Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Lispridona Diner
Universitas Negeri Semarang
lisjoost@yahoo.com
Abstrak
Dalam belajar bahasa diperlukan empat kemampuan berbahasa yaitu membaca (yomuryoku), mendengarkan
(kikuryoku), berbicara (hanasuryoku) dan menulis (kakuryoku). Empat kemampuan tersebut saling berhubungan
satu dengan yang lain. Sedangkan, pada Perguruan Tinggi pembelajaran bahasa Jepang antara kemampuan satu
dengan kemampuan yang lain terpisah pengajarannya dalam bentuk Mata Kuliah (MK). Oleh karena itu untuk
mengintegrasikan antara kemampuan berbahasa yang satu dengan kemampuan bahasa yang lain maka
diterapkan metode integratif pada mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang.Tujuan Penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan penggunaan metode tematik integratif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan bahasa Jepang semester 4 (angkatan 2013)
Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2015. Data penelitian
dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner dan hasil belajar, kemudian dianalisis dengan cara
analisis deskriptif kualitatif. Pembelajaran menggunakan metode tematik integratif dapat dijadikan salah satu
metode alternatif ketika dalam bahasa khususnya bahasa Jepang, melalui metode tersebut diantaranya; dapat
menjadikan mahasiswa aktif, mahasiswa dapat menggunakan bahasa Jepang secara kontekstual, mahasiswa
dapat berpikir kritis dan dapat memudahkan mahasiswa dalam memperoleh materi yang diberikan.
Jumlah pembelajar bahasa Jepang pada oleh perbedaan antara bahasa ibu pembelajar dan
tingkat Pendidikan Menengah meningkat 95.8%. bahasa Jepang.
Berdasarkan jumlah tersebut maka kami sebagai Pembelajar bahasa memerlukan 4
pengajar pada Pendidikan Tinggi memberi kemampuan berbahasa yaitu kemampuan
fasilitas yang maksimal berupa pembelajaran mendengar ( 聴 く 能 力 /kaku nouryoku ) 、
bahasa Jepang baik dan tepat. Meskipun jumlah membaca ( 読 む 能 力 /yomu nouryoku ) 、
pembelajar bahasa Jepang mengalami berbicara (話す能力/hanasu nouryoku)、dan
peningkatan, namun tak jarang pula pembelajar
menulis(書く能力/kaku nouryoku). Dari 4
bahasa Jepang mengalami kesulitan dalam
kemampuan tersebut dapat dibagi menjadi dua
mempelajari bahasa Jepang. Hal ini disebabkan
1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
bagian yaitu kemampuan reseptif (kemampuan [10] Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6)
mendengar dan membaca) dan kemampuan menyatakan bahwa pembelajaran tematik
produktif (kemampuan berbicara dan menulis). merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan
Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya 4 pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap
kemampuan berbahasa tidak dapat terpisahkan pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif
satu dengan yang lainnya. dengan menggunakan tema. Dari pernyataan
Di Universitas Negeri Semarang tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya
pembelajaran bahasa Jepang dibagi sesuai untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
dengan 4 kemampuan berbahasa tersebut. pendidikan, terutama untuk mengimbangi
Kemampuan mendengarkan (chokai), padatnya materi kurikulum. Disamping itu
kemampuan membaca (dokkai), kemampuan pembelajaran tematik akan memberi peluang
berbicara (kaiwa) dan kemampuan menulis pembelajaran terpadu yang lebih menekankan
(sakubun). Selain itu ada pula pembelajaran pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar.
berupa tata bahasa, kosa kata (bunpo, goi) dan Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat
kanji. Pada tingkat 1 dan tingkat 2 awal dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek
(semester 1, 2 dan 3). Buku ajar yang digunakan kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
adalah buku Minna no Nihongo 1 dan 2. Buku Dalam menerapkan dan melaksanakan
ini mencakup semua kemampuan berbahasa dan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar
saling berhubungan. Namun, pada tingkat 2 akhir yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat
(semester 4) tahun 2012 dan 2013, hasil evaluasi terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar
pembelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan dirancang agar pembelajar menemukan tema,
karena buku yang digunakan tidak sepaket atau dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang
menggunakan beberapa buku yang terpisah. Oleh lebih jelas berikut ini akan diurakan ketiga
karena itu sejak tahun 2014 hingga sekarang prinsip tersebut, berikut ini. [11]
pengajar bahasa Jepang menggunakan metode (Subroto&Herawati, 2004: 46).
tematik integratif. Dalam penerapan metode ini 1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi
pengajar menggunakan buku ajar yang berbeda- dengan lingkungan. Pembelajaran
beda, namun tetap disesuaikan dengan tingkat yang dilakukan perlu dikemas dalam
kemampuan pembelajar. Agar 4 kemampuan suatu format keterkaitan,
tersebut saling berhubungan maka tema yang maksudnya pembahasan suatu topik
diberikan setiap pertemuan terintegrasi satu dikaitkan dengan kondisi yang
dengan yang lainnya. dihadapi siswa atau ketika siswa
Berdasarkan fakta di atas, maka penulis menemukan masalah dan
ingin mengetahui apakah metode tematik memecahkan masalah yang nyata
integratif ini dapat meningkatkan motivasi dan dihadapi siswa dalam kehidupan
hasil belajar bahasa Jepang pada mahasiswa sehari-hari dikaitkan dengan topik
tingkat 2 semester 4 tahun 2015?. Oleh itu judul yang dibahas.
penelitian ini adalah “Implementasi Metode 2. Bentuk belajar harus dirancang agar
Tematik Integratif pada Pembelajaran Bahasa siswa bekerja secara sungguh-
Jepang”. sungguh untuk menemukan tema
pembelajaran yang riil sekaligus
METODE TEMATIK INTEGRATIF mengaplikasikannya. Dalam
Metode tematik integratif adalah melakukan pembelajaran tematik
pembelajaran yang menggunakan tema dalam siswa didorong untuk mampu
mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat menemukan tema-tema yang benar-
memberikan pengalaman bermakna pada benar sesuai dengan kondisi siswa,
pembelajar. Tema adalah pokok pemikiran atau bahkan dialami siswa.
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. 3. Efisiensi Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik dapat diartikan memiliki nilai efisiensi antara lain
suatu kegiatan pembelajaran dengan dalam segi waktu, beban materi,
mengintegrasikan materi beberapa mata metode, penggunaan sumber belajar
pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. yang otentik sehingga dapat
2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat yang dipelajari sebesar 100%, karena tema yang
diperoleh simpulan bahwa 15% mahasiswa yang didiberikan adalah tema yang berhubungan
mengikuti pembelajaran dokkai, chokai, kaiwa langsung dengan lingkungan atau kehidupan
dan sakubun sering menggunakan pola kalimat sehari-hari. Pembelajaran yang digunakan
dan kosa kata bahasa Jepang dengan baik, karena menjadikan 99% mahasiswa lebih aktif dalam
tema yang disampaikan adalah tema yang sama, diskusi kelompok MK kaiwa, karena pada
karena pola kalimat dan kosa kata yang pembelajaran tersebut ada presentasi, debat dan
digunakan tidak lepas dari tema yang berkaitan tanya jawab yang menuntut siswa berbicara
setiap minggunya. Sebanyak 48% mahasiswa mengemukakan pendapat sesuai dengan tema
(menjawab ssangat setuju dan setuju) mudah yang telah ditentukan. Sebesar 100% mahasiswa
memahami materi yang dipelajari melalui termotivasi untuk mencari data/informasi dari
pembelajaran yang diberikan oleh pengajar berbagai sumber (buku, internet dsb) untuk
bahasa Jepang, karena mahasiswa dapat fokus menyelesaikan tugas menulis pada MK sakubun.
pada satu tema setiap minggu. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa diberi
Mahasiswa yang memperoleh kebebasan untuk mengemukakan pendapat
wawasan/pengetahuan baru tentang materi pokok melalui kegiatan menulis sesuai dengan tema
5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8