Вы находитесь на странице: 1из 4

TUGAS INDIVIDU BAHASA ARAB

Nama : Muhammad Syafawi


NPM : 18640221
Kelas : Reguler BJB 1A
Pengertian ُ ‫َوا ْل َخبَ ُُر ا ْل ُم ْبت َ َدُأ‬
Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat
(Subyek) dan kosong dari ‘amil lafdy. Tetapi mubtada memiliki ‘amil
ma’nawi yaitu mubtada harus beri’rab rofa’ karena menjadi ibtida
(awal kalimat atau awal sesuatu yang di ceritakan).
Khobar adalah sesuatu yang menerangkan kondisi mubtada dan
dapat menyempurnakan makna mubtada’ yang pada bahasa
Indonesia dikenal dengan Predikat. Mubtada tanpa khobar tidaklah
jelas ma’nanya begitu juga khobar tanpa didahului mubtada akan
menjadi tidak bermakna.
Contoh:
ُ‫( َم ِريأضُ أاْل ُ أستَا ُذ‬Ustadz itu sakit)
ُ‫صا ِلحُ أال ُم أس ِل ُم‬
َ (Orang muslim itu sholeh)
‫( نَ ِشيأطُ أال َولَ ُُد‬Anak itu rajin)
Seperti pada contoh di atas, kata ُ‫ أاْل ُ أستَا ُذ‬berkedudukan sebagai
mubtada dan ُ‫ َم ِريأض‬berkedudukan sebagai khobar. Kalau ُ‫ أاْل ُ أستَا ُذ‬saja
tanpa disertai kata ُ‫ َم ِريأض‬jelas tidaklah bermakna. “ustadz itu…..”
tentu akan menimbulkan pertanyaan seperti ; Kenapa? Ada apa
dengan ustadz? Tapi kalau sudah ada kata ُ‫ َم ِريأض‬orang yang di ajak
bicara akan mengerti apa yang terjadi dengan ustadz, bahwa ustadz
itu sedang sakit. Dan tidak akan timbul pertanyaan tentang apa yang
terjadi pada ustadz. Begitu juga dengan contoh contoh yang lain
kurang lebih sama.
Kesesuaian antara Mubtada dan Khobar
Untuk selanjutnya penulis akan mencoba menjelaskan salahsatu
ketentuan Mubtada dan Khobar, yaitu Khobar adalah sesuatu yang
menyandar kepada Mubtada, oleh karena itu Khobar harus selalu
mengikuti Mubtada dalam segi bilangan dan segi jenisnya. Mari kita
lihat beberapa contoh dibawah ini :
A. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.
contoh :
a. Jika mubtada terbuat dari mufrod maka khobarnyapun harus
terbuat dari mufrod. ‫اضرُ أال ُم أس ِل ُُم‬
ِ ‫( َح‬Seorang muslim itu hadir)
b. Jika mubtada terbuat dari mutsanna, maka khobarnyapun
haruslah mutsanna.

ِ ‫ان أال ُم أس ِل َم‬


ُ‫ان‬ ُِ ‫اض َر‬
ِ ‫( َح‬Dua orang muslim itu hadir)
c. Jika mubtada terbuat dari kalimat jamak, maka khobarnya harus
juga terbuat dari jamak.
َُ‫اض ُر أونَُ أال ُمس ِل ُم أون‬
ِ ‫( َح‬Orang-orang muslim itu hadir)

B. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.Contoh :


a. Jika mubtada terbuat dari kalimat yang mudzakkar , maka
khobarnya harus juga terbuat dari mudzakkar.

‫صا ِلح أال ُم أس ِلم‬


َ (Orang muslim itu sholeh)
b. Jika mubtada terbuat dari kalimat yang muannats , maka
khobarnya harus juga terbuat dari muannats.

ُ‫صا ِل َحةُ أال ُم أس ِل َم ُة‬


َ (Orang muslimah itu sholihah)
c. Jika mubtada terbuat dari jama’ untuk ghoir A’qil maka Khobarnya
boleh terbuat dari jama’ muannats atau mufrod muannats.
Contoh :
َّ ‫( َك ِبي َأراتُ اَل‬Pohon pohon itu besar)
ُُ‫ش َج َرات‬
َّ ‫( َكبِي َأرةُ اَل‬Pohon pohon itu besar)
ُُ‫ش َج َرات‬
Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat
(Subyek)
Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna
mubtada’ (Predikat)
Contoh:
َ (Muhammad adalah seorang dokter)
ُ‫ط ِبيأبُ ُم َح َّمد‬
ُ‫( َم ِريأضُ أاْل ُ أستَا ُذ‬Ustadz itu sakit)
Ketentuan-ketentuan Mubtada’ dan khobar
1. Mubtada’ dan khobar merupakan isim-isim marfu’
Contoh:
ُ‫( نَ ِشيأطُ أال َولَ ُد‬Anak itu rajin)
ُ‫( َما ِهرُ أَب أُو َك‬Bapakmu adalah orang yang pandai)
ِ َ‫عادِلُ أالق‬
‫اضى‬ َ (Hakim itu adil)
2. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.
Contoh:
ُ‫اضرُ أال ُم أس ِل ُم‬
ِ ‫( َح‬Seorang muslim itu hadir)
ُِ ‫ان أال ُم أس ِل َم‬
‫ان‬ ُِ ‫اض َر‬
ِ ‫( َح‬Dua orang muslim itu hadir)
َُ‫اض ُر أونَُ أال ُمس ِل ُم أون‬
ِ ‫( َح‬Orang-orang muslim itu hadir)
3. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.
Contoh:
ُ‫صا ِلحُ أال ُم أس ِل ُم‬
َ (Orang muslim itu sholeh)
ُ‫صا ِل َحةُ أال ُم أس ِل َم ُة‬
َ (Orang muslimah itu sholihah)
َُ‫( ُم أجتَ ِهد أُونَُ أال ُمؤأ ِمنُ أون‬Para lelaki mu’min itu orang yang bersungguh-
sungguh).

Вам также может понравиться