Вы находитесь на странице: 1из 3

MANAJEMEN PROYEK/KONSTRUKSI JEMBATAN

Manajemen Konstruksi adalah system dimana setiap detail pekerjaan dapat dianalisa dan
direncanakan sebelum memulai pelaksanaan konstruksi. Kebutuhan sumber daya atau factor-
faktor produksi pada saat pelaksanaan konstruksi, urutan pelaksanaan, serta metode/teknologi
yang diperlukan dan lain-lain dapat di tentukan pada tahap perencanaan kerja oleh
pelaksana/pemborong/kontraktor, untuk mendapatkan hasil yang optimal seperti penanaman
modal yang minimum dan memperoleh keuntungan yang maksimum dengan tetap memenuhi
syarat-syarat teknis dan administrasi peoyek, tanpa mengurangi mutu konstruksi dan jembatan
tersebut.
Untuk mencapai tujuan proyek maka pada saat pelaksanaan konstruksi perlu dilakukan
pengawasan yang baik, sehingga proyek dapat diselesaikan pada batas waktu yang ditetapkan
dan memenuhi mutu yang di syaratkan.
Dalam manajemen proyek terdapat siklus yang dinamakan Siklus Manajemen Proyek.
Dalam siklus tersebut terdapat :
1. Perencanaan/rencana kerja (planning) yaitu kegiatan menyiapkan rencana kerja sesaui
dengan metode konstruksi terhadap semua urutan kegiatan yang akan dilakukan dan waktu
yang diperlukan pada setiap kegiatan pelaksanaan proyek. Adapun hal-hal yang menyangkut
kegiatan rencana kerja dapat di jelaskan sebagai berikut :
- Rencana kerja yang disusun meliputi :
a) Penentuan urutan/tahapan kegiatan pekerjaan
b) Prosedur pengawasan pekerjaan
c) Prosedur persetujuan gambar, baik gambar kerja (show drawing) maupun gambar
terbangun (as built drawing)
d) Prosedur pengujian bahan dan hasil pekerjaan
e) Penentuan standar rujukan dan standar operasi pelaksanaan
f) Prosedur perubahan perkerjaan
g) Prosedur pengadaan barang
h) Prosedur pengaman proyek
i) Prosedur keuangan
j) Prosedur lainnya disesuaikan situasi dan konsisi proyek.
- Manfaat dan kegunaan rencana kerja :
a) Alat koordinasi bagi pimpinan
b) Pedoman kerja para pelaksana
c) Alat untuk menilai kemajuan pekerjaan
d) Alat untu evakuasi pekerjaan
- Data-data untuk rencana kerja
a) lokasi quarry
b) rencana lokasi base camp
c) keadaan topografi lokasi proyek
d) data curah hujan di lokasi proyek
e) kemungkinan kesulita-kesulitan yang akan dijumpai di jalur pengangkutan material
f) pengadaan peralatan konstruksi jalan dan jembatan
g) sumber daya manusia
h) fasilitas komunikasi dan akomodasi
i) fasilitas keselamatan dan kesehatan (K3) puskesmas/rumah sakit dokter,
apotik/took obat, dll
j) fasilitas jaringan listrik dan air, PLN, dan PAM
k) fasilitas stasiun bahan bakar minyak bumi (BBM), aspal, dll
l) fasilitas perbankan disekitar proyek
m) fasilitas stasiun pemadam kebakaran, peralatan pemadam, dll
n) fasilitas bantuan instansi-instansi pemerintah pada proyek
o) pekerjaan pemeliharaan rutin pada jalan masuk dan jembatan-jembatan
p) kemungkinan adanya revisi desain dan konstruksi
q) kemungkinan adanya peristiwa kompensasi yang dapt mempengaruhi rencana kerja
r) kemungkinan adanya peraturan/krbijaksanaan pemerintah mengenai moneter,
keadaan darurat militer/sipil
s) lingkungan hidup yang tidak boleh terganggu, cagar alam, bangunan bersejarah
atau makam pahlawan, dll
t) data-data lain yang berguna
2. organisasi kerja (organizing) yaitu kegiatan pembentukan organisasi kerjaa yang akan
ditugasi melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dipimpin oleh seorang ahli
pelaksana jalan dan jembatan yaitu Pimpinan Pelaksana (General Superintendent/GS).
Dalam organisasi ini, disampin GS ditentukanjabatan-jabatan lainnya seperti pimpinan-
pimpinan divisi proyek (peralatan, laboratium, jalan, jembatan, pengukuran, logistic, umum,
basecamp) bendahara proyek,pengawas pelaksanaan proyek, dan sebagainya. Setiap jabatan
diuraikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan pengendalian
pelaksanaan kosntruksi
3. pelaksanaan pekerjaan (actuating) yaitu merupakan aktualisasi pelaksanaan dari perencanaan
dan perngorganisasian yang telah diuaraikan diats dalam pelaksanaan konstruksi
4. control/pengendalian kerja ( controlling ) yaitu kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan meliputi kegiatan: pemeriksaan, pengujian apakah pelaksanaan konstruksi sesuai
dengan prosedur dan rujukan yang telah di tetapkan dalam pelaksanaan.
Manajemen proyek jembatan yang sukses dan berhasil dilihat dari pekerjaan tersebut
selesai sesuai dengan waktu yang di tentukan, sesuai ruang waktu dan sesuai budget, Kadang
definisi sukses hanya dilihat dari yang sifatnya sepihak untuk karir seorang Manajer Proyek atau
Sponsor Proyek. Dilain pihak, pengguna melihat kesuksesan dari tingkat kepuasan mereka.
Oleh karena itu, kesuksesan suatu proyek bisa diklasifikasikan sebagai kesuksesan
pelaksanaan, kesuksesan hasil, dan kesuksesan proyek secara keseluruhan yang merupakan
perpaduan antara sukses pelaksanaan dan sukses hasil. Tentunya, yang diinginkan oleh
organisasi adalah kesuksesan proyek secara keseluruhan karena memuaskan semua pihak.

Pada pelaksanaan proyek konstruksi jembatan harus diperhatikan urutan dan tahapannya
karena pekerjaan jembatan tidak dapat dilanjutkan apabila pekerjaan sebelumnya belum selesai
dikerjakan. Terutama bagian bawah jembatan yang biasanya berhubungan dengan adanya
gangguan air pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Jembatan adalah jenis bangunan yang apabila akan dilakukan perubahan konstruksi tidak
dapat dimodifikasi secara mudah, biaya yang diperlukan relatif mahal dan pasti berpengaruh
pada kelancaran lalu lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan. Jembatan dibangun dengan umur
rencana 100 tahun untuk jembatan besar, minimum jembatan dapat digunakan 50 tahun. Ini
berarti, disamping kekuatan dan kemampuan untuk melayani beban lalu lintas, perlu
diperhatikan juga bagaimana pemeliharaan jembatan yang baik harus dilakukan.
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan
dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk
mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.” (Pasal 1 Angka 2 UU Nomor 18 Tahun
1999 Tentang Jasa Konstruksi).
Unsur unsur yang berada dalam pekerjaan konstruksi adalah :
1. Pemilik proyek disebut juga sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer adalah
suatu badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang memiliki,
memberikan pekerjaan, serta membiayai suatu proyek dalam proses pembangunan
suatu bangunan.
2. Konsultan QS (Quantity Surveyor) ini ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai orang
atau badan yang mengatur biaya, waktu, kontrak untuk pekerjaan dalam proyek serta
serta bernegosiasi. Adapun alasan untuk menggunakan jasa Konsultan QS ini karena
pemilik proyek tidak punya suatu badan atau orang yang biasa mengatur pendanaan.
3. Konsultan pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi
disiplin yang bekerja untuk dan atas nama Pemilik Proyek (owner). Pengawas harus
mampu bekerjasama dengan Konsultan Perencana dalam suatu proyek.
4. Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam
bidang pelaksanaan pemborongan. Berupa perorangan maupun badan hukum baik
pemerintah maupun swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah
menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor pelaksana ini bekerja
dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
yang telah disusun sebelumnya.
Jenis-jenis pekerjaan yang ada di dalam pekerjaan konstruksi dalam spesifikasi Teknik
:
- pekerjaan “Utama”;
- pekerjaan “Pengembalian Kondisi dan Minor”; dan
- pekerjaan “Pemeliharaaan Rutin”.

Вам также может понравиться