Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NPP : 23.0467
KELAS : H1 KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
DOSEN : DR. JAMES ROBERT PUALILLIN,M.SI
Konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem, dimana sistem ekologi terbentuk
karena adanya hubugan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkunganny dan suatu
tempat dimana makhuk hidup mupun tak hidup saling berinteraksi disebut ekosistem.
Masing-masing komponen yang ada memiliki fungsinya masing-masing, selama komponen
tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik maka ekosistem tersebut berada dalam suatu
keseimbangan.
Pemerintah sebagai sebuah sistem harus memiliki keseimbangan agar dapat bekerja
secara optimal. Demi tercapainya sebuah keseimbangan dalam sistem pemerintahan semua
anggota harus paham mengenai teori sistem dan bekerja secara sistemik. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan memberikan mekanisme umpan balik dengan menyediakan kotak
saran,membuka jejaring sosial utuk memeroleh informasi yang aktual dan akurat maupun
umpan ke depan.
Sistem dalam basic level di kategorikan dalam 2 bagian :
1. Sistem tertutup dimana sistem tersebut yang secara efektif terisolasi dari pengaruh
yang datang dari luar sistem
2. Sistem terbuka adalah dimana sebuah sistem yang melakukan pertukaran berbagai
hal dengan lingkungannya.
sistem bukan hanya sekedar jumlah dari bagian-bagian tetapi sistem merupakan suatu
kupulan dari bagian-bagian menjadi satu kesatuan dan terbangun sebuah sinergi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
3.1 Sistem Dilihat Secara Hierarkis
Sutherland mengemukakan bahwa ada empat tipe utama struktur hierarki yaitu sebagai
berikut :
a. Tipe pertama yakni dominasi struktural dimana dalam sebuah sistem terdapat
sistem yang memiliki kedudukan tinggi dan rendah, dimana sistem tertinggi
memiliki kewenangan tertinggi. contoh : pembentukan daerah otonom oleh
pemerintah pusat
b. Tipe kedua yaitu komponen-komponen yang tidak dapat di asumsikan secra penuh
dihambat oleh unit-unit yang lebih tinggi. Tipe ini terdapat pada negara
persemakmuran dimana negara-negara yang masih berdaulat penuh membangun
hubungan bilateral maupun multilateral yang bersepakat untuk menangani masalah
urusan bersama atau karena kesamaan sejarah . contoh : ASEAN
c. Tipe ketiga yakni satu kompoen pada tingkatan tinggi dikembangkan dari
komponen yang lebih rendah. Contoh : Negara Federal (USA)
d. Tipe keempat yakni sesuatu yang mempunyai sifat kuhusus yakni pergantian
sebuah hierarki pada tingkat tertinggi secara sederhana dimana beberapa negara
membuat kesepakatan dalam bidang politik dan ekonomi dimana pimpinan
sekretariatnya dijabat secara bergiliran dari masing-masing negara. Contoh :
European Union (EU) dalam menggunakan mata uang bersama
Ada tiga prinsip dasar yang perlu dipahami dalam melihat pemerintahan sebagai sebuah
sistem :
1. Hubungan antara suprasistem,sistem,subsistem,su-subsistem diatur melalui
berbagai asas yang disepakati dan dipahami
2. Sistem yang berada dalam susunan yang lebih rendah harus tunduk kepada sistem
yang berada dalam susunan yang paling tinggi
3. Sususnan sistem yang lebih besar dan tinggi berkewajiban melindungi dan
memberdayakan sistem yang lebih rendah dan lebih kecil
Selain secara hierarkis, sistem dapat pula dilihat secara fungsional. Komponen-
komponen sistem dilihat secara fungsional meliputi :
a. Masukan (input)
b. Proses (process)
c. Keluaran (output)
d. Nilai guna (outcome)
e. Dampak (impact)
f. Manfaat (benefit)
g. Umpan balik (feedback)
h. Umpan ke depan (feedforward)
i. Lingkungan (environment)
3.2.1 KOMPONEN SISTEM SECARA UMUM
3.2.1.1 Masukan
Idealnya sistem yang baik dijalankan oleh orang-orang yang berkualitas dan
memiliki kemampuan dalam menguasai sistem. Dalam hal ini komponen sistem
secara umum yang dimaksud berupa 6M , yaitu :
1. Man (orang yang berada dibelakang sistem)
2. Money (anggaran yang diperlukan)
3. Material (bahan untuk menggerakkan sistem;alat tulis kantor)
4. Maethod (metode,cara,prosedur,mekanisme dan peraturan yang mengatur
sistem)
5. Machine (alat utama dalam menggerakkan sistem berupa mesin-mesin besar)
6. Minute (target waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem)
3.2.1.2 Proses
Proses merupakan aktivitas mengubah komponen input menjadi output. Dalam
hal ini komponen kedua inilah yang disebut komponen paling rumit dan unik,
karena proses yang sudah terjadi hari ini tidak akan sama dengan proses yang akan
terjadi nanti. Contohnya adalah penyusunan RAPBN/RAPBD tahun ini berbeda
dengan RAPBN/RAPBD ditahun depan.
3.2.1.3 Output
Komponen ketiga ini merupakan produk yang dihasilkan dari proses. Wujud
keluaranya berupa barang dan/jasa maupun bangunan fisik. Namun pada pendekatn
sistem yang baru hasil dari proses tidak hanya berhenti pada output saja meainkan
berlanjut pada nilai guna. Misalkan sebuah sekolah tidak hanya menargetkan
siswanya lulus 100% melainkan menargetkan siswanya banyak diterima
diperguruan tinggi terkenal.
3.2.1.4 Outcome
Komponen ini berupa nilai manfaat dari keluaran sebuah sistem bagi sistem
lainnya. Pada komponen ini lebih menekankan pada kualitasnya.
3.2.1.5 Dampak
Agar sebuah sistem dapat dinyatakan bekerja dengan baik, maka besaran
dampak yang memungkinkan untuk terjadi baik itu dampak langsung maupun tidak
langsung-dampak positif maupun negtif- harus diperhitungkan.
3.2.1.6 Manfaat
Komponen manfaat dari sistem berupa nilai tambah langsung maupun tidak
langsung yang diperoleh karena bekerjanya sistem. Dalam hal ini bentuk keluaran
baik secara kualitas maupun kuantitas dapat digunakan oleh anggota sistem atau
oleh sistem lainnya yang terkait.
3.2.1.7 Umpan balik
Komponen ini arahnya lebih kepada internal sistem. Umpan balik merupakan
mekanisme memberikan masukan balik bagi setiap komponen sistem sehingga
terciptanya suatu keseimbangan dan eksistensi sistem dapat terjaga. Mekanisme ini
dapat dilakukan dengan cara survai,polling,kotak saran,maupun kritik di jejaring
sosial.
3.2.1.8 Umpan ke depan
Komponen umpan ke depan atau feedforward berupa masukan dari sistem
yang lebih kecil dan rendh kepada sistem yang lebih besar dan tinggi susunannya.
Komponen ini lebih megarah keluar sistem,terutama memberi masukan bagi sistem
lainnya.
3.2.1.9 Lingkungan
Lingkungan ini berupa lingkungan internal dan lingkungan eksternal dari
sebuah sistem.
Visi menggambarkan garis besar keinginan suatu organisasi dalam kurun waktu
tertentu yang dibentuk lebih spesifik dan menggambarkan kesuksesan atau keunggulan yang
diinginkan dalam waktu tertentu. Dalam upaya terciptanya kinerja organisasi yang prima
dibutuhkan keterkaitan yang runtut antara 6 variabel, yaitu : a) Visi b)Misi c)Tujuan
d)Strategi e)Kebijakan f)Program. Visi dan misi organisasi dalam konteks ekologi
dipengaruhi dimensi waktu,dimensi ruang,dan konteks.
Dimensi waktu. Salah satu ciri visi dan misi yang baik adalah terikat pada waktu. Dapat
dinyatakan secara eksplisit maupun secara implisit. Visi dan misi organisasi yang telah
tercapai akan ditinggalkan dan digantikan dengan visi dan misi yang baru yang lebih
menantang.
Dimensi Ruang. Dimensi ini menggambarkan bahwa visi dan misi organisasi pemerintah
berlaku untuk wilayah administratif tertentu. Misalkan ada visi dan misi organisasi
pemerintah nasional dan adapula visi dan misi organisasi pemerintah subnasional. Dimana
visi dan misi organisasi dalam ruang yang lebih besar harus menjadi rujukan bagi organisasi
dibawahnya (disebut pendekan atas kebawah top down approach). Sedangkan Dimana visi
dan misi organisasi dalam ruang yang lebih rendah menjadi bahan pertimbangan bagi
organisasi yang lebih tinggi (disebut pendekatan bawah ke atas bottom up approach).
Dimensi Konteks. Dalam dimensi ini sebuah visi dan misi organisasi dibedakan baik dalam
konteks perencanaan pembangunan,konteks keunggulan wilayah, dalam visi dan misi
pemerintahan,pencalonan kepala daerah maupun kepala daerah yang sudah terpilih dan lain
sebagainya.
1) Perilaku yang dapat diobservasi pada saat pejabat pemerintah berinteraksi antara lain
dalam penggunaan bahasa nasional maupun bahasa daerah.
2) Norma-norma kelompok.
3) Organisasi pemerintahan tidak semuanya memiliki nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang
coba ingin dicapai,sehingga banyak pegawainya yang bekerja secara naluriah,bekerja
karena perintah peraturan atau atasan.
4) Filosofi formal yang berisi garis-garis kebijakan dan prinsip ideologis
5) Dalam setiap organisasi pemerintahan harus mempunyai “aturan main” , baik dalam
konotasi positif maupun negatif.
6) Iklim organisasi berkaitan dengan tata letak ruang, sirkulasi pegawai, atau bahkan
kantin untuk makan siang yanh representatif.
7) Keahlian.
8) Paradigma kebiasaan berpikir, model/mental.
9) “Makna yang disebar-luaskan” maksudnya adalah berbagai pesan moral yng
disampaikan secara terus menerus akan menjadi komitmrn bersama.
10) Konsep lambang-lambang terintegrasi.