Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Anggota Kelompok 2 :
- Nadya Ade Wiranda (1820522019)
- Siti Huria Azmi (1820522002)
Dosen :
- Dr. Verinita, SE., M.Si.
PERTANYAAN
Analisis lah kasus di atas dengan berpedoman kepada Chapter 11 yaitu Dealing with
Competitions by Kotler and Keller
1. Analisis lah strategi produk ASUS dari konsep “general attack strategy”,uraikan
satu demi satu
2. Analisis lah strategi produk ASUS dari konsep “specific attack strategy”, uraikan
satu demi satu.
JAWABAN
1. ANALISIS PRODUK ASUS DARI KONSEP “GENERAL ATTACK
STRATEGY”
a. Frontal attack
Merupakan serangan frontal yang dilakukan ASUS dengan menyerang dari
segi produk lawannya (samsung), dan harga. Prinsip kekuatan mengatakan
bahwa pihak dengan sumber daya yang lebih besar akan menang. Salah
satunya penantang pasar Samsung Galaxy adalah Asus melalui produk
Zenfone dan Padfone. Jerry Shen, CEO Asus mengatakan bahwa tujuan akhir
bisnis smartphone Asus di Indonesia adalah menggeser posisi puncak yang
ditempati oleh Samsung. Tujuannya agar Asus menjadi produsen smartphone
teratas di Indonesia. Hal itu dikemukakan oleh Shen setelah pangsa pasar
smartphone Asus naik sampai 15 persen dari keseluruhan total penjualan
smartphone di Indonesia. Atau sekitar 4 juta unit smartphone Asus yang telah
dijual di Indonesia (Taipei Times, 2015). Hal tersebut dikarenakan fitur dari
produk Zenfone dan Padfone memiliki kualitas yang sama namun memiliki
harga yang rendah, sedangkan samsung cenderung tidak menurunkan harganya.
Oleh karena itu penjualan dapat ditingkatkan pada tahun 2015.
b. Flank attack
Pada strategi ini ASUS mencari titik kelemahan lawan, dimana serangan ini
dapat diarahkan pada dua dimensi strategi yaitu geografis dan segmen. Dari
segi geografis ASUS lebih menekankan pada pendistribusian handphone di
wilayah Asia Pasifik seperti Indonesia, Cina, dan India. Karena berdasarkan
informasi yang didapatkan pada tahun 2018, diperkirakan 103 juta
pengguna di Indonesia sudah memakai smartphone. Selain itu, Indonesia juga
menjadi negara dengan pengguna smartphone terbanyak ketiga di kawasan
Asia Pasifik. Selain itu ASUS juga menerapkan strategi segmen ceruk, pasar
segmen adalah produk atau jasa yang khusus untuk memuaskan kebutuhan
pasar secara spesifik dan menghindari bentrok dengan perusahaan besar.
Dimana ASUS mengincar konsumen kelas menegah kebawah yang
menginginkan kualitas handphone baik dengan harga relatif rendah.
c. Enciclement attack
Strategi yang digunakan oleh ASUS agar dapat menyerang dengan cara
mengitari luas wilayah lawan namun dengan syarat memiliki sumber daya yang
unggul. Asus Zenfone dirancang sebagai smartphone berkualitas tinggi dengan
harga yang terjangkau bagi kelas menengah dan bawah. Ini disebabkan oleh
kebutuhan masyarakat Indonesia akan dunia digital yang semakin tinggi.
Akibatnya pada kuartal keempat 2015, Asus berhasil menggeser Samsung dan
menjadi pemimpin pasar smartphone di Indonesia. Menurut laporan dari IDC
Quarterly Mobile Phone Tracker, Pangsa pasar smartphone Samsung turun
dari 25 persen menuju 19,8 persen. Sementara pangsa pasar smartphone
Asus melonjak dari 15 persen menuju 21,9 persen (Kaskus, 2016). Asus
berhasil mencapai tujuan akhir mereka sebagaimana yang dikatakan oleh Jerry
Shen. Walaupun sebenarnya bisnis smartphone Asus baru hampir 2 tahun
memasuki pasar di Indonesia.
d. Bypass attack
Strategi yang dilakukan ASUS terkait Bypass attack yaitu dengan melakukan
inovasi dari dua segi. Pertama yaitu, dari segi produk dan teknologi seperti
penggunaan processor intel yang baru diterapkan pada handphone, selain itu
inovasi produk lain yaitu handphone pertama yang memiliki kapasitas
penyimpanan 4GB, kedua diversifikasi ke pasar geografis baru yaitu membidik
negara dengan tingkat pengguna handphone tertinggi, khususnya wilayah Asia
Pasifik.
e. Gerrillya warfare
Serangan gerilya terdiri dari serangan pemotongan harga selektif untuk
melecehkan lawan dan akhirnya mengamankan pijakan permanen. ASUS
dengan jelas-jelas melakukan serangan dari segi harga karena memang hape
tipe ASUS dibandrol dengan harga yang relatif sangat rendah.
Strategi yang direkomendasikan oleh ASUS adalah dengan menerapkan bypass
attack. Karena strategi ini dirasa paling ampuh untuk menghadapi pesaing pada
kelas elektronik yang dirasa sudah mulai menjamur.
2. ANALISIS PRODUK ASUS DARI KONSEP “SPECIFIC ATTACK
STRATEGY”
a. Price discount
ASUS menawarkan produk yang memiliki kualitas yang sebanding dengan
pesaing seperti halnya fitur-fitur canggih mulai dari kamera, layar, sampai pada
penggunaan processor, namun ASUS memberikan harga yang relatif rendah
daripada pesaingnya seperti Samsung, Apple, Lenovo, Asus, Xiaomi,
Smartfren, Oppo, Evercoss, Sony, dan masih banyak lagi. Hal ini terbukti
dengan bandrol harga yang relatif murah antara ASUS Zenfone 4 Pro
ZS551KL dengan samsung tipe galaxy S8 padahal sebagaimana diketahui
bahwa samsung merupakan pemimpin pasar (market leader) smartphone di
Indonesia.
b. Lower price goods
ASUS menggunakan strategi ceruk pasar guna mengurangi persaingan dengan
Samsung (atau perusahaan besar lainnya seperti Sony dan Apple). Pasar
segmen adalah produk atau jasa yang khusus untuk memuaskan kebutuhan
pasar secara spesifik dan menghindari bentrok dengan perusahaan besar.
Tujuannya mendapatkan kepuasan dari pelanggan serta dapat menguasai pasar.
Di kawasan Asia Tenggara posisi Asus sebagai salah satu produsen smartphone
masih dipertahankan karena masih memproduksi smartphone yang terjangkau
bagi masyarakat kelas bawah dan menegah (IDC, 2016). Dalam hal ini ASUS
membuat produk yang tidak secanggih pesaing seperti apple (iphone) namun
dengan harga yang relatif rendah. Contoh tipe ASUS ini yaitu: Zenfone Go
dibandrol dengan harga kisaran 600 ribu rupiah.
c. Prestige goods
ASUS memiliki prestige yang baik dari segi penggunaan processor dan
kapasitas penyimpanan internal. Dengan diluncurkannya Zenfone 2, maka ini
menjadi smartphone pertama di Indonesia yang dilengkapi RAM hingga 4 GB.
Sedangkan jenis prosesor yang digunakan antara lain Quadcomm, Mediatek,
dan Intel. Pada tahun 2016 Zenfone merupakan produk smartphone pertama
yang menggunakan prosesor dari Intel. Seperti yang diketahui, Intel biasanya
memproduksi prosesor untuk tablet, personal computer, dan laptop. Namun
harga yang diberikan ASUS tetap tidak tinggi oleh karena itu strategi prestige
goods bukanlah strategi yang diterapkan oleh ASUS.
d. Improved service
ASUS melakukan perbaikan layanan untuk memudahkan perusahaan terhubung
dengan pelanggan di pelosok dunia, oleh karenanya ASUS memilik kantor cabang di
beberapa negara, seperti: Australia, India, Hongkong, China (RRC), Indonesia,
Singapura, Malaysia, Vietnam, Bangladesh, Thailand, Srilanka, Uni Emirat
Arab, Afrika Selatan, Prancis, Italia, Inggris, Swedia, Republik Ceko, Polandia,
Hungaria, Spanyol, Jerman, Belanda, Serbia, Kanada, dan Amerika Serikat
(Asus Indonesia, 2016). Disamping itu Asus juga membuat situs web untuk
memudahkan penelusuran informasi bagi pelanggan mereka. Yaitu
www.asus.com.
e. Product proliferation
Dalam strategi ini ASUS memberikan banyak pilihan tipe, dimana untuk
handphone ASUS memiliki 14 tipe dengan varian seperti: ZenFone, ZenFone
Live, ZenFone Max, ZenFone Zoom, ZenFone Selfie, ZenFone Go. Sedangkan
untuk laptop terdapat 63 tipe dengan varian seperti: ZenBook Classic Series,
ROG - Gaming Series, VivoBook Pro Series, A series, E Series, ASUSPRO
Series, VivoBook Series, ASUS Gaming FX Series, ZenBook Pro Series,
VivoBook S Series, ZenBook S Series, ASUS Laptop Series, dan ASUS TUF
Gaming Series.
f. Product innovation
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya terdapat banyak inovasi yang
dilakukan oleh ASUS seperti merupakan handphone pertama yang
menggunakan processor intel, memiliki penyimpanan dengan kapasitas 4GB
selain itu meluncurkan tipe Padfone yaitu smartphone multifungsi yang bisa
diubah menjadi tablet pc.
g. Distribution innovation
Sebagaimana yang diketahui bahwa samsung merupakan market leader
handphone android di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu ASUS
meningkatkan target penjualannya maka dilakukanlah inovasi distribusi oleh
ASUS dimana ASUS tidak hanya memasarkan produknya di negara asal yaitu
Taiwan, melainkan ke banyak negara kurang lebih di 30 negara, terlebih di
negara dengan tingkat konsumsi handphone yang tinggi seperti indonesia.
Selain itu untuk mendukung kebijakan itu, Asus juga berencana untuk
melakukan kerja sama dengan perusahaan produsen desain asli Indonesia dan
mulai menggunakan komponen buatan perusahaan dalam negeri pada kuartal
ke-4 2015.
h. Manufacturing cost reduction
Demi tercapainya tingkat cost yang rendah maka ASUS memproduksi
komponen nya secara terpisah, tujuannya adalah agar dapat memproduksi
komponen di negara mana yang memiliki harga terendah, contohnya: jika
baterai lebih murah di produksi di indonesia, maka ASUS akan memproduksi
baterai di Indonesia, sedangkan untuk mesinnya di produksi di taiwan karena
biaya yang lebih rendah.
Sehingga dari berbagai strategi di atas dapat disimpulkan bahwa hampir secara
keseluruhan ASUS telah menerapkan strategi specific attack, kecuali untuk strategi
prestige goods. Namun dari sekian banyak startegi yang paling dianjurkan untuk
dipertahankan yaitu strategi price discount, hal tersebut dikarenakan, dengan
memiliki fitur yang relatif sama dengan pesaing namun harga yang relatif rendah
maka dapat mengikat konsumen khususnya kelas menengah dan bawah. Hal itu
dimungkinkan karena pesaing ASUS seperti samsung dirasa tidak mungkin
menurunkan harga handphonenya.
PERTANYAAN
Analisis lah kasus di atas dengan berpedoman kepada Chapter 12 yaitu Product Strategy
by Kotler and Keller
1. Analisis lah produk ASUS dari konsep “product differentiation”,uraikan satu
demi satu
2. Analisis lah produk ASUS dari konsep “service differentiation”, uraikan satu
demi satu.
JAWABAN
Diferensiasi merupakan upaya yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk membuat
produknya menarik dan unggul dibandingkan dengan pesaing dalam suatu pasar.
Dari segi ukuran ASUS membuat suatu produk dengan ukuran yang bervariasi
seperti laptop ukuran terkecil yaitu sebesar 11 inchi dan yang terbesar 17,3
inchi, untuk handphone memiliki ukuran berkisar antara 4,5 inchi sampai 6,2
inchi, sedangkan untuk projector ASUS menyediakan dengan ukuran pocket
dan portable, dimana untuk pocket memiliki ukuran relatif lebih kecil, namun
jenis portable juga merupakan projector yang mudah untuk di bawa kemana-
mana.
ASUS juga memiliki berbagai jenis pilihan bentuk seperti halnya untuk laptop
terdapat laptop dengan layar manual dan flip, dimana dengan layar flip
memungkinkan sebuah laptop dapat dijadikan layaknya tablet karna dapat
dilipat. Untuk handphoneASUS menyediakan berbagai bentuk layar mulai dari
common screen sampai dengan full screen.
b. Features (fitur)
Features atau Fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap dari
Karakteristik Utama suatu produk. ASUS merupakan produsen elektronik yang
memiliki berbagai macam produk dengan fitur-fitur yang menarik serta
memiliki banyak fungsi seperti halnya Smartphone yang kini dapat melakukan
segala hal tak sebatas pada telepon, SMS, e-mail, internet, dan kamera saja yang
umumnya terdapat di featured phone. Tapi juga untuk keperluan dibidang lain
mulai situs sosial, percakapan video (videocall), sistem informasi, berita, cuaca,
ekonomi & bisnis, kesehatan, transportasi, dan olahraga. Produk smartphone
merek Asus mempunyai keunggulan atau keunikan tersendiri yaitu mempunyai
aplikasi pendukung seperti Asus ZenUI yang membuat tampilan layar
smartphone semakin bagus yang hanya dimiliki smartphone merek Asus.
Kualitas yang dipersepsikan : Perusahaan Asus juga telah menerapkan standar
kualitas ISO9001, ISO14001, OHSAS18001 dalam hal sistem manajemen.
c. Customization (Penyesuaian)
ASUS memiliki konsep pembaharuan yaitu dengan tidak meniru pesaing namun
menghasilkan inovasinya tersendiri dan yang terpenting adalah bagaimana
ASUS bisa di dapatkan oleh semua kelompok segmen (segmen kelas ekonomi,
kelas sosial, tingkatan keahlian, pekerjaan, usia). Asus Zenfone dirancang
sebagai smartphone berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Ini
disebabkan oleh kebutuhan masyarakat Indonesia akan dunia digital yang
semakin tinggi. Tujuan tersebut tidak lain adalah untuk mendapatkan kepuasan
dari pelanggan serta dapat menguasai pasar, kualitas dan demografinya.
Tabel di atas menunjukkan bahwa harga yang ditetapkan Asus sesuai dengan
kemampuan daya beli konsumen. Jenis harga menengah ke bawah di
segmentasikan untuk pelajar atau mahasiswa dengan jangkauan harga Rp 1-2
juta. Harga menengah disegmentasikan untuk pegawai dengan harga Rp 2-3
juta. Sementara harga menengah ke atas disegmentasikan untuk wirausaha atau
pebisnis dengan jangkauan harga Rp 3 juta keatas.
Processor yang digunakan oleh asus adalah jenis Qualcomm- Snapdragon 400-
800 series yang sangat mendukung dari segi kinerja smartphone, konsumsi daya
rendah, dukungan grafis, dan jaringan koneksi 4G LTE. Processor ini terbukti
banyak digunakan oleh produk smartphone berkelas lainnya.
Pada kasus ini, produk Asus ditetapkan pada tingkatan kinerja yang tergolong
tinggi. Hal ini dikarenakan Asus Asus mempunyai fitur-fitur canggih dan
teknologi yang modern sehingga mempermudah pengguna dalam melakukan
komunikasi dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan internet seperti
media sosial. Konsumen juga memilih smartphone merek Asus dikarenakan
harga yang murah tetapi mempunyai kualitas yang sangat tinggi.
Ketatnya persaingan dan mengingat merek Asus masih baru dalam dunia
teknologi Smartphone, perolehan share yang tergolong masih rendah adalah
tidak terlalu buruk. Hal ini membuat Asus harus meningkatkan citra mereknya
sebagai smartphone berkualitas tinggi dengan harga murah. Hal ini membuat
Asus harus meningkatkan kualitas produknya sehingga membuat citra merek
smartphone merek Asus menjadi lebih baik, semakin kuat dan dipilih
konsumen.
pangsa pasar smartphone merek Asus berada di urutan keempat dan masih
kalah dalam hal pangsa pasar dibandingkan dengan smartphone merek Samsung
dikarenakan smartphone merek Samsung masih menjadi pemimpin pasar.
Ketatnya persaingan diantara merek – merek Smartphone yang ada di Indonesia
membuat Asus harus bersaing untuk menawarkan produk yang lebih berkualitas
dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Hal ini
membuat perusahaan harus mampu untuk berinovasi dalam pengembangan
produk yang berkualitas dan menetapkan harga yang terjangkau di mata
masyarakat.
Sumber : http://www.topbrand-award.com
Berdasarkan hasil survei Top Brand yang dilakukan oleh Frontier Consulting
Group secara face to face pada konsumen, ASUS meraih 28,5% untuk Top
Brand Index (TBI). Artinya, 23,6% dari konsumen pria dan wanita berusia 15
sampai 65 tahun dengan dengan tingkat pengeluaran per bulan hingga Rp1 juta
(SES D) sampai di atas Rp3 juta (SES A) memilih ASUS jika mereka ingin
membeli laptop.
Kiprah Asus di Indonesia sendiri berdasarkan riset dari IDC terus meingkat
dari tahun ke tahun. Pada 2009, pangsa pasar notebook Asus di Indonesia
mencapai 2,45%. Hanya berselang satu tahun, pangsa pasarnya tercatat
meningkat dua kali lipat yakni 4,99%. Pada 2011, pangsa pasar Asus juga
kembali merangkak menjadi 14,53% hingga meningkat menjadi 33% pada
2016. Pada 2017 bahkan perusahaan asal Taiwan ini meraup 41% pangsa pasar
seperti dilaporkan GfK. Demi menigkatkan performa notebook dan laptopnya,
Asus juga kini melengkapi jajaran perangkat komputer barunya dengan
Windows 10. Per hari ini, semua perangkat terbaru Asus telah dilengkapi
sistem operasi Microsoft terbaru secara pre-instal.
Sementara secara global, laptop Asus memperoleh posisi dalam 10 besar pada
beberapa badan pemeringkat produk IT global. Produk Asus secara global
memiliki line produk yang penuh dan dalam. Peringkat produk laptop secara
global antara lain sbb.
Asus juga tertarik memberikan diskon atau potongan harga terhadap produknya
pada saat momen tertentu misalnya pada momen lebaran dan tahun baru.
Adanya potongan harga dapat menarik konsumen untuk membeli, mencoba dan
akhirnya jika terpuaskan maka konsumen akan melakukan pembelian ulang
pada produk tersebut.
f. Durability (ketahanan)
Daya tahan berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus diganti.
Daya tahan ini biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu
produk. Asus sejak dulu dikenal dengan ketahanan MotherBoardnya, sebagian
besar laptop Asus menggunakan VGA seperti ATI Radeon & Nvidia GForce,
sehingga tak jarang Asus sering dibilang Laptop Gamer. Karena keyakinan
tersebutlah terkait garansi ASUS memberikan garansi paling lama yaitu selama
3 tahun.
g. Reliability (keandalan)
Kehandalan adalah dimensi kualitas yang berhubungan dengan kemungkinan
sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu dan kondisi
tertentu. Berbagai keunggulan fitur yang di tawarkan oleh ASUS seperti
kemampuan artificial intelligence.Kecerdasan buatan di Zenfone tak hanya
disematkan di kamera tapi juga display, performa baterai, sampai ringtone dan
suara dengan pemberian harga yang relatif rendah sehingga akan membuat
pelanggan merasa bahwa biaya yang dikeluarkan sebanding bahkan melebihi
dari manfaat yang mereka dapatkan. Sehingga jika pelanggan sudah
mempercayai asus mereka akan membayar lebih karena merasa bahwa produk
ASUS dapat diandalkan.
Jumlah komponen core dengan pilihan processor quad core, hexa core atau
octa core yang berfungsi untuk memproses data yang masuk berupa input dan
menghasilkan output berupa data yang diakses oleh pengguna. Pilihan
komponen core yang banyak, Asus mampu mengakses data dengan cepat pada
kinerja smartphone yang dijalankan. Misalnya pengguna tidak mengalami
lambat dalam menjalankan game.
i. Style (Gaya)
Hadir dengan desain premium, menawarkan berbagai pilihan warna, kamera
yang memiliki beberapa model yang cocok digunakan oleh setiap orang, apapun
kebutuhan dan gaya hidup mereka.
j. Design (desain)
ASUS zenfone memiliki desain yang elegant sehingga perhatian pasti langsung
tertuju pada notch atau poni di bagian atas layar. Ukurannya lebih besar
ketimbang notch yang ada di beberapa smartphone lain. Materialnya berbahan
kaca dan dibuat dengan nano molding technology (NMT), yakni melapisi bodi
dengan alumunium alloy di bagian bawahnya.Smartphone ini terbilang cukup
ringan, dengan bobot 140 gram. Desainnya yang membulat di bagian sudut
membuat smartphone ini nyaman untuk digenggam.
2. ANALISIS PRODUK ASUS DARI KONSEP “SERVICE
DIFFERENTIATION”
a. Ordering Ease (kemudahan pemesanan)
ASUS memberikan kemudahan bagi konsumen yang hendak mendapatkan
produk asus, terdapat beberapa cara diantaranya:
1. Melalui situs online resmi(ASUS Store)
Online store ASUS Indonesia merupakan jawaban dari kebutuhan
pengguna akan kepastian saat mereka ingin memiliki gadget terbaru ASUS.
Dengan menyediakan platform e-commerce lokal, ASUS menawarkan
pengalaman pembelian gadget yang mudah dan nyaman dibandingkan
dengan membeli lewat toko retail karena pengguna tidak harus ke luar
rumah, namun dengan kepastian pengiriman. Lewat situs ASUS Store,
pengguna bisa melihat fitur-fitur utama dari produk yang akan dipilih,
spesifikasi teknis, dan keunggulan yang ditawarkan. Setelah pengguna
memilih produk yang akan ia beli dan menginformasikan alamat
pengiriman. Untuk pembayaran, pengguna bisa memilih metode
pembayaran lewat transfer bank ataupun kartu kredit dari bank yang
bekerjasama dengan Visa dan Mastercard. Adapun pengiriman produk yang
dibeli akan dilakukan oleh JNE.
4. Melalui retail
Karena jumlah gerai resmi masih cukup terbatas di masing0maisng daerah
di Indonesia khususnya, maka ASUS biasanya mendistribusikan produknya
ke retail-retail kecil lainnya, agar pelanggan dapat dengan mudah
mendapatkan produk ASUS.
b. Delivery (pengiriman)
Pengiriman ini mengacu pada seberapa baik barang dan jasadibawa ke
pelanggan. Pengiriman ini meliputi kecepatan, akurasi, dan perawatan
sepanjang proses. ASUS dalam hal ini telah berupa untuk selalu memberikan
kepuasan pelanggan dengan menyediakan layanan terbaik dalam hal
pengiriman. hal ini dapat terlihat dari proses pengiriman dari pembelian online,
ASUS Store akan memproses pesanan dan menyiapkan pengiriman. Jadwal
pengiriman sendiri dilakukan pada hari kerja dan akan terkirim dalam 2-3 hari,
tergantung lokasi pembeli.Adapun pengiriman produk yang dibeli akan
dilakukan oleh JNE.
c. Instalation (instalasi)
Proses instalasi merupakan tahap dimana barang yang dibeli oleh pembeli akan
dirakit atau dipasang oleh pihak penjual agar produk nantinya bisa
dioperasikan. Dalam kasus ini produk yang dijual yaitu elektronik seperti
handphone dan PCmaka tidak adanya proses perakitan khusus dari segi fisik
produk hanya saja pada awal pembelian akan dilakukan penginstallan software
yang diperlukan agar nantinya produk tersebut dapat digunakan. Sedangkan
untuk produk seperti motherboard, LCD, network, dan perangkat pendukung
lainnya memang diperlukan perakitan dari segi fisik. ASUS memiliki service
center dimana nanti pelanggan yang hendak melakukan instalasi dapat
melakukannya di service center tersebut, namun ASUS tidak mengharuskan
instalasi dilakukan oleh mereka, sebab opsi diberikan kepada pelanggan.