Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB III

METODE PELAKSANAAN STUDIO

Kegiatan studio pengembangan wilayah dilaksanakan dengan prinsip

survey cepat terintegrasi dan prinsip triangulasi yang terdiri dari Secondary Data

Analysis (SDA), Direct Observation (DO), Semi-Structured Interviewing (SSI).

Secondary Data Analysis merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Pada kegiatan Direct Observation, peneliti langsung terjun ke

lapangan sebagai sasaran penelitian untuk melihat keadaan atau fenomena yang

terjadi di sana. Dengan begitu, peneliti dapat lebih mengenal karakteristik lokasi,

fenomena, dan juga subjek penelitian, dalam hal ini adalah masyarakat yang hendak

diteliti. Tujuan teknik analisis ini adalah untuk memperdalam analisis data sekunder

sesuai dengan topik kajian isu strategis pengembangan wilayah di kabupaten

Bantul. Semi-Structured Interviewing adalah teknik wawancara yang menggunakan

panduan pertanyaan yang sistematis yang telah disusun sebelumnya. Dalam

pelaksanaan studio ini pengumpulan data tidak hanya dilakukan dengan wawancara

tetapi ditambahkan juga kuesioner untuk mendapatkan data yang lebih

komprehensif.
3.1 Lokasi Penelitian

Kegiatan lapangan studio pengembangan wilayah dilaksanakan di

Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini dipilih karena beberapa

pertimbangan sebagai berikut:

1. Kabupaten Bantul dalam satu dekade terakhir ini mengalami perkembangan

wilayah yang cukup signifikan baik dari segi fisik, social dan ekonomi.

2. Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah yang memiliki beberapa potensi

wisata yang bisa mendatangkan wisatawan dengan dukungan aksesbulitas dan

transportasi yang mendukung.

3. Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di DIY yang memiliki sistem

inventarisasi data yang baik sehingga kebutuhan data dapat terpenuhi. Selain itu,

pertimbangan jarak dan waktu juga mendasari pemilihan Kaupaten Bantul

sebagai lokasi pelaksanaan studio pengembangan wilayah.

4. Kabupaten Bantul dianggap dapat mewakili topik-topik penelitian yang diajukan

oleh mahasiswa yang mengikuti matakuliah studio pengembangan wilayah.


Lampiran peta bantul
3.2 Pengumpulan Data

3.2.1 Pengumpulan Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)

secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),

kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Pengumpulan data primer dalam

kegiatan lapangan studio pengembangan wilayah ini dilakukan melalui:

1. Observasi Lapangan

Observasi dalam kegiatan lapangan ini adalah melakukan kunjungan dan

pengamatan langsung ke objek penelitian. Observasi adalah metode pengumpulan

data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di

lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada

desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati

langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang

menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.

Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan

dengan responden. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang

bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika

dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.


3. Kuesioner

Kegiatan lapangan ini menggunakan instrument berupa kuesioner.

Kuesioner atau angket adalah instrument terstruktur yang digunakan untuk

menggali dan memperdalam informasi dari responden sesuai dengan sampel

masing-masing topik.

3.2.2 Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal

mencari dan mengumpulkan. Data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah

dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan,

organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor

pemerintah. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.1.

Tabel 3.1 JenisData yang Diperlukan dalam Penelitian

No. Jenis Data Sumber Data


1. Profil Wilayah Kabupaten Bantul BPS dan Bappeda Kabupaten Bantul
2. Data Kependudukan BPS Kabupaten Bantul
3. Pertambangan dan Penggunaan Lahan Bappeda, Dinas PU
4. Data Kondisi Sosial Ekonomi BPS Kabupaten Bantul, Disperindag
Kabupaten Bantul
5. RTRW Kabupaten Bantul Bappeda Kabupaten Bantul
6. Data Spasial (Peta) Bappeda Kabupaten Bantul
7. Data Infrastruktur dan Transportasi BPS dan DinasPU Kabupaten Bantul

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi merupakan obyek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi


penelitian geografi meliputi kasus (masalah, peristiwa tertentu), individu (manusia,

perorangan atau kelompok) yang diteliti yang ada di daerah penelitian.

(Sumaatmaja, 1988). Populasi dalam kegiatan lapangan ini merupakan wilayah

Kabupaten Bantul.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber

data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam kegiatan lapangan ini

terdiri dari sampel wilayah dan sampel responden. Kedua jenis sampel ini akan

disesuaikan dengan topik kajian masing-masing mahasiswa. Berikut adalah wilayah

sampel kajian masing-masing topik:

Tabel 3.2 Sampel Wilayah Kajian

No. Topik Kajian Wilayah Sampel Kajian


1. Inri – ekonomi wilayah
2. Aisyah – imbal jasa lingkungan
3. Bambang - permukiman
4. Saleh - transportasi

3.4 Variabel Penelitian

Variable mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok yang lain. Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu (Dr. Soekidjo Notoatmodjo, 2002). Variabel dalam penelitian

ini terdiri dari:


Tabel 3.3 Variabel Penelitian

No. Topik Kajian Variabel Indikator


1. Ekonomi wilayah
2. Imbal jasa lingkungan
3. Permukiman Kualitas Permukiman Sifat bangunan, bahan atap,
bahan dinding, bahan lantai,
jumlah jendela, jumlah pintu,
jumlah ventilasi, jmlah
ruangan, jumlah kamar tidur,
letak KM/WC, Kondisi udara
dalam rumah, ketersediaan air
bersih, ketersediaan tempat
sampah, ketersediaan pagar
rumah, pencahayaan dalam
rumah, keberadaan nyamuk,
lalat, kecoa dan tikus.
4. Transportasi

3.5 Teknik Analisis

3.5.1 Teknik Analisis Data Sekunder

a. Analisis Demografis

Analisis demografis dilakukan untuk mengetahui kondisi kependudukan di

Kabupaten Bantul. Data yang digunakan dalam melakukan analisis meliputi: data

jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan distribusi penduduk berdasarkan jenis

kelamin dan usia. Data tersebut akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan

dalam bentuk tabel dan diagram.

b. Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui perkembangan Kabupaten

Bantul secara umum. Data yang digunakan adalah data PDRB dan laju

pertumbuhan ekonomi daerah. Data tersebut dianalisis menggunakan tipologi


klassen sehingga akan diketahui kondisi perkembangan ekonomi di Kabupaten

Bantul.

c. Analisis Penggunaan Lahan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi penggunaan lahan secara

umum di Kabupaten bantul. Data yang digunakan berasal dari peta penggunaan

lahan dan prosentase penggunaan lahan Kabupaten Bantul. Selanjutnya akan

dideskripsikan untuk mengetahui variasi penggunaan lahan di Kabupaten Bantul.

d. Analisis Daya Dukung Lahan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan lahan

di Kabupaten Bantul dalam menunjang pembangunan wilayah secara optimum

dalam kurun waktu tertentu.

e. Analisis Infrastruktur dan Pelayanan

Analisis ini menggunakan teknik sentralitas. Teknik sentralitas merupakan

teknik yang digunakan untuk menghitung nilai fungsi dari suatu pelayanan untuk

menentukan tingkat hirarki dari suatu wilayah. Hasil perhitungan fungsi suatu

wilayah ditunjukkan dengan keberadaan fasilitas yang ada di setiap kecamatan di

seluruh Kabupaten Bantul didapatkan suatu data nilai sentralitas. Nilai sentralitas

tersebut kemudian akan dibuat suatu hierarki wilayah dengan melihat nilai tertinggi

dan terendah dari fungsi fasilitas di setiap wilayah kecamatan di Kabupatan Bantul.

f. Analisis Konektifitas
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya kekuatan antar kota

dilihat dari jaringan jalan (spatial network system) dengan cara membagi jumlah

kota dalam suatu wilyah (e) dengan jumlah jaringan jalan yang menghubungkan

kota-kota tersebut (v). Dari perhitungan tersebut maka akan diketahui besaran nilai

indeks konektivitas setiap wilayah dengan asumsi semakin besarnilai indeks

konektivitas setiap wilayah dengan asumsi semakin besar nilai indeks suatu wilayah

maka akan semakin tinggi hirarki ruangya.

g. Analis Fungsi Kawasan

Analisis fungsi kawasan dilakukan dengan menggunakan ketersediaan data

jenis tanah dan topografi yang dipadukan dengan RTRW Kabupaten Bantul tentang

pola ruang serta penggunaan lahan existing di lapangan. Analisis ini dilakukan

dengan metode overlay pada data spatial.

h. Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah

Analisis ini digunakan dengan cara teknik analisis faktor. Analisis faktor

bertujuan untuk menentukan hubungan antar sejumlah variable-variabel yang

saling independen satu dengan yang lainnya sehingga dapat dibuat satu atau

beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari variabel awal atau yang disebut

faktor (Santoso, 2002). Analisis faktor dapat dilakukan dengan menggunakan

bantuan perangkat lunak SPSS.


3.5.2 Teknik Analisis Data Primer

Analisis data primer dilakukan sesuai teknik pengumpulan data (observasi,

wawancara dan kuesioner). Selain itu disesuaikan juga sesuai masing-masing topik

yang akan dikaji. Berikut penjelasannya:

a. Ekonomi Wilayah

b. Imbal Jasa Lingkungan

c. Kualitas Permukiman

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan

dengan tujuan penelitian, berikut teknik analisis data yang digunakan:

1. Mengkaji kondisi sosial ekonomi masyarakat

Kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penelitian ini dikaji dengan

menggunakan analisis kualitatif. Peneliti melakukan wawancara dengan

masyarakat yang kemudian didukung dengan observasi yang dilakukan oleh

peneliti agar diperoleh data yang kuat.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas permukiman.

Untuk menganilis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas permukiman

ini dilakukan observasi dan wawancara dengan para pemilik rumah atau

permukiman.

d. Konektivitas

Вам также может понравиться