Вы находитесь на странице: 1из 28

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN SAWAH BESAR

DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN SAWAH BESAR

NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN SAWAH BESAR,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan yang cepat, tepat,


bermutu, profesional dan dengan memperhatikan keselamatan
pasien serta untuk memberi kepuasan kepada pasien dan
keluarga di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
berkesinambungan mulai dari pasien masuk sampai pasien
keluar;

b. bahwa agar pelayanan dapat dilaksanakan dengan baik, maka


perlu adanya kebijakan Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan klinis
di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam a dan b maka perlu ditetapkan Kebijakan pelayanan
klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dengan Peraturan
Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014


tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2014 tentang Tenaga Kesehatan;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


269/MENKES/PER/III/2008 tentang Pencegahan Pengendalian
Infeksi;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1087/MENKES/SK/VIII/ 2008 tentang Standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1457/MENKES/SK tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;

12. Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Nomor


......... Tahun 2016 tentang Kebijakan Umum Pelayanan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH


BESAR TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI
PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH BESAR.

KESATU : Kebijakan pelayanan klinis Puskesmas Kecamatan Sawah


Besar sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.

KEDUA : Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan pelayanan klinis di


Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dilaksanakan oleh
Koordinator pelayanan kesehatan.

KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di


kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaiman mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Januari 2017

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN SAWAH BESAR,

SITI AINUN DWIYANTI


NIP 196710272007012022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Klinis merupakan salah satu bagian dalam Pelayanan kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Unit pelayanan klinis mempunyai tugas dan fungsi
menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap (Rumah Bersalin) di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik. Pelayanan
klinis meliputi upaya kesehatan perorangan yang merupakan suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perorangan.
Pelayanan klinis merupakan pelayanan yang membutuhkan pengaturan dengan cermat
agar akses pelayanan dan assesment pasien berjalan dengan baik. Alur pelayanan pasien yang
tertata rapi dan alur informasi tentang pelayanan pasien yang terstandar melalui komunikasi
yang baik antara semua tenaga kesehatan yang terlibat dan komunikasi para tenaga kesehatan
dengan pasien / keluarga pasien.
Sesuai dengan standar penyelenggaraan dan pelayanan Puskesmas, pelayanan klinis
pada Puskesmas Kecamatan Sawah Besar hanya menyelenggarakan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dan dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan.

B. TUJUAN
Tujuan pelayanan klinis terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan untuk penyelenggaraan pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar agar tercipta pelayanan yang mudah diakses,
terkoordinasi dengan baik, terstandar dalam mutu pelayanan dan keselamatan pasien,
terintegrasi serta berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan pedoman ini bertujuan agar dapat :
a. Memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas .
b. Memberikan pelayanan yang cepat,tepat dan terstandarisasi sesuai dengan standard
c. Memberikan layanan yang mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien demi
terciptanya pelayanan yang berkesinambungan.
d. Terciptanya pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
C. SASARAN
Sasaran pedoman ini mencakup :
1. Dokter umum
2. Dokter gigi
3. Perawat umum
4. Perawat gigi
5. Bidan
6. Petugas gizi
7. Petugas sanitarian
8. Petugas Laboratorium
9. Petugas rekam medis/loket
10. Admin ambulans

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar adalah sebagai
berikut :
1. Rawat Jalan, mencakup :
a. Pengobatan Dasar Umum
b. Pengobatan Gigi
c. Pelayanan Gizi
d. Pelayanan Harm Reduction
e. Pelayanan Laboratorium
f. Pelayanan Imunisasi Dasar
g. Pelayanan Ante Natal Care
h. Pelayanan KB
i. Pelayanan TB Paru
j. Pelayanan 24 Jam
2. Rawat Inap, mencakup :
Pertolongan persalinan normal dan PONED

E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan klinis terdiri dari
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Pelayanan Umum yang terdiri dari :
1) Unit Pelayanan Dewasa
2) Unit Pelayanan Lansia
3) Unit Pelayanan Anak MTBS/MTBM
4) Unit Pelayanan PKPR
5) Unit Pelayanan Gigi
6) Unit Pelayanan KI
7) Unit Pelayanan KB
8) Unit Pelayanan Gizi
9) Unit Pelayanan Harm Reduction
10) Unit Pelayanan TB-PAL
11) Unit Pelayanan 24 jam
12) Unit Pelayanan Imunisasi
13) Unit Pelayanan PTM
14) Unit Pelayanan Jiwa
15) Unit Pelayanan Rawat Luka
b. Pelayanan Penunjang yang terdiri dari :
1) Unit Pelayanan Farmasi ( Kamar Obat dan Gudang Obat )
2) Unit Pelayanan Laboratorium
3) Unit Pelayanan Loket
2. Pelayanan Rawat Inap
Unit Pelayanan Rumah Bersalin
Menyediakan pelayanan persalinan normal dan pelayanan PONED 24 jam
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


A. RAWAT JALAN

No Jenis Tenaga Pendidikan Sertifikasi Jumlah


1 Kasatpel UKP S1 Kedokteran - S1 Kedokteran 1

2 Penanggung Jawab Unit S1 Kesehatan/ - S1 Kedokteran


D3 Kesehatan - D3 Kesehatan 18
- D1 Kesehatan

3 Dokter Umum S1 Kedokteran S1 Kedokteran 7

4 Dokter Gigi S1 Kedokteran Gigi S1 Kedokteran Gigi 3

5 Perawat Pelaksana S1 Keperawatan/ - S1 Keperawatan


D3 Keperawatan - D3 Keperawatan 8

6 Perawat Gigi SPRG SPRG 2

7 Bidan Pelaksana D3 Kebidanan D


6
8 Petugas Gizi D3 Kesehatan D3 Kesehatan 2

9 Petugas Sanitarian D3 Kesehatan D3 Kesehatan


6

B. RAWAT INAP

No Jenis Tenaga Pendidikan Sertifikasi Jumlah


1 Dokter Penanggungjawab S1 kedokteran S1 Kedokteran dengan 1
Pelatihan PONED
2 Dokter Pelaksana Harian S1 Kedokteran S1 Kedokteran dengan 1
Pelatihan PONED
3 Bidan Penanggungjawab D3 Kebidanan D3 Kebidanan dengan
Pelatihan PONED 1
4 Bidan Pelaksana D3 Kebidanan - D3 Kebidanan dengan
Pelatihan PONED 9
- D3 Kebidanan
C. JADWAL DINAS
1. RAWAT JALAN
Nama Jabatan Waktu Kerja Jam Jumlah
Kasatpel UKP Senin-Kamis Pk.07.30 – 16.00 wib 1
Jumat Pk.07.30 – 16.30 wib
Penanggungjawab Unit Senin-Kamis Pk.07.30 – 16.00 wib 18
Jumat Pk.07.30 – 16.30 wib
Dokter Umum Senin-Kamis
shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 7

shift II Pk.14.00 -16.00 wib 8


Pk. 16.00 - 20.30 wib 1

shift III Pk.20.30 - 07.30 wib 1

Jumat
shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 7

shift II Pk. 14.00-16.00 wib 8


Pk.16.00 – 20.30 wib 1

shift III Pk 20.30-07.30 wib 1

Sabtu-Minggu dan Hari


Libur Nasional
shift I Pk. 07.30- 14.00 wib 2
shift II Pk. 14.00-20.30 wib 1
shift III Pk 20.30-07.30 wib 1

Dokter Gigi Senin-Kamis Pk.07.30 – 16.00 wib 3


Jumat Pk.07.30 – 16.30 wib 3

Perawat Pelaksana Senin-Kamis


shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 7

shift II Pk.14.00 – 16.00 wib 8


Pk. 14.00 – 20.30 wib 1

shift III Pk. 20.30 - 07.30 wib 1

Jumat
shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 7

shift II Pk.14.00 – 16.30 wib 8


Pk.16.30 – 20.30 wib 1

shift III Pk.20.30 - 07.30 wib 1


Sabtu-Minggu dan Hari
Libur Nasional
shift I Pk.07.30 – 16.30 wib 2
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 1
shift III Pk.20.30 - 07.30 wib 1

Bidan Pelaksana Senin-Kamis Pk.07.30 - 16.00 wib 6


Jumat Pk. 07.30 – 16.30 wib 6

Perawat Gigi Senin-Kamis Pk.07.30 – 16.00 wib 2


Jumat Pk.07.30 – 16.30 wib 2

2. RAWAT INAP

Nama Jabatan Waktu Kerja Jam Jumlah


Dokter Senin-Kamis Pk.07.30 – 16.00 wib 1
Penanggungjawab Jumat Pk.07.30 – 16.30 wib

Dokter Pelaksana harian Senin-Kamis Pk.07.30 – 16.00 wib 1


Jumat Pk.07.30 – 16.30 wib

Bidan Penanggungjawab Senin-Kamis Pk.07.30 – 16.00 wib 1


Jumat Pk.07.30 – 16.30 wib

Bidan Pelaksana Senin-Kamis


shift I Pk. 07.30 – 14.00 wib 2

shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 2

shift III Pk. 20.30 - 07.30 wib 2

Jumat
shift I Pk. 07.30 – 14.00 wib 2

shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 2

shift III Pk. 20.30 - 07.30 wib 2

Sabtu-Minggu dan
Hari Libur Nasional
shift I Pk.07.30 – 16.30 wib 2
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 2
shift III Pk.20.30 - 07.30 wib 2
Perawat Pelaksana Senin-Kamis
shift I Pk. 07.30 – 16.00 wib 1
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 1
Pk. 20.30-07.30 wib 1
shift III
Jumat
shift I Pk.07.30 – 16.30 wib 1
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 1
1
shift III Pk.20.30 - 07.30 wib

Sabtu-Minggu dan
Hari Libur Nasional
shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 1
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 1
shift III Pk.20.30 - 07.30 wib 1
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
1. Denah ruangan Pelayanan Klinis (ada dalam lampiran denah lantai 1 sampai dengan 5
Puskesmas)
2. Denah ruangan RB (ada dalam lampiran denah lantai 2 Puskesmas)

B. STANDAR FASILITAS
1. Kondisi Bangunan dan Prasarana Fisik

No. JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN


1 Gedung Rawat jalan terletak di lantai 1, lantai 3 dan lantai 4
Rumah bersalin (rawat inap) terletak di lantai 2

Jendela-jendela hampir tidak ada, dan karena ruangan


2 Ventilasi ber AC, hampir tidak pernah dibuka.

3 Penerangan (Lampu) Pencahayaan dengan lampu ruangan.

4 Air Mengalir Bersih Wastafel ada di toilet, yang digunakan untuk cuci
tangan dengan air mengalir

5 Daya Listrik Beberapa alat medis memberi risiko kebakaran,


tersengat listrik dan terkena petir.

6 Tata Ruang : - Unit Pelayanan Umum berada di lantai 1


- Unit Pelayanan Gigi berada di lantai 4
- Unit Pelayanan Gizi berada di lantai 3
- Rumah Bersalin (rawat inap) di lantai 1
- Unit pelayanan 24 jam di lanatai 1
- Unit Pelayanan Farmasi berada di lantai 2

2. Jenis Peralatan
a. Alat Medis

NO NAMA BARANG JUMLAH

1 Tempat Tidur Pasien Rawat Inap (RB) 5

2 Timbangan Bayi 2

3 Timbangan Dewasa 2

4 Instrument Table 2

5 Screm 1
6 Powder Mixer 1

7 Sealing Ekuitmen 1

8 Alat Penggerus Obat 1

9 Nebulizer 1

10 EKG 2

11 O2 Consentrat 2

12 O2 Portebel 4

13 O2 Sedang 2

14 O2 Kecil 1

15 Instrument and Dress Table 1

16 Emergancy Strecher 1

17 THT Kid 1

18 Tensi Meter 2

19 Ambu Bag 1

20 Lampu Emergency 1

21 Oksimetri 1

22 Alat GDS 1

23 Termometer Axilla Digital 2

24 Termometer Axila Air Raksa 4

25 Kursi Roda 2

26 Audio Amplifier 1

27 Vaksin Carier 5

28 Raning Tex 1

29 Alat Fogging 6

30 Lemari Obat 1

31 Lemari Instrument 1

32 Sterilisator 9

33 Audio Refractometer 1

34 Hydrolic Table Refractometer 1

35 Tempat Tidur Periksa 2


36 Ginecolog Bed 1

37 Dopler 4

38 Fetal Dopler 1

39 Dental Unit 2

40 Dental Kabinet 1

41 Handpiece Air Jet 6

42 Mobil Ambulance 2

43 Brankar Dorong 2

44 Instrumen Trolly 4

45 Karixa Verlow Bed 2

46 Infant Warmer 1

47 Inkubator 1

48 USG 1

49 CTG 2

50 Mixep 2

51 SKN Hospital Bed 4

52 Cold Chain 1

53 Micro Pipete 7

54 Centrifuge 1

55 Hematologi 2

56 Flowmeter / regulator O2 5

57 Respiratori Rate Timer 1

58 Kimia Darah 1

59 Urine Analyzer 1

60 LED Analyzer 1

61 Refrigator 1

62 Blood Presure Monitor 1


b. Alat Non Medis
NO NAMA BARANG JUMLAH

1 Server 1

2 Kursi Tunggu 20

3 Kursi Tamu 1

4 Kursi Putar 14

5 Kursi Lipat 4

6 Kursi Kerja 6

7 Kursi Hadap 4

8 Kursi Kerja Dokter 1

9 Meja Kerja 28

10 Meja Tulis 2

11 Meja Kerja Dokter 1

12 Meja Tamu Pimpinan 1

13 PC Unit 28

14 Printer 22

15 Notebook 1

16 Laptop 7

17 Audio 1

18 Proyektor 1

19 Weerless 1

20 Televisi 6

21 DVD 4

22 CCTV 1

23 Mesin Tik 1

24 Mesin Penghancur Kertas 1

25 Mesin Absen 3

26 Mesin Antrian 1

27 Mesin Genset 1

28 Mesin Cuci 1
29 AC Split 27

30 Lemari Arsif 14

31 Lemari Es 10

32 Lemari Besi 2

33 Lemari Kaca 4

34 Lemari Pakaian 1

35 Loker 1

36 Filling Kabinet 20

37 Dispenser 6

38 UPS 2

39 Handycam 1

40 Camera Digital 1

41 Rak Famili Polder 7

42 Rak Besi 1

43 Kipas Angin 8

44 Barcode Scaner 4

45 Box Telepon 1

46 Lampu Sorot 3

47 Papan Pengumuman 1

48 Pengeras suara 3

49 Motor 2

50 Mini Bus 1

51 Max Beside Kabinet 5

52 Tablet 1

53 Medical Recort 1

54 Botol Dispenser 3
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Proses pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar mencakup proses
pendaftaran sampai pasien pulang dan mendapatkan pengobatan baik untuk pasien rawat
jalan dan rawat inap. Pelayanan hanya terbatas pada pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Jika Puskesmas tidak mampu melakukan pelayanan ataupun pasien memerlukan tindakan
pengobatan yang lebih kompleks maka akan dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. METODE
1. Rawat Jalan
Pasien yang baru pertama kali maupun yang sudah pernah berobat ke Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar untuk berobat ke dokter yang dituju atau petugas kesehatan
lainnya, setelah perawatan inap atau kontrol tetap harus mendaftar ke bagian pendaftaran
juga untuk pasien yang akan berobat rawat jalan terlebih dahulu mendaftar ke unit
pendaftaran.Setelah itu pasien bisa menunggu didepan unit yang dituju untuk menantikan
panggilan sesuai urutan yang ada di komputer unit tersebut, apabila ada pasien yang
kondisinya lemah/ gawat darurat(memerlukan tindakan segera) atau pasien dengan
kebutuhan khusus dan tidak memungkinkan menunggu di depan unit pelayanan, pasien
didahulukan tanpa menunggu nomor antrean dibantu oleh petugas atau satpam, untuk
dilakukan tindakan.Setelah itu pasien diperiksa di unit yang dituju dan mendapatkan
resep, pasien / keluarga dianjurkan ke kasir (apabila pasien bukan peserta BPJS/KJS) dan
selanjutnya ke kamar obat.
2. Rawat Inap
Pasien yang baru pertama kali maupun yang sudah pernah berobat atau periksa
hamil ke unit pelayanan rumah bersalin, tetap harus mendaftar ke loket pendaftaran.
Setelah itu pasien langsung menuju unit rumah bersalin, untuk pasien yang akan bersalin
atau dalam kondisi khusus pasien langsung masuk ke unit pelayanan rumah bersalin
untuk diperiksaa. Keluarga yang mendampingi melakukan pendaftaran di unit loket.

C. LANGKAH KEGIATAN
Alur pelayanan pasien tiap unit pelayanan :
1. Pelayanan Unit Rawat Jalan
Pasien datang yang memerlukan pelayanan di unit pelayanan rawat jalan, setelah
menyelesaikan pendaftaran bisa langsung menuju unit terkait dan menunggu di depan
unit pelayanan tersebut, perawat umum, perawat gigi atau bidan akan memanggil pasien
sesuai nomor urut yang ada, apabila waktu dipanggil pasien tidak ada, akan dipanggil
urutan yang dibawahnya, perawat, perawat gigi atau bidan melakukan identifikasi dan
pemeriksaan fisik pasien. Kemudian dokter, dokter gigi atau bidan akan memeriksa
pasien. Apabila memerlukan tindakan dan pasien tidak memiliki jaminan kesehatan,
maka pasien diharapkan membayar terlebih dahulu ke kasir untuk tindakan yang akan
dilakukan, kemudian kembali lagi ke unit semula dengan membawa bukti pembayaran
yang sudah distempel “Lunas”. Kemudian dokter / dokter gigi memberikan resep untuk
mendapatkan obat di kamar obat. Untuk kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih
lanjut dilakukan rujukan ke rumah sakit.
2. Pelayanan Unit Rawat Inap
Pasien datang yang memerlukan pelayanan di unit rumah bersalin langsung masuk
ruang observasi, kemudian dilakukan pengkajian awal dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
jika diperlukan maka dilakukan pemeriksaan dalam (vaginal touche) dengan hasil sebagai
berikut :
a. Apabila apabila belum ada pembukaan pasien boleh pulang dengan catatan disuruh
datang kembali jika ada tanda 2 persalinan.
b. Apabila masih dalam fase laten dirawat di ruang observasi
c. Apabila fase aktif pasien langsung dipindah ke ruang bersalin (VK) 2 jam setelah
persalinan, bayi dan ibu bersalin dipindah ke ruang Rawat Gabung. 24 jam setelah
persalinan jika keadaan pasien membaik dan dalam batas normal pasien diijinkan
pulang atas persetujuan dokter. Untuk kasus-kasus yang tidak mampu ditangani di
unit rumah bersalin maka dilakukan rujukan ke rumah sakit.
3. Pelayanan Unit Penunjang
Setelah pasien melalui proses pendaftaran dan mendapat rekomendasi dokter/dokter
gigi untuk melakukan pemeriksaan di unit penunjang, pasien menyerahkan surat
rekomendasi pemeriksaan dari dokter lalu menunggu di depan unit tersebut. Petugas unit
penunjang akan memanggil pasien sesuai urutan surat rekomendasi yang duluan masuk
dan melakukan pemeriksaan terkait lalu pasien disuruh menunggu kembali. Hasil
pemeriksaan diserahkan kepada pasien untuk kemudian diserahkan kembali ke dokter
pengirim. Untuk pasien rawat inap yang tidak memungkinkan berjalan ke unit penunjang
maka petugas unit akan datang ke ruangan mengambil sample yang diperlukan,
melakukan pemeriksaan di unit dan menyerahkan hasilnya ke dokter pengirim.
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan barang-barang logistik Unit Pelayanan Klinis tersebut adalah terdiri dari sarana
medis dan non medis. Pengelolaan keduanya meliputi alur, perencanaan, permintaan/pengadaan,
penggunaan, dan pencatatan/inventarisasi.
A. PERENCANAAN
Petugas unit pelayanan mendata kebutuhan Alkes,obat – obatan,ATK yang akan dipakai
dan mengajukan kebutuhan tersebut ke unit/bagian pengadaan, rencana kebutuhan
berdasarkan pemakaian harian yang terpakai ditambah 10 (Buffer Stock).
B. PERMINTAAN DAN PENGADAAN
Permintaan alkes dilakukan berdasarkan rencana program yang telah diajukan di
masing-masing unit.Untuk alat-alat yang penggunaannya bersifat kontinue seperti tensi,
termometer, apabila terjadi kerusakan maka akan dilakukan permintaan secara insidentil.
C. MONITORING DAN EVALUASI
Penyimpanan
1. Penyimpanan obat-obatan dilakukan sebagai berikut :
a. Obat-obatan disimpan sesuai dengan suhu yang ditentukan, dalam keadaan aman di
lemari, dikasih etiket dengan nama jelas obat.
b. Obat-obat yang penyimpanannya memerlukan suhu kamar (<250), diletakkan di
dalam ruangan yang tidak melebihi batas suhu kamar.
c. Obat-obat yang penyimpanannya memerlukan suhu tertentu (<100) diletakkan di
kulkas.
d. Khusus untuk High alert medication disimpan pada kotak tersendiri, diberikan stiker
high alert pada kotak penyimpanannya.
2. Peralatan medik
Pemenuhan sarana medik seperti tensimeter, termometer, alat cek GDS Gula darah,
tong spatel dilakukan inventarisasi sebelum pelayanan, apabila terjadi kerusakan maka
dilaporkan ke penanggungjawab unit untuk dimintakan ganti atau diperbaiki. Pengajuan
kalibrasi untuk alat-alat medis diajukan setiap setahun sekali,sedangkan untuk sarana
penunjang medis disesuaikan dengan kebutuhan alat yang dipakai.
D. SARANA PENUNJANG NON MEDIK
Pada prinsipnya hampir samadengan permintaan sarana medis.
1. Logistik non medik
Permintaan logistik non medik ke Bagian pengadaan Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar meliputi :alat tulis kantor (ATK), bahan rumah tangga (kantong plastik, isi staples,
baterai, dan lain-lain).Formulir kebutuhan administrasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
(surat keterangan dokter, formulir permintaan barang, formulir perbaikan barang, form
keterangan lahir, dan lain-lain). Permintaan dengan formulir permintaan yang sudah
dicetak, ditanda tangani Penanggungjawab unit terkait dan dimintakan ke bagian
pengadaan setiap awal bulan berjalan.
2. Komputer dan sarananya
Pengadaan kebutuhan komputer dan sarananya dimintakan ke bagian pengadaan
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dengan formulir permintaan, diketahui oleh
penanggungjawab unit. Penyimpananan dan penggunaanya digunakan sebagai sarana P-
Care secara online pasien-pasien BPJS.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien merupakan prioritas utama. Di unit Pelayanan Klinis Puskesmas


Kecamatan Sawah Besar program ini mendapat perhatian khusus, adapun sasaran keselamatan
pasien meliputi :
1. Ketepatan identifikasi pasien di unit laboratorium
2. Ketepatan pelaksanaan verifikasi dokter untuk instruksi via telepon di unit Rumah Bersalin
3. Tidak tersedia obat kadaluarsa di kamar obat
4. Ketepatan lokasi pencabutan gigi di UP gigi
5. Petugas kesehatan menjalankan 6 langkah cuci tangan higienis sebelum melakukan tindakan
pada ruang tindakan di UP Umum
6. Tidak ada pasien jatuh di puskesmas

SASARAN KESELAMATAN PASIEN


A. SASARAN 1 (KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DI UNIT LABORATORIUM)
Ketepatan identifikasi pasien di unit laboratorium merupakan salah satu dari 6
indikator sasaran keselamatan pasien yaitu Tidak adanya kesalahan pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium. Pengukuran ini dilakukan dengan cara memeriksa ketepatan data
pasien hasil pemeriksaan laboratorium dengan data pasien pada formulir permintaan check
laboratorium. Kesesuaian tersebut kemudian di catat pada buku register harian. Pengukuran
indikator ini dilakukan setiap hari kemudian dilaporkan setiap bulannya. Kelengkapan data
tersebut terdiri dari :
Nama :
Umur :
Alamat/telp :
Diagnosa :
Tanggal :
No Reg lab :
Pengirim :

Formula Rumus :
Ketepatan data pasien pada form hasil pemeriksaan laboratorium
Jumlah seluruh form permintaan laboratorium
× 100%
B. SASARAN 2 (TIDAK ADANYA INSIDEN BAYI TERTUKAR DI UNIT RUMAH
BERSALIN)
Ketepatan pelaksanaan pemberian identifikasi bayi di unit Rumah Bersalin merupakan
salah satu dari 6 indikator sasaran keselamatan pasien yaitu peningkatan komunikasi yang
efektif. Setiap ibu yang akan melahirkan, akan diberi gelang tanda pengenal, dan setiap bayi
yang dilahirkan akan segera diberi gelang identitas sesuai jenis kelamn atas nama ibunya,
untuk menghindari kemungkinan tertukarnya bayi. Pengukuran indikator ini dilakukan setiap
bulan dengan cara memeriksa catatan serah terima bayi.

Jumlah bayi yang telah diserah terimakan


Formulasi rumus : × 100%
Jumlah seluruh bayi yang dilahirkan di Unit Rumah Bersalin

C. SASARAN 3 (TIDAK ADANYA KESALAHAN PEMBERIAN OBAT)


Tidak adanya kesalahan pemberian obat merupakan salah satu dari 6 indikator sasaran
keselamatan pasien.

Ketepatan pemberian obat


× 100%
Jumlah seluruh resep

D. SASARAN 4 (KETEPATAN LOKASI PENCABUTAN GIGI PADA UNIT


PELAYANAN GIGI)
Ketepatan Lokasi Pencabutan Gigi pada UP Gigi merupakan salah satu dari 6indikator
sasaran keselamatan pasien yaitu Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien
Operasi. Untuk kasus pencabutan gigi,pasien dan prosedur klinis yang dilaksanakan oleh
dokter gigi harussesuai dengan lokasi pencabutan gigi tersebut. Pemeriksaan dan pencatatan
data dilaksanakan setiap hari yang kemudian dilaporkan setiapbulannya berdasarkan buku
registrasi pasien dan rekam medis pasien.Kriteria yang ditetapkan untuk kasus pencabutan
gigi adalah kasus-kasus diagnosa gangren radix, gangren pulpa, periodintitis dan persistensi.
Formula rumus :
Ketepatan lokasi pencabutan gigi
× 100%
jumlah kasus pencabutan

E. SASARAN 5 (PETUGAS KESEHATAN MENJALANKAN 6 LANGKAH CUCI


TANGAN HIGIENIS SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN)
Petugas memahami 6 langkah cara cuci tangan higienis yang merupakan salah satu
dari 6 indikator sasaran keselamatan pasien yaitu pengurangan resiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan. Metode 6 Langkah cuci tangan higienis adalah sebagai berikut :
1. Gosokkan kedua telapak tangan
2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar
3. Gosok sela-sela jari bagian dalam bergantian
4. Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak-balik
5. Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dan ibu jari bagian bawah dengan gerakan melingkar
bergantian
6. Bersihkan ujung jari dengan menggosokkan ke telapak tangan secara melingkar
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan cara dokter pengirim memverifikasi
apakah pelaksana tindakan sudah menjalankan 6 langkah cuci tangan higienis sebelum
melakukan tindakan. Hasil verifikasi tersebut kemudian dicatat pada form checklist cuci
tangan higienis.Pengukuran indikator ini dilakukan setiap ada tindakan kemudian dilaporkan
setiap bulannya.
Formula rumus :
Petugas pelaksana yang menjalankan 6 langkah cuci tangan higienis
× 100%
Jumlah seluruh tindakan yang dilakukan

F. SASARAN 6 (TIDAK ADA PASIEN JATUH DI PUSKESMAS)


Tidak ada kejadian pasien jatuh di puskesmas merupakan salah satu dari 6 indikator
sasarankeselamatan pasien yaitu pengurangan resiko pasien jatuh. Pengurangan resiko pasien
jatuh ini dapatdilakukan dengan cara :
1. Security atau petugas keamanan berjaga di setiap lantai dan pintu utama puskesmas
2. Disediakan tandu dan kursi roda untuk pasien dengan kebutuhan khusus
3. Pegangan tangan di setiap toilet dan tangga
4. Pemasangan keramik kasar di toilet untuk mencegah terpeleset atau tergelincir

Pengukuran indikator ini dilakukan setiap ada pasien yang jatuh kemudian dilaporkan
setiapbulannya. Diharapkan target dari indikator ini adalah 0 kejadian.
Formula rumus : Angka kejadian pasien jatuh di puskesmas = ........ kejadian
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PENANGANAN KECELAKAAN KERJA


Kecelakaan kerja disini adalah kecelakaan yang terjadi dari karyawan berangkat dari
rumah ketempat kerja, kejadian ditempat kerja, dan dalam perjalanan dari tempat kerja ke
rumah. Bila terjadi kecelakaan kerja, karyawan bersangkutan melaporkan kepada kepala unit
kerja untuk seterusnya dilaporkan kepada bagian SDM paling lambat dalam waktu 2x24
jam.Penanganan kecelakaan akibat kerja dilakukan di Unit Pelayanan 24 jam Puskemas
Kecamatan Sawah Besar apabila kecelakaan kerja terjadi diluar Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar, maka penanganan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat untuk
selanjutnya ditangani atau dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

B. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


1. Sarung tangan bersih
a. Memakai sarung tangan bersih/non steril pada saat menyentuh darah, cairan tubuh
dan peralatan yang terkontaminasi dan saat menangani peralatan yang habis dipakai.
b. Ganti sarung tangan diantara prosedur pada pasien yang sama.
c. Melepaskan sarung tangan segera setelah dipakai, sebelum menyentuh peralatan atau
permukaan lingkungan yang tidak terkontaminasi dan sebelum ke pasien berikutnya.
2. Sarung tangan steril
Menggunakan sarung tangan steril meminimalkan penularan penyakit serta
mempertahankan lingkungan bebas infeksi.
Tujuan :
a. Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterian dari pasien
b. Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat
berpindah dari satu pasien ke pasien yang lainnya
c. Mencegah penularan flora kulit petugas pada pasien
3. Sarung tangga rumah tangga
Sarung tangan rumah tangga dipakai oleh petugas kebersihan rawat jalan dan rawat inap
pada saat membersihkan ruangan pelayanan.
4. Apron
Apron yang digunakan pada saat melakukan pelayanan dan tindakan di unit rawat jalan
dan rawat inap.
5. Kacamata pelindung mata
Kacamata pelindung digunakan pada saat melakukan tindakan di unit pelayanan gigi dan
Rumah Bersalin.
6. Masker
Masker digunakan hampir pada seluruh unit pelayanan klinis.
7. Sepatu boot
Sepatu boot digunakan di Ruang VK Rumah Bersalin pada saat menolong persalinan.
8. Penutup kepala
Digunakan di Rumah Bersalin pada saat menolong persalinan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Mutu pelayanan harus memiliki standart yang jelas, artinya setiap jenis pelayanan haruslah
mempunyai indikator dan standarnya.Dengan demikian pengguna jasa dapat membedakan
pelayanan yang baik dan tidak baik melalui indikator dan standar yang sudah ditetapkan. Berikut
ini adalah standar pengendalian mutu dari Unit Pelayanan Klinis :

A. KALIBRASI ALAT
Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka semua peralatan medis harus dilakukan
kalibrasi sekurang-kurangnya sekali setahun.Begitu juga untuk alat-alat penunjang pelayanan
di unit pelayanan harus dilakukan sesuai dengan program maintenance alat yang sudah
ditetapkan.
Peralatan di unit pelayanan klinis Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dilakukan :
1. Kalibrasi 2 kali dalam satu tahun untuk alat penunjang medis di unit pelayanan.
2. Program kalibrasi dilakukan oleh pihak ketiga diajukan oleh unit pelayanan mengikuti
jadwal dari bagian pemeliharaan dan untuk pelaksanaan kalibrasi didampingi oleh bagian
Pemeliharaan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
3. Usulan dari unit pelayanan melalui bagian pengadaan.
4. Setelah proses kalibrasi dilakukan, didokumentasikan dengan :
a. Mengisi cek list QC harian.
b. Menyimpan hasil kalibrasi/Uji kesesuaian alat di masing masing file alat

B. PREVENTIVE MAINTENANCE
Preventive Maintenance adalah Pemeriksaan dan Pemeliharaan kondisi alat yang
dilakukan secara berkala dan telah dijadwalkan sebagai upaya pencegahan dan menjamin
supaya peralatan unit pelayanan bisa berjalan dengan baik diperlukan perawatan rutin
termasuk kebersihan alat.
Preventive Maintenance pada perlengkapan alat tensi, stetoskop, timbangan BB,
nebuleser, dental unit dan alat-alat penunjang medis
1. Kebersihan Setelah Pemakaian Peralatan dilakukan pemeliharaan harian
a. Bersihkan dari debu
b. Cairan yang tumpah dari pasien karena akan membuat peralatan menjadi cepat
berkarat, kotor dan cepat rusak
c. Melakukan pemanasan alat sebelum alat dipakai
d. Mengecek suhu dan kelembaban agar optimal untuk operasional alat
2. Pelumasan
Bagian-bagian yang bergerak perlu diberi pelumas seperti roda gigi serta roda penggerak
lainnya. Bahan pelumas harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik. Hal ini
berkoordinasi dengan bagian teknisi.
a. Pemeriksaan Fungsi Peralatan
Pastikan semua peralatan berfungsi dengan baik, sesuai dengan batas toleransi yang
diizinkan.
b. Dilakukan perbaikan jika alat terjadi gangguan/kerusakan
c. Setelah proses perbaikan dilakukan, didokumentasikan dengan mengisi cek list QC
harian.

C. CORRECTIVE MAINTENANCE
Corrective Maintenance adalah adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki peralatan unit pelayananjika ada kerusakan termasuk penyetelan dan perbaikan
yang telah berhenti sehingga alat bisa dipakai kembali.
Jika ada kerusakan peralatan yang ringan, cukup memanggil teknisi intern rumah sakit.
Jika ada kerusakan berat, langsung menghubungi vendor.
1. Trouble shooting
Dimulai dari analisa laporan kerusakan, oleh sebab itu laporan harus dibuat sesuai
dengan kronologi kejadian kerusakan, sehingga pekerjaan perbaikan menjadi lebih
terarah dan lebih cepat diatasi.
Jika alat tidak dapat berfungsi yang perlu dilakukan adalah
a. Cek kelistrikan
b. Hidupkan alat
c. Restart alat
d. Cek fungsi tombol
e. Jika fungsi tombol tidak bisa hubungi teknisi
2. Penggantian suku cadang
Jika diperlukan penggantian suku cadang sangat dianjurkan menggunakan suku cadang
asli dari pabriklewat vendor
3. Readjustment
Setelah dilakukan perbaikan peralatan berfungsi seperti sedia kala, harus dilakukan
readjustment agar tidak terjadi penyimpangan pada out putalat.
4. Uji fungsi
Sebelum peralatan digunakan dengan pasien, uji fungsi harus dilakukan setiap hari
untuk memastikan bahwa peralatan telah benar-benar kembali berfungsi dengan baik.
Pengujian alat meliputi :
a. Alat baru – Acceptence test
b. Maintenace – Periodic Test
c. Perbaikan – Corrective
Setelah dilakukan uji fungsi maka didokumentasikan dengan:
- Mengisi cek list QC harian.

D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN


1. Program orientasi dan pelatihan dilakukan pada seluruh karyawan yang baru masuk ke unit
Pelayanan Klinis, adapun materinya meliputi :
a. Orientasi Umum :
Materi yang diberikan meliputi :
Materi umum
1) Administrasi Personalia
2) Penggajian
b. Orientasi Khusus
Materi yang diberikan meliputi :
1) Orientasi pekerjaan rutin :
a) Falsafah tujuan unit pelayanan klinis
b) Visi, Misi, Moto Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
c) Struktur Organisasi struktural dan fungsional
d) Administrasi pelayanan
e) Pemeriksaan fisik
f) Pelayanan pemeriksaan penunjang medis
g) Pelayanan bedah minor
2) Orientasi keselamatan pasien
3) Orientasi dan pelatihan prosedur penggunaan alat baru

2. Melaksanakan kontrol mutu untuk pelayanan klinis dengan indikator mutu yang
ditetapkan dalam satu bulan.
E. INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS
Indikator Mutu unit layanan di Puskesmas Kecamatan sawah besar ditentukan oleh para
kepala unit layanan.

UNIT KERJA INDIKATOR

LOKET Tersedianya berkas rekam medis pasien

BPU Kesesuaian diagnosis dan terapi

Tidak terlepasnya tambalan sementara dalam


BPG
waktu 7 hari
Kepetapan waktu tunggu pemberian obat
FARMASI kepada pasien obat racikan 10 menit (70%)
dan obat non racikan 5 menit (85%)
GUDANG
Kesesuaian obat di gudang pusat
OBAT
Ketepatan waktu penyerahan hasil
LAB
pemeriksaan darah pasien
Semua kunjungan kedua (K2) ibu hamil di
KIA dipastikan membawa form hasil
KIA
pemeriksaan laboratorium (HbSAg, VDRL,
dan VCT)
Tidak terjadinya infeksius pada pemasangan
KB
dan pencabutan alat kontrasepsi implant

Tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi


IMUNISASI
(KIPI) serius pada bayi dan balita

Pemberian injeksi vitamin K pada semua bayi


RB
baru lahir
Balita kurus dan sangat kurus yang telah
GIZI mendapatkan intervesi mengalami kenaikan
BB pada kunjungan berikutnya

24 Jam Kelengkapan pengisian status

PARU/TB Pasien TB telah di screening status HIV

Kelengkapan pengisian status jamaah haji


HAJI
sesuai standar

LANSIA Kesesuaian diagnosis dan terapi

Tata laksana bayi balita (0-5 thn) sakit dengan


MTBS
metode manajemen terpadu balita sakit/MTBS
Presentase akses layanan kesehatan pada
VCT
ODHA

IMS Skrinning IMS pada populasi beresiko


BAB IX

PENUTUP

Dalam era serba milenium ini menuntut perkembangan pengetahuan dan tehnologi
di segala bidang kesehatan. Pelayanan yang exellent, cermat, dengan assessment yang cepat
dan tepat dapat memberikan bentuk layanan yang dapat terkoordinasi dengan baikdan
bermutu.
Pelayanan unit pelayanan klinis merupakan bagian integral dari sistem yang ada di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Upaya peningkatan mutu dan standar pelayanan yang
baik diharapkan dapat memberikan peningkatan jumlah angka kunjungan khususnya bagi
pasien rawat jalan dan pross persalinan di daerah Kecamatan Sawah Besar.
Untuk mengukur mutu pelayanan tersebut diperlukan indikatior mutu, input, proses
dan outcome yang dapat memberikan gambaran mutu pelayanan unit pelayanan klinis.
Pedoman Pelayanan Klinis ini disusun untuk memberikan informasi tentang hal- hal
tersebut.
Dengan Pedoman Standart Pelayanan Klinis ini diharapkan menjadi acuan bagi
pelaksanaan kegiatan pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar baik rawat
jalan maupun rawat persalinan. Semoga pedoman pelayanan klinis ini dapat bermanfaat
bagi kita semua,dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya dirawat
jalan dan rawat persalinan pada umumnya.
Dan demi efektifnya pelayanan di kemudian hari,pedoman standar pelayanan klinis
ini dapat dievaluasi dan direvisi.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Januari 2017

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN SAWAH BESAR,

SITI AINUN DWIYANTI


NIP 196710272007012022

Вам также может понравиться