Disusun Oleh : Kelompok 6 - Annisa Fitri Arifin - Dian Dwi Lestari - Metalia E. - Nur Aditya Janur - Riena Eka Putri - Yesi Handayani Pengertian Plastik Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang). Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Jenis-jenis Plastik 1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) 2. HDPE (high density polyethylene) 3. V atau PVC (polyvinyl chloride) 4. LDPE (low density polyethylene) 5. PP (polypropylene) 6. PS (polystyrene) 7. Other (biasanya polycarbonate) Bahaya Plastik Bagi Kehidupan Bahaya plastik bagi kesehatan sangat besar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari kebutuhan yang berbahan dasar plasik. Tapi sadarkah kita bahwa, bahaya yang ditimbulkan dari bahan plastik berdampak besar bagi kesehatan? Zat Kimia Berbahaya Dalam Plastik 1. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA dan mengalami metabolisme dalam tubuh, sehingga memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada manusia terutama kanker hati. 2. Monomer vinil sianida (akrilonitril), bereaksi dengan adenin pada DNA dan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan penyakit kanker. Zat Aditif Berbahaya dalam Plastik 1. Dibutil ptalat (DBP) dan Dioktil ptalat (DOP), merupakan zat aditif yang populer digunakan dalam proses plastisasi, namun dibalik kepopuleran itu ternyata DBP dan DOP ternyata menyimpan suatu zat kimia yaitu zat benzen. 2. Timbal (Pb) merupakan racun bagi ginjal dan kadmium (Cd) yang merupakan pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana keduanya merupakan bahan aditif untuk mencegah kerusakan pada plastik. Macam-macam Sampah · Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan. · Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan Styrofoam. Cara Penanggulangan Dengan jumlah plastik yang semakin besar penggunaannya saat ini, mejadikan tingkat persentase sampah plastic juga meningkat.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan, yakni menggunakan prinsip 4R, yakni : Replace (mengganti) Reduce (mengurangi) Re-Use (memakai kembali) Recycle (daur ulang) Mengganti Plastik dengan Daun Pisang Pembungkus makanan yang saat ini tengah berkembang biasanya terbuat dari plastik. Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian- bagian mobil dan alat-alat elektronik. Daun pisang mengandung polifenol dalam jumlah besar yang sama seperti pada daun teh, berbentuk EGCG, sehingga menghasilkan aroma khas ketika menjadi bahan pelengkap makanan. Daun Pisang memiliki bentuk daun yang besar dan panjang sehinggga biasanya dipakai untuk meletakkan makanan di atasnya. Pengemasan bahan pangan memegang peranan penting dalam pengendalian dari kontaminasi mikroorganisme terhadap produk bahan pangan. Apabila tercemar oleh mikroorganisme dan disimpan dalam kondisi yang memungkinkan bagi aktivitas metabolisme dapat menimbulkan kerusakan bahan pangan dan membahayakan kesehatan konsumen (Supardi dan Sukamto, 1999). . Kemasan plastik memiliki kelebihan yaitu kuat, ringan, tidak karatan serta dapat diberi warna, sedangkan kelemahannya adalah molekul kecil yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Daun pisang memiliki kelebihan pembungkus alami yang tidak mengandung bahan kimia, mudah ditemukan, mudah di lipat dan memberi aroma sedap. Kesimpulan
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui
setiap hari. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Bahan- bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran). Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantung dari material plastik dan bahan kimia penyusunnya. Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan. Saran • 1. Lebih cermat dalam memilih macam macam bahan plastik, bila memungkinkan pilihlah plastik yang meyantumkan kode 2, 4, 5, dan 7. • 2. Mengganti peralatan rumah tangga yang menggunakan plastik, dengan stainless steel . • 3. Tidak menggunakan plastik untuk wadah makanan atau minuman. • 4. Menggunakan daun pisang sebagai pembungkus. Daftar Pustaka http://eliskomariah.blogspot.com/2013 /04/karya-ilmiah-bahaya-plastik- bagi.html