Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi tugas matakuliah Audit II
b. Untuk mengetahui dan memahami tentang menyelesaikan pengujian dalam
siklus akuisisi dan pembayaran (verifikasi akun tertentu)
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
a. Bagi Pembaca
Makalah ini bisa menjadi wacana, sumber informasi, dan pengetahuan
(wawasan) bagi pembaca. Sehingga pembaca lebih mengerti tentang pembahasan
mengenai menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran dalam
makalah tersebut.
Pemilik perusahaan diharapkan dapat mengambil informasi dari makalah ini.
Serta dapat mengevaluasi dan menentukan kebijakan perusahaan yang lebih baik
sehingga dapat menilai secara efektif risiko salah saji yang material dan
melaksanakana prosedur audit lebih lanjut untuk mengevaluasi akun – akun dalam
siklus tersebut.
b. Bagi Penulis
Penulis lebih mengetahui dan memperdalam mengenai menyelesaikan
pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran (verifikasi akun tertentu) melalui
sumber – sumber referens, serta dapat menghasilkan karya tulis, yaitu makalah.
1.5 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah Metode Pustaka, yaitu
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
Penulis menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif dan efisien,
serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data-data tentang topik ataupun
materi yang akan digunakan untuk karya tulis ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Membandingkan rasio beban depresiasi Salah saji pada beban depresiasi dan
dibagi biaya peralatan manufaktur kotor akumulasi depresiasi
dengan tahun sebelumnya
Titik awal untuk memverifikasi pelepasan adalah skedul klien yang berisi
catatan tentang pelepasan itu. Skedul tersebut umumnya mencantumkan tanggal
kapan aktiva dilepas atau dibuang, nama orang atau perusahaan yang
mengakuisisi aktiva, harga jual, biaya awal, tanggal akuisisi, dan akumulasi
penyusutan. Pengujian detail tie-in atas skedul yang mencatat pelepasan
diperlukan, termasuk memfooting skedul, menelusuri total pada skedul ke
pelepasan yang tercatat dalam buku besar umum, serta menelusuri biaya dan
akumulasi penyusutan pelepasan ke file induk properti. Prosedur berikut
seringkali digunakan untuk memverifikasi pelepasan:
Ketika suatu aktiva dijual atau dibuang begitu saja tanpa ditukar dengan aktiva
pengganti, keakuratan transaksi dapat diverifikasi dengan memeriksa faktur
penjualan terkait dan file induk properti. Auditor harus membandingkan biaya dan
akumulasi penyusutan yang ada dalam file induk dengan ayat jurnal yang tercatat
dalam jurrnal umum serta menghitung kembali keuntungan atas kerugian atas
pelepasan aktiva. Jika terjadi tukar tambah aktiva dengan aktiva pengganti,
auditor harus memastikan bahwa aktiva yang baru dikapitalisasi dan aktiva yang
digantikan dihapus secara layak dari catatan, dengan mempertimbangkan nilai
buku aktiva yang ditukar tambah dan biaya tambahan aktiva yang baru.
b. Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi
dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
1. Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi,
2. Pengendalian terhadap register asuransi,
3. Pengendalaian terhadap penghapusan beban asuransi.
c. Pengujian Audit
Pengujian atas saldo akun beban yang umumnya diperlukan mencakup
prosedur analitis dan pengujian untuk memastikan bahwa semua pembebanan
beban asuransi berasal dari kredit asuransi dibayar di muka, prosedur analitis yang
biasa dilakukan oleh auditor:
1. Membandingkan total asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dengan
tahun sebelumnya,
2. Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi dan
membandingkannya dengan tahun sebelumnya,
3. Membandingkan setiap cakupan polis asuransi pada skedul asuransi yang
diperoleh dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian
atas eliminasi polis tertentu atau perubahan cakupan asuransi,
4. Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung selama
tahun berjalan atas dasar polis per polis dengan yang ada pada tahun
sebelumnya sebagai pengujian terhadap kesalahan perhitungan,
5. Mereview cakupan asuransi yang tercantum pada skedul asuransi dibayar
di muka dengan pejabat klien yang berwenang atau broker asuransi
menyangkut kememadaian cakupan. Auditor tidak boleh menjadi pakar
asuransi, tetapi pemahaman auditor mengenai akuntansi dan penilaian
aktiva sangat diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak
diasuransikan terlalu rendah.
Prosedur audit lainnya, yang hanya harus dilakukan apabila ada alasan khusus
untuk melakukannya. Pengujian tersebut menggunakan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo untuk melaksanakan pengujian atas rincian saldo aktiva,
pembahasannya:
1. Polis asuransi dalam skedul asuransi dibayar di muka memang ada dan
polis yang ada telah dicantumkan (eksistensi dan kelengkapan),
2. Klien memiliki hak atas semua polis asuransi dalam skedul asuransi
dibayar di muka (hak),
3. Jumlah dibayar di muka pada skedul sudah tepat dan totalnya sudah
dijumlahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum
(keakuratan dan detail tie-in),
4. Beban asuransi yang berhubungan dengan asuransi dibayar di muka telah
diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi),
5. Transaksi asuransi telah dicatat pada periode yang benar (pisah batas).
Kedua konsep tersebut harus diterapkan ketika mencatat setiap transaksi dan
mengombinasikan akun dalam buku besar umum demi penyajian laporan
Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut adalah:
1. Prosedur analitis
2. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
3. Pengujian atas rincian saldo
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bisa di simpulkan bahwa mengenai akun dan transaksi dalam siklus akuisisi
dan pembayaran. Agar audit atas sejumlah besar akun yang berkaitan dengan
siklus ini memadai, auditor harus memahami akun – akun kunci, kelas transaksi,
fungsi bisnis, dokumen serta catatan yang berhubungan dengan transaksi siklus
akuisisi dan pembayaran. Banyak dari akun – akun tersebut, seperti utang usaha,
properti, pabrik dan peralatan, beban penyusutan serta beban dibayar dimuka,
memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi cara auditor memngumpulkan
bukti yang mencukupi tentang saldo akun yang terkait. Dan terakhir keterkaitan
diantara pengujian audit yang berbeda dalam siklus akuisisi akuisisi dan
pembayaran dapat menyediakan dasar bagi verifikasi auditor atas banyak akun
laporan keuangan.
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat
berfikir tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur.
Setidaknya dengan makalah ini, ada sedikit pemahaman mengenai materi audit
tentang “Menyelesaikan pengujian dalam siklus skuisisi dan pembayaran :
verifikasi akun tertentu”.
Alvin A. Arens dan James Loebbecke. 1990. AUDITING An Intergrated Approach 3rd
Edition. Jakarta : Erlangga
Randol J. Elder. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2. Jakarta : Erlangga