Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Background: Nutrition education in school children is considered to be effective and efficient
to touch big segment in population. Objective: To develop a computer-based nutritional
education game-play for primary school children. Methods: Focus group interviews (focus
groups) were used to obtain insight into participants‟ understanding and opinions regarding
the healthy eating and physical-activity. Participants consisted of pupils (year 3 to 6) and their
teachers in 3 cities in West Java Province: Depok, Bekasi, and Bandung. Two primary
schools in each city selected purposively based on the recommendation of Dinas Pendidikan
(Education Offices). This study included 2 phases. Phase I was focus groups involved 1 pupil
group and 1 teacher group of 8 to 10 participants each. Focus group sessions were noted and
summarized into meaningful themes for a developed computer-based nutritional education
game-play. Phase II was created and test the game-play. Results: Key concepts of the
healthy eating were commonly understood, but specific knowledge was limited, especially
related to the recommended dietary allowance and food servings. Game-play is develop to be
played and can be understood by students and teachers easily. From the trial game-play
input obtained to repair the game. So at the end of the study can be obtained prototype
game-play more interesting and can be more accepted by students and teachers. Although
not all suggestions for improvements can be accommodated perfectly. Conclusion: The
computer-based nutritional education game-play can be cheerfully used by year 1 to 6 of
primary school children to enrich their knowledge about how much food should they eat a day
based on their body needs. [Penel Gizi Makan 2010, 33(2): 161-172]
PENDAHULUAN
A
nak-anak usia sekolah di Indonesia keluarga anak sekolah terhadap makanan
saat ini masih banyak yang sehat, kurangnya interaksi antara anak
mengalami masalah gizi, baik sekolah dan ibunya, buruknya sanitasi
kekurangan maupun kelebihan gizi. Riset lingkungan dan tidak memadainya
1
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 pelayanan kesehatan pada anak sekolah,
menunjukkan bahwa 10,9-13,3 persen serta kurangnya pengetahuan anak
anak usia sekolah (6-14 tahun) kurus sekolah tentang perilaku makan dan
2
(10,9% pada anak perempuan hingga aktivitas fisik yang sehat.
13,3% pada anak laki-laki) dan 6,4-9,5 Edukasi gizi berbasis-sekolah
persen gemuk (6,4% pada anak merupakan upaya pendidikan gizi yang
perempuan sampai 9,5% pada anak laki- efektif dan efisien untuk mencapai segmen
laki). populasi besar anak sekolah. Menurut
3
Banyak faktor yang menyebabkan Pérez-Rodrigo & Aranceta, bila edukasi itu
timbulnya masalah gizi tersebut. Adanya akan dilakukan perlu mempertimbangkan
masalah gizi pada anak sekolah kebutuhan dan ketertarikan murid, guru,
disebabkan secara langsung oleh dan sekolah. Masih adanya masalah gizi
kurangnya konsumsi makanan yang sehat pada anak-anak SD disebabkan antara lain
dan terdapatnya penyakit. Adapun oleh kurangnya pengetahuan tentang
penyebab tidak langsung adalah tidak makanan dan aktivitas fisik yang sehat.
tercukupinya ketersediaan dan daya beli
161
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
162
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
Tabel 1
Sebaran Murid SD menurut Kelompok Fokus di Kota Bandung, Depok dan Bekasi
Tabel 2
Sebaran Guru SD menurut Kelompok Fokus di Kota Bandung, Depok dan Bekasi
163
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
Tabel 3
Pengetahuan Murid SD yang Berkaitan dengan Makan dan Aktivitas Fisik Sehat
164
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
dan yodium). Mineral lainnya, seperti terdapat pada sumber protein hewani,
kalsium, banyak terdapat pada susu, seperti seafood, kuning telur, hati. Selain
seafood dan ikan; terbanyak pada ikan itu zat seng terdapat pada protein nabati
yang dimakan dengan tulangnya seperti seperti jagung, tetapi bioavailibitasnya lebih
ikan teri, sarden, bandeng presto (duri rendah.
lunak). Adapun mineral seng (zinc) banyak
Tabel 4
Pengetahuan Guru SD yang Berkaitan dengan Makan dan Aktivitas Fisik Sehat
165
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
166
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
167
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
168
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
169
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
Tabel 5
Tanggapan Murid dan Guru SD terhadap Permainan (Game-Play) Edukasi Gizi
Berbasis-Komputer
170
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
untuk melihat perilaku gizi murid dengan terhadap peningkatan pengetahuan dan
menilai kecukupan konsumsi makanan perilaku gizi murid di SD lainnya di kota
murid dalam sehari. Hal ini sesuai dengan yang berbeda. Bila memungkinkan selain
3
pendapat Pérez-Rodrigo & Aranceta yang membuat alat edukasi gizi untuk wilayah
menyebutkan bahwa bila edukasi akan perkotaan, perlu juga dibuat alat edukasi
dilakukan perlu mempertimbangkan hal-hal gizi yang cocok untuk wilayah perdesaan
sebagai berikut: (1) berdasarkan baik berupa media elektronik maupun
kebutuhan dan ketertarikan murid, guru, media cetak, dengan materi yang lebih
dan sekolah; (2) berdasarkan pada apa sesuai dengan kondisi SD.
yang anak-anak sudah ketahui dan dapat Media edukasi gizi yang
lakukan; (3) sesuai secara budaya; (4) dikembangkan ini, telah dilengkapi dengan
disampaikan dengan cara yang dapat petunjuk operasional cara penggunaan
dipahami murid; dan (5) mengajarkan game, dan penerapannya akan saling
pengetahuan dan kemampuan yang terkait dan saling melengkapi dengan
dibutuhkan untuk memperbaiki atau materi gizi yang terdapat dalam kurikulum
memperkuat kebiasaan makan sehat. SD. Selain itu pendidikan gizi pada murid
Dengan mempertimbangkan hal-hal akan lebih tepat bila dilengkapi dengan
tersebut di atas, sejalan dengan kemajuan materi yang lebih mendasar, yaitu berupa
pendidikan yang sudah memperkenalkan poster pedoman gizi seimbang dan buku
komputer dalam kurikulum SD, maka pedoman untuk guru SD. Sehingga
pembuatan game ini bertujuan agar murid- aplikasinya dapat disampaikan kepada
murid SD dapat meningkatkan murid secara terintegrasi dalam kurikulum
pengetahuan dan perilakunya tentang cara SD. Penerapan edukasi gizi kepada murid-
makan yang sehat. Sehingga murid bisa murid SD, secara khusus dapat
meningkatkan pengetahuannya tentang dikembangkan melalui kegiatan Usaha
cara makan sehat, sambil bergembira Kesehatan Sekolah (UKS).
bermain game di komputer. Hal ini sesuai
8
dengan pendapat French et al yang sudah KESIMPULAN
membuat desain “MyPyramid for Kids
1. Telah diperoleh prototipe media
Materials” untuk membantu anak-anak bisa
edukasi gizi berbasis komputer berupa
belajar makan yang baik dan benar melalui
permainan (game-play) yang dapat
contoh makan sehat menurut penyusunan
diterima dan disukai oleh murid dan
porsi makan anak sesuai umur.
guru SD sebagai bahan edukasi gizi di
Oleh sebab itu tambahan informasi
tingkat SD. Selain menarik, permainan
mengenai tuntunan pola makan sehat perlu
game ini sangat mudah
disampaikan kepada anak sekolah. Seperti
9 dioperasionalkan oleh murid dan guru
dari hasil penelitian Hermina dkk dengan
SD.
tambahan informasi gizi melalui buku saku
2. Media interaktif edukasi gizi yang
untuk murid SD kelas 4 dan 5 melalui guru
dikembangkan berupa game-play ini,
di sekolah, dapat meningkatkan
dalam penggunaannya akan saling
pengetahuan murid SD secara bermakna
melengkapi dengan materi gizi yang
(p<0,001). Demikian pula hasil penelitian
9 terdapat dalam buku pelajaran SD
Hermina dkk yang menunjukkan bahwa
lainnya.
dengan tambahan informasi gizi melalui
poster cara makan sehat, dapat
SARAN
meningkatkan pengetahuan dan perilaku
makan murid SD kelas 1-3 di Kabupaten 1. Untuk mengetahui efek atau dampak
Bogor secara bermakna (p<0,001) dari penggunaan alat edukasi gizi
dibandingkan kelompok murid yang tidak interaktif ini terhadap peningkatan
10
mendapat tambahan informasi gizi. pengetahuan dan perilaku gizi murid,
Masukan dari hasil uji-coba perlu dilakukan uji-efektifitas di SD
kelayakan terhadap game-play yang lain, di kota yang berbeda.
dikembangkan belum semua terakomodasi 2. Masih perlu penyempurnaan game
dalam pengembangan media pada play yang telah dikembangkan
penelitian ini. Oleh karena itu diperlukan berdasarkan masukan yang belum
penelitian lebih lanjut untuk terakomodasi dalam penelitian ini,
menyempurnakan media interaktif edukasi terutama materi aktivitas yang belum
gizi ini, sebelum diuji-cobakan efeknya terakomodir dengan sempurna.
171
PGM 2010, 33(2): 161-172 Pengembangan permainan edukasi gizi berbasis-komputer Hermina; dkk
172