Вы находитесь на странице: 1из 3

AL-AHWAL, AL-MURAQABAH, AL-KHAUF, AL-RAJA’, DAN AL-SYAWQ

M Amru Hidayat
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
e-mail: amrubagot9604@gmail.com

Pendahuluan
Artikel ini mengkaji tentang al-ahwal, al-muraqabah, al-khauf, al-raja’,
dan al-syawq yang telah kami ringkas dari beberapa pendapat sufi yang terkemuka.
Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui tentang al-ahwal, al-muraqabah, al-
khauf, al-raja’, dan al-syawq yang diambil dari berbagai pendapat sufi dan
dirangkum menjadi satu dalam sebuah artikel. Dan kajian ini menggunkan metode
deskriptif analisis.

Al-Ahwal
Menurut Ja’far di dalam Buku Gerbang Tasawuf Dimensi Teoritis dan
Praktis Ajaran Kaum Sufi, sebagian sufi pernah menyebut beberapa contoh al-
ahwal adalah al-muraqabah, al-khauf, al-raja’, dan al-syawq. Berbeda dengan al-
maqamat yang diraih salik dengan cara ‘ibadah, mujahadah, dan riyadhah. Al-
ahwal tidak diraih secara mandiri, melainkan anugerah dari Allah swt. dan
keadaannya tidak kekal di dalam diri seorang salik.

Al-Muraqabah
Muraqabah adalah salah satu ajaran dari al-ahwal. Kata muraqabah berasal
dari kata dengan tambahan alif setelah ra yaitu yang artinya
dekat, dan semua kata yang seakar dengannya disebut sebanyak 24 kali dalam al-
Qur’an. Keadaan ini dirasakan ketika salik mengawasi diri sendiri atas segala
perbuatannya di masa lalu, memperbaiki diri sendiri di masa kini, selalu berada di
dalam kebenaran, mengadakan hubungan baik dengan Allah swt. sambil menjaga
hati, menjaga jiwa agar selalu berhubungan dengan-Nya, dan memelihara-Nya dari
segala hal. Dengan demikian, seorang hamba memiliki keadaan al-muraqabah,
yakni keyakinan seorang salik bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah swt.

Takut (al-khauf)
Hakikat takut (al-khauf) dijelaskan berulang kali di dalam al-Qur’an, dan
dapat ditemukan dalam hadits dan atsar. Kata takut disebutkan di dalam al-Qur’an
yang berbentuk al-khauf ataupun al-khasyiya. Dalam bentuk al-khauf disebut di
dalam al-Qur’an sebanyak 124 kali. Sedangkan dalam bentuk al-khasyiya dalam
berbagai bentuknya disebut sebanyak 48 kali. Dalam Q.S. ‘Ali ‘Imran/3: 175, Allah
swt. berfirman:
ُ ُ َّ َّ َّ َّ ُ َّ ٓ َّ ۡ َّ ُ َّ ُ ُ َٰ َّ ۡ َّ ُ ُ َٰ َّ َّ َّ
ُ ‫وه ۡم َّو َّخافُون إن ُك‬
َّ‫نتم ُم ۡؤ ِمنِين‬
ِ ِ ‫إِنما ذل ِكم ٱلشيطن يخوِف أول ِياءهۥ فلا تخاف‬
٥٧١
Artinya: “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-
nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu
janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-
benar orang yang beriman.”
Berdasarkan pendapat para sufi, al-khauf berarti seorang hamba hanya takut
kepada Allah swt., dan tidak takut kepada selain-Nya. Takut kepada Allah adalah
takut atas siksaan-Nya, sehingga seorang hamba akan melaksanakan semua
perintah dan menjauhi segala larangan Allah swt.

Harap (al-raja’)
Hakikat harap (al-raja’) dapat ditemukan secara mudah di dalam al-Qur’an.
Kata harap (al-raja’) disebutkan di dalam al-Qur’an sebanyak 28 kali. Konsep al-
raja’ bermakna harapan seorang sufi kepada Allah swt., berharap semua amal,
tobat, dan ampunannya dapt diterima Allah swt., di dalam Q.S. al-Baqarah/2: 218,
Allah swt berfirman:
َّ ُ ۡ َّ َّ َّٓ ْ ُ َّ َّ ْ ُ َّ َٰ َّ َّ ْ ُ َّ َّ َّ َّ َّ ْ ُ َّ َّ َّ َّ َّ
‫لئِك يرجون‬ َٰ ‫يل ٱللِ أو‬
ِ ِ ‫إِن ٱل ِذين ءامنوا وٱل ِذين هاجروا وجهدوا ف ِي سب‬
َّ ُ َّ ُ َّ َّ َّ َّ َّ ۡ َّ
ٞ ‫ح‬
٨٥٢ ‫يم‬ ِ ‫ ر‬ٞ‫لل غفور‬ ‫رحمت ٱللهِ وٱ‬
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah
dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Rindu (al-syawq)
Di antara yang termasuk al-ahwal adalah rindu (al-syawq) kepada Allah
swt. kaum sufi menilai penting konsep rindu kepada Allah swt. sebagai kekasih
sejati manusia, dan menjadi salah satu tanda kecintaan manusia kepada-Nya. Allah
swt berfirman dalam Q.S. al-‘Ankabut/29: 5:
ُ١ ‫يع ٱلۡ َّعلِيم‬ َّ َّ ُ َّ
ُ ‫لس ِم‬ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ ٓ َّ ْ ُ ۡ َّ َّ َّ َّ
‫ٓأَلت وهو ٱ‬
ٖۚ ِ‫من كان يرجوا ل ِقاء ٱللِ فإِن أجل ٱلل‬
Artinya: “Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka
sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang
Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Dari semua pendapat para sufi menegaskan bahwa rindu adalah keinginan kuat hati
untuk menemui dan melihat kekasih sejatinya, yakni Allah swt.

Penutup
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa al-ahwal terbagi menjadi 4
yaitu, al-muraqabah, al-khauf, al-raja’, dan al-syawq. yang mana makna al-
muraqabah adalah keyakinan seorang salik bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah
swt., al-khauf adalah seorang hamba hanya takut kepada Allah swt., sehingga
seorang hamba akan melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan
Allah swt., al-raja’ adalah harapan seorang sufi kepada Allah swt., berharap semua
amal, tobat, dan ampunannya dapt diterima Allah swt., sedangkan al-syawq adalah
keinginan kuat hati untuk menemui dan melihat kekasih sejatinya, yakni Allah swt.

Daftar Pustaka
Ja’far, gerbang tasawuf dimensi teoritis dan praktis ajaran kaum sufi (Medan:
Perdana Publishing 2016).

Вам также может понравиться