Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANALISA SITUASI
penyakit yang ada meliputi Hepatitis, B20, CKD, CHF, B.21, TBC, Anemia,
GGK, Malaria dan Thypoid. Ruang Nuri terbagi menjadi 2 sayap, yaitu kelas
II dan kelas III, 1 bagian ruang kepala ruangan dan 1 ruangan perawat.
2. Gambaran tata ruang unit Nuri
Ruang kepala ruangan dan koordinator serta perawat pelaksana
berhadapan
Ruang nurse station 1 ruangan
Ruang ganti pakaian perawat 1 ruangan
Ruang peralatan 1 ruangan
Ruang kelas II dan III dengan jumlah keseluruhan 21 bed
Ruang oksigen I ruangan
Kamar mandi / toilet 4 ruangan
Ruang informasi/ administrasi I ruangan
Ruang cuci I ruangan
Ruang dapur I ruangan
Pada setiap ruangan perawatan memiliki jendela dan ventilasi yang baik.
18
Semangat
Misi :
1. Menjadi pusat pelayanan keperawatan profesional khusunya penyakit
menular pria RSUDAM
2. Menjadi pusat pendidikan penyakit menular pria di RSUDAM
3. Menjadi pusat penelitian penyakit menular pria di RSUDAM
4. Menjadi pusat percontohan pencegahan infeksi nosokomial di
RSUDAM
1. MAN
No Jabatan Pendidikan Pelatihan Jumlah
1. Kepala ruangan S1 Kep, MM PPGD 1
Jumlah 14
19
a. Dari data observasi didapatkan data dari 14 orang perawat Ruang Nuri 10
perawat pelaksana belum pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan
tugas keparawatan.
b. Jumlah tenaga perawat di Ruang Nuri maka dapat dihitung jumlah perawat
yang dubutuhkan dengan Rumus Depkes, sebagai berikut :
1) Hitung jumlah perawat yang harus tersedia
52 + 12 + 14 X 14 = 3,8 → 4 Perawat
287
o Tugas Non Keperawatan
A+B+C=D
14 + 4 + 5 = 23 Perawat
20
c. Dari hasil wawancara dengan perawat associate menyatakan bahwa jumlah
perawat dinas pagi 4-5 orang kesulitan melaksanakan Asuhan Keperawatan
secara maksimal, terutama dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan.
d. Dinas sore dan malam rata-rata hanya terdiri dari 2 orang , terasa kesulitan
melaksanakan Asuhan Keperawatan secara maksimal, terutama dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan dan menghadapi keluhan pasien dan
keluarga pasien.
1. Strength (Kekuatan)
a. Man
2) Tenaga perawat yang ada di Ruang Nuri telah mengikuti pelatihan baik
dan BCTLS)
dan D3 Keperawatan.
PNS.
5) Dari hasil wawancara dengan karu perawat memiliki lama masa kerja
5 tahun.
6) Dari hasil wawancara bahwa tidak ada kriteria pegawai yang akan di
b. Methode
21
1) Katim dan Karu menyatakan metode penugasan yang digunakan di
5) Dari hasil wawancara dengan karu bahwa terdapat visi-misi dan motto
c. Machine
d. Material
22
2). Weakness (Kelemahan)
a. Man
a. Dari hasil wawancara dengan karu masih terdapat 1 tenaga perawat
pasien yang ada dan tingkat ketergantungan terutama pada shif sore.
klien.
b. Metode
23
c. Machine
menggunakan handscond.
24
Ideal dinas malam 17% x 23 = 3,91 4 perawat Jumlah tenaga perawat
Pembagian tugas perawat sesuai dengan jumlah pasien yang ada dan
perawat.
2. Pemberian obat oral pada pasien diberikan oleh keluarga pasien sendiri.
3. Pemberian obat injeksi menggunakan spuit yang dipakai berulang dan tidak
terjaga sterilisasinya.
5. Lembar catatan asuhan keperawatan tidak diisi lengkap sesuai konsep dan teori.
7. Pemberian obat oral pada pasien diberikan oleh keluarga pasien sendiri.
8. Pemberian obat injeksi menggunakan spuit yang dipakai berulang dan tidak
terjaga sterilisasinya.
10. Lembar catatan asuhan keperawatan tidak diisi lengkap sesuai konsep dan teori.
kegawatdaruratan.
25
Terdapat kesenjangan kebutuhan alat-alat di Ruang Nuri.
1. 7 keluhan/ aduan pasien pada perawat shif sore, 4 diantaranya menjadi lama
2. Pembagian tugas perawat tidak sesuai dengan jumlah pasien yang ada dan tingkat
d. Material
1) Dari hasil observasi didapat bahwa alat – alat tenun sangat kurang
kegawatdaruratan.
6) Opportunity (Kesempatan)
6) Threat (Ancaman)
26
2) Semakin maju dan berkembangnya pemikiran serta pendidikan
27
perawat.
Ideal dinas malam 17% x 23 = 3,91 4
perawat Jumlah tenaga perawat ideal di
ruang Nuri kurang 9 orang.
Hasil wawancara :
1. 60% perawat menyatakan bahwa metode
penugasan yang digunakan di ruang Nuri adalah
metode tim.
2. 90% perawat menyatakan mengetahui metode
yang digunakan di ruang Nuri saat ini.
3. 80% perawat memahami metode penugasan tim
28
sesuai konsep dan teori.
4. 20% perawat menyatakan bahwa metode
penugasan tim di ruang Nuri tidak berjalan.
Hasil observasi :
1. Pada pagi hari memulai tugas dilakukan pre
conference.
2. Laporan catatan perkembangan pasien dibacakan.
3. Operan pasien tidak dilakukan sesuai dengan
konsep dan teori.
4. Pada akhir tugas dilakukan post conference.
5. Pembagian tugas perawat sesuai dengan jumlah
pasien yang ada dan tingkat ketergantungan
terutama pada shif sore/ malam masing-masing 2
perawat.
3 Machine Kurang optimalnya
Hasil wawancara : pelaksanaan
1. 70% perawat menyatakan bahwa keluarga pasien universal
tidak menggunakan alat pelindung diri (masker) precaution ,
dan baju (scoot) saat masuk ke ruang menular. standar asuhan
keperawatan dan
Hasil observasi :
penggunaan
12. Pada saat melakukan tindakan perawat kadang-
prinsip steril di
kadang tidak menggunakan handscond.
ruang Nuri.
13. Pemberian obat oral pada pasien diberikan oleh
keluarga pasien sendiri.
14. Pemberian obat injeksi menggunakan spuit yang
dipakai berulang dan tidak terjaga sterilisasinya.
15. 80% perawat melakukan pengkajian dengan
lengkap.
16. Lembar catatan asuhan keperawatan tidak diisi
29
lengkap sesuai konsep dan teori.
4 Material Kurangnya
Hasil wawancara : peralatan
1. perawat sering kesulitan mendapatkan peralatan penunjang
yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan pemberian
sesuai standar asuhan keperawatan terutama pelayanan di ruang
tindakan kegawatdaruratan Nuri.terutama alat-
alat tenun dan Box
Hasil observasi :
Emergency.
1. Tidak tersedianya Box Emergency di Ruang
perawatan untuk tindakan kegawatdaruratan
2. Terdapat kesenjangan kebutuhan alat-alat di
Ruang Nuri.
30
PRIORITAS MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG NURI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
No Masalah A B C D E F G H I J K L ∑ URUTAN
1 Kurang optimalnya hasil sosialisasi dan 5 4 2 2 5 5 4 4 3 3 4 5 46 2
penerapan asuhan keperawatan pada pasien
(Pendokumentasian asuhan keperawatan).
2 Optimalisasi penerapan penugasan metode 5 3 4 2 5 5 5 4 5 4 4 5 51 1
tim di ruang Nuri
3 Kurang tersedianya peralatan penunjang 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 5 41 4
pemberian pelayanan di ruang Nuri
4 Kurang optimalnya pelaksanaan universal 4 3 2 2 5 4 5 3 4 4 4 4 44 3
precaution dan standar asuhan keperawatan
di Ruang Nuri
Keterangan :
KETERANGAN PEMBOBOTAN
1.Sangat rendah A = Resiko terjadi F = Sesuai dengan program
2. Rendah B = Resiko parah G = Tempat
3. Cukup C = Potensial H = Waktu
4.Tinggi D = Minat I = Dana
5. Sangat Tinggi E = Mungkin diatasi J = Fasilitas Kesehatan
POA ( PLAN OF ACTION ) K = Sumber Daya
Project Kepemimpinan dan Manajemen Ruang Nuri RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015
31
N MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU/ MEDIA PENANGGUN
O TEMPAT G JAWAB
1 Optimalisasi Membiasakan Membiasakan Perawat o Jumat , Laptop, Mahasiswa :
penerapan Metode TIM mengoptimalkan Ruang Nuri 01 Januari 2015 LCD, Kelompok 4
penugasan metode Tim o Pukul 13.00 s/d Fotokopi
metode tim di selesai Makalah Pendamping :
ruang Nuri Sosialisasi dan Memberikan contoh Perawat o Ruang Nuri metode Ns.Nanik
Role Model tentang penerapan Ruang Nuri tim. Budiarti S. Kep
Metode TIM. metode tim dengan
sistem overan, pre
conference, post
conference dan
ronde keperawatan
32
preconference, ronde keperawatan
postconference
dan ronde Melakukan Perawat
keperawatan di observasi Ruang Nuri
Ruang Nuri penerapan metode
tim dengan sistem
overan, pre
conference, post
conference dan
ronde keperawatan
oleh perawat di
Ruang Nuri.
33
an asuhan
keperawatan).
34
35
36