BAB 4

PEMBAHASAN

Diagnosis herpes zoster oftalmika dextra pada pasien ini ditegakkan

berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Pasien tersebut memiliki gejala

berupa terdapat bintil-bintil berisi cairan yang terasa nyeri pada kelopak mata sebelah

kanan sejak satu minggu yang lalu. Bintilan tersebut tampak kemerahan dan saling

melekat satu sama lain yang semula hanya sedikit kemudian bertambah banyak dan

bertambah besar. Pasien mengatakan bahwa sekitar satu bulan yang lalu mata pasien

masuk lumpur akibat terjatuh di sawah, semenjak tu mata pasien mulai terasa seperti

mengganjal dan gatal sesekali,namun tidak terdapat merah ataupun benjolan. Bintil-

bintil tersebut timbul mendadak, terasa gatal dan disertai nyeri yang terus menerus.

Selama timbul bintilan di kelopak mata sebelah kanan, pasien tidak pernah

menggaruk dan memecahkannya, namun bintilan tersebut pecah sendiri

mengeluarkan cairan dan meninggalkan luka yang tidak dalam yang kemudian

mengering. Pasien juga mengeluh matanya berair, silau tetapi tidak mengeluh adanya

pandangan kabur. Selain itu, pasien mengatakan kelopak mata kanannya bengkak dan

sulit untuk dibuka sehingga pasien tidak dapat melihat seperti biasanya.

Sebelum timbul bintil-bintil, pasien mengeluh demam yang tidak terlalu

tinggi, sakit kepala sebelah kanan dan terasa terbakar pada dahi kanannya. Pasien

tidak pernah menderita penyakit mata sebelumnya, tidak pernah batuk pilek, tidak

pernah menderita penyakit kulit atau cacar air sebelumnya. Selama menderita keluhan

ini, pasien pernah berobat dengan mengunakan daun-daunan yang di tumbuk sebagai

21
 22

obat tradisional, namun tidak ada perbaikan dan bintil-bintil terus bertambah.

Kemudian oleh keluarganya pasien dibawa berobat ke Dokter, oleh Dokter pasien

disarankan untuk berobat ke puskesmas. Pasien telah mengonsumsi obat yang didapat

dari puskesmas, pasien mengatakan rasa nyeri telah berkurang tetapi kelopak mata

kanannya masih bengkak dan bintil-bintil berisi cairan belum sembuh semuanya.

Terdapat beberapa masalah pada kasus ini yang masih perlu dikaji untuk

penyelesaian masalahnya. Metode yang dipergunakan dalam mencari akar penyebab

masalah pada kasus ini adalah diagram tulang ikan/ fish bone.

Fish Bone

Kondisi rumah Perilaku Tidak memasak air

yang buruk buruk mendidih, jarang
mengkonsumsi
Jamban kotor dan makanan bergizi
penumpukan sampah
disamping rumah
Herpes zoster
Cuci tangan hanya
sesudah makan
Pasien tidak pernah
mengikuti penyuluhan
tentang kesehatan
Hygine Pengetahuan pasien
buruk dan keluarga yang
kurang mengenai
kesehatan
 23

MATRIKS URUTAN PRIORITAS MASALAH

N Masalah U S G Total
O
1 Perilaku buruk 4 5 5 14
2 Pengetahuan pasien dan keluarga yang kurang 4 4 5 13
mengenai kesehatan
3 Kondisi rumah yang buruk 4 4 4 12
4 Hygine buruk 3 4 4 11

MATRIKS CARA PEMECAHAN MASALAH

No. Masalah Pemecahan masalah
1. Perilaku buruk Edukasi ke pasien dan keluarganya
menerapkan membuang, mengubur, dan
membakar sampah agar tidak
bertumpukan dan menyebabkan
mudahnya pengembangan virus, perbaiki
nutrisi pasien dengan memberikan lauk
pauk, sayur, dan buah-buahan
2. Pengetahuan pasien dan Memberikan informasi kepada keluarga
keluarga yang kurang mengenai pasien tentang kesehatan, dalam hal ini
kesehatan mengenai Herpes zoster, penyebab, dan
pencegahannya.
Edukasi pasien unuk mengikuti
penyuluhan kesehatan
3. Kondisi rumah yang buruk Memberikan informasi kepada keluarga
mengenai rumah sehat dan kesehatan
lingkungan perumahan
4. Hygine buruk Edukasi ke pasien agar selalu mencuci
 24

tangan dengan sabun setelah dari jamban,

setelah memegang hewan/ benda kotor,
sebelum makan, sesudah makan.

Upaya preventif

Upaya preventif diperlukan agar orang sehat tidak terinfeksi penyakit Herpes Zoster :

1. Tindakan dari orang yang sehat dengan menjaga kebersihan diri dan

lingkungan. Orang sehat di sekitar pasien menjaga daya tahan tubuh dengan

pola hidup sehat serta diberi penyuluhan oleh tenaga kesehatan.

2. Tidak memakai peralatan mandi dan pakaian yang sama.

3. Tidak menumpuk sampah

4. Memasak air sampai mendidih dan makanan lainnya hingga matang.

5. Promosi kesehatan mengenai herpes zoster kepada pasien dan keluarganya

tentang penyebab herpes zoster dan cara penularan serta pencegahanya.

Upaya Kuratif

1. Terapi farmakologis :

Terapi sesuai dengan terapi herpes zoster

2. Terapi non-farmakologis :

Penderita diharapkan untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.