Вы находитесь на странице: 1из 5

Mengenal soal tipe High OrderThingking Skiil (HOTS) yang Sempat HOT

Sempat ramai diperbincangkan bahwa soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
pada tahun 2018. Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa UNBK 2018 kemarin sangat sulit
untuk dijawab apalagi pada pelajaran matematika. Tidak hanya itu, siswa juga megeluhkan
bahwa soal UNBK tahun 2018 yang mereka kerjakan sangat berbeda dengan apa yang mereka
pelajari di kisi-kisi. Oleah karena itu, banyak yang mengeluhkan hal ini dan memberi laporan
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Muhadjir Effendy melalui akun instagram
nya @muhadjir_effendy. Seperti yang termuat dalam artikel tirto.id contohnya akun
@alessaky menulis "Bapak, tolong dong buat klarifikasi atau angkat bicara mengenai
pembuatan soal UN Matematika SMA yang tidak sesuai kisi-kisi itu. Kami butuh penjelasan
apa maksud dari hal tersebut.". Berbeda dengan keluhan siswa, Komisi Perlindungan Anak
Indonesia, KPAI berpendapat bahwa soal UNBK 2018 ini melanggar hak anak. Hal ini didasari
karena Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menguji anak anak dengan soal-soal
matematika yang jenis dan materinya belum pernah diajarkan sebelumnya. (beritagar.id). "Ini
adalah malpraktik dalam pendidikan, tepatnya dalam evaluasi," kata Komisioner Bidang
Pendidikan KPAI Retno Listyarti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018) seperti
dikutip dari Liputan6.com. Semua keluhan yang masuk ditanggapi oleh Bapak Muhadjir
Effendy. Beliau berkomentar "Saya menghargai respon peserta didik yang telah
mengekspresikan perasaannya melalui media sosial yang dilandasi pada etika yang baik," kata
Muhadjir Effendy menanggapi masukkan dari para peserta didik tersebut, di kantor
Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Senin (16/4). (dikutip dari www.merdeka.com). Mulai tahun
ini, Kemdikbud mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi (high
order thinking skills/HOTS) pada UN 2018. Dengan memasukkan soal HOTS, diharapkan
dapat meningkatkan kualitas dari UN (dikutip dari tirto.id 13 April 2018). Mungkin ini bisa
menjadi salah satu penyebab soal UNBK tahun 2018 dirasa sangat sulit dikerjakan oleh siswa-
siswidi Indonesia. Dalam artikel ini saya tidak akan membahas komentar atau tanggapan yang
muncul terkait UNBK 2018. Tapi saya mengajak kepada pembaca untuk mengenal tipe-tipe
soal HOTS atau High Order Thingking Skill.
1. Apa sih HOTS itu
Pernahkah kita saat menjawab soal hanya menggunakan rumus ? atau hanya menghapal
jawaban yang sudah ada pada buku lalu menuangkan semua yang kita hapal saat ujian
? Jika kita masih menggunakan metode tersebut saya yakin kita kan kesulitan saat
mengerjakan soal yang bertipe HOTS. Seperti artikel yang dimuat pada
www.readingrockets.org dengan judul how increase higher order thinking
mendefinisikan HOT sebagai sebuah kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada
hanya sekedar mengingat dan menjelaskan kepada orang lain dengan cara yang SAMA
PERSIS dengan apa yang orang lain jelaskan kepadamu. Hot mengajak kita berpikir ke
level yang lebih tinggi daripada sekedar mengemukakan kembali fakta dan menuntut
kita untuk memahami fakta, menyimpulkan, menghubungkan suatu fakta dengan fakta
lainnya, menggunakannya, mengemukakan fakta dengan cara cara baru, menerapkan
fakta saat kita mencari solusi baru dari sebuah permasalahan yang baru. Dalam hal ini
kita akan lebih banyak berbicara pada ranah kognitif siswa. Ranah kognitif merupakan
perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian,
dan keterampilan berpikir. (wikipedia.org). Ranah kognitif itu sendiri terbagi lagi
menjadi beberapa tingkatan diantara nya
 Pengetahuan
 Pemahaman

 Aplikasi
 Analisis
 Sintesis
 Evaluasi

Gambar dibawah ini menunjukan tingkatan berpikir dari low thingking order
skill ke High order thingking skill

Sumber : https://www.matematrick.com/2016/09/contoh-soal-matematika-higher-order.html
2. Apakah soal HOTS memang selalu susah ?
Tidak selalu soal HOTS selalu susah dari soal LOTS. Balik lagi ke definisi yang sudah
saya sampaikan sebelumnya bahwa soal HOTS menuntut kita mengolah fakta yang ada
bukan hanya mengingat lalu menyampaikannya kembali. Soal bertipe HOTS menuntut
kita untuk agar bisa mentransfer fakta dari suatu konteks ke konteks yang lain. Hots
juga menunjukan kemampuan apakah seorang siswa memahami sebuah informasi dan
menggunakan alur berpikir mereka untuk memilih, memproses, dan menerapkan
informasi yang ada, juga dapat melihat hubungan atau keterkaitan antara informasi
yang berbeda agar mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Berikut contoh soal yang saya kutip dari
https://www.matematrick.com/2016/09/contoh-soal-matematika-higher-order.html

Contoh soal 1
Pada pertandingan liga gojek indonesia yang diikuti 18 klub di indonesia, penentuan tim juara
adalah berdasarkan perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai
berikut:

 Tim yang menang memperoleh poin 3

 Jika pertandingan seri, masing-masing tim memperoleh poin 1

 Tim yang kalah memperoleh poin 0

Tabel berikut memuat posisi sementara 6 klub teratas teratas dari total 18 tim yang ikut serta
dengan sisa 5 kali pertandingan.

Peringkat TIM Poin


1 PSM 53
2 Persija 49
3 Persib 46
4 Bhayangkara 43
5 Borneo 40
6 Bali United 37

Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang tepat
berdasarkan data tersebut adalah ....
A. PSM akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan sisa dan
salah satunya menang atas Persija.
B. Persija akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan salah
satunya menang atas PSM.
C. Jika Persib memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi Persija berada di bawah
Persib.
D. Jika Persija selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka Borneo tidak mungkin berada
di atas Persib.
E. Bali United akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan dan PSM selalu
kalah pada semua sisa pertandingan.

Perhatikan soal diatas merupakan soal matematika tipe HOTS. Perhatikan bahwa dalam
soal ada informasi yang bisa siswa jadikan sebagai modal untuk menjawab pertanyaannya.
Informasi pertama adalah “ peroleh poin dari hasil bertanding”. Informasi kedua adalah “6 tim
teratas dari total 18 tim dengan sisa 5 kali pertandingan.” Dan informasi ketiga adalah tabel
yang tercantum pada soal. Perhatikan bahwa pertanyaan yang diajukan dapat melihat apakah
seorang siswa yang mengerjakan soal tersebut dapat mengolah informasi, saling mengaitkan
informasi yang dimiliki dan menghasilkan sebuah jawaban untuk menjawab soal tersebut.
Informasi informasi yang tercantum tidak akan menjadi berguna jika siswa tidak bisa
mengolahnya dengan baik. Bahkanb mungkin siswa akan mengalami kesulitan saat mencoba
mnenjwab soal tersebut. Pada situasi seperti inilah kemampuan berpikir tingkat tinggi para
siswa diuji. Saya tidak akan menuliskan kunci jawabannya. Silahkan bagi para pembaca jika
memiliki jawaban dari soal diatas tinggalkan di kolom komentar.
3.Laihan. Practice make perfect!
Menurut saya pribadi keluhan keluhan yang muncul terhadap UNBK tahun 2018 yang
menggunakan tipe soal berpikir tinggkat tinggi (HOTS) dikarenakan belum terbiasanya
siswa menegerjakan tipe soal HOTS. Jika selama proses pembelajaran di kelas siswa
hanya mengerjakan soal soal yang hanya dengan menggunakan rumus atau bersifat
hapalan dapat menemukan jawabannya, saya yakin mereka akan “kaget” ketika harus
menghadapai soal yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran
yang hanya memberikan sebuah rumus itu juga bisa jadi penyebab siswa belum
mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Ajaklah siswa untuk memkonstruksi
sebuah rumus dari rumus yang kenal sebelumnya. Hal ini melatih siswa cara bagaiman
mengolah informasi yang sudah mereka punya untuk menciptakan sebuah informasi
baru dan juga dapat melatih cara berpikir kritis mereka apakah langkah langakah dan
cara mereka mengolah informasi tidak menyalahi definisi atau fakta yang sudah
disepakati bersama. Cara lain yang mungkin juga adalah guru dapat membimbing para
siswanya saat menegrjakan soal yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Saat siswa mengalami kesulitan dalam pengerjaanya guru dapat memberikan bantuan
non-final artinya guru hanya mengarahkan bukan memberikan jawaban. Biaraka siswa
yang menemukan sendiri jawaban yang mereka cari. Jangan mencoba memberikan
langsung jawaban karena nantinya tidak ada proses berpikir yang siswa lakukan.
Berdasarkan data yang termuat di laman
http://www.compareyourcountry.org/pisa/country/idn?lg=en kemampuan matematika siswa
siswi di indonesia masih tergolong rendah. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memasukan tipe soal HOTS sebanyak 10% dari
jumlah soal UNBK tahun 2018. (tirto.id). Dalam artikel yang dimuat oleh tirto.id 27 mei 2018
berjudul “Mendikbud Muhadjir: HOTS Tetap Dipakai untuk UNBK Tahun Depan” Bapak
Muhadjir Effendy berpendapat "Jadi bukan karena faktor HOTS saja. Karena itu kami akan
lanjutkan (HOTS) tahun depan. Tapi jumlah soalnya belum (tahu). Masih kami lihat,
didiskusikan dulu nanti," ujar Mendikbud di Gedung Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat,
Minggu (27/5/2018). Kemungkinan besar UNBK pada tahun 2019 soal bertipe HOTS akan
dimasukan lagi. oleh karena itu guru yang ada disekolah, bimbel, maupun guru les matematika
dapat mempersiapkan hal tersebut guna meminimalisir keluhan yang muncul di kemudian hari.
Jika guru disekolah merasa kesulitan, guru private SD,SMP, dan SMA dapat membantu dengan
menggunakan metode membangun konsep. Sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
mulai dilatih saat ini.

Вам также может понравиться