Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB II

ISI

A. DEFENISI
Tinea versikolor (panu) adalah infeksi jamur superficial yang ditandai dengan
adanya macula dikulit, skuama halus disertai rasa gatal, terutama meliputi badan dan
kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipatan paha, lengan, tungkai atas, leher,
muka dan kulit kepala yang berambut.

2
B. SINONIM
Tinea versikolor ini juga bias disebut pitiriasis versikolor, kromofitosis,
dermatomikosis, liver spots, tinea flava, pitiriasis versikolor flava dan panau.

C. EPIDEMIOLOGI
Tinea versikolor ini adalah penyakit universal dan biasanya banyak ditenukan
didaerah tropis. Tinea versikolor ini juga terjadi di seluruh dunia, dengan prevalensi
yang dilaporkan sebanyak 50% dilingkungan yang panas dan lembab dan hanya 1,1%
di temperature yang lebih dingin. Prevalensi Tinea versikolor di Indonesia sekitar 2-
8% dari populasi.

D. ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini adalah Malassezia Furfur (dahulu dikenal sebagai
Pityrosporum Orbiculare, Pityrosporum Ovale) merupakan jamur lipofilik yang
normalnya hidup di keratin kulit dan folikel rambut manusia saat masa pubertas dan
diluar masa itu.

3
Alasan mengapa organisme ini menyebabkan panu, pada beberapa orang sementara
tetap sebagai flora normal pada orang lainnya, belumlah diketahui.
Faktor predisposisi yang memudahkan timbulnya Tinea versikolor:
1. Malnutrisi Kehamilan.
2. Pemakaian obat steroid yang lama.
3. Obat kontrasepsi.
4. Semua penyakit yang dapat menurunkan kekebalan tubuh seseorang.

E. PATOFISIOLOGI
Tinea versikolor disebabkan oleh organism lipofilik dimorfik, Malassezia
furfur, yang hanya dapat dikultur pada media yang diperkaya dengan asam lemak
berukuran C12 sampai C14. Malassezia furfur atau yang juga dikenal dengan nama
singkat M.furfur merupakan salah satu anggota dari flora kulit manusia normal dan
ditemukan pada bayi sebesar 18% sedangkan pada orang dewasa mencapai 90-100%.
Kulit penderita penyakit ini dapat mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi.
Pada kasus hipopigmentasi, inhibitortysinase: ”hasil dari aksi/kerja inhibitor
tyrosinase dan asam dicarboxylic yang terbentuk melalui oksidasi beberapa asam
lemak tak jenuh pada lemak di permukaan kulit”. Secara kompetitif menghambat
enzim yang diperlukan dari pembentukan pigmen melanocyte. Pada kasus tinea
versikolor dengan macula hiperpigmentasi, organisme memicu pembesaran
melanosom yang dibuat oleh melanosit di lapisan basal epidermis.

F. PATOGENESIS
Pada kulit terdapat flora normal yang berhubungan dengan timbulnya tinea
versikolor ialah pityrosporum orbiculare yang berbentuk bulat dan pityrosporum
ovale yang berbentuk oval. Keduanya merupakan organism yang sama, dapat berubah
sesuai dengan lingkungannya, misalnya suhu, media, dan kelembaban.
Malassezia furfur merupakan fase spora dan miselium, factor predisposisi
menjadi pathogen dapat endogen atau eksogen. Endogen dapat disebabkan

4
diantaranya oleh defisiensi imun. Eksogen dapat karena factor suhu, kelembaban
udara dan keringat.

G. GEJALA KLINIS
Perjalanan penyakit ini termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan :
“Biasanya timbul macula dalam berbagai ukuran dan warna, ditutupi sisik halus
dengan rasa gatal, atau tanpa keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja”.
Pseudoakromia, akibat tidak terkena sinar matahari atau kemungkinan pengaruh
toksis jamur terhadap pembentukan pigmen, sering dikeluhkan penderita.
Kelainan biasanya asimtomatik sehingga adakalanya penderita tidak mengetahui
bahwa ia berpenyakit tersebut.
Menurut BURKE (1961) ada beberapa factor yang mempengaruhi infeksi, yaitu:
1. Faktor herediter
2. Penderita yang sakit kronik atau yang mendapat pengobatan steroid
3. Malnutrisi.
Kelainan kulit tinea versikolor sangat suferfisial dan ditemukan terutama di badan.
Kelainan ini terlihat sebagai bercak-bercak berwrana-warni, bentuk tidak teratur
sampai teratur, batas jelas sampai difus. Bercak-bercak tersebut berfluoresensi bila
dilihat dengan lampu wood. Bentuk papulo-vesikuler dapat terlihat walaupun jarang.

5
6
H. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar gambaran klinis pemeriksaan fluoresensi, lesi
kulit dengan lampu wood, dan sediaan langsung.
Gambaran klinis dapat dilihat, fluoresensi lesi kulit pada pemeriksaan lampu wood
berwarna kuning keemasan dan pada sediaan langsung kerokan kulit dengan larutan
KOH 20% terlihat campuran hifa pendek dan spora-spora bulat yang dapat
berkelompok.

I. DIAGNOSIS BANDING
1. Eritrasma, etiologi : corynebacterium minutissima. Dengan sinar wood: fluoresensi
‘coral red’.
2. Pitiriasis rosea. Gambaran efloresensi sejajar dengan garis-garis kulit, ada
‘medallion’ atau herald patch. Kerokan kulit: hifa, spora negative;sinar wood
negative.
3. Dermatitis Seboroika. Biasanya gatal, lesi eritmatosa difus yang ditutupi skuama
halus dan kasar.

J. PENGOBATAN
*TOPIKAL
Pengobatan topical diberikan pada tinea versikolor yang terbatas, dan angka
kekambuhan tinggi :
1. Ketoconazole Shampo
Shampo dengan kandungan ketoconazole 2% digunakan setiap 3 hari dengan
mengoleskan mulai dari bawah kepala sampai paha. Shampo harus dibiarkan
selama 5 menit baru kemudian dibilas.
2. Selenium sulfide suspension 2,5%
Digunakan setiap hari selama 7 hari berturut-turut didiamkan selama 10 menit
kemudian dibilas dan biasanya 87% telah mengalami penyembuhan selama 2
minggu.

7
3. Antifungal topical
Cream atau salep yang mengandung miconazole, ketoconazole, clotrimazole,
econozole, atau ciclopirox elamine sangat ampuh untuk menghilangkan panu.
Cream dioleskan pada daerah yang terkena panu 1-2 kali setiap hari selama 2-
4 minggu.

*OBAT SISTEMIK
Pengobatan ini diberikan pada pasien dengan panu yang luas diseluruh tubuh
dan panu yang tidak merespon baik dengan pengobatan topical serta terjadi
kekambuhan yang berulang.
1. Itraconazole, dosis 200 mg 4 x 1 selama 7 hari akan memberikan kesembuhan
sebesar 89% pada 4 minggu pengobatan.
2. Fluconazole, dosis 300-400 mg. Dosis tunggal dan dapat diulang setelah 2
minggu jika diperlukan.
3. Ketoconazole, dosis tunggal 400mg Pasien disarankan untuk tidak mandi
selama 12 jam sehingga memberi kesempatan terjadinya akumulasi obat di
kulit.

K. PROGNOSIS
Baik. Bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun, dan konsiste.

L. SARAN
Jika panu sudah dapat dihilangkan, langkah yang penting adalah bagaimana
mencegah timbulnya kembali panu tersebut (recurrent). Pencegahan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan ketoconazole shampoo 2% atau selenium sulfide
2,5% sekali seminggu mulai dari leher sampai ke bagaian paha dan didiamkan selama
5-10 menit baru kemudian dibilas. Yang lebih penting adalah menjaga hiegine
pribadi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah obesitas dan pengobati penyakit
yang menurunkan daya tahan tubuh serta menjaga agar tubuh tidak lembab.

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Tinea versikolor adalah infeksi jamur superficial yang ditandai dengan adanya
macula di kulit, skuama halus disertai rasa gatal.
2. Biasanya dapat terjadi dimana saja di permukaan kulit, lipatan paha, ketiak, leher
punggung, dada, lengan, wajah, dan tempat-tempat tak tertutup pakaian.
3. Efloresensi pada tinea versikolor ini berupa macula yang dapat hipopigmentasi,
kecoklatan, keabuan atau kehitam-hitaman dalam berbagai ukuran, dengan
skuama halus didalamnya.
4. Prognosi baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Saripati Penyakit Kulit Edisi 2 Prof. Dr. R.S. Siregar, Sp.KK(K)

2. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima Fakulas Kedokteran Universitas
Indonesia

3. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine (Two Vol. Set) 6th edition (May
23, 2003): by Irwin M. Freedberg (Editor), Arthur Z. Eisen (Editor), Klauss Wolff
(Editor), K. Frank Austen (Editor), Lowell A. Goldsmith (Editor), Stephen Katz
(Editor) By McGraw-Hill Professional.

4. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy 4th edition


(October 27, 2003) by Thomas P., Md. Habif, Thomas P. Habif By Mosby.

5. www.google.com(gambar)

10

Вам также может понравиться

  • Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Документ21 страница
    Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Icha Icha
    100% (1)
  • Sol
    Sol
    Документ9 страниц
    Sol
    Nia Ratna Rukhia
    Оценок пока нет
  • PMK Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas PDF
    PMK Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas PDF
    Документ168 страниц
    PMK Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas PDF
    meirlin
    Оценок пока нет
  • PMK No. 67 TTG Penanggulangan Tuberkolosis
    PMK No. 67 TTG Penanggulangan Tuberkolosis
    Документ163 страницы
    PMK No. 67 TTG Penanggulangan Tuberkolosis
    Nadilla De Putri
    100% (1)
  • Baris Berbaris
    Baris Berbaris
    Документ36 страниц
    Baris Berbaris
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Tugas PBB
    Tugas PBB
    Документ2 страницы
    Tugas PBB
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • PMK NO. 26 TH 2020 TTG Standar Pelayanan Kefarmasian DI Puskesmas
    PMK NO. 26 TH 2020 TTG Standar Pelayanan Kefarmasian DI Puskesmas
    Документ5 страниц
    PMK NO. 26 TH 2020 TTG Standar Pelayanan Kefarmasian DI Puskesmas
    SURYONO
    Оценок пока нет
  • Sol
    Sol
    Документ9 страниц
    Sol
    Nia Ratna Rukhia
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Asma
    Penatalaksanaan Asma
    Документ3 страницы
    Penatalaksanaan Asma
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Acne Vulgaris Angel
    Acne Vulgaris Angel
    Документ15 страниц
    Acne Vulgaris Angel
    Nonny Zalukhu
    Оценок пока нет
  • Refarat EDE
    Refarat EDE
    Документ12 страниц
    Refarat EDE
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Slide Modul14 NAPZA
    Slide Modul14 NAPZA
    Документ17 страниц
    Slide Modul14 NAPZA
    Moesyarofah Hartati
    Оценок пока нет
  • Sosialisasi Germas
    Sosialisasi Germas
    Документ13 страниц
    Sosialisasi Germas
    Heva Cii Mpuzz Nakal
    Оценок пока нет
  • Asma Mhs
    Asma Mhs
    Документ102 страницы
    Asma Mhs
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Proposal Napza PDF
    Proposal Napza PDF
    Документ28 страниц
    Proposal Napza PDF
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Abort Us
    Abort Us
    Документ23 страницы
    Abort Us
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • 9 Penyakit Menular
    9 Penyakit Menular
    Документ19 страниц
    9 Penyakit Menular
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Surat Permohonan BNN
    Surat Permohonan BNN
    Документ2 страницы
    Surat Permohonan BNN
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Abort Us
    Abort Us
    Документ23 страницы
    Abort Us
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Proposal Napza PDF
    Proposal Napza PDF
    Документ28 страниц
    Proposal Napza PDF
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Aritmia
    Aritmia
    Документ3 страницы
    Aritmia
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Congestive Heart Failure
    Congestive Heart Failure
    Документ3 страницы
    Congestive Heart Failure
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • PPT CHF
    PPT CHF
    Документ31 страница
    PPT CHF
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Kelainan KuliT Akibat Infeksi Bakteri
    Kelainan KuliT Akibat Infeksi Bakteri
    Документ20 страниц
    Kelainan KuliT Akibat Infeksi Bakteri
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Asma - Sardiansyah
    Asma - Sardiansyah
    Документ3 страницы
    Asma - Sardiansyah
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Mikosis 1
    Mikosis 1
    Документ38 страниц
    Mikosis 1
    ammaa_
    Оценок пока нет
  • Adelia Siagian
    Adelia Siagian
    Документ3 страницы
    Adelia Siagian
    Erida Tobing
    Оценок пока нет
  • Kelainan Refraksi
    Kelainan Refraksi
    Документ41 страница
    Kelainan Refraksi
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Оценок пока нет
  • Phbs Antika Bumi
    Phbs Antika Bumi
    Документ10 страниц
    Phbs Antika Bumi
    fajarini88
    Оценок пока нет