Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Para ibu pun harus rela membayar untuk mendapatkan pijat payudara tersebut. Sotomi Oketani
menghadiri konferensi LLLI pada tahun 1983 dan membuat orang terkesan dengan keahlian pijat
payudaranya. Meskipun pada umumnya komunitas medis di Jepang telah menganggap bahwa
teori Oketani tidak ilmiah, beberapa dokter antusias menghargai metode pijat payudara tersebut.
Namun, metode pijat payudara Oketani tidak terbatas dan beberapa hal dalam metode tersebut
jelas bertentangan dengan informasi dan rekomendasi dari La Leche League. Berdasarkan teori
aslinya, seorang ibu harus menyusui dengan jarak dua atau dua setengah
jam sampai 3 jam , pada siang hari dan malam hari, tergantung perasaan “let down” alamiah
ibu. Sebagaimana dijelaskan dalam buku
Sotomi Oketani, perasaan “let down”
harus ibu rasakan setiap dua atau dua setengah jam sampai 3 jam jika payudara dalam keadaan
normal. Sekali lagi, jika mereka normal, mereka harus memproduksi ASI dengan warna putih
kebiruan dengan rasa yang enak. Ibu didorong untuk melihat warna ASI mereka dan merasakan
rasa dari ASI tersebut. Selain itu, ibu seharusnya membangunkan bayi mereka setiap jadwal
untuk menyusu bahkan jika bayi sedang tidur pada malam hari. Penyapihan alami dianggap tidak
sebagai pilihan yang baik karena bayi menyusu dengan jarak lebih dari 3 jam akan membuat
kualitas ASI itu sendiri tidak bagus. Sehingga ibu disarankan menyapih tiba-tiba ketika bayinya
sudah bisa berjalan. Dalam rangka untuk menjaga kualita ASI yang baik, pijat payudara Oketani
yang bersertifikat dianjurkan. Sotomi Oketani juga menyebutkan bahwa sering menyusui dapat
mencegah terjadinya menstruasi (Oketani 1985). Seiring waktu berlalu beberapa bidan
bersertifikat Oketani menyadari pentingnya konsultasi berbasis bukti, beberapa dari mereka
belajar untuk menjadi International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC). Banyak dari
mereka sekarang setujudengan pentingnya memberikan isyarat makan dan penyapihan secara
alami. Sementara mereka bangga akan
kemampuan pijat payudaranya, beberapa ragu terhadap ide dari kualitas ASI. Beberapa bidan
bersertifikat Oketani tidak lagi menyarakan menyusui dijadwalkan, diet rendah kalori dan atau
penyapihan mendadak. Namun banyak bidan bersertifikat Oketani yang masih mempertahankan
teori dari kualitas ASI. Mereka telah mencoba untuk membuktikan bahwa metode Oketani dapat
meningkatkan kualitas dari ASI dan telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun. Sebagian
besar mereka memeriksa kualitas ASI sebelum dan sesudah dilakukan pijatan (Japan Society of
Breast Feeding Research 2005). Beberapa ahli kesehatan mempertanyakan hasil dari penelitian
tersebut karena penelitian tidak memiliki kontrol dan dinyatakan ASI yang sebelum dan sesudah
di pijat mencerminkan perbedaan antara foremilk and hindmilk (Seo 2005). Dalam kursus
regular pijat payudara Oketani, ASI dikeluarkan oleh tangan bidan. Ibu melaporkan bahwa warna
dan rasa ASI mereka berbeda setelah dilakukan pijat. Ini mungkin sebuah hasil yang tidak begitu
banyak dari pijat, tapi secara alami menunjukan perbedaan antara foremilk dan hindmilk. Salah
satu alasan ibu menerima pijat payudara adalah untuk meningkatkan kualitas ASI. Pembaca dari
fakta-fakta tentang menyusui (2005) mungkin meminta pemimpin dari LLL Jepang jika LLLI
mendukung pijat payudara Oketani. Pemimpin perlu menjelaskan bahwa LLLI tidak mendukung
atau merekomendasikan pijat payudara Oketani, atau metode lain pijat payudara. La Leche
League Jepang tidak merekomendasikan atau mendukung pijat payudara Oketani karena
efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah. Sedangkan penelitian yang diperoleh dari
Unmassaged Versus Massaged Breasts of Lactating Mothers
muncul untuk memvalidasi teori bahwa pijat payudara Oketani dapat meningkatkan kualitas
ASI. Peneliti profesional telah
mempertanyakan keabsahan dari penelitian tersebut. Setelah publikasi ringkasan dalam fakta-
fakta tentang menyusui (2005), sebuah ulasan menemukan bahwa kertas asli tidak valid secara
ilmiah dan kesimpulannya melebih-lebihkan hasilnya Hammerman, tidak dipublikasikan, 2005).
Sementara beberapa ibu melaporkan bahwa mereka menerima manfaat dari pijat payudara,
beberapa diantara mereka menjadi bingung dengan saran yang menyertainya, seperti menyusui
dijadwalkan dan diet ketat, dan hilang kepercayaan diri. Ibu harus mengetahui bahwa aturan
yang menyarankan diet ketat dan menyusui dijadwalkan tidaklah mutlak, tapi merupakan suatu
pendapat dari banyak pendapat yang ada. kebanyakan ibu dapat meninkmati menyusui tanpa
aturan khusus, kecuali mereka memiliki masalah medis atau situasi yang unik. BMPK mengakui
bahwa banyak ibu telah dibantu oleh bidan yang memijat payudara mereka. Di sisi lain, kita tahu
bahwa banyak ibu menyusui dapat menikmati tanpa perawatan khusus, terutama ketika mereka
memiliki informasi yang benar dan orang-orang yang mendukung seperti keluarga, teman, atau
Pemimpin La Leche League. (Eguchi 1998)