Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 6 :
1. M. Rozaq Nur Cahyo
NIM : 15.11.4066.E.A.001
2. Noor Hassanah
NIM : 17.11.4066.E.A.001
3. Purnama Suci Listianti
NIM : 17.11.4066.E.A.001
4. Regita Arga Rini
NIM : 17.11.4066.E.A.0023
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini isu penting dan global dalam Pelayanan Kesehatan adalah Keselamatan
Pasien (patient safety) . Isu ini praktis mulai dibicarakan kembali pada tahun 2000- an,
sejak laporan dan Instituteof Medicine (IOM) yang menerbitkan laporan : to err is
human, building a safer health system. Keselamatan Pasien adalah suatu disiplin baru
dalam pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaporan, analisis, dan pencegahan
medical error yang sering menimbulkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dalam
pelayanan kesehatan.
Frekuensi dan besarnya KTD tak diketahui secara pasti sampai era 1990-an,ketika
berbagai negara melaporkan dalam jumlah yang mengejutkan pasien cidera dan
meninggal dunia akibat medical error . Menyadari akan dampak error pelayanan
kesehatan terhadap 1 dari 10 pasien cedera dan meninggal dunia maka World Health
Organization WHO menyatakan bahwa perhatian terhadap Keselamatan Pasien sebagai
suatu endemis, WHO juga telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayanan
kepada pasien : “safety is a fundamental principle of patient care an a critical
component of quality management”. (World Alliance for patient safety, forward
programme WHO 2004, sehubungan dengan data KTD di Rumah Sakit di berbagai
negara menunjukan angka 3-16% yang tidak kecil.
Sejak berlakunya UU No. 8/1999 tentang perlindungan Konsumen dan UU No.
29 tentang Praktik Kedokteran, munculah berbagai tuntutan hukum kepada Dokter dan
Rumah Sakit. Hal ini hanya dapat ditangkal apabila Rumah Sakit menerapkan Sistem
Keselamatan Pasien Rumah Sakit KKP-RS pada tangga; 1 juni 2005. Selanjutnya
Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit ini kemudian dicanangkan oleh Menteri
Kesehatan RI pada seminar Nasional PERSI pada tanggal 21 Agustus 2005, dijakarta
Convention Center Jakarta.
Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
dengan staf khusus dan perlengkapan yang khusus. Pasien yang layak dirawat di ICU
yaitu pasien yang memerlukan intervensi medis segera, pemantauan kontinyu serta
pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi oleh tim intensive care. Hal
tersebut dilakukan supaya pasien terhindar dari dekompensasi fisiologis serta dapat
dilakukan pengawasan yang konstan, terus menerus dan pemberian terapi titrasi dengan
tepat. (Kepmenkes RI, 2010). Pasien yang dirawat di ICU kebanyakan adalah pasien
yang dalam keadaan kritis dan hilang kesadaran.
Akan tetapi ada juga yang masih sadar dan sebelumnya dapat berperan aktif dalam
pengambilan keputusan selama proses perawatannya. Tidak sedikit dari mereka yang menolak
dan menganggap bahwa terapi-terapi yang diberikan untuk mempertahankan hidupnya bukan
merupakan pilihan yang terbaik di akhir kehidupannya. Karena beratnya penyakit tersebut,
meskipun telah mendapatkan terapi, beberapa pasien meninggal atau tetap dalam keadaan sakit
kritis yang kronik . Beberapa pasien juga sangat tergantung pada teknologi di fase akhir
kehidupannya sehingga tidak mungkin di pindah ke tempat lain atau dipulangkan. Hal tersebut
dapat mengganggu perawatan pasien dan mengganggu proses menuju kematiannya, sehingga
ICU pun menjadi salah satu tempat kematian yang umum bagi pasien. Di Amerika sekitar 20%
pasien (1 dari 5 atau setara 500.000 orang pertahun) meninggal di ICU, sedangkan angka
kematian di ICU di seluruh dunia sekitar 25%. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan angka
kematian di ICU RSUP. DR. Sardjito pada tahun 2010 yaitu sebesar 31% (233 dari 742 pasien)
dan 8% diantaranya meninggal sebelum 48 jam dirawat dan 23% nya meninggal setelah
dirawat lebih dari 2 hari (Medical Record RSUP. DR. Sardjito, 2010). Prosentase kematian
yang tinggi mengindikasikan bahwa staf ICU memiliki tugas tidak hanya menyelamatkan
hidup tapi juga perawatan paliatif
Perawatan paliatif menurut WHO (2012) adalah pendekatan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit
yang mengancam jiwa. Upaya ini dilakukan dengan cara mencegah dan mengurangi
penderitaan pasien melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, pengobatan rasa sakit,
dan masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual. Perawatan paliatif merupakan komponen
integral dari perawatan ICU yang komprehansif untuk semua pasien kritis dengan prognosis
yang buruk serta untuk keluarganya (Nelson et al., 2011).
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata
kuliah manajemen kesehatan dan untuk mengetahui serta memahami manajemen
rumah sakit khususnya di ruang Intensive Care Unit (ICU).
C. MANFAAT BAGI
1. Manfaat bagi institusi
Sebagai bahan informasi untuk mengetahui manajemen patient safety pada pasien
kritis diruang icu dan iccu
2. Manfaat bagi pendidikan
Sebagai sumber bacaan bagi mahasiswa keperawatan, diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan perbandingan, bahan kajian atau pengembangan terhadap ilmu
keperawatan khususnya pada pasien kritis
3. Manfaat bagi masyarakat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada keluarga dan
masyarakat dengan faktor kondisi lingkungan dan fisik.
4. Manfaat bagi rumah sakit
Mendapat informasi asuhan keperawatan pada pasien kritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien paling aman (Depkes, 2008)
ICU (Intensive Care Unit) adalah salah satu unit perawatan khusus yag dikelola
untuk merawat pasien sakit berat dan kritis, cidera denga penulit yang mengancam serta
melibatkan tenaga kesehatan terlatih, didukung dengan kelengkapan peralatan khusus
(Prawira, Aditya Eka. 2008)
ICU adalah Unit perawatan khusus pada pasien sakit berat & kritis, cidera
dengan penyakit yang mengancamnyawa dengan melibatkan tenaga kesehatan terlatih
serta di dukung dengan kelengkapan peralatan khusus.
B. Kondisi patologis
Tujuan dari pelayanan ICU adalah memberikan pelayanan medik teritrasi dan
berkelanjutan serta mencegah fragmentasi pengelolaan pasien-pasien kritis meliputi :
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif dan tertitrasi, contoh :
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Dari hasil uraian makalah ini dimana penulis telah merangkum tinjauan teoritis
dan tinjauan kasus, serta pembahasan dari keduanya maka dapat diuraikan bahwa
Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu untuk
di kembangkan di Indonesia yang bertujuan memberikan asuhan bagi pasien dengan
penyakit berat yang potensial reversibel, memberikan asuhan pada pasien yang
memerlukan Observasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan
diruang perawatan umum
Ruangan ICU adalah suatu unit di RS yang dibandingkan dengan ruagan lain,
banyak perbedaan ,tingkat pelayanannya. Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh
jumlah staf, fasilitas, pelayanan penunjang ,jumlah dan macam pasien yang dirawat,
untuk itu harus ditunjang oleh tenaga yang memenuhi kualifikasi standart ICU.
B. SARAN
Adapun saran kami dalam penulisan makalah ini yaitu kami berharap dengan
adanya makalah ini, dapat dipergunakan sebagai mana mestinya sehingga dapat
dijadikan acuan perawat dalam mengatur atau memanage tugas-tugasnya dalam
pemberian pelayanan keperawatan di rumah sakit khusunya pada bagian intensive care
unit (ICU) dan juga sebagai acuan dalam peningkatan pendidikan dan pengetahuan
dalam pemberian pelayanan kesehatan demi terciptanya kualitas dan mutu pelayanan
kesehatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hatmoko, A., U., Wulandari, W., Alhamdani, M., R., (2010) Arsitektur Rumah Sakit, Global
Rancang Selaras, Yogyakarta.
https://www.scribd.com/doc/182544790/Patient-safety-pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/97_Pdt.G_2013_PN._Plg.pdf
https://www.scribd.com/doc/145460707/Konsep-Icu-Dan-Iccu
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/24/01-gdl-taufikisma-1177-1-skripsi-
l.pdf
Pengertian ruang ICU/Intensive Care Unit. Apa saja syarat seseorang mesti di ICU. Dibuat
26 November 2018, dari http://m.liputan6.com/health/read/2022374/apa-saja-syart-seseorang-
mesti-dirawat-di-icu
https://www.scribd.com/doc/164842131/Pencegahan-Pasien-Jatuh-Sebagai-Strategi-
Keselamatan-Pasien