Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat dan
hidayah-Nya lah makalah kami untuk mata kuliah “Penganggaran Perusahaan” ini
dapat kami selesaikan dengan baik
Akhir kata kami semua berharap agar makalah pembahasan materi Mata
Kuliah Penganggaran Perusahaan ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.2.Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1. Budget Dan Proses Budgeting ....................................................................
2.1.1 Definisi Budget ...................................................................................
2.1.2 Peranan Manajemen ............................................................................
2.1.3 Dimensi Waktu dan Dimensi Struktural dalm Budget .......................
2.2. Prinsip-Prinsip Dasar Dari Budget .............................................................
2.2.1 Budget membutuhkan Bantuan dan Dana Partisipasi dari Semua
Manager yang Ada di Dalam Perusahaan ..........................................
2.2.2 Struktur Organisasi Sebagai Dasar Dala Penyusunan Budget ............
2.2.3 Budget Harus Bersifat Fleksibel ........................................................
2.2.4 Kebaikan Dan Kelemahan Budget .....................................................
2.3. Garis-Garis Besar Dari Budget Yang Menyeluruh ....................................
2.3.1 Komponen Dari Suatu Program Penyusunan Buget Yang
Menyeluruh ........................................................................................
2.3.2 Pengembangan Dan Evaluasi Taktik Perusahaan ...............................
2.3.3 Pelaksanaan Rencana dan Contoh Dari Suatu Budget ........................
2.4. Perencanaan Dan Pengendalian Penjualan ................................................
2.4.1 Dasar – Dasar Perencanaan Penjualan ...............................................
2.4.2 Langkah – Langkah di Dalam Menyusun Budget Penjualan .............
2.4.3 Metode Forecast Penjualan ................................................................
2.4.4 ContohS Soal Yang Berkaitan Dengan Metode Forecasting dan
Penyususnan Budget Penjualan .........................................................
iii
2.5.Perencanaan Dan Pengendalian Produk .....................................................
2.5.1 Tujuan Umum Dalam Merencanakan Produksi .................................
2.5.2 Menetapkan Faktor Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Merencanakan Tingkat Produksi .......................................................
2.5.3 Penyusunan Budget Produksi Dengan Menetapkan
Kebijaksanaan Persediaan ..................................................................
2.5.4 Soal – Soal Latihan Anggaran Produksi ............................................
2.6. Perencanaan Dan Pengendalian Pemakaian Dan Pembelian Bahan
Baku ...............................................................................................................................
2.6.1
2.6.2
BAB III PENUTUP ...........................................................................................
3.1. Kesimpulan .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Perusahaan yang telah berdiri tentunya ingin berkembang dan terus menjaga
kelangsungan hidupnya, untuk itu pihak manajemen perusahaan perlu membuat
kebijakan yang mengacu pada terciptanya efisiensi dan efektivitas
kerja. Kebijakan tersebut dapat berupa penetapan harga pokok produksi.
Kebijakan ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual
yang tepat dengan laba yang ingin diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan
tpersebut dapat bersaing dengan perusahaan–perusahaan lain yang memproduksi
produk sejenis. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan didirikannya perusahaan
yaitu agar modal yang ditanamkan dalam perusahaan dapat terus berkembang atau
dengan kata lain mendapatkan laba semaksimal mungkin.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembahasan makalah ini adalah untuk
memperoleh gambaran mengenai pokok bahasan. Adapun maksud dan tujuan
pembuatan makalah ini, antara lain:
a. Untuk mengetahui bagaimana melakukan perhitungan unit ekuivalen dan
laporan biaya produksi renata
b. Untuk mengetahui bagaimana harga pokok FIFO
c. Untuk mengetahui konsep produk bersama, sampingan dan sisa bahan
serta melakukan hitungan akuntanasinya
d. Untuk mengetahui bagaimana menganalisi harga pokok variable dan harga
pokok penuh serta mengetahui keungulan harga pokok variable
2
BAB II
Pembahasan
3
5. Menurut Gunawan Adisaputra
Bussines Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada
pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam masalah perencanaan, koordinasi,
dan pengawasan.
Budget merupakan kata benda yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan
tugas perencanaan.
6. Menurut Teguh Djiwanto
Budget adalah suatu rancana yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka (unit
barang atau uang) sebagai suatu proyeksi dari kegiatan yang akan datang dan
merupakan pedoman dan garis kebijakan bagi tindakan-tindakan di masa depan
serta merupakan alat kontrol yang baik bagi manajemen.
4
5. Admin istrasi keuangan : Rencana Biata Konsultan, Public Accountant,
Egalisasi, Entertaiment, Biaya Asuransi , Izin dan Lisensi, Biaya
Depresiasi dan amortisasi, Perjalanan Dinas dan Beban Lainnya.
Sasaran dan program dirinci dalam sasaran dan program tahunan (annual
plan). Rencana kerja dirumuskan ke dalam rencana penjualan, rencana produksi,
rencana pembelian bahan baku, rencana pemasaran, rencana distribusi produk,
dan lain-lain untuk memastikan sasaran perusahaan jangka panjang dapat dicapai.
Rencana kerja yang dikuantifikasi ke dalam nilai uang inilah yang disebut dengan
anggaran (budget). Anggaran berperan penting dalam fungsi perencanaan dan
pengendalian.
5
Penganggaran yang efektif memerlukan integrasi strategi perusahaan ke dalam
proses anggaran. Strategi secara spesifik menjelaskan bagaimana organisasi
perusahaan menandingkan kapabilitas yang dimilikinya dengan peluang dan
tantangan dalam lingkungan bisnis industrinya untuk mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan.
Peran anggaran sebagai fungsi perencanaan, anggaran digunakan oleh
manajemen sebagai alat perencanaan keuangan. Sementara fungsi pengendalian,
manajemen menggunakan anggaran untuk pengendalian atas kinerja aktual yang
telah dicapai.
6
Divisi Pemasaran berkoordinasi dengan Divisi Produksi untuk memastikan
order penjualan dapat dipenuhi.
Anggaran dapat digunakan untuk memotivasi para manajer dan pekerja.
7
2.2 Prinsip – Prinsip Dasar Dari Budget
b. Disiplin Anggaran
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sedangkan belanja
yang dianggarkan pada setiap pos atau pasal merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya
penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan
kegiatan atau proyek yang belum atau tidak tersedia anggarannya. Dengan kata
lain, bahwa penggunaan setiap pos anggaran harus sesuai dengan kegiatan atau
proyek yang diusulkan
8
c. Keadilan Anggaran
Pemerintah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil agar
dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam
pemberian pelayanan, karena pendapatan pemerintah pada hakikatnya diperoleh
melalui peran serta masyarakat secara keseluruhan.
9
3. Penerapan penganggaran berdasarkan kinerja
Pendekatan ini memperjelas tujuan dan indikator kinerja sebagai bagian dari
pengembangan sistem penganggaran berdasarkan kinerja. Hal ini akan
mendukung perbaikan efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan sumber daya
dan memperkuat proses pengambilan keputusan tentang kebijakan dalam
kerangka jangka menengah. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang disusun
berdasarkan prestasi kerja dimaksudkan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
10
mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran (Chong, 2002 dalam
Ompusungu dan Banowo, 2006).
Tujuan bersama akan lebih mudah tercapai sehingga ada keterlibatan secara
pribadi dan kesediaan untuk menerima tanggungjawab masing-masing (Wirjono
dan Raharjono, 2007). Penerapan partisipasi anggaran dalam penyusunan
anggaran memberikan banyak manfaat antara lain (Siegel dan Marconi, 1989
dalam Syam dan Djalil, 2006):
11
4. Partisipasi dapat mengurangi rasa ketidaksamaan di dalam alokasi sumber
daya di antara bagian-bagian organisasi Partisipasi dalam penyusunan anggaran
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan suatu
organisasi.
12
manajer tahu benar mengenai apa yang harus dikerjakan berkaitan dengan
pencapaian anggaran. Dengan kata lain, adanya partisipasi dalam penyusunan
anggaran akan menyebabkan berkurangnya role ambiguity (Chenhall & Brownell,
1988 dalam Puspaningsih, 2003). Dengan berkurangnya role ambiguity
diharapkan kepuasan kerja dan kinerja manajer meningkat (Puspaningsih, 2003).
Menurut Anthony dan Govindarajan (2001) dalam Sumadiyah dan Susanta
(2004), partisipasi bawahan dalam penentuan anggaran mempunyai pengaruh
positif terhadap motivasi manajerial, karena dari anggaran yang disusun dengan
partisipasi bawahan akan menghasilkan pertukaran informasi yang efektif.
Penelitian Gul, dkk (1995) menemukan bahwa partisipasi yang tinggi dalam
penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial
pada struktur desentralisasi, dan mempunyai pengaruh negatif pada struktur
sentralisasi (Gul, dkk, dalam Supomo dan Indriantoro, 1998). Menurut Gibson
dkk (1993), pendelegasian wewenang mempunyai beberapa keuntungan seperti
berikut ini.
13
mengambil berbagai keputusan penting serta meningkatkan keahlian
mereka.
2. Pendelegasian wewenang yang besar dapat menciptakan iklim persaingan
yang sehat dalam tubuh organisasi. Para manajer termotivasi untuk turut
serta dalam iklim persaingan ini karena mereka diperbandingkan oleh
atasannya dalam berbagai ukuran prestasi.
3. Pendelegasian wewenang yang besar memungkinkan para manajer
menjalankan ekonomi yang lebih besar sehingga mendorong mereka
untukturut aktif terlibat dalam memecahkan masalah. Otonomi ini dapat
menimbulkan kreatifitas dan keahlian manajerial yang turut menentukan
adaptasi dan pengembangan organisasi serta para manajernya. Meskipun
pendelegasian wewenang mempunyai keuntungan, namun terdapat juga
beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan, seperti berikut ini:
1. Para manajer harus dilatih mengambil keputusan yang sejalan dengan
wewenang yang didelegasikan. Program pendidikan formal memerlukan
biaya yang cukup besar sehingga biayanya dapat lebih besar dari
keuntungannya
2. Banyak manajer yang terbiasa mengambil keputusan dan mereka
menolak mendelegasikan wewenangnya kepada bawahannya.
3. Biaya administratif bertambah karena harus dikembangkan sistem
akuntansi dan prestasi yang baru atau yang diubah guna menyediakan
informasi bagi pimpinan teras mengenai akibat dari keputusan yang
diambil bawahan. Jika 23 wewenang didelegasikan kepada pimpinan
tingkat bawah, pimpinan teras harus mempunyai beberapa cara untuk
meninjau kembali penggunaan wewenang itu.
14
ketidakpastian. Dalam struktur desentralisasi, para manajer merasa mempunyai
pengaruh yang lebih besar dan merasa lebih nyaman dalam kegiatan yang
berkaitan dengan anggaran, dibandingkan dengan yang dirasakan oleh para
manajer dalam struktur sentralisasi. Supomo dan Indriantoro (1998) dalam
penelitiannya menemukan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran akan
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada struktur desentralisasi dan
pengaruh negatif pada struktur sentralisasi.
15
berguna daripada statis anggaran , yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas
perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan menyimpang jauh dari aktivitas
yang sebenarnya selama periode anggaran. Sebaliknya, sebuah perusahaan dengan
menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan hasilnya dengan model
yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran fleksibel ini juga
berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari siklus anggaran,
karena mudah untuk model skenario yang berbeda dan melihat bagaimana mereka
mempengaruhi pendapatan dan keuntungan tingkat.
Dalam model anggaran fleksibel, Anda dapat mengatur setiap item baris
beban baik sebagai akun beban fleksibel atau satu yang tetap dalam berbagai
tingkat pendapatan. Jika tetap, tidak ada perlunya perubahan, kecuali ada
perubahan besar dalam tingkat pendapatan dianggarkan. Namun demikian, beban
lainnya akan bervariasi secara langsung dengan pendapatan; dalam kasus ini,
adalah mungkin untuk merevisi formula anggaran sehingga mereka terdaftar
sebagai persentase dari tingkat pendapatan bulanan.
Dengan membuat perubahan formula ini, menjadi suatu hal yang mudah
untuk menyesuaikan pendapatan dan melihat petak perubahan beban riak melalui
model anggaran - tanpa intervensi manual sama sekali. Meskipun pembahasan
anggaran flex berpusat pada mengikat beban ke tingkat pendapatan tertentu, juga
mungkin, dan mungkin lebih akurat, untuk mengikat beberapa pengeluaran untuk
tingkat aktivitas lainnya. Misalnya, penggunaan telepon atau kantor biaya harus
dihubungkan lebih tepat dengan jumlah karyawan yang dianggarkan, sedangkan
biaya utilitas dapat terikat baik untuk ukuran luas digunakan atau jumlah mesin
beroperasi
16
signifikan. Controller PT. ABC menemukan bahwa perusahaan menggunakan
jumlah yang sama footage persegi, tidak peduli berapa banyak karyawan yang
dimilikinya, dan perbaikan sewa bangunan sebesar Rp. 10.000.000,-/bulan selama
periode anggaran keseluruhan
Dengan demikian, biaya telepon yang sebenarnya untuk PT. ABC mungkin
menjadi biaya tetap Rp. 20.000,-/bulan untuk setiap saluran telepon, ditambah
biaya bulanan variabel sebesar Rp. 30.000,- per karyawan untuk penggunaan
telepon.
17
Total Per
Hasil
Biaya Biaya
Penbedaan
Tetap Variable Anggaran
Sebenarnya
Flesibel
2.000.000 2.000.000 0
18
atau beban item baris dalam model anggaran fleksibel dan hasil aktual. Untuk
menyiapkan varian ini, Anda menunggu sampai akhir periode pelaporan untuk
melihat apa hasil aktual, dan kemudian memuat aktivitas yang relevan dalam
model untuk menentukan hasil anggaran fleksibel, dan kemudian membandingkan
anggaran fleksibel mengakibatkan Anda yang sebenarnya hasil.
19
menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan
kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat.
3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara
potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang
dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.
4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat
kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap /cukup.
20
bergantungan satu sama lain. Selain itu bebtuk kegunaan penyusunan anggaran
komprehensif adalah untuk menghitung besarnya modal yang diperlukan oleh
perushaan. Umpamanya salah satu bentuk modal diperlukan oleh perusahaan
adalah modal kerja. Kebutuhan perusahaan akan modal kerja tergantung pada
besarnya pengeluaran kas perhari peride tingkatnya modal kerja. Untuk
menghitung kebutuhan tersebut, maka perlu disusun anggaran kompherensif.
Adapun isi dari Budget Komprehensif secara garis besar terdiri dari :
1. Forecasting Budget (Budget Tafsiran), yaitu Budget yang berisi tafsiran-tafsiran
(forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang, serta tafsiran-tafsiran (forecast) tentang keadaan atau
posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang.
2. Variabel Budget (Budget Variabel), yaitu Budget yang berisi tentang tingkat
perubahan beaya atau tingkat variabilitas beaya, khususnya beaya-beaya yang
termasuk kelompok beaya “semi variabel”, sehubungan dengan adanya perubahan
produktivitas perusahaan.
21
dapat diadakan penilaian (evaluasi) tentang sukses atau tidaknya kerja perusahaan
selama jangka waktu (periode) yang bersangkutan.
22
o Arus kas dan pembiayaann
1. Rencana Operasional.
Merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan.
Anggaran operasional ini dibagi menjadi dua bagian yakni:
Anggaran Proyeksi Laba/Rugi. Dalam anggaran ini dihitung atau
ditaksir besarnya perkiraan laba, baik menurut bagian, jenis produk,
maupun laba yang merupakan keseluruhan.
Anggaran Pembantu Laporan Laba/ Rugi. Anggaran ini meliputi
seluruh rencana kegiatan-kegiatan yang mendukung penyusunan
laporan laba rugi (income statement) meliputi;
Anggaran Penjualan. Anggaran penjualan mengambarkan tingkat
pendapatan yang bakal di terima sebagai akibat dilakukannya
penjualan-penjualan di masa yang akan datang, rencana penjualan
menjadi unsur dasar dilakukanya penyusunan anggaran lain.
Dalam penyusunan anggaran penjualan agak sulit di lakukan, karena
harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas seperti
kemampuan menjual yang di miliki perusahaan. Akibatnya
penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forescating
(peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan masa depan
dengan mendasarkan diri pada pengalaman masa lalu. Perlu di
perhatikan pula kemungkinan terjadi perubahan-perubahan di masa
23
datang seperti; perubahan selera konsumen, tingkat harga dan
penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi).
2 Anggaran Produksi.
Anggaran ini disusun memperhatikan segala kegiatan produksi, yang
diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Anggaran produksi terdiri dari sub anggaran yakni;
Anggaran Jumlah Yang Di Produksi. Anggaran ini
menspesifikasikan kuantitas barang yang diinginkan untuk di
produksi selama periode anggaran. Dalam anggaran produksi
diperlukan pengembangan kebijakan mengenai tingkat produksi
yang efisien, penggunaan fasilitas yang produktif dan tingkat
persediaan (barang jadi dan persediaan barang dalam proses).
Anggaran Bahan Mentah. Dalam suatu anggaran yang
komprehensif, diperlukan perencanaan dan pengendalian bahan
mentah dan komponen yang digunakan untuk menghasilkan
produk jadi. untuk menjamin jumlah yang tepat dari bahan mentah
dan komponennya benar-benar tersedia pada saat dibutuhkan dan
untuk merencanakan jumlah biaya.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung. Anggaran tenaga kerja
langsung mencakup kebutuhan atas tenaga kerja langsung yang
direncanakan untuk memproduksi berbagai jenis dan kuantitas
yang direncanakan dalam anggaran produksi. Anggaran tenaga
kerja langsung dapat disajikan dalam beberapa cara seperti
anggaran terpisah biasanya di buat menurut
Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Anggaran semua jenis biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain biaya materi
dan biaya tenaga kerja langsung.
Anggaran Biaya Distribusi. Anggaran ini mencakup semua
biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk. Termasuk ke
dalam anggaran distribusi antara lain; biaya untuk salesman,
supervisor, ongkos pengangkutan, biaya promosi, depresiasi
24
(peralatan distribusi), biaya penginapan, baiaya makan, dan biaya
asuransi.
Anggaran Biaya Umum dan Adminitrasi. Anggaran biaya
umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-- biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian
keuangan dan bagian adminitrasi. Anggaran adminitrasi merupakan
anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha
perusahaan di luar kegiatan pabrik
25
Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008) anggaran penjualan
adalah: Anggaran penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan
dalam kurun waktu satu tahun atau lebih.
Sedangkan menuurut Tendi dan Sri Rahayu (2007) pengertian anggaran
penjualan adalah sebagai berikut : Anggaran penjualan ialah budget yang
direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang
akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang
yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat
atau daerah penjualannya.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan
merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih
dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan
disebut dengan anggaran kunci.
26
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan.
2. Menyusun Anggaran penjualan:
a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana pemasaran.
Forecasting dan kontrol atas penjualan dapat dilakukan, maka semua kegiatan
tersebut disusun rencananya secara terperinci. Dasar-dasar penyusunan anggaran
digunakan sebagai pegangan pokok dalam hal ini penyusunan anggaran penjualan
harus sesuai dengan tujuan umum perusahaan dan strategi perusahaan.
Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan
(approach). Jadi bukannya tanpa pertimbangan sama sekali. Masing-masing cara
pendekatan mempunyai konsekuensi yang berbeda-beda, sehingga perlu di
pertimbangkan, cara pendekatan mana yang paling menguntungkan.
D. Rencana Penjualan
Secara umum rencana penjualan strategis disusun untuk periode lima sampai
dengan sepuluh tahun, sedangkan rencana penjualan taktis untuk satu tahun.
Rencana Penjualan
27
tujuan perusahaan.
Rencana Jangka Bersama oleh Disusun berdasarkan evaluasi
Penjualan Pendek manajemen dan revisi jangka pendek
Taktis (1 tahun) di semua Disusun dengan menunjukan
tingkatan, jenis produk, harga per unit,
khususnya jumlah penjualan
oleh Manajer (unit&rupiah), periode waktu,
Pemasaran dan tanggung jawab
pemasaran (wilayah
pemasaran).
Dalam kenyataan yang lebih umum terjadi, besarnya penjualan yang dapat dicapai
tidak hanya bergantung pada tingkat harga yang kita pilih. Dalam struktur
persaingan yang sempurna, justru perusahaan tidak mungkin mempengaruhi
tingkat harga. Harga ekuilibriumlah yang akan mampu bertahan lama, karena
pada harga ini jumlah yang ditawarkan akan sama dengan jumlah yang diminta.
Pada tingkat harga yang lebih tinggi dari harga ekuilibrium jumlah penawaran
akan melebihi permintaan. Sebaliknya pada harga yang lebih rendah dari harga
ekuilibrium, jumlah yang diminta akan melebihi penawarannya.
Sebaliknya di dalam struktur persaingan yang kurang sempurna atau persaingan
monopolistis, dan hal ini yang lebih sering terjadi, para konsumen kurang
menguasai informasi pasar yang diperlukan untuk membuat pilihan yang tepat.
Dalam keadaan yang demikian para produsen dan penjual mencoba
mempengaruhi pasaran hasil produksinya melalui variabel bukan harga, seperti
mutu dan kelengkapan produk mereka, syarat pembayaran, jasa pelayanan yang
lain, distribusi yang merata sehingga mempermudah calon pembeli mencari
produk mereka, progam promosi yang intensif dan sebagainya.
Semua usaha ini membutuhkan biaya. Oleh karena itu tinggi rendahnya anggaran
yang disediakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan ini pada akhirnya yang
menentukan tinggi rendahnya penjualan yang dapat diharapkan.
28
Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinyu untuk menetapkan
kejadian dan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Atau dengan kata lain yaitu menetapkan dan memelihara suatu
rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan,
baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi,
mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan
sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang cocok.
Perencanaan sangat penting dan diperlukan untuk mengkoordinasikan dan
mengarahkan kegiatan penjualan. Dengan perencanaan, sebuah perusahaan
mungkin akan mengambil cara yang tepat untuk menghindari kerugian atau
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Karena perencanaan merupakan dasar
untuk berjalannya fungsi pengendalian, maka dalam menyusun rencana tersebut
harus dipertimbangkan secara seksama agar pelaksanaannya nanti tidak
menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Perencanaan adalah dasar bagi proses menajemen untuk peka terhadap
ancaman dan peluang eksternal. Perencanaan tersebut menetapkan tujuan yang
ingin dan yang dapat dicapai dengan menggunakan sumber yang dimiliki untuk
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan dasar bagi berjalannya fungsi
pengendalian, karena tanpa adanya perencanaan maka tak ada dasar untuk
melakukan fungsi pengendalian. (Usry and Matz, 1997: 3)
Pembuatan perencanaan menetapkan jumlah barang yang harus dibuat,
jumlah persediaan bahan, jumlah jam kerja mesin dan tenaga kerja, bahan baku
yang akan dipakai, biaya produksi dan sebagainya untuk menjalankan aktifitas-
aktifitas perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan di perusahaan bertitik tolak dari rencana
penjualan sebagaimana yang dikemukakan berikut ini:
Ramalan penjualan merupakan dasar bagi seluruh anggaran. Estimasi atau
perkiraan yang akurat tentang jadwal produksi dan tentang biaya yang harus
dikeluarkan tergantung pada penjualan yang diramalkan secara terperinci dan
tepat dalam nilai uang dan dalam unit. (Horngren, 1993 : 200)
Tindakan pertama yang harus dilakukan sebelum perencanaan penjualan
disusun, terlebih dahulu dilakukan ramalan penjualan (sales forecast) untuk
periode yang akan datang. Ramalan penjualan akan dijadikan dasar dalam
29
penyusunan rencana penjualan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada
dan strategi penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan.Pada situasi
perekonomian yang masih belum menentu ini, peramalan penjualan semakin
penting karena jumlah persaingan makin banyak diambang perdagangan bebas
dan semakin rumitnya permasalahan dalam penjualan.
Ramalan penjualan merupakan suatu taksiran penjualan untuk periode yang
akan datang, bisa dinyatakan dalam rupiah ataupun dalam unit. Ramalan
penjualan tersebut merupakan tugas dari bagian penjualan, tetapi penyiapan
ramalan penjualan itu sendiri bukan semata-mata tanggung jawab kepala bagian
penjualan saja, melainkan juga dibantu oleh bagian-bagian lain seperti bagian
akuntansi.
Ramalan penjualan dengan tingkat keandalan yang tinggi dapat terbentuk
bila mempertimbangkan berbagai data ekonomi seperti pendapatan nasional,
produksi nasional, jumlah penduduk, jumlah uang yang beredar, tingkat harga,
expor impor, kebijaksanaan pemerintah mengenai keuangan dan perdagangan.
Ada beberapa cara untuk membuat ramalan penjualan diantaranya (J. Supranto
M.A., 1997: 245):
a. Meramal penjualan berdasarkan pendapatan para eksekutif.
b. Metode meramal dengan menggunakan beberapa tenaga penjualan.
c. Dengan melakukan riset atau survey langsung kepada para pembeli.
d. Meramal dengan metode statistik.
Controller tidak membuat rencana, tapi ia bertindak sebagai koordinator dalam
berbagai tingkatan, mengkomunikasikan kepada semua manajemen dan kemudian
setelah semua rencana digabungkan dalam satuan keuangan, selanjutnya
dinyatakan sebagai perhitungan rugi laba. Jadi dengan kata lain rencana-rencana
yang diajukan oleh tiap bagian harus diuji dan dinilai kewajarannya untuk melihat
apakah rencana yang telah disusun tersebut memenuhi persyaratan hasil atas
penjualan yang dikehendaki. Meskipun controller dalam hal ini merupakan
penasehat dan koordinator, tapi tanggung jawab dalam kegiatan perusahaan tetap
pada bagian manajer yang bersangkutan.
30
1. Penentuan Dasar-dasar Anggaran
31
Perusahaan teh MAKMUR memproduksi 2 macam teh yaitu merek JAYA dan
GENTA. Pabriknya berlokasi di Yogyakarta. Masing-masing merek di pasarkan
di dua daerah yakni Jawa Barat dan Jawa Timur. Berdasarkan pertimbangan
tertentu perusahaan menetapkan harga yang berbeda bagian masing-masing
daerah. Data yang tesedia adalah sbb:
a. Harga jual masing-masing merek pada setiap sector adalah:
Merek Jawa Barat (Rp) Jawa Timur (Rp)
Jaya 325,00 350,00
Genta 425,00 450,00
b. Ramalan penjualan (kotor) dalam unit untuk tahun 1984 adalah sbb:
JAYA GENTA
Bulan Jawa Barat Jawa Timur Jawa Barat Jawa
Timur
Januari 2000 3000 3000 4000
Februari 2200 3400 3400 4500
Maret 2300 3400 3500 4600
32
Bulan unit hrg jumlah unit Hrg Jumlah unit Hrg Jumlah unit hr Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp g Rp
Januari 2000 325 650.000 3000 350 1050000 3000 425 1275000 4000 450 1800000 4775000
Februari 2200 715.000 3400 1190000 3400 1402500 4500 2025000 5332500
Maret
2300 747.500 3400 1190000 3500 1487500 4600 2070000 5495000
Kuartal I
6600 2145000 9000 3150000 8000 3400000 10000 4500000 13195000
Kuartal II
Kuartal 7000 2275000 9900 3465000 8500 3612500 10300 4635000 13987500
III 5000 1620000 7000 2450000 6000 2550000 8000 3600000 10225000
2510 325 8157500 5570 350 2495000 3250 425 1372750 41400 450 1863000 53.010000
0 0 0 0 0
33
2. Ramalan teknologi : berkaitan dengan tingkat kemajuan teknologi
dan produk baru,
3. Ramalan permintaan : berkaitan dengan proyeksi permintaan terhadap
produk perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan penjualan, yang
mengarahkan produksi, kapasitas dan siatem penjadualan perusahaan.
A. Metode Kuantitatif
34
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan
mempengaruhi hasil peramalan.
Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan metode
regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti :
4. Musiman (Seasonal)
5. Horizontal (Stationary)
6. Siklus (Cylikal)
7. Trend
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat
digunakan yaitu :
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi matematis
seperti:
35
Y = F (x)
Dimana :
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat
digunakan sebagai berikut :
Y=a+bx
Dimana a dan b adalah merupakan parameter yang harus dicari. Untuk mencari
nilai a dapat digunakan dengan menggunakan rumus :
1. Metode Kualitatif
36
1. Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi,
teknik, keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan
model-model statistik.
2. Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat
penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi
dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
3. Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan
kepada responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada
para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan
melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner,
mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam
menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih
profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
4. Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau
konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang
diamati. Survai dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau
wawancara langsung.
Memantau Ramalan
37
2. Prosedur Peramalan
38
Untuk mengevaluasi apakah pola data menggunakan metode peramalan
tersebut sesuai dengan pola data sebenarnya.
Yaitu suatu cara untuk membuat peramalan permintaan dengan melakukan uji
coba pada segmen atau bagian pasar tertentu. Uji coba dilakukan dengan
memberikan perlakuan tertentu terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan. Metode ini biasanya digunakan untuk produk baru atau produk yang
mengalami inovasi atau pengembangan.
Contoh:
Pada produk Rokok Halim diberikan kepada konsumen secara gratis selama 1
bulan di berbagai tempat untuk mengetahui respon konsumen terhadap produk
tersebut atau memberi diskon saat produk ini launching. Setelah respon
masyarakat bagus, lalu Hilam dijual secara bertahap yaitu Rp 2.500,00 lalu dijual
secara stabil pada harga Rp 4.000,00 karena termasuk produk baru oleh karena itu
tetap dijual di bawah harga pasar agar dapat menarik minat konsumen.
Survey Pelanggan
39
2.4.4 Contoh Soal Yang Berkaitan Dengan Metode Forecasting Dan
Penyusunan Budget Penjualan
40
yang akanmenentukan untuk nilai X, berapa besar peramalan tersebut akan
dilakukan.Oleh karena itu dalam penyelesaian peramalan tersebut perlu diten
tukan terlebih dahulu besarnya nilai a dan b untuk garis lurus atau nilai a, b dan c
untuk trend garis lengkung.
Mencari besarnya nilai a, b, dan c maka dapat dilakukan dengan mempergu
nakan rumus-rumus sebagai berikut:
a = ∑Y/n dan b = ∑∑Y/∑X2 dengan syarat ∑X = 0 untuk trend garis lurus, dan
∑Y = na + c∑X2
∑XY = b∑X2
∑X2Y = a∑V2 + c∑X4 dengan syarat ∑X = 0 dimana n adalah sama dengan
jumlah
data.
PT. Cahaya Cemerlang Abadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang bola
lampu. Perusahaan ini memproduksi dan sekaligus memasarkan 2 (dua) jenis
produk yang masing-masing produk itu adalah Peru 1 (PI) dan Peru 2 (P2). Data
penjualan perusahaan tersebut pada waktu-waktu yang lalu adalah
sebagaimanadigambarkan dalam tabel berikut ini.
(dalam unit)
41
Persiapan Peramalan Penjualan P1
N0 X Y XY X2 X2Y X2
1 10.000 -2 -20.000 4 40.000 16
2 10.100 -1 -10.100 1 10.100 1
3 10.200 0 0 0 0 0
4 10.300 1 10.300 1 10.300 1
5 10.500 2 21.000 4 42.000 16
∑ 51.100 0 1.200 10 102.400 34
Y = a + bx
a = ∑Y/n b = ∑XY/∑X2
a = 51.100/5 b = 1.200/10
a = 10.220 b = 120
Y = 10.220 + 120x
Y99 = 10.580
Y 00 = 10.220 + 360
Y 00 = 10.700
Y = a+ bx +cx2
∑Y = na + c ∑x2
42
51.000 = 5a + 10c……..(1)
∑XY = b∑X2
1.200 = 10b………..(2)
180 = -14c
c = 12,86
51.00 = 5a + 10c
51.00 = 5a + 10 (12,86)
5a = 51.000 . 128,6
5a = 50.971,4
a = 10.194,28
43
2.5 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi
Menurut Teguh Baroto produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku
menjadi produk jadi. Sedangkan sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas
untuk pembuatan suatu produk, dimana didalam pembuatan ini melibatkan tenaga
kerja, bahan baku, mesin, energi, informasi, modal, dan tindakan manajemen.
Sistem produksi bertujuan untuk merencanakan dan mengendalikan produksi agar
lebih efektif, produktif, dan optimal. Production Planning and Control merupakan
aktivitas dalam sistem produksi.
Perusahaan merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling
terkait untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Proses produksi adalah aktivitas
bagaimana membuat produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi,
pengetahuan teknis, dan lain-lain. Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC)
adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi tersebut. Aktivitas-
44
aktivitas yang ditangani oleh departemen PPC atau PPIC secara umum adalah
sebagai berikut:
1. Mengelola pesanan dari pelanggan.
2. Meramalkan permintaan.
3. Mengelola persediaan.
4. Menyusun rencana agregat.
5. Membuat jadwal induk produksi.
6. Merencanakan kebutuhan.
7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi.
8. Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja dibanding kapasitas
produksi.
9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas.
Metode perencanaan dan pengendalian produksi yang biasa digunakan pada
perusahaan-perusahaan adalah:
1. Sistem produksi proyek
2. Flexible Control system
3. Material Requirement Planning
4. Just in Time
5. Optimized Production Technology
6. Continuous Process Control Sistem
Berdasar cara memproduksi (berhubungan dengan pengaturan fasilitas produksi),
produksi dikelompokkan menjadi:
1. Produksi flow shop
2. Produksi fleksibel.
3. Produksi job shop
4. Produksi kontinu
B. Faktor – Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merencanakan Tingkat
Produksi
4.
45
Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
46
dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah sewaktu-waktu . Tapi perlu
diperhatikan baik-baik agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan berawal
dari suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat
dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada
masa yang akan datang. Selain suatu perencanaan harus memiliki tujuan yang
jelas dan mudah dimengerti, maka perencanaan harus terukur dan mempunyai
standard tertentu.
47
Program aplikasi database management system yang terintegrasi dengan
sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi
dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian
perencanaan dengan mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan
dalam menyusun perencanaan produksi.
Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan bagian
terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan
tanggungjawabnya sesuai dengan sistem, maka setiap personal disyaratkan
mengenal sistem akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan. Dengan
demikian efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam usaha mencapai tujuan
perencanaan produksi terdapat berbagai macam permasalahan sesuai dengan
proses yang akan dilaksanakan, kemudian dirumuskan bagaimana pekerjaan
tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien serta bagaimana cara
pengendaliannya. Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi dan
pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi bagian perencanaan itu
sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur organisasi secara keseluruhan
dan sistem yang diterapkan.
48
Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di
sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi.Kemampuan
sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang diterapkan. Tidak
jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh sistem dan
fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan
dilakukan pengukuran efektifitas kerja. (Standard operational process) dan
(Standard Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga
bagian perencanaan.
49
Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan).........................XX
Tingkat persediaan akhir ...................................................XX +
Jumlah………………………………………….........................XX
Tingkat persediaan awal ....................................................XX -
Tingkat produksi ...............................................................XX
Anggaran produksi merupakan dasar (bisnis) untuk penyusunan anggaran-
anggaran lain seperti anggaran bahan mentah , anggaran tenaga kerja langsung
dan anggaran biaya overhead pabrik. Sehinngga hubungan antara tingkat
penjualan,tingkat dan tingkat persediaan dapat digambarkan secara diagramatis
seperti berikut ini:
Langkah Praktis Menyusun Anggaran Produksi
Langkah-langkah umum penyusunan anggaran produksi:
1. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam
penyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode yang digunakan
dalam penyusunan anggaran penjualan.
2. Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan
3. Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja
langsung dan penggunaan fasilitas.
4. Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
5. Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk
sederhana setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi.
Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan
persediaan akhir barang jadi. Produksi = Penjualan+ pewrsediaan akhir –
persediaan awal.
6. Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan
prinsip jelas dan informatif
Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi
Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan
dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya:
a. Tahap perencanaan
1. Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam
penyusunan bagian produksi.
2. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
50
b. Tahap pelaksanaan
1. Menentukan kapan barang diprodusir.
2. Menentukan dimana barang akan diprodusir
3. Menentukan urut-urutan prose produksi
4. Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai
efisiensi
5. Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service dan
peralatan.
6. Menyusun standar produksi
7. Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.
Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan bahwa penentuan jumlah satuan
fisik barang yang harus diprodusir disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada
umumnya rencana penjualan disajikan dalam unit fisik,sehingga menghitung
jumlah barang yang harus diprodusir adalah mudah.
Contoh:
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan perrusahaan pada
awal periode nanti. Penjualan selama satu periode direncanakan 100 unit.
Sedangkan persediaan akhir diperkirakan 40 unit.
Sehingga perusahaan harus memprodusir barang A sebanyak 80 unit, dengan
perhitungan sebagai berikut:
51
Jumlah barang yang akan dihasilkan selama satu periode,dengan melihat
kembali anggaran penjualan.
Bagi perusahaan yang telah berkali-kali menghasilkan barang yang
sama,lamanya proes produksi dapat diketahui dengan mengingat pengalaman-
pengalaman di masa lalu. Sedangkan bagi perusahaan yang belum pernah
menghasilkan barang tertentu sehingga tidak mempunyai data historis tentang
barang tersebut, dapat melakukan penelitian dengan cara sederhana berupa
pembuatan proto type Barang yang akan dihasilkan.
Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah
barang yang akan dihasilkan,beberapa faktor harus dipertimbangkan. Faktor –
faktor tersebut berupa :
a. Fasilitas pabrik
Progam-progam produksi harus selalu dikaitkan dengan fasilitas tersedia dalam
pabrik serta selalu selalu mempertimbangkan efisiensi penggunaan fasilitas
tersebut.
b. Fasilitas pergudangan
Beberapa jenis barang membutuhkan system penyimpanan secara khusus karna
sifat-sifatnya yang khusus pula. Produksi yang terlalu jauh melebihi kemampuan
gudang untuk menyimpannya akan mengakibatkan resiko-resiko,yang tentu saja
menimbulkan biaya bagi perusahaan.
c. Stabilitas tenaga kerja
Beberapa jenis barang mempunyai sifat permintaan yang musiman. Dengan
berdasarkan pada anggaran penjualan,pada bulan-bulan tertentu dimana volume
penjualan diperkirakan tinggi mungkin perusahaan harus memaksakan diri dalam
berproduksi. Dalam hal ini perusahaan dapat menambah buruhnya atau
menambah jam kerja buruh setiap harinya. Apabila buruh yang diperlukan sebagai
tambahan mudah didapat maka tidak ada masalah yang dapat mempengaruhi
kelancaran prose produksi. Tetapi bila buruh tidak mudah di dapat, berarti
stabilitas kerja diperusahaan itu terganggu. Ini dapat dihindarkan dengan
membuat perencanaan produksi secara hati-hati dan membuat kebijaksanaan
dalam hal persediaan dengan lebih teratur.
d. Stabilitas bahan mentah
52
Apabila bahan mentah yang dipakai tidak selalu tersedia dipasar hal itu dapat
membahayakan kelancaran proses produksi. Karna itu kebijaksanaan dalam
pembelian barang mentah sangat perlu diperhatikan.
e. Model yang digunakan
Besar kecilnya modal kerja yang tersedia akan mempunyai pengaruh terhadap
besar kecilnya volume produksi dan kebijaksanaan persediaan. Dengan kata lain
kebijaksanaan produksi harus diseimbangkan dengan kemampuan financial.
53
bila perlu dengan maksud agar supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula.
Prinsip – Prinsip pengendalian
Pengendalian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
supaya proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
Dalam hal ini ada empat prinsip - prinsip yang menjadi pengendalian, yaitu:
a) Cepat dapat segera melaporkan penyimpangan – penyimpangan dan segera
dapat mengetahui penyimpangan yang terjadi, maka dapat diusahakan
dengan cepat untuk meluruskan atau menyelesaikan penyimpangan yang
terjadi. Sehingga tidak akan mengakibatkan kerugian yang berlanjut.
b) Fleksibel. Pengendalian harus disesuaikan dengan objeknya, sehingga
suatu pengendalian yang statis atau kaku harus dihindarkan. Sebab
pengendalian yang bersifat statis atau kaku tanpa memperhatikan situasi
dan kondisi akan dapat menghambat kelancaran organisasi.
c) Ekonomis. Pengendalian harus dilaksanakan seekonomis mungkin.
Sehingga dengan pengendalian dapat dikurangi adanya penyimpanan yang
lebih besar dari pada manfaat atau keuntungan yang diperoleh
d) Dapat diadakan korektif . Pengendalian yang dapat menemukan
permasalahan tetapi tidak dapat mencari jalan pemecahannya. Oleh sebab
itu dalam setiap pengendalian harus dapat mengadakan usaha perbaikan
atas penyimpangan yang ada, sehingga kegiatandapat berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan rencana.
Pembelian Bahan Baku merupakan hal yang terpenting dalam suatu proses
bisnis. Proses berjalannya suatu bisnis terutama industry yang bergerak dibidang
kegiatan produksi, membutuhkan bahan baku agar kegiatan produksi dapat
berjalan sehingga mampu menciptakan suatu produk yang siap dijual.
Pengertian Pembelian
Pengertian pembelian menurut Gallow dkk (2000:31). ‘ The role of
purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and
54
quantity available for use by operations at the night time and at the right place.”
Pendapat tersebut mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk
mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia
untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.
Pengertian pembelian menurut Brown dkk. 92001:132) mengatakan bahwa
secara umum pengendalian bisa didefinisikan sebagai: “ Managing the inputs into
the organization’s transformation.” Pendapat tersebut mempunyai arti bahwa
pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa pembelian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
industry terutama produksi untuk memperoleh bahan baku, perlengkapan atau
peralatan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah
mungkun yang konsisten dengan kualitas yang sesuai standar yang ditentukan.
Pengertian Bahan Baku
Merupakan barang – barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses
produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber
alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku diperoleh dari
perusahaan lain dan ini merupakan produksi akhir dari para pensupali.
Menurut William (2009, h5) jenisjenis perencanaan terbagi atas tiga jenis,
yaitu :
55
2. Rencana Jangka Pendek Rencana jangka Pendek adalah Rencana ini sering
kali disebut anggaran, cukup terperinci guna memungkinkan disusunnya
laporan keuangan proforma bagi entitas tersebut untuk suatu periode di masa
depan.
3. Rencana Jangka Panjang Rencana Jangka Panjang adalah Rencana ini bersifat
anggaran mencakup periode waktu tiga sampai lima tahun kedepan.
1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai pada hierarki yang lebih rendah.
2. Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan pada hierarki lebih tinggi
berikutnya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi
perencanaan adalah fungsi perencanaan adalah untuk memberikan gambaran yang
sekaligus memberikan petunjuk dan arahan kepada pemimpin dalam pengambilan
keputusan masalah persediaan yang lebih tepat diinginkan.
56
2. Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah besarnya biaya
bahan mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan mentah tersebut
dibutuhkan untuk proses produksi. Sebagai Data dan informasi untuk
menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah
Manfaat Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Anggaran bahan baku mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja.
b. Sebagai alat untuk menciptakan koordinasi kerja.
c. Sebagai alat untuk melakukan pengawasan kerja.
Ada 2 metode yang menetapkan standar data dan informasi dalam perusahaan,
yaitu:
2. Data historis atau data pengalaman diwaktu-waktu yang telah lalu. Caranya
adalah dengan melihat jumlah unit yang dihasilkan di suatu waktu yang lalu
dan kemudian membandingkan dalam satuan jumlah satuan unit bahan
mentah yang habis terpakai untuk waktu produksi pada bulan tersebut, maka
dari hasil itu dapat diketahui penggunaan bahan mentah rata-rata untuk unit
produk.
3. Data penelitian khusus. Pada data penelitian khusus dengan mengabaikan
data pengalaman di waktu-waktu yang telah lalu. Cara ini misalnya dapat
dilakukan dengan Mengukur secara fisik barang jadi yang telah selesai
57
diproduksi, agar dapat diketahui jumlah satuan unit bahan baku yang dipakai
untuk menghasilkan produk tersebut.
2. Bahan baku tidak langsung (indirect materials); bahan baku yang dipakai
dalam produksi tetapi biayanya sulit ditelusuri dari biaya produk tersebut.
Contoh paku adalah bahan baku tdk langsung industri sepatu dan mebel
kayu.
2. Memberi data untuk penyusunan budget biaya bahan baku setiap jenis
produk
58
Contoh :
PT Sumber Wangi memproduksi 2 maPT Sumber Wangi memproduksi 2 macam
cam cam barang, yaitu barang A dan barang B, dengan menggunakan bahan baku
X,Y,Z,Rencana produksi 6 bulan mendatang adalah :
Bulan A B
bahan baku
Barang x Y z
A 2 3 3
B 3 2 1
Harga setiap unit masing-masing jenis bahan mentah adalah ;
X = Rp.50
Y = Rp.60
Z = Rp.70
Susunlah anggaran kebutuhan bahan mentah bagi PT. Sumber Wangi untuk
periode Januari-Juni
59
SP Kebutuhan SP Kebutuhan SP Kebutuhan
Barang
A
Januari 11.000 2 22.000 3 33.000 3 33.000
Februari 12.000 24.000 36.000 36.000
Maret 10.000 20.000 30.000 30.000
April 13.000 26.000 39.000 39.000
Mie 12.000 24.000 36.000 36.000
Juni 14.000 28.000 42.000 42.000
Jumlah 72.000 144.000 216.000 216.000
Barang
B
Januari 8.000 3 24.000 2 16.000 1 8.000
Februari 9.000 27.000 18.000 9.000
Maret 8.000 24.000 16.000 8.000
April 7.000 21.000 14.000 7.000
Mei 10.000 30.000 20.000 10.000
Juni 10.000 30.000 20.000 10.000
Jumlah 156.000 104.000 52.000
Jml
Kbthn 300.000 320.000 268.000
Budget Pembelian Bahan Baku Adalah budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang pembelian- pembelian bahan mentah selama periode yang akan
datang, yang berguna secara khusus sebagai dasar untuk penyusunan budget biaya
bahan mentah, penyusunan budget utang dan budget kas.
60
tidak sering melakukan transaksi pembelian bahan mentah, begitu juga
sebaliknya sehingga perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah
yang kecil.
Biaya yang dianggap oleh perusahaan sehubungan penyimpanan barang di
gudang. Bila biaya-biaya dan resiko penyimpanan yang harus ditanggung
cukup mahal maka akan mendorong perusahaan untuk mempunyai
persediaan bahan mentah dalam jumlah yang kecil dan apabila biayanya
kecil akan mendorong perusahaan melakukan penyimpanan dalam jumlah
yang besar.
Fluktuasi harga bahan mentah dari waktu-waktu yang akan datang. Bila ada
kecendrungan harga bahan mentah naik akan mendorong perusahaan
melakukan pembelian dalam jumlah yang besar dan bila harga cenderung
murah maka perusahaan akan mengurangi pembelian.
Tersedianya bahan mentah di pasar. Bilamana bahan mentah tidak selalu
tersedia dalam jumlah yang tidak banyak di pasar maka cenderung akan
mendorong pembelian yang besar, dan jika persediaan bahan mentah sedikit
maka perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah yang kecil.
Modal kerja yang tersedia. Bilamana perusahaan mempunyai modal yang
cukup akan memberikan kemungkinan untuk melakukan pembelian-
pembelian bahan mentah dalam jumlah yang sangat besar, begitu juga
sebaliknya.
Kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan bahan mentah (inventory
policy). Bila persediaan bahan mentah yang ditetapkan oleh perusahaan
besar akan mendorong pembelian bahan mentah juga dalam jumlah yang
besar.
1. Fluktuasi Produksi
2. Fasilitas tempat penyimpanan
3. Biaya-biaya yang timbul selama masa penyimpanan
4. Tingkat perputaran persediaan bahan mentah
5. Lamanya lead time (waktu tunggu)
61
6. Modal ketja
3. Penetapan kuantitas dan waktu pembelian untuk setiap jenis bahan baku
yang diperlukan
EOQ= √(2AO) / C
62
Dimana :
Konsep EOQ memperhatikan bahwa jumlah kedua jenis biaya harus minimum
,maka manjemen /bagian pembelian perlu menetapkan jumlah pembelian yang
ekonomis setiap kali melakukan pembelian. Persamaan EOQ = jumlah yang harus
dibeli pada setiap kali pemesanan.
√(2).(5.400).(10)
EOQ = 1,20
= √90.000
= 300 unit
Pada tingkat EOQ sebanyak 300 unit jumlah persediaan minimum. Dimana
jumlah kebutuhan unit akan dipesan sebanyak 18 kali yaitu 5.400 : 300 = 18 .
Kapan pembelian harus dilakukan disebut “reorder point (ROP)”. Dalam
menentukan reorder point yang perlu di pertimbangkan adalah :
a) Lead time , yaitu waktu yang dibutuhkan mulai dari penerimaan pesanan
sampai barang tersebut sampai di gudang dan siap untuk digunakan untuk
produksi
b) Jumlah bahan baku yang digunakan untuk produksi selama lead time
c) Safety stock, yaitu besarnya persediaan yang harus selalu ada untuk
menjaga apabila terjadi hal yang tak terduga , misal keterlambatan
pengiriman bahan baku yg tidak biasa terjadi
63
Lead time 2 minggu
Pemakaian selama lead time= (2/4 x 450) = 225 unit
Safety stock = 25 unit
Reorder point (ROP) = 225 unit + 25 unit
= 250 unit
64
BAB III
65
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
66
DAFTAR PUSTAKA
67