Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 4 Tingkat 3C
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah emberikan
hidayah dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan Gerontik “Activity Of Daily Living” menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya,untuk itu
kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 3
1.3 Tujuan.................................................................................................. 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Diseluruh dunia ± 500 juta lanjut usia (lansia) dengan umur rata-rata 60
tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Sedangkan
menurut Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di Indonesia pada
tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta
orang, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar
di dunia (Badan Pusat Statistik (BPS)).
1
perhatian khusus dengan tetap memelihara dan meningkatkan agar selama
mungkin bisa hidup secara produktif sesuai kemampuannya. Pada lansia
pekerjaan yang memerlukan tenaga sudah tidak cocok lagi, lansia harus beralih
pada pekerjaan yang lebih banyak menggunakan otak dari pada otot, kemampuan
melakukan aktifitas sehari-hari (Activity Daily Living/ ADL) juga sudah
mengalami penurunan.
Aktifitas sehari-hari yang harus dilakukan oleh lansia ada lima macam
diantaranya makan, mandi, berpakaian, mobilitas dan toieting (Brunner &
Suddart, 2001). Untuk memenuhi kebutuhan lansia diperlukan pengetahuan atau
kognitif dan sikap yang dapat mempengaruhi perilaku lansia dalam kemandirian
pemenuhan kebutuhan ADL. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, semakin tinggi
pengetahuan seseorang semakin baik kemampuannya terutama kemampuannya
dalam pemenuhan kebutuhan ADL. Sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek sehingga orang
bisa menerima, merespon, menghargai, bertanggung jawab dalam memenuhi
kebutuhan ADL. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk
terwujudnya perilaku perlu faktor lain antara yaitu fasilitas atau sarana dan
prasarana. Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Perilaku itu terbentuk di dalam diri seseorang dari dua
faktor utama yakni faktor dari luar diri seseorang (faktor eksternal) dan faktor dari
dalam diri seseorang yang bersangkutan (faktor internal). Oleh karena itu perilaku
manusia sangat bersifat kompleks yang saling mempengaruhi dan menghasilkan
bentuk perilaku pemenuhan kebutuhan ADL pada lansia. Setiap insan manusia
merupakan makhluk hidup yang unik yang tidak bisa sama atau ditiru satu sama
lain, akan tetapi mempunyai satu persamaan pada berbagai kebutuhan yang
berdasarkan pada hirarki Maslow.
Pada saat ini lansia kurang sekali mendapatkan perhatian serius ditengah
keluarga dan masyarakat terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan aktifitas
sehari-hari/ ADL. Hal ini disebabkan karena lansia mempunyai keterbatasan
waktu, dana, tenaga dan kemampuan untuk merawat diri. sedangkan keluarga
2
tidak mampu untuk membantu lansia. Maka rumah jompo atau panti sosial dapat
menjadi pilihan mereka.
Panti sosial atau panti werdha adalah suatu institusi hunian bersama dari
para lanjut usia yang secara fisik dan kesehatan masih mandiri dimana kebutuhan
harian dari para penghuni biasanya disediakan oleh pengurus panti (Darmodjo &
Martono, 1999). Sedangkan menurut Jhon (2008), panti werdha adalah tempat
dimana berkumpulnya orang – orang lansia yang baik secara sukarela ataupun
diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya. Tempat ini ada
yang dikelola oleh pemerintah dan ada yang dikelola oleh swasta. Dirumah jompo
para lansia akan menemukan banyak teman sehingga diantara mereka saling
membantu, saling memberikan dukungan dan juga saling memberikan perhatian
khususnya dalam pemenuhan kebutuhan ADL.
3
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang
sehari-harinya dengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya
sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat (Sugiarto, 2005)
5
2.2 Manfaat Mempertahankan Activity Of Daily Living (ADL)
1. Manfaat fisiologis
a. Dampak langsung dapat membantu:
1) Mengatur kadar gula darah
2) Merangsang adrenalin dan noradrenalin
3) Peningkatan kualitas dan kuantitas tidur
2. Manfaat psikologis
3. Manfaat sosial
1) ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus
dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan &
minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi
buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam
kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005)
2) ADL instrumental, yaitu ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat
atau benda penunjang kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan makanan,
menggunakan telefon, menulis, mengetik, mengelola uang
kertas ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang
harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian,
makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan
kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar
ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas
(Sugiarto,2005)
3) ADL vokasional, yaitu ADL yang berhubungan dengan pekerjaan atau
kegiatan sekolah.
4) ADL non vokasional, yaitu ADL yang bersifat rekreasional, hobi, dan
mengisi waktu luang.
7
2.4 Cara Pengukuran Activity Of Daily Living (ADL)
ADL mencakup kategori yang sangat luas dan dibagi-bagi menjadi sub
kategori atau domain seperti berpakaian, makan minum, toileting/higieni pribadi,
mandi, berpakaian, transfer, mobilitas, komunikasi, vokasional,
rekreasi, instrumental ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan
dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian,
makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan
kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini.
Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005)
8
Skala Deskripsi & jenis Kehandalan, Waktu & Komentar
skala kesahihan & pelaksanaan
sensivitas
Indeks Skala ordinal dengan Sangat handal <10 Skala ADLy
barthel skor 0 & sangat menit,sangat ang sudah
(total dependent)- sahih, dan ssuai untuk diterima
100(total independent) cukup skrining, secara luas,
: 10 item : makan, sensitif. penilaian kehandalan
mandi, berhias, formal, dan
berpakaian, kontrol pemantauan kesahihan
kandung kencing,dan & sangat baik.
pemeliharaan
kontrol anus, toileting,
terapi.
transfer kursi/tempat
tidur, mobilitas dan
naik tangga.
FIM (Fun Skala ordinal dengan Kehandalan < 20 menit, Skala ADL
ctional 18 item, 7 level & kesahihan sangat sesuai yang sudah
Independe dengan skor berkisar baik, sensitif untuk diterima
nce antara 18-126; area dan dapat skrining, secara luas.
Measure) yang dievaluasi; mendeteksi penilaian Pelatihan
perawatan diri, kontrol perubahan formal, untuk
stingfer, transfer, kecil dengan pemantauan petugas
lokomosi, komunikasi, 7 level. & pengisi
dan kognitif sosial. pemeliharaan lebih lama
terapi serta karena item
evaluasi banyak.
program.
Sumber : Sugiarto, 2005
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa indeks barthel handal, sahih, dan cukup
sensitif, pelaksanaannya mudah, cepat (dalam waktu kurang dari 10 menit), dari
pengamatan langsung atau dari catatan medik penderita, lingkupnya cukup
mewakili ADL dasar dan mobilitas ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu
ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi
berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang
memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam
kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan
mobilitas (Sugiarto,2005)
10
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi ADL
ADL terdiri dari aspek motorik yaitu kombinasi gerakan volunter yang
terkoordinasi dan aspek propioseptif sebagai umpan balik gerakan yang
dilakukan.
1. ROM sendi
2. Kekuatan otot
3. Tonus otot
4. Propioseptif
5. Persepti visual
6. Kognitif
7. Koordinasi
8. Keseimbangan (Sugiarto,2005)
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ADL mencakup kategori yang sangat luas dan dibagi-bagi menjadi sub
kategori atau domain seperti berpakaian, makan minum, toileting/higieni pribadi,
mandi, berpakaian, transfer, mobilitas, komunikasi, vokasional,
rekreasi, instrumental ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan
dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian,
makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan
kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini.
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Indriyati. 2009. Hubungan Tingkat Activity Daily Living (ADL) Dengan Tingkat
Depresi Pada Pasien Stroke Di Bangsal Anggrek 1 Rs.Dr. Moewardi
Surakarta. Surakarta : UMS.
14
SOAL-SOAL DAN JAWABAN
15
3. Seorang lansia laki-laki usia 70 tahun di rawat di bangsal gerontik , berdasarkan
hasil pengkajian, didapatkan data, pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan ,
kurang tidur sudah 2 hari terakhir karena lututnya sering ngilu di malam hari.
Hasil pemeriksaan fisik lutut tampak bengkak.
17
8. Seorang laki-laki usia 69 tahun , tinggal di panti werda. Hasil pengkajian
perawat didapatkan data klien kesulitan dalam orientasi waktu, tempat dan orang,
mengeluh sulit tidur, sering lupa meletakkan barang.
18