Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
Disusun Oleh :
YAUMIL KHAIRINI
1802110051
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN DAERAH
Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari
pinjaman dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan
untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain dan
penyertaan modal oleh pemerintah daerah.
DEFINISI PEMBIAYAAN
KLASIFIKASI PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penerimaan oembaiayaan menrut PSAP No. 2 Paragraf 51 dan 54 adalah semua
penerimaan rekening kas umum Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman,
penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daera, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan innvestasi permanen lainnya, dan
pencairan dana cadangan. Pencairan dana cadangan mengurangi dana cadangan yang
bersangkutan.
Penerimaan pembiayaan mencakup:
sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA)
pencairan dana cadangan
hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
penerimaan pinjaman daerah
penerimaan kembali pemberian pinjaman
penerimaan piutang daerah.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Daerah
antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah,
pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu dan
pembentukan dana cadangan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah.
Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-
hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan
penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos pendapatan
asli daerah lainnya.
Pengeluaran pembiayaan mencakup:
pembentukan dana cadangan
penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah
pembayaran pokok utang
pemberian pinjaman daerah.
PEMBIAYAAN NETTO
Pembiayaan netto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi
pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang antara
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos
Pembiayaan Netto.
Susunan Pembiayaan
Struktur pembiayaan daerah mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pembiayaan dirinci menurut Kelompok, Jenis dan Obyek Pembiayaan
Kelompok Pembiayaan terdiri atas: Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah.
Kelompok Pembiayaan dirinci lebih lanjut ke dalam Jenis Pembiayaan. Misalnya
Kelompok Pembiayaan Penerimaan Daerah dirinci lebih lanjut ke dalam jenis
pembiayaan antara lain berupa: sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer
dari dana cadangan, penerimaan pinjaman dan obligasi dan penjualan aset Daerah
yang dipisahkan.
Jenis Pembiayaan dirinci lebih lanjut ke dalam Obyek Pembiayaan. Misal Jenis
Pembiayaan: penerimaan pinjaman dan obligasi dirinci lebih lanjut dalam obyek
pembiayaan antara lain berupa: pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
PENGUKURAN PEMBIAYAAN
Diungkapkan pada Modul Kebijakan Akuntansi Keuangan Daerah yang diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (2014) bahwa
pengukuran menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima
atau yang akan diterima oleh nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan.
Pembiayaan yang diatur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uamg rupiah
berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi pembiayaan.
PENGUNGKAPAN PEMBIAYAAN
Pembaiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam laporan realisasi
anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan. Penjelasan mengenai sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara
anggaran dan realisasinya, sangat dianjurkan untuk diungkapkan dalam atas catatan atas
laporan keuangan.
Hal-hal yang peru diungkapkan terkait dengan pembiayaan, antara lain:
Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tahun berkenaan setelah tanggal
berakhirnya tahun anggaran.
Penjelasan landasan hukum berkenaan dengan penerimaan/pemberian pinjaman,
pembentukan/pencairan dana cadangan, penjualan aset daerah yang dipisahkan,
penyertaan modal Pemerintah Daerah.
Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi pembiayaan yang didasarkan
pada Permendagri No. 13 tahun 2006 dan perubahannya dengan Permendagri No. 59
Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang didasarkan pada PP No. 24
Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Informasi lainnya yang diangggap perlu.
Saldo normal rekening buku besar penerimaan pembiayaan adalah saldo kredit. Artinya,
rekening ini akan bertambah dengan adanya transaksi yang mengkreditnya, sebaliknya akan
berkurang dengan adanya transaksi yanng mendebitnya. Sebaliknya, saldo normal rekening
buku besar pengeluaran pembiayaan adalah saldo debit. Artinya, rekening ini akan bertambah
dengan adanya transaksi yanng mendebitnya, sebaliknya akan berkurang dengan adanya
transaksi yang mengkreditnya.
Pencatatan akuntansi untuk pembiayaan terdiri dari 2 (dua) kali pencatatan, yaitu
untuk keperluan penyususnan neraca (basis akrual) dan penyususnan LRA (basis kas).
Pencatatan untuk penerimaan pembiayaan, diawali pada saat pembiayaan diterima.
Pencatatan untuk keperluan penyusunan LRA adalah kas bertambah disebelah debit dan
penerimaan pembiayaan bertambah disebelah kredit. Pencatatan untuk keperluan penyusunan
neraca adalah kas bertambah disebelah debit dan jenis sumber pembiayaan bertambah
disebelah kredit.