Вы находитесь на странице: 1из 7

PORTOFOLIO

Topik: Hifema Grade IV


Tanggal (Kasus) : 13 Maret 2019 Presenter : dr. Purry Ayu Ovillia
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Huratio Nelson, Sp.PA
Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD Sekayu
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan
Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Pria, 9 tahun, penurunan penglihatan pada mata kanan
Tujuan : Menegakkan diagnosis dan memberikan penatalaksanaan yang tepat
Bahan Bahasan : Tinjauan Riset Kasus Audit
Pustaka
Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data Nama : AN.R. Umur : 9 tahun Pekerjaan : Pelajar No. Reg :


Pasien : Alamat : Desa III Sukarami, Musi Banyuasin Agama : Islam 10.57.02
Suku Bangsa : Indonesia
Nama RS: RSUD Sekayu Telp : - Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
Pasien mengalami penurunan penglihatan pada mata kiri
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Pasien tidak pernah mengalami penurunan penglihatan sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat menderita penyakit asma, gangguan kulit, dan batuk lama
lain-lain
4. Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang menderita keluhan serupa
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien seorang pelajar SD
Daftar Pustaka:
1. Wijana N. Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ke-6. Jakarta : EGC, 1993 : 314-315
2. Ilyas S, Tansil M, Salamun, Ashur Z. Hifema dalam : Sari Ilmu Penyakit Mata,
Jakarta, FKUI, 1991 : 69-70.
3. Stein R, Stein H, Slatt B. Management of Ocular Emergencies. 2nd ed. 1994
Hasil Pembelajaran
1. Penegakkan diagnosis hifema
2. Penatalaksanaan hifema
3. Patofosiologi hifema

1. Subjektif

1
2

Autoanamnesis
Pasien datang ke IGD RSUD SEKAYU dengan keluhan penglihatannya tiba–tiba
kabur pada mata kiri sejak 2 hari yang lalu. Keluhan tersebut diikuti dengan sakit dan
merah pada mata serta berair. Dua hari yang lalu pasien berkelahi dengan temannya di
sekolah, lalu pasien terkena pukulan tangan temannya pada mata kanan pasien, lalu terasa
sakit dan pandangan menjadi kabur sampai tidak terlihat apa-apa.

Saat ini pasien tidak bisa melihat dengan jelas, hanya tampak benda–benda yang
kabur. Lalu di matanya tampak merah diseluruh mata, bagian hitam dari mata tampak
terisi darah dan terasa sakit. Kepala pasien juga terasa sakit. Sekitar kelopak mata
tampak bengkak kemerahan dan matanya berair seperti air mata dan nyeri bila dibuka.
Keluhan mual, muntah dan nyeri kepala sisi kiri disangkal pasien. Mata kiri pasien tidak
ada keluhan
- Objektif

- Status generalis
Keadaan umum: tampak sakit sedang
GCS : E4M6V5
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : -/- mmHg
Nadi : 92x/menit
Laju napas : 22x/menit
Suhu : 36,0oC
BB : 30 kg

- Pemeriksaan khusus
Kepala : Simetris, rambut hitam tidak mudah dicabut, kulit dan wajah tidak sembab.
Mata : lihat status oftalmologi
Hidung : Deviasi septum nasi (-), sekret (-)
Telinga : Sekret (-)
Mulut : Sianosis (-), mukosa mulut kering (-)
Tenggorok: Dinding faring hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis, edema laring (-)
Leher : perbesaran KGB tidak ada

Thorax
- Paru-paru
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris
Palpasi : Srem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
- Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
3

Perkusi : Batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan ICS V linea sternalis,
batas jantung kiri ICS V line mid klavikula sinistra
Auskultasi : HR=92 kali/menit, BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-).

Abdomen
Inspeksi : Datar, pelebaran vena (-)
Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Lipat paha dan genitalia: Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada
Ekstremitas : clubbing finger (-), edema (-), akral hangat, CRT<2 detik
Status Neurologi: Kesan normal
Status Oftalmologi
OS OD

Tidak berdeviasi Tes Hirschberg Tidak berdeviasi

Baik ke segala arah Baik ke segala arah

1/300 Visus 6/6

Normal TIO Normal

Edema +, hiperemis Palpebra Edema (-) silia lengkap dan


tumbuh teratur

Konj palpebra: hiperemis Konjungtiva hiperemis (-) sekret (-)

Konj Bulbi: inj konjunctiva +,


Inj siliaris +

Jernih, udem - Kornea Jernih, ukuran dalam batas


normal, edema (-) ulkus (-)
4

erosi (-)

BMD Kedalaman normal, jernih,


hipopion (-) hifema (-)

Seluruh BMD terisi darah encer

Sulit dinilai Iris Kripti (-) sinekia anterior (-)


sinekia posterior (-)

Sulit dinilai Pupil Bulat, isokor, refleks cahaya


langsung/tidak langsung (+)

Sulit dinilai Lensa Jernih

Sulit dinilai Vitreous Tidak terlihat

Tidak dilakukan Fundus Tidak dilakukan

2. Assessment

Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam Bilik Mata Depan
(BMD), yaitu daerah diantara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang
merobek pembuluh darah iris atau badan siliar.

Kontusio atau benturan yang mengakibatkan penekanan bola mata anteroposterior,


pengembangan bagian tengah skleral, limbus menegang dan perubahan letak lensa/iris
posterior dapat mengakibatkan peningkatan tekanan intra okuli secara tiba-tiba yang mana
dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak pada sudut bola mata.
5

Perdarahan dapat terjadi segera sesudah trauma yang disebut perdarahan primer.
Perdarahan primer dapat sedikit dapat pula banyak. Perdarahan sekunder biasanya timbul
pada hari ke 5 setelah trauma. Perdarahannya biasanya lebih hebat daripada yang primer.
Oleh karena itu seseorang dengan hifema harus dirawat sedikitnya 5 hari. Dikatakan
perdarahan sekunder ini terjadi karena resorpsi dari bekuan darah terjadi terlalu cepat
sehingga pembuluh darah tak mendapat waktu yang cukup untuk regenerasi kembali.

Diagnosa pada pasien ini dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan
fisik opthalmologis. Pada anamnesis pasien mengeluhkan pandangan kabur pada mata kiri
sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit setelah terkena pukulan tangan oleh temannya di
sekolah. Keluhan tersebut diikuti dengan nyeri, hiperemis, dan lakrimasi pada mata, juga
disertai nyeri pada kepala. Ditemukan juga darah di dalam bilik mata yang terlihat dengan
mata telanjang yang jumlahnya cukup banyak. Bila pasien duduk, darah akan terlihat
terkumpul di bagian bawah BMD, perdarahan yang mengisi setengah bilik mata depan dapat
menyebabkan gangguan visus dan kenaikan tekanan intraokuler, sehingga mata terasa sakit
oleh karena glaukoma. Jika hifema mengisi seluruh bilik mata depan, rasa sakit bertambah
dan penglihatan lebih menurun lagi.

Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum didapatkan pasien tampak sakit sedang. Dari
status oftalmologi, pada mata kanan didapatkan visus 6/6 dan mata kiri didapatkan visus
1/300, visus dapat menurun akibat kerusakan kornea, aqueous humor, iris dan retina.

Pada konjunctiva palpebra tampak hiperemis, konjunctiva bulbi terdapat injeksi


konjunctiva +, dan injeksi siliaris +. Pada BMD tampak terisi penuh oleh darah encer. Pupil,
iris, lensa, vitreus, dan fundus sulit dinilai karena BMD terisi darah. Perdarahan ini biasanya
disebabkan oleh terjadinya robekan di pembuluh darah ins atau badan siliar. Darah ini dapat
mengotori permukaan kornea dan mengisi BMD, sehingga mengakibatkan penglihatan
menjadi kabur.

Beratnya hifema dapat dinilai dari banyaknya darah dalam bilik mata depan. Secara
umum Hill membagi hifema dalam 2 bagian, yaitu : hifema total dan hifema parsial. Edward
dan Layden membagi dalam 3 tingkat :

◊ Grade I : perdarahan mengisi kurang dari 1/3 bilik mata depan

◊ Grade II : perdarahan mengisi 1/3 – 1/2 bilik mata depan


6

◊ Grade III : perdarahan mengisi lebih dari ½ bilik mata depan.

Rakusin membagi dalam 4 tingkat :

 Grade I : perdarahan mengisi ¼ bilik mata depan

 Grade II : peradrahan mengisi ½ bilik mata depan

 Grade III : perdarahan mengisi ¾ bilik mata depan

 Grade IV : perdarahan mengisi seluruh bilik mata depan

Pasien ini didiagnosa sebagai hifema oculus sinistra grade III et causa trauma tumpul,
oleh karena perdarahan mengisi lebih dari setengah bola mata depan.

Penatalaksanaan dari hifema bertujuan untuk menghentikan perdarahan atau


menghindarkan timbulnya perdarahan sekunder, mengeliminasi darah dari bilik depan bola
mata, merawat dan mengobati jaringan sekitarnya, dan meminimalisasi kerusakan lebih lanjut
lagi.

Pengobatan yang diberikan pada pasien ini adalah antibiotik neomisin ED 4 x 1 tetes.
Asam Traneksmat 3 x 250 mg diberikan agar supaya bekuan darah tidak terlalu cepat diserap
dan pembuluh darah diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. asam transemanat yang
mempunyai kerja untuk menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan plasmin,
7

mencegah degradasi fibrin, meningkatkan agregasi platelet dan aktivitas faktor koagulasi
serta mencegah kerapuhan dinding pembuluh darah. Tidur dengan posisi kepala dielevasi
30o– 45o dimaksudkan untuk melokalisir darah dibilik mata depan bawah, supaya pupil tidak
terhalang oleh darah dan untuk memperkecil lokasi hemosiderosis. Mata perlu ditutup dengan
kasa steril untuk mengistirahatkan dan melindungi mata. Perawatan perlu dilakukan setiap
hari dimana kasa steril perlu diganti dan penderita tidak boleh menggosok mata yang sakit.
Prognosa pasien ini adalah dubia oleh karena hifema yang terjadi adalah hifema grade III

3. Plan

Diagnosis : hifema oculus sinistra grade III et causa trauma tumpul


Tatalaksana
1. Non Farmakologi:
1) Inform Consent
2) Edukasi
3) Tirah baring total dengan elevasi kepala 30o-45o selama 5 hari
4) Mata ditutup dengan kasa steril`

2. Farmakologi:
1) IVFD RL gtt X/menit
2) Cendo Xitrol EDMD 4x1 gtt OD
3) Asam Traneksamat 3x250 mg PO
4) Paracetamol tablet 3x500mg PO
5) Sulfas Atropin 1% EDMD 3x1gtt

Prognosis:
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia

Вам также может понравиться

  • ANC Poli KIA
    ANC Poli KIA
    Документ13 страниц
    ANC Poli KIA
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • F4 Monitoring Anak Dan Gizi
    F4 Monitoring Anak Dan Gizi
    Документ11 страниц
    F4 Monitoring Anak Dan Gizi
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • F2 Kesling Dwi
    F2 Kesling Dwi
    Документ8 страниц
    F2 Kesling Dwi
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • VaksinasiPolioPKMBabat
    VaksinasiPolioPKMBabat
    Документ20 страниц
    VaksinasiPolioPKMBabat
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Otitis Media Akut
    Otitis Media Akut
    Документ9 страниц
    Otitis Media Akut
    Taufik Abidin
    100% (6)
  • Anticancer Properties of Fruits and Vegetables
    Anticancer Properties of Fruits and Vegetables
    Документ3 страницы
    Anticancer Properties of Fruits and Vegetables
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Otitis Media Akut Stadium Perforasi Auris Sinistra
    Otitis Media Akut Stadium Perforasi Auris Sinistra
    Документ39 страниц
    Otitis Media Akut Stadium Perforasi Auris Sinistra
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Refrat THT Bab 1
    Refrat THT Bab 1
    Документ2 страницы
    Refrat THT Bab 1
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Hordeolum Refferat
    Hordeolum Refferat
    Документ13 страниц
    Hordeolum Refferat
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • JUDUL
    JUDUL
    Документ12 страниц
    JUDUL
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Post Epsitaksis Anterior + Tonsilitis Kronis
    Post Epsitaksis Anterior + Tonsilitis Kronis
    Документ9 страниц
    Post Epsitaksis Anterior + Tonsilitis Kronis
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • OTITIS MEDIA
    OTITIS MEDIA
    Документ64 страницы
    OTITIS MEDIA
    Ziad Alaztha
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ4 страницы
    Bab Iv
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ3 страницы
    Bab V
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ4 страницы
    Bab Iv
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Subconjuntival Hemorrhage
    Daftar Pustaka Subconjuntival Hemorrhage
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka Subconjuntival Hemorrhage
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Bab I Refrat
    Bab I Refrat
    Документ3 страницы
    Bab I Refrat
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ3 страницы
    Bab V
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Cover Jurnal
    Cover Jurnal
    Документ3 страницы
    Cover Jurnal
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • BAB II Koas
    BAB II Koas
    Документ39 страниц
    BAB II Koas
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • BAB III Dwi
    BAB III Dwi
    Документ9 страниц
    BAB III Dwi
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Translate Jurnal
    Translate Jurnal
    Документ11 страниц
    Translate Jurnal
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • 400 Penyakit Excel Purry
    400 Penyakit Excel Purry
    Документ10 страниц
    400 Penyakit Excel Purry
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ19 страниц
    Jurnal
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Dwi Oktavilia-712018041
    Dwi Oktavilia-712018041
    Документ17 страниц
    Dwi Oktavilia-712018041
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • Cover Jurnal Dwi
    Cover Jurnal Dwi
    Документ4 страницы
    Cover Jurnal Dwi
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • 400 Penyakit Excel Purry
    400 Penyakit Excel Purry
    Документ10 страниц
    400 Penyakit Excel Purry
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • DBD Dwi
    DBD Dwi
    Документ44 страницы
    DBD Dwi
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет
  • CDC Cara Melihatnya
    CDC Cara Melihatnya
    Документ1 страница
    CDC Cara Melihatnya
    Dwi Oktavilia
    Оценок пока нет