Вы находитесь на странице: 1из 5

39

BAB 3

METODE PENULISAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasaus. Penelitian studi kasus adalah yang mendeskripsikan tentang masalah

keperawatan keluarga dengan asuhan keperawatan pada klien Dengue

haemorrhagic fever (DHF) dengan masalah keperawatan Devisit Volume Cairan.

3.2 Lokasi dan Waktu

Studi kasus ini dilaksanakan di Ruang rawat inap Mawar RS Wijaya

Kusuma Lumajang, Waktu penelitian dilaksanakan setelah sidang

seminar proposal, selama minimal 3 hari untuk masing -masing klien.

Penetapan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa di Rumah sakit

Wijaya Kusuma Lumajang, banyak terdapat pasien anak – anak dengan resiko

3.3 Subjek Penelitian Klien

Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 pasien (1

kasus) dengan masalah keperawatan yang sama yaitu, Klien A.n dengan

diagmosa Dengue Hemoragic Fever (DHF) dan masalah keperawatan Devisit

Volume Cairan
40

5.4 Pengumpulan Data


5.1 Wawancara

Pengumpulan data dengan menanyakan secara langsung kepada pasien dan

keluarga terkait dengan masalah yang dihadapi pasien, biasanya juga disebut

anamnesa. Pada studi kasus ini wawancara dilakukan terhadap klien pada tahap

pengkajian awal (identitas klien, keluhan, riwayat penyakit sekarang, riwayat

penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, pola fungsi), implementasi, evaluasi

dan terhadap keluarga untuk mengklarifikasi data yang sebelumnya didapat dari

klien.

5.2 Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati pasien untuk

memperoleh data tentang masalah kesehatan keperawatan pasien. Observasi

dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indera lainnya, melalui

rabaan, sentuhan dan pendengaran. Pada studi kasus ini observasi dilakukan untuk

mengetahui tingkat ketergantungan aktivitas yang di alami klien.

5.3 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik secara langsung dan menyeluruh mulai dari ujung

rambut sampai ujung kaki. Pada studi kasus ini pemeriksaan fisik dilakukan untuk

mendapatkan vital sign (tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu),

berat badan & tinggi badan, pemeriksaan fisik jantung (inspeksi, palpasi, perkusi,

auskultasi), abdomen, genetalia, integumen dan ekstremitas (inspeksi, palpasi,

perkusi, auskultasi).
41

3.5.3 Studi dokumentasi

Pengambilan data dimulai dari pasien masuk sampai pasien pulang,

berasal dari dokumen perkembangan pasien atau data yang berasal langsung dari

pasien. Pada studi kasus ini studi dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan hasil

pemeriksaan laboratorium, EKG, CT-Scan, foto dada dan laporan perawat/tenaga

kesehatan lainnya.

3.5 Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan pada penelitian ini yaitu dengan cara memperpanjang waktu

pengamatan atau tindakan. Dan mencari sumber informasi tambahan dengan

menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu pasien, perawat, dan

keluarga yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

3.6 Analisis Data


3.6.1 Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi dan dokumen).

Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk

transkrip (catatan terstruktur).

3.6.2 Mereduksi data

Dari hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokan menjadi data subjektif

dan objektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian

dibandingan dengan nilai normal.


42

3.6.3 Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan

teks naratif. Kerahasiaan klien dijaga dengan cara mengaburkan identitas dari

klien.

3.6.4 Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penulisan terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara induksi. Data yang dikumpulkan

terkait dengan data pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

3.7 Etika penulisan

3.7.1 Informed Consent (Lembar Pengesahan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika

responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien (Hidayat,

2009).
43

3.7.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden

pada lembar alat ukur. Nama responden diganti dengan inisial, nomor atau kode

pada lembar pengumpulan data (Hidayat, 2009).

3.7.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Semua informasi maupun masalah-masalah responden akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya pengelompokan data tertentu yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, 2009).

Вам также может понравиться