NPM : 18640221 Kelas : Reguler BJB 1A Pengertian ُ َوا ْل َخبَ ُُر ا ْل ُم ْبت َ َدُأ Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) dan kosong dari ‘amil lafdy. Tetapi mubtada memiliki ‘amil ma’nawi yaitu mubtada harus beri’rab rofa’ karena menjadi ibtida (awal kalimat atau awal sesuatu yang di ceritakan). Khobar adalah sesuatu yang menerangkan kondisi mubtada dan dapat menyempurnakan makna mubtada’ yang pada bahasa Indonesia dikenal dengan Predikat. Mubtada tanpa khobar tidaklah jelas ma’nanya begitu juga khobar tanpa didahului mubtada akan menjadi tidak bermakna. Contoh: ُ( َم ِريأضُ أاْل ُ أستَا ُذUstadz itu sakit) ُصا ِلحُ أال ُم أس ِل ُم َ (Orang muslim itu sholeh) ( نَ ِشيأطُ أال َولَ ُُدAnak itu rajin) Seperti pada contoh di atas, kata ُ أاْل ُ أستَا ُذberkedudukan sebagai mubtada dan ُ َم ِريأضberkedudukan sebagai khobar. Kalau ُ أاْل ُ أستَا ُذsaja tanpa disertai kata ُ َم ِريأضjelas tidaklah bermakna. “ustadz itu…..” tentu akan menimbulkan pertanyaan seperti ; Kenapa? Ada apa dengan ustadz? Tapi kalau sudah ada kata ُ َم ِريأضorang yang di ajak bicara akan mengerti apa yang terjadi dengan ustadz, bahwa ustadz itu sedang sakit. Dan tidak akan timbul pertanyaan tentang apa yang terjadi pada ustadz. Begitu juga dengan contoh contoh yang lain kurang lebih sama. Kesesuaian antara Mubtada dan Khobar Untuk selanjutnya penulis akan mencoba menjelaskan salahsatu ketentuan Mubtada dan Khobar, yaitu Khobar adalah sesuatu yang menyandar kepada Mubtada, oleh karena itu Khobar harus selalu mengikuti Mubtada dalam segi bilangan dan segi jenisnya. Mari kita lihat beberapa contoh dibawah ini : A. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya. contoh : a. Jika mubtada terbuat dari mufrod maka khobarnyapun harus terbuat dari mufrod. اضرُ أال ُم أس ِل ُُم ِ ( َحSeorang muslim itu hadir) b. Jika mubtada terbuat dari mutsanna, maka khobarnyapun haruslah mutsanna.
ِ ان أال ُم أس ِل َم
ُان ُِ اض َر ِ ( َحDua orang muslim itu hadir) c. Jika mubtada terbuat dari kalimat jamak, maka khobarnya harus juga terbuat dari jamak. َُاض ُر أونَُ أال ُمس ِل ُم أون ِ ( َحOrang-orang muslim itu hadir)
B. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.Contoh :
a. Jika mubtada terbuat dari kalimat yang mudzakkar , maka khobarnya harus juga terbuat dari mudzakkar.
صا ِلح أال ُم أس ِلم
َ (Orang muslim itu sholeh) b. Jika mubtada terbuat dari kalimat yang muannats , maka khobarnya harus juga terbuat dari muannats.
ُصا ِل َحةُ أال ُم أس ِل َم ُة
َ (Orang muslimah itu sholihah) c. Jika mubtada terbuat dari jama’ untuk ghoir A’qil maka Khobarnya boleh terbuat dari jama’ muannats atau mufrod muannats. Contoh : َّ ( َك ِبي َأراتُ اَلPohon pohon itu besar) ُُش َج َرات َّ ( َكبِي َأرةُ اَلPohon pohon itu besar) ُُش َج َرات Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat) Contoh: َ (Muhammad adalah seorang dokter) ُط ِبيأبُ ُم َح َّمد ُ( َم ِريأضُ أاْل ُ أستَا ُذUstadz itu sakit) Ketentuan-ketentuan Mubtada’ dan khobar 1. Mubtada’ dan khobar merupakan isim-isim marfu’ Contoh: ُ( نَ ِشيأطُ أال َولَ ُدAnak itu rajin) ُ( َما ِهرُ أَب أُو َكBapakmu adalah orang yang pandai) ِ َعادِلُ أالق اضى َ (Hakim itu adil) 2. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya. Contoh: ُاضرُ أال ُم أس ِل ُم ِ ( َحSeorang muslim itu hadir) ُِ ان أال ُم أس ِل َم ان ُِ اض َر ِ ( َحDua orang muslim itu hadir) َُاض ُر أونَُ أال ُمس ِل ُم أون ِ ( َحOrang-orang muslim itu hadir) 3. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya. Contoh: ُصا ِلحُ أال ُم أس ِل ُم َ (Orang muslim itu sholeh) ُصا ِل َحةُ أال ُم أس ِل َم ُة َ (Orang muslimah itu sholihah) َُ( ُم أجتَ ِهد أُونَُ أال ُمؤأ ِمنُ أونPara lelaki mu’min itu orang yang bersungguh- sungguh).