Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Informasi yang diterima
otak sekitar 95% masuk melalui panca indera penglihatan tersebut. Episkleritis
merupakan kondisi inflamasi yang dapat sembuh sendiri yang terjadi dibagian
episklera dan bersifat jinak1. Episkleritis dapat terjadi pada jenis kelamin laki-laki
dekade keempat dan kelima sedikit lebih tipis dibandingkan pada pria3. Penyakit
untuk sklera dan permeabel terhadap air, glukosa dan protein. Episklera juga
berfungsi sebagai lapisan pelicin bagi jaringan kolagen dan elastis dari sklera dan
penyakit episkleritis.
1
1.2. Tujuan
Solok, dan juga sebagai bahan pengayaan materi agar mahasiswa mengetahui dan
1.3. Manfaat
Episkleritis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bola mata atau orbita terletak didalam cavum orbita. Orbita secara skematis
belakang. Dinding medial orbita kanan dan kiri terletak pararel dan dipisahkan
oleh nasal. Atap orbita terutama terdiri atas os. frontalis. Dinding lateral terdiri
atas os. Frontal, os. Zigomatikum, ala magna os sphenoid. Dasar orbita terdiri dari
os. Zigomatikum, os. Maksila, os. Palatina. Dinding medial atau dibagian nasal
Anatomi mata bagian luar terdiri dari supersilia, palpebra superior dan palbebra
inferior, serta silia superior dan inferior yang terletak pada tepi palpebra.
3
Gambar 2.2 anatomi mata bagian luar
pada bola mata atau menutupi sklera) dan konjungtiva fornix ( peralihan
2) Kornea merupakan selaput bening mata yang tembus oleh cahaya. Terdiri atas
endotel.
4
7) Lensa suatu struktue bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir
transparan sempurna. Lensa digantung oleh zonula zinii pada corpus cilliaris.
akomodasi
8) Corpus viterus adalah badan gelatin yang jernih dan avaskular yang
membentuk dua per tiga dari volume dan berat mata, berisi air 99%, sisanya
1% meliputi kolagen dan asam hialuronat sehingga mirip gel yang membantu
melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata, membentang
lapisan serat saraf, lapisan sel ganlion, lapisan fleksiformis interna, lapisan
inti dalam, lapisan fleksiformis eksterna, lapisan inti luar, lapisan membrana
limitan luar, lapisan fotoreseptor dan lapisan pigmen retina. Sedikit ke lateral
dari sumbu tengah pada retina terdapat makula lutea, fovea sentralis yang
berbentuk seperti cekungan. Apabila cahaya jatuh ditempat ini maka kita
dapat melihat dengan jelas karena disana terdapat banyak sel rod dan sel
cone.
10) Choroid adalah segmen posterior uvea, diiantara retina dan sklera.
11) Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata dibagian luar, jaringan
5
Gambar 2.3 anatomi bola mata
1. Kornea
3. Lensa
4. Corpus viterus
terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pembiasan, tahap sintesa fotokimia,
dimana titik hasil pembiasan tergantung pada panjang sumbu bola mata.
potensial. Selanjutnya impuls listrik ini akan diantar oleh serabut saraf ke
6
pusat penglihatan di otak untuk diproses sehingga terjadi persepsi
penglihatan.
optik. Semua bagian tersebut harus bekerja simultan untuk dapat melihat
suatu objek. Pada mata normal, otot siliaris melemas dan lensa mendatar
2.2 Episkleritis
2.2.1 Definisi
vaskular yang terletak di antara konjungtiva dan permukaan sklera. Penyakit ini
Gambar 1. Episkleritis
7
2.2.2 Epidemiologi
Angka kejadian pasti tidak diketahui karena banyaknya pasien yang tidak
berobat. Tidak ada perbedaan jenis kelamin, namun terdapat laporan 74 % kasus
terjadi pada perempuan dan sering terjadi pada usia dekade 4-5.1 Pada anak-
anakepiskleritis biasanya menghilang dalam 7-10 hari dan jarang rekuren. Pada
2.2.3 Etiologi
Hingga sekarang para dokter masih belum dapat mengetahui penyebab pasti
dari episkleritis. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang selalu
penyakit yang mempengaruhi tulang, tulang rawan, tendon atau jaringan ikat lain
Rheumatoid arthritis
Tuberkulosis
2.2.4 Patofisiologi
lapisan tipis jaringan ikat vaskuler yang menutupi sklera. Kelainan ini cenderung
terjadi pada orang muda, khasnya pada dekade ketiga atau keempat kehidupan,
8
mengenai wanita tiga kali lebih seringdibanding pria. Bersifat unilateral pada dua-
Kelainan lokal atau sitemik terkait misalnya rosasea okular, atopi, gout, infeksi
berperan.
intraocular lens1.
9
2.2.5 Klasifikasi
Tipe yang paling sering dijumpai adalah simple episcleritis (80%), merupakan
hari dan paling banyak sembuh spontan dalam 1-2 atau 2-3 minggu. Dapat
lebih lama terjadi pada pasien dengan penyakit sistemik. Pada anakkecil
atauherpes simplex dan 3% dengan gout atau atopy) dan lebih nyeri
10
Keluhan penyerta lain, misalnya: rasa kering, nyeri, mengganjal, atau berair.
diagnosis lain
1. Keluhan biasanya mengenai satu mata dan dapat berulang pada mata yang
dermatitis kontak.
Gejala episkleritis meliputi kemerahan dan iritasi ringan atau rasa tidak
lakrimasi. Pada tipe noduler gejala lebih hebat dandisertai perasaan ada yang
mengganjal.
nodural, sektoral,atau difus. Tidak tampak peradangan atau edema pada sklera
11
konjungtiva bulbi kemosis disertai pelebaran pembuluh darah episklera
mungkinmemiliki satu atau lebih benjolan kecil atau benjolan pada bawahnya
putih mata. Pasien mungkin merasakan bahwa benjolan tersebut dapat bergerak di
berwarna merahmuda atau keunguan. Juga terdapat infiltrasi, kongesti, dan edem
Episkleritis terbagi menjadi dua tipe, yaitu nodular dan simpel. Secara umum,
superfisial dan konjungtival, yang letaknya di atas dan terpisah dari lapisan
kapas atau melalui kelopak mata yang dipejamkan di atasnya, akan timbul
12
5. Dapat ditemukan mata yang berair, dengan sekret yang jernih dan encer.
Bila sekret tebal, kental, dan berair, perlu dipikirkan diagnosis lain.
daripada simpel.
Cara membedakan episkleritis dengan skleritis adalah dengan melakukan tes Fenil
a. Episklerisis sederhana
gambaranyang lebih jarang adalah kemerahan difus. Jenis ini biasanya sembuh
13
b. Episkleritis Noduler
danbiasanya sembuh dalam waktu yang lebih lama. Pemeriksaan dengan Slit
Konjungtivitis
denganadanya sekret dan tampak adanya folikel atau papil pada konjungtiva
tarsalinferior.
Skleritis
Iritis Pada iritis ditemukan adanya sel dan ”flare” pada kamera okuli anterior.
14
2.2.10 Penatalaksanaan8
1. Non-medikamentosa
o Bila terdapat riwayat yang jelas mengenai paparan zat eksogen, misalnya
2. Medikamentosa
o Gejala ringan hingga sedang dapat diatasi dengan tetes air mata buatan.
o Gejala berat atau yang memanjang dan episkleritis nodular dapat diatasi
antaranya tentang natur penyakit yang ringan, umumnya selflimited, dan hal-
15
2.2.11 Prognosis
16
BAB III
KESIMPULAN
Episklera adalah suatu peradangan pada episklera. Sklera terdiri dari serat-
serat jaringan ikat yang membentuk dinding putih mata yang kuat. Sklera
Kelainan ini idiopatik pada sebagian besar kasus, namun dalam kasus
17
Daftar Pustaka
Http://www.emedicine.com/oph/topic641.htm
Heinemann.
Heinemann.
6. Rhee Douglas and Pyfer Mark, Episcleritis in The Wills Eye Manual 3rd
& Wilkins
7. FeinbergEdward,EpiscleritisinHttp://www.pennhealthj.com/ency/article/0
01019.htm.
8. http://ppkdokter2014.blogspot.com/2016/10/episkleritis.html?=1
18
10. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. kelima. Jakarta: Badan Penerbit
11. Riordan P, Whitcher JP. Oftalmologi Umum. 17th ed. Jakarta: EGC; 2009.
5-15 p.
12. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. kelima. Jakarta: Badan Penerbi
19