Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Tujuan
1. Mengenal beberapa sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh gen
yang terangkai pada kromosom seks.
2. Mengetahui perbedaan jumlah penderita buta warna berdasarkan jenis
kelamin.
B. Dasar Teori
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan
sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat
faktor genetis sehingga penderita buta warna tidak mampu membedakan
warna-warna dasar tertentu. Buta warna merupakan kelainan genetik yang
diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut
sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom
Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara
penderita buta warna pada laki dan wanita. Hal ini menujukkan ada satu
kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa
sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna sebagaimana wanita
normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi
menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua
kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersenut
menderita buta warna ( Suryo, 2008).
Jika gen tartaut kromosom X, ayah mewariskan alel-alel tertaut
seksnya kepada semua anak perempuannya, namun tidak satu pun kepada
anak laki-lakinya. Sebaliknya, ibu dapat mewariskan alel-alel tertaut seks
kepada anak laki-laki maupun perempuan. Jika sifat tertaut seks disebabkan
oleh alel resesif, perempuan akan mengekpresikan fenotipe itu hanya jika ia
homozigot. Laki-laki manapun yang menerima alel resesif dari ibunya akan
mengekpresikan sifat tersebut. Untuk alasan ini, lebih banyak laki-laki dari
pada perempuan yang mengidap kelainan resesif tertaut seks. Akan tetapi,
walaupun peluang perempuan mewarisi dosis ganda dari alel mutan jauh
lebih kecil dari pada peluang laki-laki mewarisi satu dosis tunggal, ada
beberapa perempuan yang mengidap kelainan tertaut seks. Anak perempuan
buta warna dapat dilahirkan dari ayah yang buta warna dan istri yang
pembawa sifat. (Campbell, 2010)
Hari M. & R.C.N. Santi. 2011. Buta warna Dalam Populasi. Jurnal Teknologi
Informasi Dinamik. Volume: 16(2):160-170.
Sofiar, T. Mulia & M. Sidik. 2012. Tes Buta warna CBT. Jurnal ilmiah elite
elektro. 3 (1) :15-22.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
I. Jakarta: Erlangga.
Jawaban Pertanyaan
1. Jika wanita normal tetapi ayahnya buta warna menikah dengan laki-laki normal,
bagaimana kemungkinan keturunan yang mungkin lahir?
P Xcb Y x XCBXCB
(Buta Warna) (Normal)