Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Quality Of Life


a. Pengertian Quality of Life
Quality of Life didefinisikan sebagai persepsi individu tentang posisi
mereka dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai di mana
mereka hidup dan dalam kaitannya dengan tujuan, harapan, standar, dan
kekhawatiran mereka. Ini adalah konsep luas yang dipengaruhi secara
kompleks oleh kesehatan fisik, keadaan psikologis, kepercayaan pribadi,
hubungan sosial dan hubungannya dengan ciri-ciri penting
lingkungannya (WHO, 2019).

Kualitas hidup merupakan suatu persepsi subjektif dari kepuasan atau


kebahagiaan terhadap kehidupan di domain yang penting bagi individu
(IDAI, 2015). Dienner, Suh, Lucas, dan Smith (Theofilou, 2013)
berpendapat bahwa kualitas hidup mencakup bagaimana individu
mengevaluasi kebahagiaan melalui beberapa aspek dalam kehidupan.
Evaluasi tersebut meliputi reaksi individu terhadap peristiwa kehidupan,
kepuasan kerja, dan hubungan personal.

Kualitas hidup dapat dikonseptualisasikan sebagai sebuah keadaan yang


tidak ditemukanya rasa sakit atau individu mampu berfungsi dengan baik
dalam kehidupan sehari-hari, dan juga bisa dipersepsikan sebagai
"semangat juang" yang dihubungkan dengan waktu kelangsungan hidup
bagi individu tersebut dan dikaitkan dengan kecukupan keadaan material
kesejahteraan yang terkait erat dengan moral, kebahagiaan dan kepuasan
(Yadav, Das, Amitabh Saha, Kohli, & Srivastava, 2016).

b. Dimensi dari Quality of life


Menurut World Health Organizatin (2019) ada enam hal yang diperlukan
untuk pemenuhan kualitas hidup yakni :
1. Kesehatan fisik, diantaranya adalah aktivitas sehari-hari,
ketergantungan pada obat dan alat ketergantungan medis, energi dan
kelelahan, rasa sakit dan tidak nyaman, tidur dan istirahatlah.
2. Psikologis, diantaranya penampilan dan citra tubuh, perasaan
negatif, perasaan positif, harga diri, berpikir, belajar, memori dan
konsentrasi.
3. Tingkat Kemandirian, mencakup mobilitas, aktivitas hidup sehari-
hari, ketergantungan pada bahan obat dan bantuan medis serta
kapasitas kerja.
4. Hubungan sosial, meliputi hubungan personal, dukungan sosial dan
aktivitas seksual.
5. Hubungan dengan lingkungan mencakup ssumber
finansial,kebebasan, keamanan dan keselamatan fisik, perawatan
kesehatandan sosial termasuk aksesbilitas dan kualitas, lingkungan
rumah,kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi baru
maupunketerampilan, partisispasi dan mendapat kesempatan
untukmelakukan rekreasi dan kegiatan yang menyenangkan di
waktuluang, lingkungan fisik termasuk polusi/kebisingan/lalu
lintas/iklimserta transportasi.
6. Spiritualitas / Agama / Kepercayaan Pribadi mencakup keyakinan
agama / spiritualitas / pribadi.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Quality of life.


Dalam (Ruzevicius, 2016) menyatakan bahwa kualitas hidup dipengaruhi
oleh berbagai faktor dan kondisi, seperti:
1) akomodasi, 2) pekerjaan, 3) pendapatan, 4) kesejahteraan materi,
5)sikap moral, 6) kehidupan pribadi dan keluarga, 7) dukungan sosial,
8)stres dan krisis, 9) kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan,
10) layanan perawatan kesehatan,11) kondisi kerja, 12) makanan, 13)
peluang pendidikan, 14) hubungan dengan lingkungan, 15) faktor
lingkungan, dan lainnya.
Dari kumpulan berbagai faktor diatas sehingga dikemas menjadi :
1. Kondisi fisik (kesehatan, beban kerja, stamina, nutrisi).
2. Kondisi material (kesejahteraan, kondisi kehidupan, kualitas
ekonomi, pendapatan rata-rata, daya beli, kondisi kerja dan rekreasi,
dll.).
3. Keadaan psikologis (emosi, sikap, nilai-nilai, harga diri, kepuasan
kerja, stres; iklim psikologis moral dalam keluarga, organisasi,
komunitas, bangsa).
4. Pendidikan dan pengembangan diri (pembelajaran, kualitas
pendidikan, keterampilan dan penerapan pengetahuan).
5. Hubungan sosial (hubungan dengan orang, keluarga, masyarakat,
dukungan).
6. Kemungkinan ekspresi diri dan waktu luang (rekreasi, hobi, kreasi,
hiburan).
7. Keamanan dan lingkungan (keamanan pribadi, hukum, sosial,
lingkungan kerja, ekonomi, politik, lingkungan yuridis) (Ruzevicius,
2016).

Gambar 2.1 The Quality Of Life Factor


Sumber : designed by Juozas Ruzevicius, ,2016
d. Kualitas Hidup Pada Pasien Stroke
Stroke merupakan tanda-tanda klinis yang berkembang akibat gangguan
fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih, yang dapat menyebabkan kematian (Mudaliar,
Mohanraj,dkk, 2018). Selain penyebab kematian, stroke menimbulkan
kecacatan jangka panjang (Rahman, Dewi, & Setyopranoto, 2018).

Tingginya angka kecacatan akibat stroke disebabkan oleh gangguan


pada jaringan serebral. Akibatnya pasien tidak mampu melakukan
aktivitas sehari-hari, gangguan emosional, dan penurunan produktivitas
sehingga kondisi tersebut berdampak terhadap Kualitas Hidup
(Adawiyah, 2014). Kualitas hidup merupakan suatu persepsi subjektif
dari kepuasan atau kebahagiaan dari kehidupan yang penting bagi
individu (IDAI, 2015). Oleh karena itu, dapat dikatakan kualitas hidup
memiliki peran penting bagi orang dengan stroke.

Sesuai dengan penelitian Masniah (2017) tentang Kualitas Hidup Pada


Pasien Pasca Stroke Di Rsud Ulin Banjarmasin, menghasilkan 5 tema
utama yaitu terjadinya perubahan kemampuan diri, mengalami dampak
psikospiritual, mengharapkan dukungan untuk kesembuhan, Upaya
mencari bantuan pelayanan kesehatan dan terjadinya perubahan kualitas
hidup.

2.2.Konsep Stroke
a. Definisi Stroke
Stroke merupakan gangguan suplai darah di otak, biasanya terjadi karena
pecahnya pembuluh darah atau sumbatan oleh gumpalan darah. Hal ini
menyebabkan gangguan sediaan oksigen dan nutrisi di otak yang
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan otak. Efek dari stroke
tergantung pada bagian otak mana yang terluka dan tingkat keparahan.
Stroke yang sangat parah dapat menyebabkan kematian mendadak (WHO,
2019).
Stroke adalah penyakit yang berhubungan dengan arteri yang menuju
kedalam otak. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa
oksigen dan nutrisi ke otak meledak, pecah atau tersumbat oleh suatu
gumpalan. Akibatnya, otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen
yang dibutuhkan sehingga sebagian dari potongan otak mati (American
Stroke Association, 2016).

Stroke adalah sebuah "serangan otak” yang terjadi ketika aliran darah ke
area otak terputus. Ketika ini terjadi, sel-sel otak kekurangan oksigen dan
mulai mati. Seseorang yang mengalami stroke kecil mungkin hanya
memiliki masalah kecil seperti kelemahan sementara pada lengan atau
kaki. Orang yang memiliki stroke yang lebih besar mungkin lumpuh
secara permanen di satu sisi tubuh mereka atau kehilangan kemampuan
mereka untuk berbicara. Beberapa orang pulih sepenuhnya dari stroke,
tetapi lebih dari 2/3 orang yang selamat akan mengalami beberapa jenis
kecacatan (NSA, 2018).

b. Jenis-jenis Stroke
Menurut National Stroke Association (2018) terdapat 2 jenis stroke yaitu :
1. Hemoragik
Stroke hemoragik adalah kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak
ataupun kebocoran pembuluh darah yang memicu perdarahan di sekitar
organ tersebut sehingga aliran darah pada sebagian otak berkurang.
Darah yang tumpah di sekitar otak akan menciptakan pembengkakan
dan tekanan, sehingga merusak sel-sel dan jaringan di otak.
Gambar 2.2 Stroke Hemoragik
Sumber : (NSA), 2018)

Ada dua jenis stroke hemoragik berdasaran lokasi nya yakni :


a). Perdarahan Intracerebral
Stroke hemoragik yang paling umum terjadi adalah ketika
pembuluh darah di dalam otak pecah maka terjadi kebocoran
darah ke jaringan otak disekitarnya (perdarahan intracerebal).
Pendarahan menyebabkan sel-sel otak mati dan bagian otak yang
terpengaruh berhenti bekerja dengan benar. Tekanan darah tinggi
dan penuaan pembuluh darah adalah penyebab paling umum dari
jenis stroke ini.

Kadang-kadang stroke hemoragik intraserebral dapat disebabkan


oleh arteriovenous malformasi (AVM). AVM adalah kondisi
genetik dari hubungan abnormal antara arteri dan vena dan paling
sering terjadi di otak atau tulang belakang. Jika AVM terjadi di
otak, pembuluh darah bisa pecah. Penyebab AVM tidak jelas
tetapi setelah didiagnosis dapat diobati dengan benar.

b). Perdarahan Subarachnoid


Jenis stroke ini melibatkan pendarahan di daerah antara otak dan
jaringan yang menutupi otak, yang dikenal sebagai ruang
subarachnoid. stroke jenis ini paling sering disebabkan oleh
aneurisme otak. Penyebab lain termasuk: AVM, gangguan
pendarahan, cedera kepala, terjadinya pengenceran darah.
2. Iskemik
Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah
ke otak tersumbat oleh bekuan darah. Ini menyebabkan darah tidak
sampai ke otak.

Gambar 2.3 Stroke Iskemik


Sumber : Sumber : (NSA), 2018)

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko paling penting untuk jenis
stroke ini. Prevalensi terjadinya stroke iskemik sekitar 87% dari
semua stroke. Stroke iskemik dapat terjadi dalam dua cara.
a). Stroke emboli
Pada stroke emboli, gumpalan darah atau fragmen plak terbentuk
di suatu tempat di dalam tubuh (biasanya jantung) dan menyebar
ke otak. Begitu berada di otak, bekuan itu bergerak ke pembuluh
darah yang cukup kecil untuk menghalangi jalannya. Gumpalan
itu bersarang di sana, menghalangi pembuluh darah dan
menyebabkan stroke (embolus). Sekitar 15% dari stroke emboli
terjadi pada orang dengan fibrilasi atrium (Afib).
b). Stroke Thrombotik
Stroke trombotik disebabkan oleh gumpalan darah yang
terbentuk di dalam salah satu arteri yang memasok darah ke otak.
Jenis stroke ini biasanya terlihat pada orang dengan kadar
kolesterol tinggi dan aterosklerosis. Bahasa medis untuk
gumpalan yang terbentuk pada deposit pembuluh darah adalah
trombus.
Dua jenis gumpalan darah dapat menyebabkan stroke trombotik :

1). Trombosis pembuluh darah besar


Bentuk paling umum dari stroke trombotik (trombosis
pembuluh besar) terjadi di arteri yang lebih besar di otak.
Dalam kebanyakan kasus, ini disebabkan oleh atherosclerosis
jangka panjang dalam kombinasi dengan pembentukan
bekuan darah yang cepat. Kolesterol tinggi adalah faktor
risiko umum untuk jenis stroke ini.

2). Trombosis pembuluh darah kecil


Bentuk lain dari stroke trombotik terjadi ketika aliran darah
tersumbat ke pembuluh arteri yang sangat kecil (infark
lacunar). Penyebab stroke jenis ini masih belum jelas, tetapi
terkait erat dengan tekanan darah tinggi.

c. Gejala stroke
Mengetahui tanda dan gejala stroke adalah langkah pertama untuk
memastikan bantuan medis diterima segera. Untuk setiap menit, stroke
tidak diobati dan aliran darah ke otak terus tersumbat, seseorang
kehilangan sekitar 1,9 juta neuron. Hal ini dapat menyebabkan seseorang
mengalami gangguan pada alat gerak, ingatan, dan banyak lagi yang dapat
terpengaruh. Gejala stroke meliputi:
1. Tiba-tiba mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan atau kaki,
terutama pada satu sisi tubuh.
2. Tiba-tiba kebingungan, kesulitan berbicara, atau pemahaman.
3. Tiba-tiba kesulitan melihat di satu atau kedua mata.
4. Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan, atau
koordinasi.
5. Tiba-tiba sakit kepala parah tanpa sebab yang diketahui (American
StrokeAssociation, 2019).
Setelah mengetahui gejala stroke diatas maka langkah yang dilakukan
untuk mengidentifikasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah
seseorang itu terkena stroke atau tidak, sehingga mendapatkan
pelayanan yang cepat adalah dengan pemeriksaan F.A.S.T yakni :

Gambar 2.4 Deteksi Dini Gejala Sroke


Sumber : (ASA, 2018)

1. Face (wajah), minta orang itu tersenyum. Apakah satu sisi wajah
terkulai?
2. Arm (Lengan), minta orang itu mengangkat kedua lengan.
Apakah satu lengan melayang ke bawah?
3. Speech (berbicara), mintalah orang itu untuk mengulangi
ungkapan sederhana. Apakah ucapan mereka tidak jelas atau
aneh?
4. Time (waktu), jika Anda mengamati salah satu dari tanda-tanda
ini, segera hubungi 911 atau rumah sakit terdekat.

Catatkah waktu gejala awal muncul. Informasi ini penting dan dapat
memengaruhi keputusan perawatan (National Stroke Association,
2018).

d. Faktor penyebab stroke


Faktor resiko terjadinya Stroke menurut American Stroke Association,
(2019) terbagi menjadi 3 faktor yaitu:
1. Faktor dari gaya hidup
a) Kegiatan fisik
Jarangnya melakukan aktifitas fisik ataupun olahraga dapat
membuat tubuh menjadi tidak fit, dikarenakan olahraga itu sendiri
dapat menjaga kelenturan tubuh serta memperlancar aliran darah
ditubuh, sehingga fungsi organ semakin baik
b) Merokok
Merokok menggandakan risiko stroke bila dibandingkan dengan
bukan perokok. Merokok meningkatkan pembentukan gumpalan,
mengentalkan darah, dan meningkatkan jumlah penumpukan plak
di arteri sehingga meningkatkan resiko terkena stroke
c) Konsumsi Alkohol
Mengkonsumsi alkohol telah dikaitkan dengan stroke dalam
banyak penelitian. Minum terlalu banyak alkohol dapat
meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke.

2. Faktor dari medis / masalah kesehatan


a) Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke. Tekanan
darah yang tinggi menyebabkan jantung memompa lebih keras
untuk memindahkan darah ke seluruh tubuh. Ini bisa melemahkan
pembuluh darah dan merusak organ-organ utama, seperti otak.
b) Atrial Fibrillation (AFib)
AFib adalah jenis detak jantung yang tidak teratur. Meskipun
dapat terjadi pada usia berapa pun, itu lebih umum pada orang
berusia 65 tahun ke atas. AFib lebih sering terjadi pada orang
dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes.
AFib meningkatkan risiko stroke karena memungkinkan darah
menggenang di jantung. Ketika darah terkumpul, ia cenderung
membentuk gumpalan yang kemudian dapat dibawa ke otak,
menyebabkan stroke.
c) Kolestrol tinggi
Kolesterol adalah zat berlemak dalam darah. Ini dapat diproduksi
oleh tubuh atau ditemukan dalam makanan. Kolesterol tinggi di
arteri dapat menghalangi aliran normal ke otak dan menyebabkan
stroke.
d) Diabetes
Orang dengan diabetes memiliki hingga empat kali lebih mungkin
untuk mengalami stroke daripada orang yang tidak, terutama
karena orang dengan diabetes sering memiliki faktor risiko stroke
lainnya, seperti tekanan darah tinggi, fibrilasi atrium, dan
kolesterol tinggi.
e) Gangguan sirkulasi
Sirkulasi adalah pergerakan darah melalui jantung dan pembuluh
darah. Salah satu masalah sirkulasi utama adalah aterosklerosis,
timbunan lemak progresif di arteri yang menyebabkan pengerasan
dan penumpukan plak kolesterol. Aterosklerosis dapat
menyumbat arteri yang menghalangi aliran darah ke otak,
membuat seseorang lebih berisiko terkena stroke ataupun
transient ischemic attack (TIA).

3. Faktor yang tidak bisa dikontrol ataupun tidak terduga


a) Usia
Stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Setelah usia 55,
risiko stroke berlipat ganda untuk setiap dekade seseorang masih
hidup.
b) Jenis Kelamin
Wanita mengalami lebih banyak stroke setiap tahun daripada pria,
terutama karena wanita hidup lebih lama daripada pria dan stroke
lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua. Dengan mengalami
stroke pada usia yang lebih tua, wanita menderita kecacatan yang
lebih besar setelah stroke. Sedangkan kejadian stroke lebih tinggi
terjadi pada pria di usia muda.
c) Riwayat Keluarga
Risiko stroke Anda meningkat jika anggota keluarga (orang tua,
kakek nenek, atau saudara kandung) mengalami stroke atau
serangan jantung pada usia dini.
d) Riwayat Stroke
Setelah mengalami stroke, para penyintas dan keluarga mereka
biasanya memusatkan upaya mereka pada rehabilitasi dan
pemulihan. Namun, mencegah terjadinya stroke "berulang" juga
penting. Sekitar seperempat dari hampir 800.000 stroke yang
terjadi setiap tahun adalah peristiwa berulang.
e) Fibromuscular dysplasia (FMD)
Adalah gangguan medis di mana beberapa arteri yang membawa
darah ke seluruh tubuh tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Jaringan berserat tumbuh di dinding arteri, menyebabkan mereka
menyempit. Akibatnya, aliran darah melalui arteri berkurang.
f) Patent Foramen Ovale (PFO)
Stroke dan TIA dapat terjadi tanpa faktor risiko yang jelas karena
disebabkan oleh "lubang" di jantung yang disebut paten foramen
ovale (PFO).
g) Transient Ischemic Attack (TIA)
TIA adalah episode singkat dari gejala seperti stroke yang dapat
berlangsung dari beberapa menit hingga 24 jam, tetapi biasanya
tidak menyebabkan kerusakan permanen atau cacat. TIA adalah
tanda peringatan serius kemungkinan stroke di masa depan dan
harus ditanggapi dengan serius.

e. Dampak stroke
Dampak yang didapatkan dari seseorang yang sroke adalah tergantung
lokasi dari bagi otak ataupun lobus yang terjadi kerusakan akibat dari
serangan stroke itu sendiri.
Gambar 2.5 Lobus-Lobus Otak Yang Berkaitan Dengan Lokasi
Kerusakan Karena Stroke
Sumber : (ASA,2018)

Adapun dampak yang terjadi setelah seseorang terkena stroke adalah


1. Dampak pada fisik ataupun dibagian tubuh yakni terjadinya
dysphagia (kesulitan menelan), fatigue (kekurangan energi atau
keletihan), foot drop (ketidakmampuan untuk mengangkat bagian
depan kaki), hemiparesis, inkontinensia, nyeri, kelumpuhan atau
paralisis, kejang dan epilepsi, masalah tidur, gangguan
keseimbangan, spasme otot pada tangan dan kaki, dan masalah
pada penglihatan
2. Dampak pada pola komunikasi adalah terjadinya Aphasia (masalah
berbahasa), Dysarthria (gangguan berbicara), Apraxia (gangguan
pergerakan otot bicara).
3. Dampak dari segi kognitif yaitu Ingat hanya untuk rentang waktu
yang singkat, Kesulitan menyerap informasi baru, Salah menduga
kejadian contoh nya dia mengira keluarganya datang pagi tadi,
tetapi kenyataanya keluarganya datang kemarin malam.
4. Dampak pada emosional seperti terjadinya depresi, Anxiety
(cemas), Pseudobulbar affect (PBA) keadaan ini membuat orang
tersebut sangat mudah menangis dan juga keadaan mood tidak
terkendali (ASA, 2018).
f. Pencegahan
Menurut National Stroke Association (2018) pencegahan terjadinya stroke
dapat dilakukan dengan mengetahui faktor resiko pemicu stroke. Mungkin
sebahagian ada beberapa faktor resiko yang tidak dapat dihindari seperti
dari segi usia, riwayat keluarga, jenis kelamin dan sebagainya. Tetapi hal
ini bisa dikontrol agar untuk menghindari stroke dimasa depan. Berikut
adalah hal-hal yang harus dilakukan dengan memodifikasi gaya hidup :
1. Tidak merokok dan menghindari asap rokok
2. Melakukan aktifitas fisik / olahraga minimal 150 menit per minggu
3. Menjaga berat badan
4. Konsumsi makanan sehat, yaitu rendah lemak,konsumsi gula dan
garam secukupnya, protein cukup, tinggi serat, serta konsumsi buah-
buahan
5. Hindari pengkonsumsian alcohol
6. Kontrol tekanan darah
7. Kontrol kadar kolestrol
8. Kontrol kadar gula darah
9. Pola tidur yang cukup
10. Hindari mengkonsumsi obat-obatan terlarang
11. Hindari stress
12. Konsumsi obat dengan teratur bagi yang menderita penyakit tertentu

g. Pemeriksaan stroke
Tes diagnostik berguna untuk memeriksa bagaimana otak terlihat, bekerja
dan mendapatkan suplai darahnya, serta dapat mengidentifikasi area otak
yang terjadi kerusakan. Tes diagnostik yang mungkin akan dilakukan
masuk ke dalam tiga kategori :
1. Imaging test, memberi seperti gambaran otak dengan bantuan Sinar-X
(CT scan atau MRI).
2. Electrical test, untuk melihat catatan uji impuls listrik di otak.
3. Blood flew test menunjukkan masalah yang mungkin menyebabkan
perubahan aliran darah yang mengalir ke otak.
Ketika seseorang memiliki gejala stroke atau TIA, dokter akan
mengumpulkan informasi dan membuat diagnosis. Mereka akan meninjau
peristiwa yang telah terjadi seperti:
1. Melihat riwayat medis
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis
3. Melakukan tes laboratorium (darah) tertentu
4. Memerintahkan pemeriksaan diagnostik
5. Pelajari hasil tes diagnostik lain yang mungkin diperlukan
(NSA, 2018)

h. Penanganan Stroke
Saat seseorang terserang stroke, orang tersebut harus segera mendapatkan
perhatian medis guna meminimalkan efek jangka panjang dari stroke dan
bahkan mencegah kematian. Penanganannya berupa :
1. Penanganan stroke iskemik
Pengobatan untuk stroke iskemik adalah pengangkatan gumpalan
dengan Alteplase IV r-tPA. alteplase (tPA) diberikan melalui infus
(jalur intravena). Ia bekerja dengan melarutkan gumpalan sehingga
darah bisa mengalir lagi. Aletplase diberikan dalam waktu tiga jam
dari awal gejala stroke (hingga 4,5 jam untuk beberapa pasien yang
memenuhi syarat). Untuk menghilangkan gumpalan melibatkan
prosedur yang disebut trombektomi mekanik. Dokter menggunakan
alat sangkar kawat yang disebut stent retriever untuk mengeluarkan
bekuan darah yang besar. Mereka memasang kateter melalui arteri di
selangkangan hingga ke arteri yang tersumbat di otak. Stent membuka
dan mengambil gumpalan, memungkinkan dokter untuk melepaskan
stent dengan gumpalan yang terperangkap. Tabung hisap khusus juga
dapat digunakan untuk mengeluarkan bekuan darah.

Prosedur:
 Harus dilakukan dalam waktu enam jam sejak timbulnya gejala stroke
akut.
 Dapat bermanfaat bagi pasien dalam kondisi tertentu jika dilakukan
bahkan dalam 24 jam setelah onset.
 Harus menyertakan pengobatan Alteplase IV r-tPA pada pasien yang
memenuhi syarat

2. Penanganan stroke hemoragik


Tujuan pengobatan adalah untuk menghentikan pendarahan.
Penangannya adalah dengan memasukkan kateter dengan kamera
melalui arteri utama di lengan atau kaki dan diarahkan ke area
pendarahan di otak. Fungsi kamera memberi dokter bedah tampilan
terperinci dari area tersebut untuk membantu memperbaiki masalah.
Setelah kateter diarahkan ke sumber perdarahan, kateter meninggalkan
mekanisme, seperti koil, untuk mencegah pecahnya lebih lanjut. Jenis
prosedur ini kurang invasif daripada perawatan bedah standar.
Kadang-kadang operasi diperlukan untuk mengamankan pembuluh
darah di dasar aneurisma (ASA, 2019).

Вам также может понравиться

  • Buku Panduan Manajemen Keperawatan
    Buku Panduan Manajemen Keperawatan
    Документ34 страницы
    Buku Panduan Manajemen Keperawatan
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Putri Anwari Kasus Keracunan
    Putri Anwari Kasus Keracunan
    Документ1 страница
    Putri Anwari Kasus Keracunan
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Jadwal Pelaksanaan Apel Pagi/Siang September Tahun 2023
    Jadwal Pelaksanaan Apel Pagi/Siang September Tahun 2023
    Документ1 страница
    Jadwal Pelaksanaan Apel Pagi/Siang September Tahun 2023
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ38 страниц
    Bab I Pendahuluan
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Dasar C Arduino
    Dasar C Arduino
    Документ9 страниц
    Dasar C Arduino
    Yudi Chandra
    Оценок пока нет
  • Abstrak 2
    Abstrak 2
    Документ2 страницы
    Abstrak 2
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • 4339 8333 2 PB PDF
    4339 8333 2 PB PDF
    Документ9 страниц
    4339 8333 2 PB PDF
    Haryadi Kurniawan
    Оценок пока нет
  • 1COVER
    1COVER
    Документ1 страница
    1COVER
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • 4339 8333 2 PB PDF
    4339 8333 2 PB PDF
    Документ9 страниц
    4339 8333 2 PB PDF
    Haryadi Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3 Covid-19 PDF
    Kelompok 3 Covid-19 PDF
    Документ33 страницы
    Kelompok 3 Covid-19 PDF
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Sop Pemeriksaan ANC Fix
    Sop Pemeriksaan ANC Fix
    Документ1 страница
    Sop Pemeriksaan ANC Fix
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Proposal Tesis 1 PDF
    Proposal Tesis 1 PDF
    Документ97 страниц
    Proposal Tesis 1 PDF
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Buku Panduan Manajemen Keperawatan
    Buku Panduan Manajemen Keperawatan
    Документ34 страницы
    Buku Panduan Manajemen Keperawatan
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • 3 Katapengantar
    3 Katapengantar
    Документ2 страницы
    3 Katapengantar
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • COVER1
    COVER1
    Документ2 страницы
    COVER1
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • 4proposal Senam Hamil
    4proposal Senam Hamil
    Документ22 страницы
    4proposal Senam Hamil
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Lambok Sianturi
    Lambok Sianturi
    Документ43 страницы
    Lambok Sianturi
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Askep Bernat Tentang Leukimia
    Askep Bernat Tentang Leukimia
    Документ23 страницы
    Askep Bernat Tentang Leukimia
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Mini Cex Pai-Nancy
    Mini Cex Pai-Nancy
    Документ8 страниц
    Mini Cex Pai-Nancy
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Infus Pump
    Infus Pump
    Документ3 страницы
    Infus Pump
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Sop Pemeriksaan ANC Fix
    Sop Pemeriksaan ANC Fix
    Документ1 страница
    Sop Pemeriksaan ANC Fix
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ5 страниц
    Bab I
    RizaUlfatulQur'aini
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Документ1 страница
    Lembar Pengesahan
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Gen Expert
    Gen Expert
    Документ37 страниц
    Gen Expert
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ3 страницы
    Cover
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Imunisasi
    Imunisasi
    Документ11 страниц
    Imunisasi
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok Real
    Tugas Kelompok Real
    Документ70 страниц
    Tugas Kelompok Real
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik
    Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik
    Документ44 страницы
    Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik
    Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik
    Документ44 страницы
    Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik
    Putrianwaridamanik
    Оценок пока нет