Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HASIL
1.1 Line 1
Pada line 1 ditemukan batas sikuen dengan kenampakan seperti pengendapan
dari dasar yang cenderung naik mendekati ke permukaan, diinterpretasikan
berdasarkan kenampakannya bentukan ini adalah onlap. Batas sikuen ini dapat
ditemukan pada zona A, zona B, zona C, zona D, zona E, zona F, zona G, zona H, zona
I, zona K dan zona L. Pada Zona J ditemukan kenampakan seperti garis lurus yang
stagnant atau stabil, diinterpretasikan itu merupakan batas sikuen toplap yang
merupakan batas yang mencirikan permukaan air yang stabil.
1.2 Line 2
Pada line 2 ditemukan kenampakan seperti garis-garis yang cenderung naik dari
dasar mendekati permukaan, diinterpretasikan kenampakan ini merupakan batas sikuen
onlap. Batas sikuen ini ditemukan pada zona A, zona B, zona C, zona D, zona E, zona
G, zona H, zona I, dan zona K. Selain itu ditemukan batas sikuen yang memiliki
kenampakan seperti pengendapan yang berasal dari permukaan turun ke dasar laut,
diinterpretasikan batas ini adalah downlap. Batas ini ditemukan pada zona F. Pada
Zona J ditemukan kenampakan seperti garis lurus yang stagnant atau stabil,
diinterpretasikan itu merupakan batas sikuen toplap yang merupakan batas yang
mencirikan permukaan air yang stabil.
1.3 Line 3
Pada line 3 ditemukan kenampakan seperti garis-garis yang cenderung naik dari
dasar mendekati permukaan, diinterpretasikan kenampakan ini merupakan batas sikuen
onlap. Batas sikuen ini ditemukan pada zona A, zona B, zona C, dan zona D. Selain itu
ditemukan batas sikuen yang memiliki kenampakan seperti pengendapan yang berasal
dari permukaan ke dasar laut, diinterpretasikan batas ini adalah downlap. Pada line ini
terdapat beberapa struktur sesar yang mengganggu lapisan ini.
1.4 Line 4
Pada line 4 ditemukan kenampakan seperti garis-garis yang cenderung naik dari
dasar ke permukaan, diinterpretasikan kenampakan ini merupakan batas sikuen onlap.
Batas sikuen ini ditemukan pada zona A dan zona B. Selain itu pada Zona C ditemukan
kenampakan seperti garis lurus yang stagnant atau stabil, diinterpretasikan itu
merupakan batas sikuen toplap yang merupakan batas yang mencirikan permukaan air
yang stabil. Pada line ini terdapat beberapa struktur sesar yang mengganggu lapisan
ini.
BAB II
ANALISIS
2.1 Line 1
Pada line 1 setelah dilakukan pendeliniasian pada data seismik ini terdapat
kenampakan chaotic yang dicirikan oleh kenampakan yang kurang jelas karena tidak
dapat terbaca karena amplitudo dan frekuensinya rendah dan difraksinya menjadi
pecah. Kenampakan ini diinterpretasikan merupakan carbonate build up. Carbonate
build up terbentuk karena penetrasi cahaya dan ruang akomodasi yang baik untuk
batuan tersebut untuk tumbuh. Diawali dari pertumbuhan batuan karbonat yang
pertumbuhannya mengikuti muka air laut. Pada bagian sisi kiri dan kanan terdapat
endapan sedimen yang dicirikan oleh batas sikuen onlap. Kenampakan onlap yang
dicirikan oleh kemenerusan dari refleksi lain yang memiliki kemiringan tertentu.
Diinterpretasikan batas onlap ini dikarenakan proses transgresi atau kenaikan muka air
laut secara perlahan-lahan dan membawa material sedimen yang berasal dari dasar laut.
Pola pengendapannya semakin naik dan mendekati permukaan air laut. Pada bagian
permukaan terdapat kenampakan garis stabil atau stagnant yang merupakan batas
sikuen toplap. Batas ini mencirikan permukaan air stabil tidak terjadi transgresi
maupun regresi, selain itu batas ini juga mencirikan tidak terjadinya pengendapan
ataupun erosi. Diinterpretasikan lingkungan ini terbentuk pada lingkungan marine pada
bagian continental shelf.
2.2 Line 2
Pada line 2 setelah dilakukan pendeliniasian pada data seismik ini terdapat
kenampakan chaotic yang dicirikan oleh kenampakan yang kurang jelas karena tidak
dapat terbaca karena amplitudo dan frekuensinya rendah dan difraksinya menjadi
pecah. Kenampakan ini diinterpretasikan merupakan carbonate build up. carbonate
build up terbentuk karena penetrasi cahaya dan ruang akomodasi yang baik untuk
batuan tersebut untuk tumbuh. Diawali dari pertumbuhan batuan karbonat yang
pertumbuhannya mengikuti muka air laut. Pada bagian sisi kiri dan kanan terdapat
endapan sedimen yang dicirikan oleh batas sikuen onlap. Kenampakan onlap yang
dicirikan oleh kemenerusan dari refleksi lain yang memiliki kemiringan tertentu.
Diinterpretasikan batas onlap ini dikarenakan proses transgresi atau mundurnya garis
pantai kearah daratan. secara perlahan-lahan dan membawa material sedimen yang
berasal dari dasar laut. Pola pengendapannya semakin naik dan mendekati permukaan
air laut. Stacking pattern nya dapat diinterpretasikan yaitu retrogradasi yang
diakibatkan ruang akomodasi lebih besar daripada suplai sedimennya, sehingga
menampakan kenampakan backsteeping. Setelah itu berdasarkan kenampakan pada
zona F yang terdapat batas sikuen downlap, yang dicirikan refleksinya sejajar dengan
refleksi lainnya secara horizontal. Diinterpretasikan pada zona F ini mengalami proses
regresi atau majunya garis pantai kearah lautan. Stacking pattern nya dapat
diinterpretasikan yaitu progradasi yang diakibatkan suplai sedimen lebih besar
daripada ruang akomodasi sehingga menampakan kenampakan onlapping. Pada
bagian permukaan terdapat kenampakan garis stabil atau stagnant yang merupakan
batas sikuen toplap. Batas ini mencirikan permukaan air stabil tidak terjadi transgresi
maupun regresi, selain itu batas ini juga mencirikan tidak terjadinya pengendapan
ataupun erosi. Diinterpretasikan lingkungan ini terbentuk pada lingkungan marine pada
bagian continental shelf.
2.4 Line 4
Pada line 4 setelah dilakukan pendeliniasian pada data seismik ini terdapat
kenampakan chaotic yang dicirikan oleh kenampakan yang kurang jelas karena tidak
dapat terbaca karena amplitudo dan frekuensinya rendah dan difraksinya menjadi
pecah. Kenampakan ini diinterpretasikan merupakan carbonate build up. carbonate
build up terbentuk karena penetrasi cahaya dan ruang akomodasi yang baik untuk
batuan tersebut untuk tumbuh. Pada bagian ini terdapat kenampakan seperti lembah
yang terisi oleh material sedimen. Diawali dari pertumbuhan batuan karbonat yang
pertumbuhannya mengikuti muka air laut. Pada bagian sisi kiri dan kanan terdapat
endapan sedimen yang dicirikan oleh batas sikuen onlap. Kenampakan onlap yang
dicirikan oleh kemenerusan dari refleksi lain yang memiliki kemiringan tertentu.
Diinterpretasikan batas onlap ini dikarenakan proses transgresi atau mundurnya garis
pantai kearah daratan. secara perlahan-lahan dan membawa material sedimen yang
berasal dari dasar laut. Pola pengendapannya semakin naik dan mendekati permukaan
air laut. Stacking pattern nya dapat diinterpretasikan yaitu retrogradasi yang
diakibatkan ruang akomodasi lebih besar daripada suplai sedimennya, sehingga
menampakan kenampakan backsteeping. Pada line ini terdapat kenampakan ketidak
menerusan dari lapisan yang diakibatkan oleh adanya sesar yang mengganggu lapisan
ini. Sesar ini terbentuk ketika material sedimen ini telah terendapkan dan terlithifikasi
menjadi batuan. Setelah itu akibat adanya gaya kompresi yang menyebakan lapisan ini
terpatahkan. Diinterpretasikan lingkungan ini terbentuk pada lingkungan marine pada
bagian continental shelf.