Вы находитесь на странице: 1из 14

MANAJEMEN ASET DAERAH KOTA PEKANBARU

(STUDI KASUS MOBIL DINAS)

Oleh :
Nike Ima Elia Limbong
Email : nikelimbong48@yahoo.com
Pembimbing : Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
NIKE IMA ELIA LIMBONG, 1201112472. Asset Management of Pekanbaru Area (Case
Study Official Car) Supervised by: Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si.
Asset manajemen of Pekanbaru area case study official car current public concern
which has not been maximal asset management area viewed by phenomenas that exist, there
few device work unit area not finished yet to trace his official car, the Audit Board of the
Republic of Indonesia on financial management and asset Pekanbaru area within the last
seven years get opinion qualified opinion six time in a row, still there former member of the
official car Member of Parliament Pekanbaru is be returned yet, there is still the official car
used to shopping areas or not on purpose. Formulation of the problem in this research is how
asset management of Pekanbaru Area (case study official car) and what factors affect the
asset management of Pekanbaru Area (case study official car).

The purpose of this research is to understand and analyze asset management of


Pekanbaru Area (case study official car) and factors affect the asset management of
Pekanbaru Area (case study official car). This research uses Siregar theory eith indicator:
asset inventory, legal audit, asset valuation, asset optimization, and supervision and
controlling.

This research methods is using exploratory qualitative approach. Informants in this


research are member or Financial Management Agency Pekanbaru City Asset, the Area
Secretariat, civil service police unit, Member of Parliament Pekanbaru, user official car,
Data collection techniques in this research are interviews, observation and documentation.
The results of this research is the performance of asset management of Pekanbaru
Area less than maximal. This was evidenced by there few device work unit area not finished
yet to trace his official car, the Audit Board of the Republic of Indonesia on financial
management and asset Pekanbaru area within the last seven years get opinion qualified
opinion six time in a row, still there former member of the official car Member of Parliament
Pekanbaru is be returned yet, there is still the official car used to shopping areas or not on
purpose. Factors affecting the performance of the immigration office of human resources,
tasks, policies

Keywords: Asset Management and Official Car

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Juni 2016 Page 1


A. PENDAHULUAN perlengkapan kerja yang memadai.
Dengan bergulirnya kebijakan Termasuk penyediaan kendaraan dinas
nasional tentang pelaksanaan otonomi operasional, rumah dinas, biaya perjalan
daerah yang tertuang dalam undang- dinas dan lain-lain. Pemberian fasilitas
undang nomor 32 tahun 2004, maka semata-mata adalah untuk menunjang
secara otomatis telah membawa konstelasi kelancaran pelaksanaan tugas pegawai
pemerintahan daerah, baik secara serta percepatan pelayanan kepada
administratif, teknis maupun keuangan dan masyarakat. Salah satu masalah utama
ekonomi. Melalui kebijakan ini pemerintah pemerintah daerah dalam pengelolaan aset
secara aktif mendorong terjadinya daerah (municipal asset management)
reformasi dibidang keuangan daerah. adalah ketidaktertiban administrasi dalam
Alasan yang mendasari perlunya reformasi pengendalian inventarisasi aset. Padahal,
keuangan daerah yaitu mendorong inventarisasi aset merupakan ”jantung”
pengelolaaan keuangan daerah yang didalam siklus pengelolaan aset. Kondisi
berbasis kinerja, dan mendorong ini jelas menyebabkan pemerintah daerah
terwujudnya akuntabilitas publik dibidang mengalami kesulitan untuk mengetahui
keuangan daerah. secara pasti seberapa besar aset yang
Semakin meningkatnya tuntutan dimiliki, aset-aset mana saja yang telah
masyarakat dalam pemberian pelayanan dikuasai atau bahkan yang sebenarnya
publik, maka pemberian otonomi daerah berpotensi dan memiliki peluang investasi
sangat diperlukan masyarakat. Kenyataan tinggi. Masalah yang paling sering kita
ini menuntut pemerintah daerah terus jumpai yaitu tidak dipergunakan sesuai
berupaya dalam perbaikan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
penyelenggaraan pemerintahan, dalam bentuk sewa, pinjam pakai,
pembangunan dan pembinaan kerjasama pemanfaatan, dan bangun serah
kemasyarakatan. Sejalan meningkatnya guna dengan tidak mengubah status
urusan pemerintah daerah tersebut terjadi kepemilikan.
pula peningkatan jumlah dan jenis aset Pentingnya manajemen aset yang
daerah yang dikelola oleh pemerintah baik, melihat fenomena-fenomena yang
daerah yang merupakan salah satu unsur terjadi terkait dengan keadaan aset
penting dalam penyelenggaraan terkhusus mobil dinas di kota Pekanbaru,
pemerintahan dan pembangunan daerah. sebagai berikut:
Keuangan daerah adalah semua hak 1. Masih adanya mobil dinas pada
dan kewajiban daerah dalam rangka Sekretariat Daerah Dinas Kesehatan,
penyelenggaraan pemerintah daerah yang Dinas Pendidikan dan Dinas PU Kota
dapat dinilai dengan uang termasuk Pekanbaru yang belum dapat
didalamnya segala bentuk kekayaan yang ditelusuri keberadaannya.
berhubungan dengan hak dan kewajiban 2. Opini BPK RI terhadap pengelolaan
tersebut. Pengelolaan keuangan daerah keuangan dan aset kota Pekanbaru
meliputi keseluruhan kegiatan yang yang dalam kurun waktu tujuh tahun
mencakup perencanaan, pelaksanaan, terakhir mendapatkan enam kali
penatausahaan, pelaporan, berturut-turut opini WDP.
pertanggungjawaban dan pengawasan 3. Masih ada 5 unit mobil dinas yang
keuangan daerah. masih ditahan oleh mantan anggota
Kelancaran penyelenggaraan tugas DPRD Kota Pekanbaru.
pemerintahan dan pembangunan nasional 4. Masih terdapat mobil dinas yang
tidak hanya ditentukan oleh kemampuan penggunaannya belum maksimal atau
atau keterampilan yang dimiliki oleh belum tepat pada peruntukannya.
pegawai yang bersangkutan, tetapi juga Berdasarkan fenomena diatas,
sangat dipengaruhi oleh sarana maka penulis tertarik untuk mencoba

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 2


melakukan penelitian dengan judul: Berangkat dari permasalahan yang
“Manajemen Aset Daerah Kota telah dipaparkan di atas, maka penulis
Pekanbaru (Studi Kasus Mobil Dinas)” akan menguraikan beberapa teori yang
penulis anggap relevan dengan
Perumusan Masalah permasalahan ini. Menurut wahyuni dalam
Dari penjelasan dan uraian yang Harbani Pasalong (2013:118)
penulis kemukakan pada latarbelakang mendefinisikan teori adalah sebagai suatu
masalah dan gejala-gejala yang himpunan konsep, definisi dan proposisi
dikemukakan, penulis merumuskan yang berhubungan secara sistematis, yang
permasalahan sebagai berikut: dibangun untuk menjelaskan dan
a. Bagaimana manajemen aset daerah meramalkan suatu fenomena.
Kota Pekanbaru (studi kasus mobil
dinas)? Konsep Manajemen
b. Faktor-faktor apa saja yang Menurut Siswanto (2005:7)
mempengaruhi manajemen aset daerah mengatakan manajemen adalah ilmu dan
Kota Pekanbaru (studi kasus mobil seni untuk melakukan tindakan guna
dinas) ? mencapai tujuan. Manajemen sebagai
suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan
Tujuan dan Manfaat Penelitian yang disistematiskan atau kesatuan
a. Tujuan Penelitian pengetahuan yang terorganisir. Manajemen
Adapun tujuan penelitian yang adalah suatu ilmu dan seni yang
penulis harapkan dari penelitian ini adalah: dibutuhkandalam proses kegiatan
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pencapaian tujuan dengan menggunakan
manajemen aset daerah Kota kegiatan orang lain. Dengan demikian
Pekanbaru (studi kasus mobil dinas) manajemen adalah proses kegiatan yang
2. Untuk mengetahui dan menganalisis harus dilakukan dalam suatu organisasi.
faktor-faktor apa saja yang Menurut Dalton E.Mc Ferland dalam
mempengaruhi manajemen aset Brantas (2009:7), manajemen adalah
daerah Kota Pekanbaru (studi kasus suatu proses dimana manajer sebagai
mobil dinas). orang yang menciptakan, mengarahkan,
b. Manfaat Penelitian memelihara, dan melaksanakan tujuan
Penelitian ini diharapkan dapat organisasi melalui koordinasi dan
memberikan manfaat baik secara teoritis kerjasama manusia.
maupun secara praktis. Dalam bukunya Hanggraeni
1. Secara Teoritis (2011:44) manajemen didukung beberapa
a. Untuk pengembangan ilmu sarana yang mutlak harus ada, yang
pengetahuan administrasi publik disebut The six M in Manajemen, meliputi:
khususnya tentang manajemen aset 1. Faktor manusia (Man), yaitu tenaga
b. Sebagai bahan informasi bagi kerja manusia, baik tenaga kerja
peneliti dan pihak lain yang ingin pimpinan maupun tenaga kerja
melanjutkan atau meneliti dengan operasional/pelaksana. Manajemen
kajian permasalahan yang sama. sumber daya manusia adalah ilmu dan
2. Secara Praktis seni mengatur hubungan dan peranan
Secara praktis diharapkan hasil tenaga kerja, secara efektif dan efisien
penelitian ini bisa digunakan sebagai membantu terwujudnya tujuan.
bahan masukan atau referensi bagi 2. Anggaran (Money), yaitu uang yang
Pemerintah kota Pekanbaru dalam dibutuhkan untuk mencapai tujuan
melakukan manajemen aset daerah, yang diinginkan.
khususnya mobil dinas.

B. Konsep Teori

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 3


3. Sistem kerja (Method), yaitu cara-cara kebutuhan laporan keuangan
yang dipergunakan dalam usaha pemerintah daerah belum terintegrasi
pencapaian tujuan. dengan laporan barang atau aset daerah.
4. Materials yaitu bahan-bahan yang 3. Golongan gedung dan bangunan, adalah
diperlukan untuk mencapai tujuan alat yang paling penting karena
5. Machines yaitu mesin-mesin/alat-alat pelayanan kepada masyarakat yang
yang diperlakukan atau dipergunakan diberikan oleh pemerintah daerah
untuk mencapai tujuan. banyak menggunakan gedung.
6. Market (Pemasaran) yaitu pasar untuk 4. Golongan aset tetap jalan,irigasi, dan
menjual barang dan jasa-jasa yang jaringan merupakan hal yang tidak
dihasilkan. kalah penting dengan aset lainnya.
Konsep Aset Karena wajah suatu pemerintahan
daerah dinilai oleh masyarakat.
Yusuf (2015:164) harta kekayaan Pertama-tama yang dilihat adalah
daerah atau aset daerah adalah segala kualitas jalan diwilayah tersebut karena
benda, baik bergerak maupun tidak jalan merupakan kebutuhan setiap
bergerak, yang dimiliki/dikuasai oleh orang.
negara atau daerah. Pengertian 5. Golongan aset tetap lainnya, terdiri dari
dimiliki/dikuasai oleh daerah tersebut perpustakaan, buku terbitan
dapat berupa penguasaan secara langsung berkala,barang-barang perpustakaan,
oleh badan-badan hukum negara atau barang bercorak kesenian.
daerah. Pada tingkat pemerintah pusat 6. Golongan konstruksi dalam pengerjaan,
dikuasai oleh departemen atau lembaga, golongan barang ini dicatat sebesar
sedangkan pada tingkat pemerintah daerah biaya yang dikeluarkan sampai dengan
oleh dinas/badan/kantor. akhir masa pengerjaan pada tahun yang
Aset daerah banyak macamnya, bersangkutan.
aset daerah terdiri atas enam golongan
serta aset lainnya. Konsep Manajemen Aset
1. Golongan tanah, merupakan aset menurut Siregar (2004:518)
pemerintah yang sangat vital dalam manajemen aset merupakan salah satu
operasional pemerintahan dan profesi atau keahlian yang belum
pelayanan kepada masyarakat. Aset sepenuhnya berkembang dan popular
tanah merupakan aset yang paling sulit dimasyarakat. Manajemen aset sendiri
dalam pengelolaannya. Hal ini karena dapat dibagi dalam lima tahapan kerja
tanah milik pemerintah banyak sekaligus menjadi indikator manajemen
ragamnya dengan status penggunaan aset yang baik. Yaitu inventarisasi aset,
yang juga bermacam-macam sehingga legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset
terjadi banyak kepentingan terhadap dan pengawasan dan pengendalian dengan
tanah-tanah yang dimiliki oleh pengembangan sistem informasi aset.
pemerintah. Kelima tahapan ini saling berhubungan
2. Golongan peralatan dan mesin, adalah dan terintegrasi. Adapun pengertian dari
aset yang terkait dengan operasional tahapan diatas adalah:
internal pemerintahan, baik untuk 1. Inventarisasi aset
operasional pemerintah pusat, maupun Inventarisasi aset terdiri dari dua
daerah. Sebelum adanya paket undang- aspek,yaitu inventarisasi fisik dan yuridis.
undang tentang keuangan Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas. lokasi,
negaramengenai peralatan dan mesin, volume atau jumlah, jenis, alamat dan
pentingnya cara pencatatan terkait lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah
pengelolaan peralatan dan mesin ini status penguasaan, masalah legal yang
masih belum dirasakan. Karena dimiliki, batas akhir penguasaan dan lain-

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 4


lain. Proses kerja yang dilakukan adalah meningkatkan kinerja aspek ini adalah
pendataan, kodifikasi/labeling, dengan pengembangan Sistem Informasi
pengelompokan dan Manajemen Aset (SIMA). Melalui SIMA,
pembukuan/administrasi sesuai dengan transparansi kerja dalam pengelolaan aset
tujuan manajemen aset. sangat terjamin tanpa perlu adanya
2. Legal audit kekhawatiran akan pengawasan dan
Legal audit merupakan lingkup kerja pengendalian yang lemah.
manajemen aset yang berupa inventarisasi
status penguasaan aset, sistem dan C. Konsep Operasional
prosedur penguasaan atau pengalihan aset, Konsep operasional merupakan
identifikasi dan mencari solusi atas batasan dalam penulisan yang merupakan
permasalahan legal, dan strategi untuk pokok bahasan, sehingga penelitian ini
memecahkan berbagai permasalahan yang terarah secara operasional dengan adanya
terkait dengan penguasaan ataupun kesatuan dan keseragaman persepsi
pengalihan aset. terhadap konsep-konsep yang digunakan,
3. Penilaian aset maka perlu ditegaskan terlebih dahulu
Penilaian aset merupakan suatu proses konsep yang akan dioperasionalkan agar
kerja untuk melakukan penilaian atas aset tidak terjadi kesalahan pengertian dalam
yang dikuasai. Biasanya ini dikerjakan menganalisis. Adapun konsep yang
oleh konsultan penilaian yang independen. digunakan, yaitu:
Hasil dari nilai tersebut akan dapat dapat
dimanfaatkan untuk mengetahui nilai 1. Manajemen aset merupakan salah
kekayaan maupun informasi untuk satu profesi atau keahlian yang belum
penetapan harga bagi aset yang ingin sepenuhnya berkembang dan popular
dijual. dimasyarakat. Manajemen aset adalah
4. Optimalisasi aset suatu ilmu untuk memandu
Merupakan proses kerja dalam manajemen pengelolaan kekayaan negara/daerah
aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan berdasarkan asas fungsional, kepastian
potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah atau hukum, transparansi dan keterbukaan,
volume. Dalam tahapan ini aset-aset yang efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian
dikuasai oleh pemerintah daerah nilai sehingga tercapai tujuan
diidentifikasi san dikelompokkan atas aset pengelolaan aset daerah, yakni:
yang memiliki potensi dan tidak memiliki a. Terlaksananya kelancaran
potensi. Aset yang memiliki potensi dapat penyelenggaraan pemerintahan
dikelompokkan berdasarkan sector-sektor dalam hal pelayanan yang baik
unggulan yang menjadi tumpuan dalam kepada masyarakat.
strategi pengembangan ekonomi, baik b. Terwujudnya akuntabilitas dalam
dalam jangka pendek, menengah maupun pengelolaan barang milik daerah
jangka panjang. Sedangkan aset yang tidak dan perolehan opini WTP
dioptimalkan harus dicari factor terhadap manajemen aset daerah.
penyebabnya. Hasil akhir dari tahapan ini c. Terwujudnya pengelolaan barang
adalah rekomendasi yang berupa sasaran, milik daerah yang tertib, efektif
strategi dan program untuk dan efisien.
mengoptimalkan aset yang dikuasai. Dalam penelitian ini yang dimaksud
5. Pengawasan dan pengendalian dengan manajemen aset adalah bagaimana
Pengawasan dan pengendalian Badan pengelola Keuangan dan Aset
pemanfaatan dan pengalihan aset Daerah dan pihak terkait dalam mengatur
merupakan satu permasalahan yang sering pengelolaan mobil dinas di kota
menjadi hujatan kepada Pemda saat ini. Pekanbaru. Manajemen mobil dinas
Satu sarana yang efektif untuk sendiri dapat dibagi dalam lima tahapan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 5


kerja yaitu inventarisasi mobil dinas, legal tertentu, yaitu peneliti harus terlebih
audit mobil dinas, penilaian mobil dinas, dahulu memiliki pengetahuan tentang ciri-
optimalisasi mobil dinas dan pengawasan ciri tertentu siapa saja yang berkompeten
dan pengendalian dengan pengembangan memberikan informasi sesuai dengan
sistem informasi aset. kebutuhan penelitian
1. Aset daerah merupakan semua barang Jenis dan Sumber Data
yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBD. Dalam hal ini, aset daerah a. Data Primer
yang dimaksud adalah mobil dinas. Data Primer adalah informasi yang
2. Mobil dinas adalah kendaraan roda diperoleh langsung dari informan yang
empat yang merupakan barang milik berkaitan langsung dengan permasalahan
daerah yang dipergunakan oleh yang diteliti. Data primer dalam penelitian
aparatur daerah Kota Pekanbaru dan ini adalah data hasil wawancara dan
tujuannya adalah untuk meningkatkan observasi sehubungan dengan keseluruhan
kelancaran pelaksanaan tugas aparatur manajemen aset daerah kota pekanbaru
dalam pemberian layanan kepada (studi kasus mobil dinas) seperti:
masyarakat. 1. Hasil dari wawancara dengan pihak
3. Dalam penelitian ini, penulis terkait.
mengambil SKPD yang mewakili 2. Observasi yang dilakukan penulis
Kota Pekanbaru untuk melihat dilapangan.
bagaimana manajemen aset daerah b. Data Sekunder
Kota Pekanbaru yakni, Sekretariat Data yang diperoleh untuk
DPRD Kota Pekanbaru, Sekretariat melengkapi data primer melalui sumber
Daerah Kota Pekanbaru. kedua atau sumber sekunder dari data yang
dibutuhkan. Sumber data ini dapat
D. Metode Penelitian diperoleh dari laporan-laporan penelitian
Lokasi Penelitian terdahulu, jurnal, buku-buku, internet,
Dalam penelitian ini, penulis koran, televisi dan sumber lainnya yang
mengambil lokasi penelitian di Kantor relevan dengan penelitian.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Data sekunder juga diperoleh dari
Daerah Kota Pekanbaru. pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Pekanbaru dengan data
Informan Penelitian yang diperlukan antara lain:
Informan penelitian adalah orang- a. Gambaran umum lokasi penelitian
orang yang diamati dan memberikan data b. Struktur organisasi BPKAD Kota
dan informasi, serta mengetahui dan Pekanbaru
mengerti masalah yang sedang diteliti c. Data jumlah mobil dinas di Kota
Moeleong (2010:134). Data atau informasi Pekanbaru
yang diperoleh harus ditelusuri seluas- Teknik Pengumpulan Data
luasnya (sedalam mungkin) agar peneliti a. Observasi
mampu mendeskripsikan fenomena yang Observasi adalah pengamatan yang
diteliti secara utuh, maka dalam penelitian dilakukan penulis secara sistematis dan
ini menggunakan informan yang dipilih sengaja dilakukan dengan menggunakan
secara Purposive Sampling yaitu suatu alat indera terutama mata dan telinga
teknik penarikan informan yang digunakan terhadap kejadian-kejadian yang
dengan cara sengaja atau menunjuk berlangsung, dimana peneliti datang ke
langsung kepada orang yang dianggap tempat penelitian yaitu Badan Pengelolaan
dapat mengerti tentang masalah yang ingin Keuangan dan Aset Daerah Kota
diteliti. Penggunaan teknik ini senantiasa Pekanbaru untuk melakukan pengamatan
mempunyai pertimbangan-pertimbangan terhadap masalah yang terjadi. Dalam hal

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 6


ini peneliti juga melakukan observasi awal menyusun kedalam pola, memilih mana
untuk melihat masalah yang terjadi, yang yang penting dan yang akan dipelajari, dan
kemudian ditindaklanjuti dengan observasi membuat kesimpulan.
yang lebih mendalam lagi mengenai Metode analisa data yang
manajemen aset daerah kota pekanbaru digunakan dalam penelitian ini adalah
yakni aset mobil dinas metode analisa kualitatif eksploratif yaitu
b. Wawancara analisa data yang menggali informasi
Wawancara (interview) merupakan secara jelas dan terperinci berdasarkan
metode yang digunakan untuk memperoleh kenyataan yang ditemukan dilapangan
informasi secara langsung dan dalam tidak melalui hasil wawancara yang kemudian
berstruktur dan individual. Dengan ditarik suatu kesimpulan agar memberikan
wawancara data yang diperoleh akan lebih jawaban atas permasalahan yang
mendalam, karena dapat menggali dikemukakan untuk mendapatkan solusi
pemikiran atau pendapat secara detail. dalam hal Manajemen Aset Daerah studi
Wawancara tidak berstruktur adalah kasus mobil dinas di Kota Pekanbaru.
wawancara dimana pewawancara dapat
dengan leluasa memberikan pertanyaan Peneliti menggunakan teknik
dari berbagai segi dan arah untuk keabsahaan data dengan triangulasi yaitu
mendapatkan informasi secara lengkap dan check, re-check dan crosscheck.
mendalam. Wawancara tidak berstruktur Triangulasi merupakan teknik
sangat memadai dalam penelitian pemeriksaan keabsahan data yang
kualitatif. Adapun dalam penelitian ini memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar
wawancara yang dilakukan yaitu tentang data. Teknik triangulasi yang peneliti
Manajemen Aset Daerah Kota Pekanbaru gunakan ialah teknik triangulasi dengan
(Studi Kasus Mobil Dinas). sumber yaitu membandingkan dan
c. Teknik Kepustakaan mengecek balik derajat kepercayaan atau
Teknik yang dilakukan dengan cara informasi yang diperoleh melalui waktu
mengumpulkan literatur maupun dokumen dan alat yang berbeda dalam penelitian
dari kepustakaan yang berkaitan dengan kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai
judul dan masalah dari penelitian yang dengan cara membandingkan data hasil
akan dibahas. Pengumpulan data dengan pengamatan dengan data hasil wawancara,
cara membaca berbagai literatur seperti studi kepustakaan, dan isi dokumen yang
buku, jurnal, dan pemberitaan media berkaitan dengan penelitian.
massa seputar masalah penelitian, dan juga
sumber lain yang dapat mendukung hasil E. Gambaran Umum Penelitian
penelitian. BPKAD Kota Pekanbaru merupakan
d. Dokumentasi badan daerah yang memegang peranan dan
Dokumentasi merupakan studi fungsi strategis dibidang pengelolaan
yang dilakukan dengan cara keuangan aset daerah Kota Pekanbaru.
mengumpulkan data dan menganalisis Badan ini dibentuk berdasarkan peraturan
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, daerah Kota Pekanbaru no 10 tahun 2013
gambar, audio maupun elektronik tentang perubahan atas peraturan daerah
Analisis Data Kota Pekanbaru nomor 9 tahun 2008
Analisis data adalah proses mencari tentang pembentukan susunan organisasi
dan menyusun secara sistematis data yang kedudukan dan tugas pokok lembaga
diperoleh dari hasil wawancara, catatan teknis daerah.
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat mudah dipahami. Analisis dapat
dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit,

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 7


F. Hasil dan Pembahasan Hal yang senada juga
diungkapkan oleh Sekretaris Badan Satpol
1. Inventarisasi Aset PP Kota Pekanbaru dengan menyatakan:
“Inventarisasi belum sesuai
Aset daerah sangat banyak dengan apa yang kita harapkan ya,
jumlahnya, ada aset yang berbentuk lancar kadang kita sendiri lupa untuk
dan ada aset tetap, serta aset lainnya. Pada memberikan laporan kadang mereka juga
hakikatnya, inventarisasi adalah kegiatan tidak ada memberikan informasi terkait
untuk melakukan pengecekan antara data pelaporan yang belum kami laksanakan,
administratif barang milik daerah dengan selain itu juga masih masih terdapat berita
kondisi fisik barang milik daerah yang di media massa bahwa BPKAD selaku
bersangkutan. Maksud inventarisasi adalah pengelola tidak mengetahui berapa total
untuk mengetahui jumlah dan nilai serta jumlah mobil dinas di Kota Pekanbaru.
kondisi barang milik daerah yang Artinya apa bahwa inventarisasi fisiknya
sebenarnya, yang dikuasai pengguna belm berjalan dengan baik”. (Wawancara
barang maupun kuasa pengguna barang dengan Sekretaris Daerah Badan Satpol
atas suatu objek barang. Perlunya PP Kota Pekanbaru, Bapak Budi Mulia )
pengkodean barang inventaris berdasarkan 05/05/2015.
golongan, kepemilikan dinas/kantor dan
lokasi barang sesuai dengan kode masing- Dari hasil wawancara yang
masing dinas/kantor di Kota Pekanbaru. dilakukan peneliti dengan Sekretaris
Umunya inventarisasi dilihat dari dua hal. Badan Satpol PP Kota Pekanbaru bahwa
Untuk mengetahui bagaimanana inventarisasi belum berjalan sesuai dengan
inventarisasi mobil dinas di Kota yang diharapkan seperti yang ada pada
Pekanbaru penulis melakukan wawancara, Peraturan Menteri Dalam Negeri no 17
berikut hasil wawancaranya: tahun 2007 yang juga sebagai pedoman
“Inventarisasi mobil dinas di bagi Kota Pekanbaru untuk melakukan
Kota Pekanbaru memang belum sesuai manajemen aset, karena memang SKPD
dengan apa yang diharapkan, karena sendiri terkadang lupa untuk memberikan
jumlah SKPD dengan pengelola sangatlah laporan terkait inventarisasi mobil dinas
tidak seimbang, belum lagi SKPDnya yang yang ada dalam penguasaannya. Dan
susah diajak kerja sama. Tetapi ketika SKPD atau dalam hal ini Satpol PP
inventarisasi yang sekarang sudah lebih sendiri lupa, badan pengelola tidak ada
baik dari tahun sebelumnya dan kami akan memberikan pemperitahuan terkait
tetap berusaha semaksimal mungkin”. inventarisasi yang belum disampaikan
(Wawancara dengan Kabag Aset BPKAD Hal yang sama juga diungkapkan
Kota Pekanbaru, Bapak Dino Prima, Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru dengan
09/4/2016). menyatakan:
“Inventarisasi ini hal yang sangat
Tanggapan yang diberikan oleh penting dalam melakukan manajemen aset,
Kabag Aset, Bapak Dino Prima, tapi inventarisasi inilah yang kemudian
menegaskan bahwa BPKAD sudah saya amati menjadi kelemahan di seluruh
berusaha maksimal tetapi hasilnya belum SKPD Kota Pekanbaru, seperti adanya
maksimal, hal ini dikarenakan jumlah pengadaan mobil dinas tetapi tidak
SKPD di Kota Pekanbaru tidak seimbang tercatat di buku inventaris, adanya mobil
dengan jumlah pengelola aset ditambah dinas yang tidak dapat ditelusuri
lagi dengan banyak SKPD yang sulit keberadaannya”
diajak kerja sama. Peneliti menganalisis bahwa
kelemahan manajemen aset pada
umumnya terletak pada inventarisasi.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 8


Padahal tidak dapat dipungkiri bahwa untuk memecahkan berbagai permasalahan
inventarisasi ini adalah jantungnya yang terkait dengan penguasaan ataupun
manajemen aset, tanpa inventarisasi kita pengalihan aset.
tidak akan mengetahui jumlah, keberadaan Untuk mengetahui bagaimana legal
bahkan kondisi mobil dinas. Namun yang auditnya mobil dinas, peneliti melakukan
kemudian kerap menjadi permasalahan wawancara dengan beberapa informan,
adalah hal inventarisasi yang berikut hasil wawancaranya:
menyebabkan ketidakakuratan data dan “Sebelum dilakukan pembelian
fisik mobil dinas. mobil dinas, setiap SKPD harus membuat
Peneliti kemudian melakukan rencana pengadaan mobil dinas yang
wawancara untuk mengetahui bagaimana kemudian diserahkan ke BPKAD. BPKAD
dengan mobil dinas yang ada di DPRD kemudian meneliti apakah mobil dinas ini
Kota Pekanbaru, berikut hasilnya: layak diadakan untuk SKPD bersangkutan
“Mobil dinas yang ada pada atau tidak, juga disesuaikan dengan
mantan anggota DPRD terhitung maret anggaran” (Wawancara dengan Kabag
2016, semuanya sudah dikembalikan, ya Aset BPKAD Kota Pekanbaru, Bapak
sekalipun memang jauh sekali Dino Prima, 09/4/2016).
keterlambatannya dari yang waktu yang
seharusnya.” (Wawancara dengan Kabag Dari hasil wawancara diatas
Aset BPKAD Kota Pekanbaru, Bapak peneliti menganalisis bahwa perencanaan
Dino Prima, 09/4/2016). pengadaan mobil dinas tergantung pada
BPKAD Kota Pekanbaru. Setiap SKPD
Berbeda dengan pendapat yang hanya melakukan pengajuan saja, jika
disampaikan oleh Sekretaris Badan Satpol sekiranya BPKAD merasa pengadaannya
PP Kota Pekanbaru: layak dan didukung dengan dana maka
“Untuk mobil dinas yang ada di tentulah rencana pengadaan mobil dinas
Kota Pekanbaru, kita bertugas sebagai diterima oleh BPKAD. Dan tidak berakhir
eksekutor. Dan mobil dinas mantan disitu saja, selanjutnya akan dimasukkan
anggota DPRD Kota Pekanbaru masih ke RAPBD dan dilanjutkan lagi dengan
dikuasai oleh mantan anggota DPRD APBD yang sah. Jadi tidak semata-mata
yakni sebanyak 5 unit. Sebelumnya itu ada dari BPKAD langsung diterima
8 unit, namun kita sudah berhasil menarik pengadaannya. Perencanaan pengadaan
3 unit dengan persuasif”. (Wawancara mobil dinas harus memperhatikan
dengan Sekretaris Daerah Badan Satpol kebutuhan, dimana dibutuhkan, bilamana
PP Kota Pekanbaru, Bapak Budi Mulia ) dibutuhkan, berapa biayanya, siapa yang
05/05/2015. menggunakannya, dan alasan kebutuhan.
Peneliti juga melakukan 3. Penilaian Aset
wawancara dengan Kepala Bagian RT dan
Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Penilaian aset merupakan suatu
Pekanbaru yang lebih mengetahui mobil proses kerja untuk melakukan penilaian
dinas dalam penguasaannya. atas aset yang dikuasai, proses penilaian
ini dilakukan oleh seorang penilai dalam
2. Legal Audit memberikan suatu opini nilai suatu aset
baik berwujud maupun tidak berwujud,
Legal audit merupakan lingkup berdasarkan hasil analisa terhadap fakta-
kerja manajemen aset yang berupa fakta yang obyektif dan relevan dengan
inventarisasi status penguasaan aset, menggunakan metode dan prinsip-prinsip
sistem dan prosedur penguasaan atau penilaian yang berlaku. Untuk itu
pengalihan aset, identifikasi dan mencari pemerintah daerah dapat melakukan
solusi atas permasalahan legal, dan strategi outsourching kepada konsultan penilai

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 9


yang profesional dan independen. Hasil untuk mengoptimalkan potensi fisik,
dari nilai tersebut akan dimanfaatkan lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan
untuk mengetahui nilai nilai kekayaan ekonomi yang dimiliki aset. Optimalisasi
maupun informasi untuk penetapan bagi pengelolaan aset itu harus memaksimalkan
aset yang akan dijual. ketersediaan aset, memaksimalkan
Untuk mengetahui opini yang penggunaan aset, dan meminimalkan biaya
diterima Kota Pekanbaru peneliti kepemilikan aset.
melakukan wawwancara dengan pihak Optimalisasi aset bertujuan untuk
terkait, berikut pernyataan informan: mengidentifikasi aset, untuk mengetahui
aset yang perlu perlu dioptimalkan dan
“Iya kita tahu bahwa memang bagaimana cara mengoptimalkan aset
opini BPK masih WDP terhadap tersebut. Pada akhirnya diperoleh
manajemen aset Kota Pekanbaru, khusus rekomendasi yang berupa sasaran, strategi,
untuk mobil dinas iya salah satu dan program untuk mengoptimalkan aset
penyebabnya adalah mobil dinas yang yang diteliti. Adapun aset yang dimaksud
masih dikuasai oleh anggota DPRD Kota adalah aset mobil dinas. Dalam penelitian
Pekanbaru.” (Wawancara dengan Kabag ini, peneliti melihat bagaimana
Aset BPKAD Kota Pekanbaru, Bapak optimalisasi mobil dinas hingga pada
Dino Prima, 09/4/2016). sasaran, strategi dan program untuk
mengoptimalkan mobil dinas di Kota
“Kita akan lebih teliti dan respon
Pekanbaru.
lagi dalam mendukung manajemen aset
Untuk memperoleh informasi
yang baik di Kota Pekanbaru. Dengan
seputar pemeliharaan mobil dinas, peneliti
demikian, maka opini akan berubah
melakukan melakukan wawancara
menjadi WTP” (Wawancara dengan
terhadap beberapa informan, berikut
Kabag Aset BPKAD Kota Pekanbaru,
wawancaranya:
Bapak Dino Prima, 09/4/2016).
“Untuk pemeliharaan mobil dinas
Hal yang senada juga disampaikan iya disini kita memiliki anggaran dek,
oleh Sekretaris Satpol PP Kota Pekanbaru setiap tahun itu selalu diadakan. Jadi
yang sebagai penegak perda, dengan setiap SKPD itu sudah memiliki anggaran
menyatakan: tersendiri untuk pemeliharaan mobil dinas
dikantor masing-masing. (Wawancara
“Kami sebagai pelaku eksekusi dengan Kabag Aset BPKAD Kota
akan cepat dan tegas bertindak ketika ada Pekanbaru, Bapak Dino Prima,
surat perintah untuk menindaklanjuti 09/4/2016).
suatu permasalahan mobil dinas. Tidak
lagi seperti sekarang ini, mobil dinas Dari hasil wawancara diatas,
mantan anggota DPRD bisa bertahan diketahui bahwa setiap tahunnya seluruh
hingga ! tahun lebih tidak dikembalikan SKPD di Kota Pekanbaru memiliki
sementara masa jabatannya sudah anggaran untuk pemeliharaan mobil dinas.
berakhir.” Wawancara dengan Sekretaris Untuk berapa besarnya setiap SKPD yang
Daerah Badan Satpol PP Kota mengetahuinya. Peneliti menilai bahwa
Pekanbaru, Bapak Budi Mulia ) anggaran untuk pemeliharaan mobil dinas
05/05/2015. setiap tahunnya cukup besar, dapat dilihat
dari jumlah SKPD di Kota Pekanbaru,
4. Optimalisasi Aset yaitu sebanyak 44 SKPD.
Optimalisasi aset merupakan suatu Menyambung apa yang dinyatakan
langkah untuk mengoptimalkan kinerja oleh Kabag Aset, peneliti juga melakukan
aset yang dimiliki, suatu proses kerja wawancara dengan salah seorang pegawai
dalam manajemen aset yang bertujuan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 10


di Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, terlihatlah bahwa mobil dinas belum
berikut hasil wawancaranya: dipergunakan secara optimal.
“Pemeliharaan mobil dinas di 5. Pengawasan dan Pengendalian
SKPD ini, kurang lebih 800juta dalam
satu tahun anggaran. Dan setiap tahunnya Sebagai kegiatan akhir dari
anggaran ini biasanya tidak bersisa”. manajemen aset yaitu pengawasan dan
(Wawancara dengan Bang Baginda pengendalian. Pengawasan dan
Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, pengendalian merupakan satu
11/06/16). permasalahan yang sering menjadi hujatan
kepada Pemda saat ini.
Dari hasil wawancara diatas, Pengawasan mobil dinas adalah
diketahui bahwa untuk SKPD Sekretariat suatu kegiatan untuk memperoleh
Daerah, anggaran untuk pemeliharaan kepastian pelaksanaan manajemen aset
mobil dinas diperkirakan kurang lebih daerah sesuai dengan standar atau
800juta pertahunnya dan biasanya peraturan yang sudah ditetapkan.
anggaran ini tidak bersisa. Anggaran untuk Sementara pengendalian adalah apabila
pemeliharaan mobil dinas ini cukup besar, dalam pengawasan ditemukan adanya
manajemen aset menuntut pelaksanaan penyimpangan atau hambatan dalam
optimalisasi aset dengan memaksimalkan manajemen aset daerah maka segera
penggunaan aset dan meminimalkan biaya. diambil tindakan koreksi.
Dari hasil observasi dan wawancara yang Untuk mengetahui bagaimana
dilakukan peneliti, untuk optimalisasi pengawasan dan pengendalian mobil
dengan meminimalkan biaya dan dinas di Kota Pekanbaru peneliti
memaksimalkan penggunaan belum dapat melakukan wawancara dengan Kabag
terlaksana. Aset, berikut hasil wawancaranya:
“Untuk pengawasan bukan bagian
“Sudah cukup optimal, karena kita kita, ya diserahkan kepada SKPD masing-
sekarang sudah mulai menggunakan masing. Sistem pengawasan dan
SIMDA jadi lebih mudah untuk bagaimana standarnya tergantung
mengontrol pengelolaan mobil dinasnya. kebijakan SKPD bukan lagi tanggung
Memang belum sepenuhnya maksimal jawab kami. Bila perlu setiap SKPD bisa
karena sistem ini harus dikuasai terlebih menurunkan surat perintah kepada Satpol
dahulu oleh sumber daya manusia yang PP” Wawancara dengan Kabag Aset
mampu mengelola sistem ini, kedepan kita BPKAD Kota Pekanbaru, Bapak Dino
akan membuat pelatihan sehingga semua Prima, 09/4/2016).
sumber daya mampu menggunakan
sistemnya. Wawancara dengan Kabag Dari hasil wawancara diatas dapat
Aset BPKAD Kota Pekanbaru, Bapak dilihat bahwa pengawas mobil dinas bukan
Dino Prima, 09/4/2016). lagi BPKAD tetapi setiap SKPD harus
bertanggung jawab atas mobil dinas yang
Dari hasil wawancara diatas,
ada dalam penguasaannya, dan bila perlu
peneliti menganalisis bahwa mobil dinas
setiap SKPD bisa meminta bantuan Satpol
belum optimal karena memang masih
PP untuk melakukan pengawasan atau
banyak mobil dinas yang berkeliaran tidak
tindak lanjut. Peneliti menilai bahwa
pada jam kerja ataupun pada hari libur.
BPKAD tidak boleh lepas dari
Seperti yang disampaikan oleh masyarakat
pengawasan, karena dipedoman
Kota Pekanbaru bahwa pada jam kerja
pengelolaan barang milik daerah pada
beliau mendapati mobil dinas parkir
pasal 83 jelas dikatakan bahwa ada
disebuah salon yang ada dijalan durian.
kewenangan dari BPKAD untuk
Pada dasarnya mobil dinas digunakan
melakukan pemantauan dan investigasi
untuk kepentingan dinas, dari kasus diatas

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 11


atas pelaksanaan penggunaan yang (studi kasus mobil dinas), kurang
dilakukan oleh pengguna mobil dinas. Jadi maksimal.
ketika BPKAD melihat ada mobil dinas Peneliti memberikan kesimpulan
yang melakukan penyalahgunaan, maka dengan berpedoman pada kosep teori yang
ada kewenangan dari BPKAD untuk dikemukakan Siregar dengan
melakukan tindak lanjut atau meminta menggunakan indikator-indikator sebagai
bantuan dari pengawas fungsiona berikut:
Lebih jelas lagi peneliti melakukan 1. Inventarisasi: kurangnya perhatian dan
wawancara dengan salah seorang kemampuan setiap SKPD dalam
pengguna mobil dinas, berikut hasil melakukan pencatatan mobil dinas
wawancaranya: yang ada dalam penguasaannya,
“Untuk pengawas saya kira semua lemahnya pelaporan keberadaan dan
harus ikut berpartisipasi lah ya, karena jumlah mobil dinas.
mobil dinas ini memang sensitif. Berbicara 2. Legal Audit: lemahnya status
penggunaan yang sesuai dengan penguasaan mobil dinas sehingga ada
peraturan, jujur saya katakan sulit untuk mobil dinas yang tidak dapat diketahui
diterapkan. Karena dalam hal aset mobil keberadaannya. Kemudian status
dinas ini, pengguna yang sangat pinjam pakai mobil dinas yang ada di
dibutuhkan adalah sumber daya manusia Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru
yang sadar akan pelayanan”. (wawancara hingga saat ini belum juga kelar.
dengan salah seorang pengguna mobil Masih ada mantan anggota DPRD
dinas, Bapak Mus 21/06/2016). Kota Pekanbaru yang enggan
mengembalikan mobil dinas.
Dari hasil wawancara dengan salah 3. Penilaian Aset: belum baik, terlihat
satu pengguna mobil dinas, dapat dari opini BPK RI Perwakilan Riau
diketahui bahwa untuk mengawasi mobil terhadap manajemen aset daerah Kota
dinas perlu partisipasi dari keseluruhan Pekanbaru dengan predikat Wajar
pihak yang terkait karena memang mobil Dengan Pengecualian (WDP).
dinas merupakan aset yang cukup sensitif. 4. Optimalisasi Aset: mobil dinas belum
Untuk menciptakan penggunaannya yang bisa dioptimalkan dengan maksimal,
sesuai dengan peraturan, maka setiap karena masih banyak pengguna mobil
pengguna mobil dinas itu harus lebih dinas yang menggunakan mobil
dalam memahami dirinya akan seorang dinasnya untuk keperluan pribadi dan
pelayan masyarakat. Peneliti melihat bukan untuk keperluan kedinasan.
bahwa pengawasan mobil dinas perlu 5. Pengawasan dan Pengendalian:
menjadi prioritas dalam pelaksanaan pengawasan menjadi hal yang utaman
manajemen aset, karena dengan untuk melihat bagaimana penggunaan
pengawasan maka mobil dinas akan mobil dinas. Pengawasan di Kota
dipergunakan sesuai pada perda. Seperti Pekanbaru belum ada standarnya.
hasil wawancara diatas, bahwa memang Antara satu pihak dengan yang lain
sumber daya manusia adalah pokok dari saling mengalihkan tugas terkait
manajemen aset. pengawasan.
G. Kesimpulan dan Saran Manajemen aset merupakan hal
Kesimpulan yang sangat penting dalam penataan aset
daerah. Dengan terwujudnya manajemen
Berdasarkan hasil penelitian yang
aset yang baik, maka dapat dipastikan
dilakukan peneliti tentang manajemen aset
keberadaan aset daerah Kota Pekanbaru
daerah Kota Pekanbaru (studi kasus mobil
optimal dan benar-benar dimanfaatkan
dinas), maka dapat disimpulkan bahwa
dengan baik, sehingga dengan adanya aset
manajemen aset daerah Kota Pekanbaru

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 12


maka dapat mendorong terwujudnya penggunaan mobil dinas akan
pelayanan kepada masyarakat. maksimal karena pengguna mobil
Saran dinas tidak lagi semena-mena dalam
Dari penelitian yang telah peneliti penggunaan mobil dinas. Sistem
lakukan dan masalah-masalah yang telah pengawasan salah satunya bisa dibuat
ditemukan, peneliti memberikan beberapa sebuah sistem yang berbasiskan Global
saran yang diharapkan dapat Position System (GPS). Dengan
membangun maupun dapat dijadikan menggunakan sistem ini pihak
masukan atau pertimbangan oleh Badan pengawas yang sudah ditunjuk dapat
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah melakukan pengawasan secara
Kota Pekanbaru, SKPD Sekretariat Daerah langsung jika ada mobil dinas yang
dan Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru digunakan tidak sesuai aturan.
khususnya, serta seluruh SKPD di Kota Sehingga dapat dilakukan tindakan
Pekanbaru pada umumnya sebagai berikut: kepada pihak yang melakukan
1. Untuk mendukung manajemen aset pelanggaran.
khususnya mobil dinas agar menjadi 5. Sesuai dari saran masyarakat,
maksimal sangatlah diperlukan sebaiknya anggaran untuk mobil dinas
sumber daya manusia yang memiliki khususnya anggaran pemeliharaan
komitmen dan jiwa pelayanan yang dapat dikurangi dan dialihkan ke hal
tinggi. Karena dengan demikian, maka yang lebih perlu yang membantu
mobil dinas agar tepat pada rakyat kemudian untuk ketepatan
peruntukannya dan setiap penggunaan, ada baiknya dibuat stiker
tanggungjawab yang berkenaan dimobil dinas sehingga ketika
dengan mobil dinas dapat pengguna menggunakannya tidak
terselesaikan, misalnya pencatatan, untuk dinas mereka ada rasa
pelaporan dan lain-lain. keseganan tersendiri didepan publik.
2. Diharapkan kepada seluruh SKPD 6. Sebaiknya sanksi bagi setiap pejabat
untuk bisa bekerja sama, rutin yang melanggar dapat dilakukan
memberikan laporan terkait mobil penerapan sanksinya. Sehingga
dinas yang ada dalam penguasaannya mereka tidak merasa tenang saja
serta mengarahkan seluruh pengguna ketika melakukan pelanggaran,
mobil dinas untuk dapat mengoptima pemerintah harus lebih tegas
3. Perlunya sosialisasi serta pelatihan menyikapi permasalahan yang ada.
sistem informasi manajemen aset
daerah (SIMDA) kepada setiap DAFTAR PUSTAKA
pegawai yang ada di setiap SKPD
terkhusus di BPKAD Kota Pekanbaru Brantas. 2009. Mengenal Manajemen
sehingga manajemen aset daerah dapat Organisasi. Jakarta: Yudistira.
dijalankan dengan menggunakan Daft, Richard L. 2002. Manajemen.
sistem. Karena dengan penggunaan Jakarta: Erlangga.
SIMDA, maka akan meminimalisir Hadinata, Acep. 2011. Modul Ajar
terjadinya penyimpangan terhadap Manajemen Aset. Jakarta:
manajemen aset pada khususnya POLBAN
mobil dinas.
Handoko T. Hani. 2003. Manajer Dasar,
4. Perlunya standar pengawasan serta
Pengertian dan Masalah. Jakarta:
pengendalian yang jelas terhadap
Gunung Agung.
manajemen aset khususnya mobil
______________. 2008. Pengawasan
dinas, sehingga baik maupun
manajemen. Yogyakarta: BPFE.
pencatatan dapat berlangsung baik.
Dengan pengawasan, maka

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 13


Hanggraeni, Dewi. 2011. Manajemen Dokumen
Sumber Daya Manusia. Jakarta Peraturan daerah Kota Pekanbaru No 14
Timur: LP Tahun 2008
FEUI. Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2014
Kasim, Iskandar. 2005. Manajemen Peraturan Menteri dalam Negeri No 27
Perubahan. Jakarta Timur: Alfabeta. Tahun 2007
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja
Sektor Publik, YKPN, Yogyakarta. Karya Ilmiah
Manullang. 2008. Dasar-dasar
Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Erizul , 2014. Analisis Pelaksanaan
Moleong .2010. Metode Penelitian Manajemen Aset Tetap Pada Dinas
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Nugroho, Riant. 2013. Metode Penelitian Aset Kabupaten Kampar. Jurusan
Kebijakan. Jakarta: Pustaka Pelajar. Administrasi Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Siagian, P. Sondang. 2003. Pengawasan Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau,
Melekat di Lingkungan Pemerintahan. Pekanbaru.
Jakarta: Erlangga.
Internet
Siregar, D.D. 2004. Manajemen Aset.
Manajemen Aset dan Pengelolaan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Barang Milik Daerah. 2010.
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar
(www.kumoro.staff.ugm.ac.id dikutip
Manajemen. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
pada tanggal 20 Agustus 2015 jam 22.10)
Soleh, Chabib dan Rochmansjah, Heru.
2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah. Bandung: Fokus Media.
Sugiama A. Gima. 2013. Manajemen Aset
Pariwisata. Bandung: Guardaya
Intimarta
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sutarto. 2005. Dasar-dasar Organisasi.
Yogyakarta: UGM Pers.
Sutedi, Adrian. 2009. Tinjauan Hukum
Pertanahan. Jakarta: Pradnya
Paramitha.
Suwanda, Dadang. 2015. Optimalisasi
Pengelolaan Aset Pemda. Jakarta
Pusat: Penerbit PPM.
Terry, George R.2006. Asas-Asas
Manajemen. Bandung: PT. Alumni.
Pasolong, Harbani. 2013. Metode
Penelitian Administrasi Publik. Bandung:
Alfabeta.
Yahya, Yohanes. 2006. Pengantar
Manajemen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusuf, M. 2015. 8 Langkah Pengelolaan
Aset Daerah. Jakarta Selatan: Salemba
Empat.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2-Juni 2016 Page 14

Вам также может понравиться