Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Townsend, 1999 Gangguan jiwa pada anak-anak merupakan hal yang
banyak terjadi, yang umumnya tidak terdiagnosis dan pengobatannya kurang adekuat.
Masalah kesehatan jiwa terjadi pada 15% sampai 22% anak-anak dan remaja, namun
yang mendapatkan pengobatan jumlahnya kurang dari 20%. Gangguan hiperaktivitas-
defisit perhatian ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan
kesehatan jiwa yang paling banyak terjadi pada anak-anak, dimana insidensinya
diperkiran antara 6% sampai 9%. Diagnosa gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja
adalah perilaku yang tidak sesuai dengan tingkat usianya, menyimpang bila dibandingkan
dengan normal budaya, yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunya fungsi
adaptasi. Dasar untuk mehamami gangguan yang terjadi pada bayi, anak-anak, dan
remaja adalah dengan menggunakan teori perkembangan. Penyimpangan dari norma-
norma perkembangan merupakan tanda bahaya penting adanya suatu masalah. Gangguan
spesifik dengan awitan pada masa kanak-kanak meliputi retardasi mental, gangguan
perkembangan, gangguan eliminasi, gangguan perilaku disruptif, dang gangguan ansietas.
Gangguan yang terjadi pada anak anak dan juga terjadi pada masa dewasa adalah
gangguan mood dan gangguan psikotik. Gejala gangguan jiwa pada anak-anak atau
remaja berbeda dengan orang dewasa yang mengalami gangguan serupa (Muhith, 2015:
384)

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Autism ?
b. Apa yang dimaksud dengan Retardasi Mental (RM) ?
c. Apa yang dimaksud dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) ?
d. Bagaimanakah Asuhan Keperawatannya ?

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami gangguan masalah perkembangan sehingga dapat
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien anak yang mengalami gangguan
masalah dalam perkembangan.
b. Tujuan Khusus
-
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
a. Autism

Autisme atau dikenal dengan sindroma keanner dengan memiliki gejala


tidak mampu bersosialisasi, mengalami kesulitan menggunakan bahasa,
berperilaku berulang-ulang serta bereaksi tidak biasa terhadap rangsangan
sekitarnya dengan kata lain pada anak autisme dapat terjadi kelainan emosi,
intelektual dan kemauan atau gangguan pervasive. Dapat secara singkat dikatakan
bahwa autisme merupakan suatu keadaan anak dapat berbuat semaunya sendiri
baik cara berfikir atau berperilaku. Ciri yang ada pada anak debgan autisme antara
lain: tidak peduli dengan lingkungan sosialnya, tidak bereaksi normal dalam
pergaulan sosial, perkembangan bahasa dan bicara tidak normal serta adanya
reaksi terhadap lingkungan terbatas sedang pada pemeriksaan status mental
ditemukan adanya kurangnya orientasi lingkungan, rendahnya ingatan pasti
meskipun kejadian baru saja terjadi, dan kurang peduli terhadap linkungan sekitar
(

Autisme terdiri dari tiga jenis yaitu jenis persepsi, jenis reaksi dan jenis
autisme yang timbul kemudian. Pertama autisme persepsi merupakan autisme
yang timbul sebelum lahir dengan gejala adanya rangsangan dari luar baik kecil
maupun kuat dapat menimbulkan kecemasan. Kedua, autisme reaktif yakni
dengan gejala penderita membuat gerakan-gerakan tertentu berulang-ulang dan
kadang-kadang disertai kejang dan dapat diamati pada usia 6-7 tahun, memiliki
sifat rapuh mudah terpengaruh oleh dunia luar. Ketiga, autisme yang timbul
kemudian jenis ini diketahui setelah anak agak besar dan akan mengalami
kesulitan dalam mengubah perilakunya karena sudah melekat atau ditambah
adanya pengalaman yang baru.

b. Retardasi mental

Muncul sebelum usia 18 tahun dan dicirikan dengan keterbatasan


substandard dalam berfungsi, yang dimanifestasikan dengan fungsi intelektual
secara signifikan berada diawah rata-rata (misal IQ dibawah 70) dan keterbatasan
terkait dalam dua bidang keterampilan adaptasi atau leih misal; komunikasi,
perawatan diri, aktivitas hidup sehari-hari, keterampilan sosial, fungsi dalam
masyarakat, pengarahan diri, kesehatan dan keselamatan, fungsi akademis, dan
bekerja. Tingkat kesadaran seorang anak yang ditentukan secara metodik oleh IQ
memegang peranan penting untuk sukssnya anak dalam belajar. Menurut
penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar
umur 3tahun. Daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis keturunan (genetic)
yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu disamping faktor gizi makanan yang
cukup. IQ atau daya tangkap ini dianggap takkan berubah sampai seseorang
dewasa, kecuali bila ada sebab kemunduran fungsi otak seperti penuaan dan
kecelakaan IQ yang tinggi memudahkan seorang murid belajar dan memahami
berbagai ilmu. Daya tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar
pada seorang murid, disamping faktor lain, seperti gangguan fisik (demam, lemah,
sakit-sakitan) dan gangguan emosional. Awal untuk melihat IQ seorang anak
adalah pada saat ia mulai berkata-kata. Ada hubungan langsung antara
kemampuan bahasa si anak dengan IQnya. Apabila seorang anak dengan IQ tinggi
masuk sekolah, penguasaan bahasanya akan cepat dan banyak.

Retardasi mental adalah keadaan dengan intelegensi yang kurang


(subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak).
Biasanya terdapat perkemangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi
ginjal utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga
oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit dn fren jiwa) atau tuna mental.
1. Retardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan
hasil dari proses patologik didalam otak yang memberi gambaran keterbatasan
terhadap intelektual dan fungsi adaptif.
2. Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atu gangguan
fisik lainnya
3. Hasil bagi intelegensi bukanlah merupakan satu—satunya patokan yang dapat
dipakai untuk menentukan berat ringannya retardasi mental. Sebagai kriteri
dapat dipakai juga kemampuan untuk dididik atau dilatih dan kemampuan
sosial atau kerja
4. Tingkatnya mulai dari taraf ringan, sedangan sampai berat, dan sangat berat
c. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Gangguan pemusatan perhatian atau dikenal dengan kurangnya
konsentrasi ini ditandai dengan gangguan konsentrasi, sifat impulsive, dan
hiperaktifitas. Anak dengan gangguan ini dapat menunjukan adanya kurang
koordinasi sensorik motoric, kecerobohan atau masalah orientasi tempat atau
orang, suka mengacau, ledakan kemarahan, aktifitas motoric tanpa tujuan seing
menjengkelkan sesama sebaya atau anggota keluarga, hal tersebut dapat
diakibatkan ketidakmampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas penyampaian
tumbuh kembang. Terdapat 2 macam gejala hiperaktif yakin gejala kuran
konsentrasi dan hiperaktifitas impulsive. Gejala kurang konsentrasi seperti sering
gagal memeberi perhatian secara penuh, sering mengalami kesulitan dalam
memfokuskan perhatian pada tugas perkembangannya, sering tampak tidak
mendengarkan bila diajak bicara, sering tidak mentaati instruksi dan tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan rumah, sering mengalami kesulitan mengatur tugas-
tugas aktifitas, sering enggan, tidak menyukai dan menghindar dalam tugas-tugas,
sering kehilangan barang yang digunakan dalam menyelesaikan tugas, pelupa
dalam aktifitas sehari-hari. Kemudian gejala jenis hiperaktifitas impulsive seperti
tangan dan kaki sering tidak bisa diam karena gelisah, sering meninggalkan
tempat duduk dikelas atau dalam situasi yang lain, sering berlarian atau memanjat
berlebihan pada situasi yang tidak semestinya, sering mengalami kesulitan dalam
bermain, bicara sering berlebihan, sering menjawab pertanyaan tanpa pikir
sebelum pertanyaan belum selesai, sering tidak sabar menunggu giliran, sering
menganggu orang.

B. Etiologi
a. Autism
Penyebab yang pasti dari autism tidak diketahui, yang pasti hal ini bukan
disebabkan oleh pola asuh yang salah. Penelitian terbarru menitikberatkan pada
kelainan biologis dan neurologis di otak termasuk ketidakseimbangan biokimia,
factor genetic, dan gangguan kekebalan. Beberapa kasus mungkin berhubungan
dengan infeksi virus (rubella congenital atau atau cytomegalic inclusion disease),
fenilketonuria ( suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan), dan sindroma
X yang rapuh (kesalahan kromosom). Sedangkan penyebab utama dari autsm
belum diketahui dengan pasti penyebab utama dari autism belum diketahui
dengan pasti, autism diduga disebabkan oleh gangguan neurobiologis pada
susunan syaraf pusat meliputi factor genetic, gangguan pertumbuhan sel otak pada
janin, gangguan pencernaan, keracunan logam berat dan gangguan auto-imun.
Menurut Lumbantobing (2001), penyebab dari autism dapat dipengaruhi oleh:
Faktor keluarga dan psikodinamik Mulanya diperkirakan gangguan ini
akibat kurangnya perhatian orang tua,
tetapi penelitian terakhir tidak
menemukan adanya perbedaan dalam
membesarkan anak pada orang tua anak
normal dari anak yang mengalami
gangguan ini. Namun, beberapa anak
autism merespon terhadap stressor
psikososial seperti lahirnya saudara
kandung atau pindah tempat tinggal
berupa ekserbasi gejala
Factor genetic Pada survey gangguan autism
ditemukan 2-4% saudara kandung juga
menderita gangguan autism. Pada
kembar monozygot angka tersebut
mencapai 90%, sedangkan kembar
dizigot 0%
Factor imunologi Terdapat beberapa bukti mengenai
inkompatibilitas antara ibu dan fetus,
dimana limfosit fetus bereaksi terhadap
antibody ibu sehingga kemungkinan
menyebabkan kerusakan jaringan
syaraf embrional selama masa gestasi
b. Retardasi mental
Penyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetic) atau tak
jelas sebabnya (simpleks) keduanya disebut retardasi mental primer. Sedangkan
faktor sekunder disebabkan oleh faktor luar yang berpengaruh terhadap otak bayi
dalam kandungan atau anak-anak (Lumbantobing, S.M., 2001).
Retardasi mental menurut penyebabnya yaitu:
Akibat infeksi dan atau intoksikasi. Dalam kelompok ini termasuk keadaan
retardasi mental karena kerusakan jaringan otak akibat infeksi intracranial, karena
serum, obat atau zat toksik lainnya.
1. Akibat rudapaksa dan atau sebab fisik lain. Rudapaksa seelum lahir serta juga
trauma lain, seperti sinar X, bahan kontrasepsi dan usaha melakukan aborsi
dapat mengakibatkan kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa sesudah
lahir tidak begitu sering mengakibatkan retardasi mental.
2. Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi. Semua retardasi
mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolism (misalnya
gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein), pertumbuhan atau
gizi termasuk dalam kelompok ini. Gangguan gizi yang berat dan yang
berlangsung lama belum umur 4tahun sangat mempengaruhi perkemangan
otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan dapat diperbaiki
dengan memperbaiki gizi sebelum 6tahun, sesudah ini biarpun anak itu
dibanjiri dengan makanan bergizi, intelegensi yang rendah itu sudah sukar
ditingkatkan.
3. Akibat penyakit otak yang nyata(postnatal). Dalam kelompok ini termasuk
retardasi mental akibat neoplasma (tidak termasuk pertumbuhan sekunder
rudapaksa atau peradangan) dan eerapa reaksi sel-sel otak yang nyata, tetapi
yang belum diketahui betul etiologinya (diduga herediter). Reaksi sel-sel otak
ini dapat bersifat degenerative, infiltrative, radang, proliferative, sklerotik atau
reparative.
4. Akibat penyakit atau pengaruh prenatal yang tidak jelas. Keadaan ini
diketahui sudah ada sejak sebelum lahir, tetapi tidak diketahui etiologinya,
termasuk anomaly kranial primer dan defek kogenital yang tidak diketahui
sebabnya.
5. Akibat kelainan kromosom. Kelainan kromosom mungkin terdapat dalam
jumlah atau dalam bentuknya
6. Akibat prematurits. Kelompok ini termasuk retardasi mental yang
berhubungan dengan keadaan bayi pada waktu lahir bera badannya kurang
dari 2500 gram dan ataun dengan masa kurang dari 38 minggu serta tidak
terdapat sebab-sebab lain seperti dalam sub kategori sebelum ini.
7. Akibat gangguan jiwa yang berat. Untuk membuat diagnosis harus jelas telah
terjadi gangguan jiwa yang berat itu dan tidak dapat tnda-tanda patologi otak.
8. Akibat deprivasi psikososial. Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor-
faktor biomedik maupun sosial budaya.

c. ADHD (Attention Deficit Hyperativity Disorder)


Penyebabnya adalah gangguan diotak bagian depan yang disebut Lobus
Frontalis dan sekitarnya, yang menontrol proses berpikir dan yang mempengaruhi
perilaku anak. Diduga terjadi kelainan structural dan kemungkinan juga ada
masalah dengan biokimia di otak mereka dengan pemeriksaan tertentu (PET,
SPECT, dan MRI), didapatkan hipometabolisme dan hipoperfusi pada anterior
kiri lobus frontalis dan nucleus caudtus. Factor genetika juga diduga berpengaruh
kuat karena 90% dari saudara kembar anak GPPH juga menyandang kelainan
yang sama. Juga didapatkan beberapa factor pemicu seperti BBLR, gangguan
pernafasan bayi waktu lahir, keracunan dalam Rahim dan trauma kepala juga
diduga akibat timah hitam yang banyak dijumpai di lautan (Schaefer, et el., 1991).

C. Patofisiologis

a. Autisme

Gejala pada anak autisme sudah tampak sebelum anak berusia 3 tahun,
yaitu antara lain dengan tidak adanya kontak mata dan tidak menunjukan
responsive terhadap lingkungan. Jika kemudian tidak diadakan upaya terapi, maka
setelah usia 3 tahun perkembangan anak akan terhenti atau mundur, seperti tidak
mengenal suara orang tuanya dan tidak mengenali namanya, penderita autism
klasik memiliki 3 gejala yaitu:

1) Hambatan dalam komunikasi verbal dan non


2) Kegiatan, dan
3) Minat yang aneh atau sangat terbatas.

Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autism menurut


(Lumbantobing, 2000) adalah sebagai berikut:

1) Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain


2) Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
3) Menghindari kontak mataatau hanya sedikit melakukan kontak mata
4) Menunjukan ketidakpekaan terhadap nyeri
5) Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk
hubungan pribadi yang terbuka
Anak autism biasanya mengalami keterlambatan bicara, mungkin menggunakan
bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara jika
seseorang berbicara dengannya.

b. Retardasi mental
1. Gangguan kognitif (pola, proses pikir)
2. Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa
3. Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
4. Lingkar kepala diatas atau dibawah normal (kadang-kadang lebih besar
atau lebih kecil dari ukuran normal)
5. Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
6. Kemungkinan tonus otot abnormal (lebih sering tonus otot lemah)
7. Kemungkinan ciri-ciri dismorfik
8. Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar
c. ADHD
ADHD dapat ditengarai sejak anak berusia sangat kecil. Pada bayi, gejala yang
Nampak adalah:
Terlalu banyak bergerak, sering menangis, pola tidurnya buruk, sulit
makan/minum, selalu kehausan, dan cepat marah/sering mengalami temper
tantrum. Pada anak balita, gejala adhd yang kerap terlihat adalah:
1. Sulit berkonsentrasi/memiliki rentang konsentrasi yang sangat pendek
2. Sangat aktif dan selalu bergerak
3. Impulsive
4. Cenderung penakut
5. Memiliki daya ingat yang pendek
6. Terlihat tidak percaya diri
7. Memiliki masalah tidur dan sulit makan
8. Sangat cerdas, namun prestasi belajar tidak prima
D. Pemeriksaan Penunjang
E.

Вам также может понравиться

  • Tugas MDOF (Fixed)
    Tugas MDOF (Fixed)
    Документ11 страниц
    Tugas MDOF (Fixed)
    little bunny foo foo
    50% (2)
  • PENGARUH PUPUK KOMPOS DAN NPK TERHADAP OKRA
    PENGARUH PUPUK KOMPOS DAN NPK TERHADAP OKRA
    Документ7 страниц
    PENGARUH PUPUK KOMPOS DAN NPK TERHADAP OKRA
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • AKSARA
    AKSARA
    Документ32 страницы
    AKSARA
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Tugas Tutorial
    Tugas Tutorial
    Документ17 страниц
    Tugas Tutorial
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Lembar Konsultasi Nadia Bela
    Lembar Konsultasi Nadia Bela
    Документ1 страница
    Lembar Konsultasi Nadia Bela
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Pembelajaran KMB1 Anemia
    Satuan Acara Pembelajaran KMB1 Anemia
    Документ5 страниц
    Satuan Acara Pembelajaran KMB1 Anemia
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • ULANGAN PAS GANJIL 2021
    ULANGAN PAS GANJIL 2021
    Документ15 страниц
    ULANGAN PAS GANJIL 2021
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • ERDIANI 4november2021
    ERDIANI 4november2021
    Документ3 страницы
    ERDIANI 4november2021
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Kep - Jiwa - Minggu Ke 4 - Kecemasan
    Kep - Jiwa - Minggu Ke 4 - Kecemasan
    Документ34 страницы
    Kep - Jiwa - Minggu Ke 4 - Kecemasan
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • HIPP
    HIPP
    Документ3 страницы
    HIPP
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Makalah Omnibus Law
    Makalah Omnibus Law
    Документ13 страниц
    Makalah Omnibus Law
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
    Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
    Документ6 страниц
    Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • ERDIANI 4november2021
    ERDIANI 4november2021
    Документ3 страницы
    ERDIANI 4november2021
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • DER, DAR, ROA, ROE, NPM dan Nilai Perusahaan
    DER, DAR, ROA, ROE, NPM dan Nilai Perusahaan
    Документ34 страницы
    DER, DAR, ROA, ROE, NPM dan Nilai Perusahaan
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
    Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
    Документ6 страниц
    Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • AKSARA
    AKSARA
    Документ32 страницы
    AKSARA
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Perawatan Perinium Post Partum
    Perawatan Perinium Post Partum
    Документ2 страницы
    Perawatan Perinium Post Partum
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Jurnal Penelitian
    Pembahasan Jurnal Penelitian
    Документ7 страниц
    Pembahasan Jurnal Penelitian
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Perawatan Perinium Post Partum
    Perawatan Perinium Post Partum
    Документ2 страницы
    Perawatan Perinium Post Partum
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
    GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
    Документ18 страниц
    GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Narasi Kasus Diare
    Narasi Kasus Diare
    Документ2 страницы
    Narasi Kasus Diare
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Askep Fitriani Perkembangan
    Askep Fitriani Perkembangan
    Документ10 страниц
    Askep Fitriani Perkembangan
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Bab 1-1
    Bab 1-1
    Документ5 страниц
    Bab 1-1
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Askep Mba Nova
    Askep Mba Nova
    Документ14 страниц
    Askep Mba Nova
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    Wahyu Harling
    Оценок пока нет
  • A Maternitas
    A Maternitas
    Документ1 страница
    A Maternitas
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • 4 Bab1
    4 Bab1
    Документ12 страниц
    4 Bab1
    Agustina Krismonia Vianney
    Оценок пока нет
  • LP Dan ASKEP Halusinasi
    LP Dan ASKEP Halusinasi
    Документ46 страниц
    LP Dan ASKEP Halusinasi
    Asep Fauzi
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
    Laporan Pendahuluan Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
    Документ10 страниц
    Laporan Pendahuluan Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
    Krisna Siantarini
    100% (4)