga. Bisakah kamu menyebutkan yang lainnya? Persatuan
dalam keragaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keragaman
harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab
3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah
4. Pembangunan berjalan lancar
C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan antar
golongan
Keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan ini antara lain dipengaruhi
oleh letak geogarfis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam
yang melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka para pedagang asing datang ke
Indonesia. Selain melakukan kegiatan berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran
agama dan kepercayaan yang mereka yakini. Agama Hindu dan Budha masuk dibawa
oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia, kemudian menyusul
para pedagang Gurajat menyebarkn ajaran Islam. . Kedatangan bangsa Eropa
membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina
menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa
Indonesia karena sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti
animisme dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia menerima
budaya lain
Keanekaragaman suku, agama, ras, dan antar golongan jangan dijadikan sebagai
perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita
selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan persatuan
dan kesatuan dalam Negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika
Di samping itu, dengan mendalami keanekaragaman suku bangsa, rasa, agama dan
golongan yang ada Indonesia, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan
menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa yang mau dan mampu
menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman kebudayaan
tersebut.
UJI KOMPETENSI
Setelah kamu membaca Penjelasan tentang Keanekaragaman Bangsa Indonesia di
atas, silahkan jawab 3 (tiga) pertanyaan dari 20 (dua puluh) pertanyaan yang ada di
bawah ini.
1. contoh keberagaman bangsa indonesia
2. macam-macam keberagaman di indonesia
3. jelaskan keanekaragaman yang ada di indonesia
4. contoh keragaman budaya indonesia
5. keberagaman budaya indonesia
6. 5 keragaman budaya yang ada di indonesia
7. apa saja keberagaman indonesia
8. 3 contoh keanekaragaman yang ada di indonesia
9. macam macam keberagaman di indonesia beserta contohnya
10. keragaman yang ada di indonesia
11. macam-macam keberagaman di indonesia beserta gambarnya
12. macam-macam keanekaragaman yang ada di indonesia
13. contoh keragaman budaya indonesia
14. keragaman budaya yang ada di indonesia
15. apa saja keragaman budaya daerah indonesia
16. jelaskan macam-macam bentuk keragaman budaya di indonesia
17. contoh keragaman budaya indonesia
18. contoh keragaman yang ada di indonesia
19. buat artikel keragaman budaya indonesia
20. keragaman suku bangsa di Indonesia
Sumber :
https://moondoggiesmusic.com/keragaman-budaya-indonesia/
https://ibnuasmara.com/keragaman-budaya-indonesia/
https://ainamulyana.blogspot.com/2016/08/keragaman-suku-bangsa-dan-budaya-
di_19.html