Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Januari 2017
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Klinis merupakan salah satu bagian dalam Pelayanan kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Unit pelayanan klinis mempunyai tugas dan fungsi
menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap (Rumah Bersalin) di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik. Pelayanan
klinis meliputi upaya kesehatan perorangan yang merupakan suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perorangan.
Pelayanan klinis merupakan pelayanan yang membutuhkan pengaturan dengan cermat
agar akses pelayanan dan assesment pasien berjalan dengan baik. Alur pelayanan pasien yang
tertata rapi dan alur informasi tentang pelayanan pasien yang terstandar melalui komunikasi
yang baik antara semua tenaga kesehatan yang terlibat dan komunikasi para tenaga kesehatan
dengan pasien / keluarga pasien.
Sesuai dengan standar penyelenggaraan dan pelayanan Puskesmas, pelayanan klinis
pada Puskesmas Kecamatan Sawah Besar hanya menyelenggarakan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dan dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan.
B. TUJUAN
Tujuan pelayanan klinis terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan untuk penyelenggaraan pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar agar tercipta pelayanan yang mudah diakses,
terkoordinasi dengan baik, terstandar dalam mutu pelayanan dan keselamatan pasien,
terintegrasi serta berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan pedoman ini bertujuan agar dapat :
a. Memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas .
b. Memberikan pelayanan yang cepat,tepat dan terstandarisasi sesuai dengan standard
c. Memberikan layanan yang mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien demi
terciptanya pelayanan yang berkesinambungan.
d. Terciptanya pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
C. SASARAN
Sasaran pedoman ini mencakup :
1. Dokter umum
2. Dokter gigi
3. Perawat umum
4. Perawat gigi
5. Bidan
6. Petugas gizi
7. Petugas sanitarian
8. Petugas Laboratorium
9. Petugas rekam medis/loket
10. Admin ambulans
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar adalah sebagai
berikut :
1. Rawat Jalan, mencakup :
a. Pengobatan Dasar Umum
b. Pengobatan Gigi
c. Pelayanan Gizi
d. Pelayanan Harm Reduction
e. Pelayanan Laboratorium
f. Pelayanan Imunisasi Dasar
g. Pelayanan Ante Natal Care
h. Pelayanan KB
i. Pelayanan TB Paru
j. Pelayanan 24 Jam
2. Rawat Inap, mencakup :
Pertolongan persalinan normal dan PONED
E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan klinis terdiri dari
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Pelayanan Umum yang terdiri dari :
1) Unit Pelayanan Dewasa
2) Unit Pelayanan Lansia
3) Unit Pelayanan Anak MTBS/MTBM
4) Unit Pelayanan PKPR
5) Unit Pelayanan Gigi
6) Unit Pelayanan KI
7) Unit Pelayanan KB
8) Unit Pelayanan Gizi
9) Unit Pelayanan Harm Reduction
10) Unit Pelayanan TB-PAL
11) Unit Pelayanan 24 jam
12) Unit Pelayanan Imunisasi
13) Unit Pelayanan PTM
14) Unit Pelayanan Jiwa
15) Unit Pelayanan Rawat Luka
b. Pelayanan Penunjang yang terdiri dari :
1) Unit Pelayanan Farmasi ( Kamar Obat dan Gudang Obat )
2) Unit Pelayanan Laboratorium
3) Unit Pelayanan Loket
2. Pelayanan Rawat Inap
Unit Pelayanan Rumah Bersalin
Menyediakan pelayanan persalinan normal dan pelayanan PONED 24 jam
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. RAWAT INAP
Jumat
shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 7
Jumat
shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 7
2. RAWAT INAP
Jumat
shift I Pk. 07.30 – 14.00 wib 2
Sabtu-Minggu dan
Hari Libur Nasional
shift I Pk.07.30 – 16.30 wib 2
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 2
shift III Pk.20.30 - 07.30 wib 2
Perawat Pelaksana Senin-Kamis
shift I Pk. 07.30 – 16.00 wib 1
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 1
Pk. 20.30-07.30 wib 1
shift III
Jumat
shift I Pk.07.30 – 16.30 wib 1
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 1
1
shift III Pk.20.30 - 07.30 wib
Sabtu-Minggu dan
Hari Libur Nasional
shift I Pk.07.30 – 14.00 wib 1
shift II Pk.14.00 – 20.30 wib 1
shift III Pk.20.30 - 07.30 wib 1
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
1. Denah ruangan Pelayanan Klinis (ada dalam lampiran denah lantai 1 sampai dengan 5
Puskesmas)
2. Denah ruangan RB (ada dalam lampiran denah lantai 2 Puskesmas)
B. STANDAR FASILITAS
1. Kondisi Bangunan dan Prasarana Fisik
4 Air Mengalir Bersih Wastafel ada di toilet, yang digunakan untuk cuci
tangan dengan air mengalir
2. Jenis Peralatan
a. Alat Medis
2 Timbangan Bayi 2
3 Timbangan Dewasa 2
4 Instrument Table 2
5 Screm 1
6 Powder Mixer 1
7 Sealing Ekuitmen 1
9 Nebulizer 1
10 EKG 2
11 O2 Consentrat 2
12 O2 Portebel 4
13 O2 Sedang 2
14 O2 Kecil 1
16 Emergancy Strecher 1
17 THT Kid 1
18 Tensi Meter 2
19 Ambu Bag 1
20 Lampu Emergency 1
21 Oksimetri 1
22 Alat GDS 1
25 Kursi Roda 2
26 Audio Amplifier 1
27 Vaksin Carier 5
28 Raning Tex 1
29 Alat Fogging 6
30 Lemari Obat 1
31 Lemari Instrument 1
32 Sterilisator 9
33 Audio Refractometer 1
37 Dopler 4
38 Fetal Dopler 1
39 Dental Unit 2
40 Dental Kabinet 1
42 Mobil Ambulance 2
43 Brankar Dorong 2
44 Instrumen Trolly 4
46 Infant Warmer 1
47 Inkubator 1
48 USG 1
49 CTG 2
50 Mixep 2
52 Cold Chain 1
53 Micro Pipete 7
54 Centrifuge 1
55 Hematologi 2
56 Flowmeter / regulator O2 5
58 Kimia Darah 1
59 Urine Analyzer 1
60 LED Analyzer 1
61 Refrigator 1
1 Server 1
2 Kursi Tunggu 20
3 Kursi Tamu 1
4 Kursi Putar 14
5 Kursi Lipat 4
6 Kursi Kerja 6
7 Kursi Hadap 4
9 Meja Kerja 28
10 Meja Tulis 2
13 PC Unit 28
14 Printer 22
15 Notebook 1
16 Laptop 7
17 Audio 1
18 Proyektor 1
19 Weerless 1
20 Televisi 6
21 DVD 4
22 CCTV 1
23 Mesin Tik 1
25 Mesin Absen 3
26 Mesin Antrian 1
27 Mesin Genset 1
28 Mesin Cuci 1
29 AC Split 27
30 Lemari Arsif 14
31 Lemari Es 10
32 Lemari Besi 2
33 Lemari Kaca 4
34 Lemari Pakaian 1
35 Loker 1
36 Filling Kabinet 20
37 Dispenser 6
38 UPS 2
39 Handycam 1
40 Camera Digital 1
42 Rak Besi 1
43 Kipas Angin 8
44 Barcode Scaner 4
45 Box Telepon 1
46 Lampu Sorot 3
47 Papan Pengumuman 1
48 Pengeras suara 3
49 Motor 2
50 Mini Bus 1
52 Tablet 1
53 Medical Recort 1
54 Botol Dispenser 3
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Proses pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar mencakup proses
pendaftaran sampai pasien pulang dan mendapatkan pengobatan baik untuk pasien rawat
jalan dan rawat inap. Pelayanan hanya terbatas pada pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Jika Puskesmas tidak mampu melakukan pelayanan ataupun pasien memerlukan tindakan
pengobatan yang lebih kompleks maka akan dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. METODE
1. Rawat Jalan
Pasien yang baru pertama kali maupun yang sudah pernah berobat ke Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar untuk berobat ke dokter yang dituju atau petugas kesehatan
lainnya, setelah perawatan inap atau kontrol tetap harus mendaftar ke bagian pendaftaran
juga untuk pasien yang akan berobat rawat jalan terlebih dahulu mendaftar ke unit
pendaftaran.Setelah itu pasien bisa menunggu didepan unit yang dituju untuk menantikan
panggilan sesuai urutan yang ada di komputer unit tersebut, apabila ada pasien yang
kondisinya lemah/ gawat darurat(memerlukan tindakan segera) atau pasien dengan
kebutuhan khusus dan tidak memungkinkan menunggu di depan unit pelayanan, pasien
didahulukan tanpa menunggu nomor antrean dibantu oleh petugas atau satpam, untuk
dilakukan tindakan.Setelah itu pasien diperiksa di unit yang dituju dan mendapatkan
resep, pasien / keluarga dianjurkan ke kasir (apabila pasien bukan peserta BPJS/KJS) dan
selanjutnya ke kamar obat.
2. Rawat Inap
Pasien yang baru pertama kali maupun yang sudah pernah berobat atau periksa
hamil ke unit pelayanan rumah bersalin, tetap harus mendaftar ke loket pendaftaran.
Setelah itu pasien langsung menuju unit rumah bersalin, untuk pasien yang akan bersalin
atau dalam kondisi khusus pasien langsung masuk ke unit pelayanan rumah bersalin
untuk diperiksaa. Keluarga yang mendampingi melakukan pendaftaran di unit loket.
C. LANGKAH KEGIATAN
Alur pelayanan pasien tiap unit pelayanan :
1. Pelayanan Unit Rawat Jalan
Pasien datang yang memerlukan pelayanan di unit pelayanan rawat jalan, setelah
menyelesaikan pendaftaran bisa langsung menuju unit terkait dan menunggu di depan
unit pelayanan tersebut, perawat umum, perawat gigi atau bidan akan memanggil pasien
sesuai nomor urut yang ada, apabila waktu dipanggil pasien tidak ada, akan dipanggil
urutan yang dibawahnya, perawat, perawat gigi atau bidan melakukan identifikasi dan
pemeriksaan fisik pasien. Kemudian dokter, dokter gigi atau bidan akan memeriksa
pasien. Apabila memerlukan tindakan dan pasien tidak memiliki jaminan kesehatan,
maka pasien diharapkan membayar terlebih dahulu ke kasir untuk tindakan yang akan
dilakukan, kemudian kembali lagi ke unit semula dengan membawa bukti pembayaran
yang sudah distempel “Lunas”. Kemudian dokter / dokter gigi memberikan resep untuk
mendapatkan obat di kamar obat. Untuk kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih
lanjut dilakukan rujukan ke rumah sakit.
2. Pelayanan Unit Rawat Inap
Pasien datang yang memerlukan pelayanan di unit rumah bersalin langsung masuk
ruang observasi, kemudian dilakukan pengkajian awal dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
jika diperlukan maka dilakukan pemeriksaan dalam (vaginal touche) dengan hasil sebagai
berikut :
a. Apabila apabila belum ada pembukaan pasien boleh pulang dengan catatan disuruh
datang kembali jika ada tanda 2 persalinan.
b. Apabila masih dalam fase laten dirawat di ruang observasi
c. Apabila fase aktif pasien langsung dipindah ke ruang bersalin (VK) 2 jam setelah
persalinan, bayi dan ibu bersalin dipindah ke ruang Rawat Gabung. 24 jam setelah
persalinan jika keadaan pasien membaik dan dalam batas normal pasien diijinkan
pulang atas persetujuan dokter. Untuk kasus-kasus yang tidak mampu ditangani di
unit rumah bersalin maka dilakukan rujukan ke rumah sakit.
3. Pelayanan Unit Penunjang
Setelah pasien melalui proses pendaftaran dan mendapat rekomendasi dokter/dokter
gigi untuk melakukan pemeriksaan di unit penunjang, pasien menyerahkan surat
rekomendasi pemeriksaan dari dokter lalu menunggu di depan unit tersebut. Petugas unit
penunjang akan memanggil pasien sesuai urutan surat rekomendasi yang duluan masuk
dan melakukan pemeriksaan terkait lalu pasien disuruh menunggu kembali. Hasil
pemeriksaan diserahkan kepada pasien untuk kemudian diserahkan kembali ke dokter
pengirim. Untuk pasien rawat inap yang tidak memungkinkan berjalan ke unit penunjang
maka petugas unit akan datang ke ruangan mengambil sample yang diperlukan,
melakukan pemeriksaan di unit dan menyerahkan hasilnya ke dokter pengirim.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan barang-barang logistik Unit Pelayanan Klinis tersebut adalah terdiri dari sarana
medis dan non medis. Pengelolaan keduanya meliputi alur, perencanaan, permintaan/pengadaan,
penggunaan, dan pencatatan/inventarisasi.
A. PERENCANAAN
Petugas unit pelayanan mendata kebutuhan Alkes,obat – obatan,ATK yang akan dipakai
dan mengajukan kebutuhan tersebut ke unit/bagian pengadaan, rencana kebutuhan
berdasarkan pemakaian harian yang terpakai ditambah 10 (Buffer Stock).
B. PERMINTAAN DAN PENGADAAN
Permintaan alkes dilakukan berdasarkan rencana program yang telah diajukan di
masing-masing unit.Untuk alat-alat yang penggunaannya bersifat kontinue seperti tensi,
termometer, apabila terjadi kerusakan maka akan dilakukan permintaan secara insidentil.
C. MONITORING DAN EVALUASI
Penyimpanan
1. Penyimpanan obat-obatan dilakukan sebagai berikut :
a. Obat-obatan disimpan sesuai dengan suhu yang ditentukan, dalam keadaan aman di
lemari, dikasih etiket dengan nama jelas obat.
b. Obat-obat yang penyimpanannya memerlukan suhu kamar (<250), diletakkan di
dalam ruangan yang tidak melebihi batas suhu kamar.
c. Obat-obat yang penyimpanannya memerlukan suhu tertentu (<100) diletakkan di
kulkas.
d. Khusus untuk High alert medication disimpan pada kotak tersendiri, diberikan stiker
high alert pada kotak penyimpanannya.
2. Peralatan medik
Pemenuhan sarana medik seperti tensimeter, termometer, alat cek GDS Gula darah,
tong spatel dilakukan inventarisasi sebelum pelayanan, apabila terjadi kerusakan maka
dilaporkan ke penanggungjawab unit untuk dimintakan ganti atau diperbaiki. Pengajuan
kalibrasi untuk alat-alat medis diajukan setiap setahun sekali,sedangkan untuk sarana
penunjang medis disesuaikan dengan kebutuhan alat yang dipakai.
D. SARANA PENUNJANG NON MEDIK
Pada prinsipnya hampir samadengan permintaan sarana medis.
1. Logistik non medik
Permintaan logistik non medik ke Bagian pengadaan Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar meliputi :alat tulis kantor (ATK), bahan rumah tangga (kantong plastik, isi staples,
baterai, dan lain-lain).Formulir kebutuhan administrasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
(surat keterangan dokter, formulir permintaan barang, formulir perbaikan barang, form
keterangan lahir, dan lain-lain). Permintaan dengan formulir permintaan yang sudah
dicetak, ditanda tangani Penanggungjawab unit terkait dan dimintakan ke bagian
pengadaan setiap awal bulan berjalan.
2. Komputer dan sarananya
Pengadaan kebutuhan komputer dan sarananya dimintakan ke bagian pengadaan
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dengan formulir permintaan, diketahui oleh
penanggungjawab unit. Penyimpananan dan penggunaanya digunakan sebagai sarana P-
Care secara online pasien-pasien BPJS.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Formula Rumus :
Ketepatan data pasien pada form hasil pemeriksaan laboratorium
Jumlah seluruh form permintaan laboratorium
× 100%
B. SASARAN 2 (TIDAK ADANYA INSIDEN BAYI TERTUKAR DI UNIT RUMAH
BERSALIN)
Ketepatan pelaksanaan pemberian identifikasi bayi di unit Rumah Bersalin merupakan
salah satu dari 6 indikator sasaran keselamatan pasien yaitu peningkatan komunikasi yang
efektif. Setiap ibu yang akan melahirkan, akan diberi gelang tanda pengenal, dan setiap bayi
yang dilahirkan akan segera diberi gelang identitas sesuai jenis kelamn atas nama ibunya,
untuk menghindari kemungkinan tertukarnya bayi. Pengukuran indikator ini dilakukan setiap
bulan dengan cara memeriksa catatan serah terima bayi.
Pengukuran indikator ini dilakukan setiap ada pasien yang jatuh kemudian dilaporkan
setiapbulannya. Diharapkan target dari indikator ini adalah 0 kejadian.
Formula rumus : Angka kejadian pasien jatuh di puskesmas = ........ kejadian
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Mutu pelayanan harus memiliki standart yang jelas, artinya setiap jenis pelayanan haruslah
mempunyai indikator dan standarnya.Dengan demikian pengguna jasa dapat membedakan
pelayanan yang baik dan tidak baik melalui indikator dan standar yang sudah ditetapkan. Berikut
ini adalah standar pengendalian mutu dari Unit Pelayanan Klinis :
A. KALIBRASI ALAT
Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka semua peralatan medis harus dilakukan
kalibrasi sekurang-kurangnya sekali setahun.Begitu juga untuk alat-alat penunjang pelayanan
di unit pelayanan harus dilakukan sesuai dengan program maintenance alat yang sudah
ditetapkan.
Peralatan di unit pelayanan klinis Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dilakukan :
1. Kalibrasi 2 kali dalam satu tahun untuk alat penunjang medis di unit pelayanan.
2. Program kalibrasi dilakukan oleh pihak ketiga diajukan oleh unit pelayanan mengikuti
jadwal dari bagian pemeliharaan dan untuk pelaksanaan kalibrasi didampingi oleh bagian
Pemeliharaan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
3. Usulan dari unit pelayanan melalui bagian pengadaan.
4. Setelah proses kalibrasi dilakukan, didokumentasikan dengan :
a. Mengisi cek list QC harian.
b. Menyimpan hasil kalibrasi/Uji kesesuaian alat di masing masing file alat
B. PREVENTIVE MAINTENANCE
Preventive Maintenance adalah Pemeriksaan dan Pemeliharaan kondisi alat yang
dilakukan secara berkala dan telah dijadwalkan sebagai upaya pencegahan dan menjamin
supaya peralatan unit pelayanan bisa berjalan dengan baik diperlukan perawatan rutin
termasuk kebersihan alat.
Preventive Maintenance pada perlengkapan alat tensi, stetoskop, timbangan BB,
nebuleser, dental unit dan alat-alat penunjang medis
1. Kebersihan Setelah Pemakaian Peralatan dilakukan pemeliharaan harian
a. Bersihkan dari debu
b. Cairan yang tumpah dari pasien karena akan membuat peralatan menjadi cepat
berkarat, kotor dan cepat rusak
c. Melakukan pemanasan alat sebelum alat dipakai
d. Mengecek suhu dan kelembaban agar optimal untuk operasional alat
2. Pelumasan
Bagian-bagian yang bergerak perlu diberi pelumas seperti roda gigi serta roda penggerak
lainnya. Bahan pelumas harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik. Hal ini
berkoordinasi dengan bagian teknisi.
a. Pemeriksaan Fungsi Peralatan
Pastikan semua peralatan berfungsi dengan baik, sesuai dengan batas toleransi yang
diizinkan.
b. Dilakukan perbaikan jika alat terjadi gangguan/kerusakan
c. Setelah proses perbaikan dilakukan, didokumentasikan dengan mengisi cek list QC
harian.
C. CORRECTIVE MAINTENANCE
Corrective Maintenance adalah adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki peralatan unit pelayananjika ada kerusakan termasuk penyetelan dan perbaikan
yang telah berhenti sehingga alat bisa dipakai kembali.
Jika ada kerusakan peralatan yang ringan, cukup memanggil teknisi intern rumah sakit.
Jika ada kerusakan berat, langsung menghubungi vendor.
1. Trouble shooting
Dimulai dari analisa laporan kerusakan, oleh sebab itu laporan harus dibuat sesuai
dengan kronologi kejadian kerusakan, sehingga pekerjaan perbaikan menjadi lebih
terarah dan lebih cepat diatasi.
Jika alat tidak dapat berfungsi yang perlu dilakukan adalah
a. Cek kelistrikan
b. Hidupkan alat
c. Restart alat
d. Cek fungsi tombol
e. Jika fungsi tombol tidak bisa hubungi teknisi
2. Penggantian suku cadang
Jika diperlukan penggantian suku cadang sangat dianjurkan menggunakan suku cadang
asli dari pabriklewat vendor
3. Readjustment
Setelah dilakukan perbaikan peralatan berfungsi seperti sedia kala, harus dilakukan
readjustment agar tidak terjadi penyimpangan pada out putalat.
4. Uji fungsi
Sebelum peralatan digunakan dengan pasien, uji fungsi harus dilakukan setiap hari
untuk memastikan bahwa peralatan telah benar-benar kembali berfungsi dengan baik.
Pengujian alat meliputi :
a. Alat baru – Acceptence test
b. Maintenace – Periodic Test
c. Perbaikan – Corrective
Setelah dilakukan uji fungsi maka didokumentasikan dengan:
- Mengisi cek list QC harian.
2. Melaksanakan kontrol mutu untuk pelayanan klinis dengan indikator mutu yang
ditetapkan dalam satu bulan.
E. INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS
Indikator Mutu unit layanan di Puskesmas Kecamatan sawah besar ditentukan oleh para
kepala unit layanan.
PENUTUP
Dalam era serba milenium ini menuntut perkembangan pengetahuan dan tehnologi
di segala bidang kesehatan. Pelayanan yang exellent, cermat, dengan assessment yang cepat
dan tepat dapat memberikan bentuk layanan yang dapat terkoordinasi dengan baikdan
bermutu.
Pelayanan unit pelayanan klinis merupakan bagian integral dari sistem yang ada di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Upaya peningkatan mutu dan standar pelayanan yang
baik diharapkan dapat memberikan peningkatan jumlah angka kunjungan khususnya bagi
pasien rawat jalan dan pross persalinan di daerah Kecamatan Sawah Besar.
Untuk mengukur mutu pelayanan tersebut diperlukan indikatior mutu, input, proses
dan outcome yang dapat memberikan gambaran mutu pelayanan unit pelayanan klinis.
Pedoman Pelayanan Klinis ini disusun untuk memberikan informasi tentang hal- hal
tersebut.
Dengan Pedoman Standart Pelayanan Klinis ini diharapkan menjadi acuan bagi
pelaksanaan kegiatan pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar baik rawat
jalan maupun rawat persalinan. Semoga pedoman pelayanan klinis ini dapat bermanfaat
bagi kita semua,dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya dirawat
jalan dan rawat persalinan pada umumnya.
Dan demi efektifnya pelayanan di kemudian hari,pedoman standar pelayanan klinis
ini dapat dievaluasi dan direvisi.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Januari 2017