Вы находитесь на странице: 1из 22

MAKALAH

HUKUM ACARA PERDATA

OLEH :

NAMA : Uria Natanael

NIM : EAA 115 109

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS HUKUM

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini kami membahas
tentang Upaya Hukum dalam Hukum Acara Perdata.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman materi


Hukum Acara Perdata , yang sangat diperlukan dalam suatu harapan untuk
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman, dan juga sekaligus melakukan
apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Hukum
Acara Perdata”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini,


baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan.

.Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Palangka Raya, 25 Maret 2019

i
Kata Pengantar ……………………………………………………… i

Daftar Isi …………………………………………………………….. ii

BAB I Pendahuluan…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang……………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah……………………………………. 2

BAB II Tinjauan Pustaka…………………………………………… 3

A. Pengertian Hukum Acara Pedata……………………... 3

B. Asas-Asas Hukum Acara Perdata…………………….. 4

C. Pengertian Mediasi……………………………………. 7

BAB III Pembahasan…………………………………………………. 9

A. Proses peradilan perkara perdata……………………... 9

B. Upaya Hukum dalam Hukum Acara Perdata…………. 12

BAB IV Penutup…………………………………………….………. 12

A. Kesimpulan………………………………….………… 17

B. Saran……………………………………..…………….. 18

Daftar Pustaka………………………………………………………… 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sengketa perdata merupakan perselisihan kepentingan yang terjadi


antar subjek hukum, baik orang pribadi (naturlijk person) maupun badan
hukum (recht person), yaitu: Antar orang pribadi, antara individu dan badan
hukum dan antar badan hukum. Namun, kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang hukum, dalam hal ini hukum perdata menyebabkan mereka kesulitan
menyelesaikan perkara perdata yang dihadapi. Belum lagi rumitnya bahasa
hukum yang sulit dicerna oleh masyarakat awam, minimnya sosialisasi
pemerintah perihal peraturan perundang-undangan, adanya makelar kasus, dan
penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh aparat penegak hukum menjadi
kendala.

Seringkali, walaupun pokok perkaranya benar namun apabila cara


membuat gugatannya tidak tepat atau keliru, hal tersebut akan membuat
gugatan menjadi kandas di tengah jalan. Demikian pula dalam kasus tertentu
bila tidak dapat memberikan analisa hukum yang tepat atau keliru sehingga
dalam membuat gugatan atau jawabannya tidak sempurna atau keliru, hal ini
tentunya merugikan kepentingan penggugat.

Diperlukan pengetahuan mengenai hukum acara perdata, baik secara


teori maupun pengalaman dalam praktik di pengadilan. Penulis mencoba
memberikan suatu pemahaman bagi pembaca untuk lebih mematangkan
wawasan dalam menganalisa serta memahami secara matang permasalahan
hukum yang akan dihadapinya.

1
Untuk menanggulangi hal tersebut, diperlukan pengetahuan terhadap
masalah-masalah dasar yang akan sering dijumpai dalam melakukan praktik
beracara perdata di pengadilan dan cara menghadapi permasalahan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses peradilan perkara perdata ?

2. Bagaimana apabila ada pihak yang tidak puas dengan hasil putusan
peradilan perkara perdata ?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hukum Acara Perdata

Hukum acara perdata adalah hukum yang berfungsi untuk


menegakkan, mempertahankan dan menjamin ditaatinya hukum perdata
materiil dalam praktik. Oleh karena itu, bagi orang yang merasa hak
perdatanya dilanggar, tidak boleh diselesaikan dengan cara menghakimi
sendiri (eigenrichting), tapi ia dapat menyampaikan perkaranya ke pengadilan,
yaitu dengan mengajukan tuntutan hak (gugatan) terhadap pihak yang
dianggap merugikannya, agar memperoleh penyelesaian sebagaimana
mestinya.

Tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan memperoleh


perlindungan hukum yang diberikan oleh pengadilan untuk mencegah
eigenrichting.

Pendapat Tentang Eigenrichting

 Tindakan menghakimi sendiri sama sekali tidak dibenarkan sebab


hukum acara telah menyediakan upaya-upaya untuk memperoleh
perlindungan hukum melalui pengadilan (van Boneval Faure).
 Tindakan menghakimi sendiri pada asasnya dibolehkan, dengan
pengertian bahwa yang melakukannya dianggap melakukan perbuatan
melawan hukum (Cleveringa).
 Bahwa tindakan menghakimi sendiri pada asasnya tidak dibenarkan,
akan tetapi jika

3
 peraturan yang ada tidak cukup memberi perlindungan, maka tindakan
menghakimi sendiri itu secara tidak tertulis dibenarkan(Rutten).1

Pengertian Hukum Acara Perdata menurut para ahli :

1. Wiryono Prodjodikoro, Hukum Acara Perdata adalah rangkaian peraturan-


peraturan yang memuat cara bagaimana orang harus bertindak terhadap
dan dimuka pengadilan dan cara bagaimana pengadilan itu harus
bertindak, satu sama lain untuk melaksanakan berjalannya peraturan-
peraturan hukum perdata.
2. R. Subekti, berpendapat hukum acara itu mengabdi kepada hukum
materiel, maka dengan sendirinya setiap perkembangan dalam hukum
materiel itu sebaiknya selalu diikuti dengan penyesuaian hukum acaranya.
3. MH. Tirtaamidjaja Hukum Acara Perdata adalah suatu akibat yang timbul
dari hukum perdata materiel.2

B. Asas-Asas Hukum Acara Perdata

1. Hakim Bersikap Menunggu

Azas ini mengandung arti, yaitu inisiatif untuk mengajukan tuntutan


hak diserahkan sepenuhnya kepada yang berkpentingan. Jadi apakah ada
perkara atau tuntutan hak akan diajukan sepenuhnya diserahkan kepada pihak
yang berkepentingan. Kalau tidak ada tuntutan hak atau penuntutan, maka
tidak ada hakim (Wo kein klager ist, ist kein richter, nemo judex sine actor).
Jadi, yang mengajukan tuntutan hak adalah pihak yang berkepentingan,
sedang hakim bersikap menunggu datangnya tuntutan hak yang diajukan
kepadanya Dasarnya adalah HIR pasal 118 dan R.Bg pasal 142.

HIR pasal 118

1
Wiratmanto, Buku Ajar Hukum Acara Perdata, Yogyakarta, 2019
2
http://vanthehen.blogspot.com/2013/10/pengertian-hukum-acara-perdata.html

4
Gugatan perdata yang pada tingkat pertama masuk kekuasaan
pengadilan negeri, harus dimasukan dengan surat permintaan yang
ditandatangani oleh penggugat atau oleh wakilnya.

R.Bg pasal 142

Gugatan-gugatan perdata dalam tingkat pertama yang menjadi


wewenang peradilan negeri dilakukan oleh penghgugat atau oleh
seseorang kuasantya yang diangkat menurut ketentuan-ketentuan.

2. Mendamaikan kedua belah pihak

Azas mendamaikan para pihak yang berperkara sangat sejalan dengan


tuntunan dan tuntutan ajaran moral. Sekedar penegasan bahwa usaha
mendamaikan sedapat mungkin diperankan Hakim secara aktif, sebab
bagaimana pun adilnya suatu putusan namun akan tetap lebih baik dan lebih
adil hasil perdamaian. Apalagi dalam perkara perceraian, usaha mendamaikan
merupakan beban yang diwajibkan sehingga sifatnya imperatif artinya hakim
harus berupaya secara optimal untuk bagaimana perceraian antara kedua belah
pihak tidak terjadi.

3. Persidangan terbuka untuk umum (Openbaar)

Yang dimaksud dengan persidangan terbuka untuk umum adalah


bahwa setiap orang diperbolehkan hadir dan mendengarkan serta
menyaksikan jalannya pemeriksaan perkara.

4. Ultra petita partium

Artinya Hakim tidak boleh memberi putusan tentang sesuatu yang


tidak dituntut atau tidak diminta dalam petitum atau mengabulkan lebih dari
pada yang ditutuntut oleh penggugat. tetapi Hakim tidak dilarang memberi
putusan yang mengurangi isi dari tuntutan gugatan.

5
5. Mendengarkan kedua belah pihak

Di dalam hukum acara perdata kedua belah pihak haruslah


diperlakukan sama, tidak memihak dan didengar bersama-sama. Dengan kata
lain para pihak yang berperkara harus diberikan kesempatan yang sama untuk
membela kepentingannya atau pihak-pihak yang berperkara harus
diperlakukan secara adil.

6. Putusan harus disertai alasan-alasan

Semua putusan pengadilan harus memuat alasan-alasan yang menjadi


dasar untuk mengadili. Karena dengan adanya alasan-alsan maka putusan
mempunyai wibawa, dapat dipertanggung jawabkan dan bernilai objektif.
Menurut yurisprudensi suatu putusan yang tidak lengkap atau kurang cukup
dipertimbangkan merupakan alasan pada tingkat kasasi untuk dibatalkannya
putusan tersebut.

7. Berperkara dikenakan biaya

Untuk berperkara pada azasnya dikenakan biaya yang meliputi;

 Biaya kepaniteraan dan biaya materai


 Biaya saksi, saksi ahli, juru bahasa termasuk biaya sumpah
 Biaya pemeriksaan setempat dan perbuatan hakim yang lain
 Biaya pemanggilan para pihak yang berperkara
 Biaya pelaksanaan putusan, dan sebagainya.

8. Demi keadilan berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa

Artinya, setiap kepala putusan peradilan di Indonesia harus memuat


kata-kata ini, yakni dengan menyandarkan “demi keadilan berdasarkan Tuhan

6
Yang Maha Esa”. Tidak dicantumkan kata ini, maka putusan itu tidak
mempunyai kekuatan hukum sama sekali, dalam arti putusan tersebut tidak
dapat dieksikusi dan tidak mempunyai kekuatan eksekutorial (daya memaksa).
Dasarnya adalah UU No. 14 Tahun 1970.

9. Azas sederhana, cepat dan biaya ringan

Yang dimaksud dengan Azas sederhana, cepat dan biaya ringan


adalah:

 Sederhana, acara yang jelas, mudah dipahami dan tidak berbelit-belit.


Atau dengan kata lain suatu proses pemeriksaan yang relatif tidak
memakan waktu jangka waktu lama sampai bertahun-tahun sesuai
dengan kesederhanaan hukum acara itu sendiri.
 Cepat, menunjuk kepada jalannya peradilan dalam pemeriksaan
dimuka sidang, cepat penyelesaian berita acaranya sampai
penandatanganan putusan dan pelaksanaan putusannya itu.
 Biaya ringan, biaya perkara pada pengadilan dapat dijangkau dan
dipikul oleh masyarakat pencari keadilan.3

C. Pengertian Mediasi

Secara umum, mediasi adalah salah satu alternatif penyelesaian


sengketa. Ada 2 jenis mediasi, yaitu di dalam pengadilan dan di luar
pengadilan. Mediasi di luar pengadilan ditangani oleh mediator swasta,
perorangan, maupun sebuah lembaga independen alternatif penyelesaian
sengketa yang dikenal sebagai Pusat Mediasi Nasional (PMN). Mediasi yang
berada di dalam pengadilan diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung

3
https://dukunhukum.wordpress.com/2012/04/09/asas-asas-hukum-acara-perdata/

7
(PERMA) No. 2 Tahun 2003 yang mewajibkan ditempuhnya proses mediasi
sebelum pemeriksaan pokok perkara perdata dengan mediator terdiri dari
hakim-hakim Pengadilan Negeri tersebut yang tidak menangani perkaranya.
Penggunaan mediator hakim dan penyelenggaraan mediasi di salah satu ruang
pengadilan tingkat pertama tidak dikenakan biaya. Proses mediasi pada
dasarnya tidak terbuka untuk umum, kecuali para pihak menghendaki lain.4

4
http://pn-simalungun.go.id/kepaniteraan/perdata/Mediasi-Perkara-Perdata

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. PROSES PERADILAN PERKARA PERDATA

Persengketaan perdata adalah persengkataan yang dapat terjadi pada


perseorangan atau badan hukum. Sebelum menempuh penyelesaian melalui
jalur hukum, disarankan untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi melalui
proses musyawarah/mediasi, baik melalui mekanisme adat, lembaga
keagamaan, atau lembaga mediasi. Bila ternyata mediasi tidak dapat
menyelesaikan sengketa yang ada, barulah penyelesaian sengketa dapat
melalui pengadilan. Berikut adalah hal-hal dasar yang harus diketahui
mengenai proses peradilan perdata di pengadilan :

1. PENDAFTARAN GUGATAN

Jika surat gugatan telah dibuat dan telah memenuhi syarat formal
(Lihat pasal 121 ayat (4) HIR, 145 Rbg, Zegelverordening 1921), maka surat
gugatan tersebut haruslah didaftarkan ke panitera pengadilan di wilayah
pengadilan yang ingin dituju untuk mendapatkan nomor perkara dan oleh
panitera kemudian akan diajukan kepada ketua pengadilan negeri.

Disarankan bagi anda yang masih awam dengan hukum untuk


mengkonsultasikan terlebih dahulu surat gugatan anda kepada ahli hukum
sebelum didaftarkan. Hal tersebut sangat berguna untuk efisiensi waktu dan
biaya penyelesaian perkara. Karena apabila surat gugatan anda lemah dan
tidak memenuhi syarat, maka lawan anda dapat mengajukan eksepsi. Dan bila
ternyata eksepsi tersebut diterima, maka kemungkinan besar perkara anda
akan dinyatakan “Niet Onvakelijkverklaard” (tidak dapat diterima) oleh
majelis Hakim, yang dapat menyebabkan waktu dan biaya anda akan terbuang
percuma karena harus mengajukan gugatan baru lagi.

9
2. PENGAJUAN GUGATAN

Langkah selanjutnya adalah mengajukan gugatan di tempat yang tepat.


Untuk menentukan pengadilan yang tepat untuk mengadili perkara yang
diajukan, maka haruslah berdasarkan kompetensi absolute dan kompetensi
relative yang ada sehingga perkara perdata tersebut dapat segera cepat
ditangani. Bila salah mengajukan gugatan maka dapat menyebabkan gugatan
“Niet Onvakelijkverklaard” (tidak dapat diterima) oleh pengadilan.

3. PERSIAPAN SIDANG

Dengan surat penetapan, Hakim yang menangani perkara anda akan


menentukan hari sidang dan melalui juru sita akan memanggil para pihak agar
menghadap ke pengadilan pada hari yang telah ditetapkan.

Apabila Penggugat tidak hadir pada persidangan pertama maka Penggugat


dianggap menggugurkan gugatan yang telah dibuat. Dan apabila Tergugat
yang tidak hadir pada persidangan, setelah terlebih dahulu dipanggil tiga kali
oleh juru sita, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan putusan
verstek.

4. PERSIDANGAN

Susunan persidangan perdata yang lazim adalah sebagai berikut :

a. Sidang Pertama

Pada sidang pertama Hakim akan membuka persidangan dengan menanyakan


identitas para pihak, kemudian mengusahakan dan menghimbau para pihak
untuk melakukan mediasi/perdamaian. Bila mediasi tidak tercapai maka
persidangan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Namun bila mediasi
tercapai maka akan dibuat akta perdamaian dan persidangan selesai.

10
b. Sidang Kedua

Pada sidang kedua agendanya adalah penyerahan jawaban dari pihak Tergugat
atas gugatan dari pihak Penggugat. Jawaban dibuat rangkap 3 (tiga) untuk
Penggugat, Hakim, dan arsip Tergugat sendiri.

c. Sidang Ketiga

Agenda sidang ketiga adalah penyerahan Replik. Replik adalah tanggapan


Penggugat terhadap jawaban dari Tergugat.

d. Sidang Keempat

Agenda sidang keempat adalah penyerahan Duplik. Duplik adalah tanggapan


Penggugat terhadap Replik.

e. Sidang Kelima

Agenda sidang kelima adalah acara pembuktian oleh pihak Penggugat


terhadap dalil-dalil (posita) yang telah ia kemukakan sebelumnya untuk
menguatkan gugatanya.

f. Sidang Keenam

Agenda sidang keenam adalah acara pembuktian oleh pihak Tergugat untuk
menguatkan jawabanya.

g. Sidang Ketujuh

Agenda sidang ketujuh adalah penyerahan kesimpulan oleh para pihak sebagai
langkah akhir untuk menguatkan dalil masing-masing sebelum hakim
menjatuhkan putusan.

11
h. Sidang Kedelapan

Agenda sidang kedelapan adalah putusan Hakim.

5. EKSEKUSI

Eksekusi adalah pelaksanaan putusan hakim dalam sengketa perdata.


Setelah Hakim membacakan putusan dan membagikannya kepada para pihak,
maka saat itu jugalah putusan tersebut berlaku dan dapat dilaksanakan
eksekusi.

Terdapat 3 (tiga) jenis pelaksanaan putusan eksekusi :

1. Eksekusi untuk membayar sejumlah uang (Lihat pasal 196 HIR dan
pasal 208Rbg)

2. Eksekusi untuk melakukan suatu perbuatan (Lihat pasal 225 HIR


dan pasal 259 Rbg)

3. Eksekusi Riil.5

B. Upaya Hukum dalam Hukum Acara Perdata

Upaya hukum dibedakan antara upaya hukum terhadap upaya hukum


biasa dengan upaya hukum luar biasa.

1. Upaya hukum biasa

Merupakan upaya hukum yang digunakan untuk putusan yang belum


berkekuatan hukum tetap. Upaya ini mencakup:

a. Perlawanan/verzet

5
http://lkbhfhunkris.blogspot.com/2012/03/proses-peradilan-perdata.html

12
Suatu upaya hukum terhadap putusan di luar hadirnya tergugat (putusan
verstek). Dasar hukum verzet dapat dilihat di dalam pasal 129 HIR. Verzet
dapat dilakukan dalam tempo/tenggang waktu 14 hari (termasuk hari libur)
setelah putusan putusan verstek diberitahukan atau disampaikan kepada
tergugat karena tergugat tidak hadir.

Syarat verzet adalah (pasal 129 ayat (1) HIR):

 keluarnya putusan verstek


 jangka waktu untuk mengajukan perlawanan adalah tidak boleh
lewat dari 14 hari dan jika ada eksekusi tidak boleh lebih dari 8
hari; dan
 verzet dimasukan dan diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri di
wilayah hukum dimana penggugat mengajukan gugatannya.

b. Banding

Banding adalah upaya hukum yang dilakukan apabila salah satu pihak tidak
puas terhadap putusan Pengadilan Negeri. Dasar hukumnya adalah UU No
4/2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Pokok Kekuasaan dan UU
No 20/1947 tentang Peradilan Ulangan. Permohonan banding harus
diajukan kepada panitera Pengadilan Negeri yang menjatuhkan putusan
(pasal 7 UU No 20/1947).

Urutan banding menurut pasal 21 UU No 4/2004 jo. pasal 9 UU No


20/1947 mencabut ketentuan pasal 188-194 HIR, yaitu:

 ada pernyataan ingin banding


 panitera membuat akta banding
 dicatat dalam register induk perkara

13
 pernyataan banding harus sudah diterima oleh terbanding paling
lama 14 hari sesudah pernyataan banding tersebut dibuat.
 pembanding dapat membuat memori banding, terbanding dapat
mengajukan kontra memori banding.

c. Kasasi

Menurut pasal 29 dan 30 UU No 14/1985 jo. UU No 5/2004 kasasi adalah


pembatalan putusan atas penetapan pengadilan dari semua lingkungan
peradilan dalam tingkat peradilan akhir.

Putusan yang diajukan dalam putusan kasasi adalah putusan banding.


Alasan yang dipergunakan dalam permohonan kasasi yang ditentukan
dalam pasal 30 UU No 14/1985 jo. UU No 5/2004 adalah:

 tidak berwenang (baik kewenangan absolut maupun relatif) untuk


melampaui batas wewenang;
 salah menerapkan/melanggar hukum yang berlaku;
 lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang mengancam kelalaian dengan batalnya
putusan yang bersangkutan.

Pada dasarnya menangguhkan eksekusi. Dengan pengecualian yaitu


apabila putusan tersebut telah dijatuhkan dengan ketentuan dapat
dilaksanakan terlebih dahulu atau uitboverbaar bij voorraad dalam pasal 180
ayat (1) HIR jadi meskipun dilakukan upaya hukum, tetap saja eksekusi
berjalan terus.

14
2. Upaya hukum luar biasa

Dilakukan terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum


tetap dan pada asasnya upaya hukum ini tidak menangguhkan eksekusi.
Mencakup:

a. Peninjauan kembali (request civil)

Apabila terdapat hal-hal atau keadaan-keadaan yang ditentukan dengan


undang-undang, terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan
huikum tetap dapat dimintakan peninjauan kembali kepada Mahkamah
Agung dalam perkara perdata dan pidana oleh pihak-pihak yang
berkempentingan. Alasan-alasan peninjauan kembali menurut pasal 67 UU
no 14/1985 jo. UU no 5/2004, yaitu:

 ada novum atau bukti baru yang diketahui setelah perkaranya


diputus yang didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh
hakim pidana yang dinyatakan palsu;
 apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang
bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat
ditemuksn;
 apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut/lebih
daripada yang dituntut;
 apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya;
 apabila dalam satu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim/suatu
kekeliruan yang nyata.

Tenggang waktu pengajuan 180 hari setelah putusan berkekuatan hukum


tetap. (pasal 69 UU 14/1985). Mahkamah Agung memutus permohonan

15
peninjauan kembali pada tingkat pertama dan terakhir (pasal 70 UU no
14/1985).

b. Perlawanan pihak ketiga (denderverzet) terhadap sita eksekutorial

Terjadi apabila dalam suatu putusan pengadilan merugikan kepentingan


dari pihak ketiga, maka pihak ketiga tersebut dapat mengajukan
perlawanan terhadap putusan tersebut. Dasar hukumnya adalah 378-384 Rv
dan pasal 195 (6) HIR.

Dikatakan sebagai upaya hukum luar biasa karena pada dasarnya suatu
putusan hanya mengikat pihak yang berperkara saja (pihak penggugat dan
tergugat) dan tidak mnegikat pihak ketiga (tapi dalam hal ini, hasil putusan
akan mengikat orang lain/pihak ketiga, oleh ebab itu dikatakan luar biasa).

Denderverzet diajukan ke Pengadilan Negeri yang memutus perkara


tersebut pada tingkat pertama.6

6
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/2296/Upaya-Hukum-dalam-Hukum-Acara-
Perdata.html

16
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum Acara Perdata adalah hukum yang mengatur bagaimana


ditegakkannya hukum perdata materiil, bagaimana orang berhadapan dimuka
pengadilan dan bagaimana pelaksanaan dari putusannya. Proses peradilan
perkara perdata diawali dengan mediasi, apabila mediasi tidak berhasil maka
persidangan akan dilanjutkan dengan agenda mendengarkan jawaban tergugat
dilanjutkan dengan agenda selanjutnya.

Mediasi adalah salah satu alternatif penyelesaian sengketa. Ada 2 jenis


mediasi, yaitu di dalam pengadilan dan di luar pengadilan. Mediasi di luar
pengadilan ditangani oleh mediator swasta, perorangan, maupun sebuah
lembaga independen alternatif penyelesaian sengketa yang dikenal sebagai
Pusat Mediasi Nasional (PMN). Mediasi yang berada di dalam pengadilan
diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 2 Tahun 2003 yang
mewajibkan ditempuhnya proses mediasi sebelum pemeriksaan pokok perkara
perdata dengan mediator terdiri dari hakim-hakim Pengadilan Negeri tersebut
yang tidak menangani perkaranya.

Apabila salah satu pihak tidak merasa puas atau tidak menerima isi
putusan pengadilan maka dapat melakukan upaya hukum yaitu upaya hukum
biasa dan luar biasa.

Upaya Hukum biasa merupakan upaya hukum yang digunakan untuk


putusan yang belum berkekuatan hukum tetap. Upaya ini mencakup :

 Verzet
 Banding

17
 Kasasi
Upaya hukum luar biasa Dilakukan terhadap putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dan pada asasnya upaya hukum ini tidak
menangguhkan eksekusi. Mencakup:
 Peninjauan Kembali
 Perlawanan Pihak Ketiga

B. Saran

Pengadilan dalam hal menjalankan Hukum Acara Perdata pada saat


persidangan harus benar-benar menjalankan hukum Formil dan asas-asas
Hukum acara Perdata dengan benar agar hukum di Indonesia semakin bagus.

18
DAFTAR PUSTAKA

A. DAFTAR BUKU

Wiratmanto, Buku Ajar Hukum Acara Perdata, Yogyakarta, 2019

B. DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN

- Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata

- Herzien Inlandsch Reglement

- Rechtreglement voor de Buitengewesten

- Undang-Undang no 5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang


Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung

C. DAFTAR SITUS INTERNET

- http://vanthehen.blogspot.com/2013/10/pengertian-hukum-acara-
perdata.html
- https://dukunhukum.wordpress.com/2012/04/09/asas-asas-hukum-acara-
perdata/
- http://pn-simalungun.go.id/kepaniteraan/perdata/Mediasi-Perkara-Perdata
- http://lkbhfhunkris.blogspot.com/2012/03/proses-peradilan-perdata.html
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/2296/Upaya-Hukum-dalam-
Hukum-Acara-Perdata.html

19

Вам также может понравиться

  • ANATOMI MANUSIA
    ANATOMI MANUSIA
    Документ18 страниц
    ANATOMI MANUSIA
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Tgss Jurnal
    Tgss Jurnal
    Документ2 страницы
    Tgss Jurnal
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur1
    Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur1
    Документ3 страницы
    Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur1
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Ulangan SD
    Ulangan SD
    Документ4 страницы
    Ulangan SD
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Tgs Kepailitann
    Tgs Kepailitann
    Документ1 страница
    Tgs Kepailitann
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • TUGAS2
    TUGAS2
    Документ11 страниц
    TUGAS2
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Makalah Elcho
    Makalah Elcho
    Документ10 страниц
    Makalah Elcho
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Tugas Jurnal
    Tugas Jurnal
    Документ2 страницы
    Tugas Jurnal
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Partisipasi Masyarakat Melalui E-Governance
    Partisipasi Masyarakat Melalui E-Governance
    Документ13 страниц
    Partisipasi Masyarakat Melalui E-Governance
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Implementasi Perancangan Kontrak pada Pembuatan Struktur Kontrak Bisnis
    Implementasi Perancangan Kontrak pada Pembuatan Struktur Kontrak Bisnis
    Документ19 страниц
    Implementasi Perancangan Kontrak pada Pembuatan Struktur Kontrak Bisnis
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Kelas 4
    Kelas 4
    Документ4 страницы
    Kelas 4
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur1
    Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur1
    Документ3 страницы
    Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur1
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Krs Ira
    Krs Ira
    Документ1 страница
    Krs Ira
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Krs Hardian New
    Krs Hardian New
    Документ1 страница
    Krs Hardian New
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Intan Oktavia
    Intan Oktavia
    Документ13 страниц
    Intan Oktavia
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Krs Usman
    Krs Usman
    Документ1 страница
    Krs Usman
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Hukum Perkawinan
    Hukum Perkawinan
    Документ4 страницы
    Hukum Perkawinan
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Krs Regson
    Krs Regson
    Документ2 страницы
    Krs Regson
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Petrus Perkawinan
    Petrus Perkawinan
    Документ4 страницы
    Petrus Perkawinan
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Makalah Hukum Internasional
    Makalah Hukum Internasional
    Документ18 страниц
    Makalah Hukum Internasional
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Diki Ketenagakerjaan
    Diki Ketenagakerjaan
    Документ6 страниц
    Diki Ketenagakerjaan
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Penegakan Hukum Karhutla
    Penegakan Hukum Karhutla
    Документ19 страниц
    Penegakan Hukum Karhutla
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Makalah Anak
    Makalah Anak
    Документ17 страниц
    Makalah Anak
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Makalahhukum Pidana Adat
    Makalahhukum Pidana Adat
    Документ10 страниц
    Makalahhukum Pidana Adat
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Paper
    Paper
    Документ5 страниц
    Paper
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Hukum Internasional Dasar
    Hukum Internasional Dasar
    Документ58 страниц
    Hukum Internasional Dasar
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • Diki Agraria
    Diki Agraria
    Документ14 страниц
    Diki Agraria
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Regson
    MAKALAH Regson
    Документ11 страниц
    MAKALAH Regson
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет
  • CV Usman Ma'ruf
    CV Usman Ma'ruf
    Документ1 страница
    CV Usman Ma'ruf
    Usman Ma'ruf
    Оценок пока нет