Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hypoparatiroidsme
KELOMPOK 16
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya
sehingga kami dapat meyelesaikan penulisan makalah dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN HYEPOPARATIROIDSME” yang merupakan syarat utuk
memeuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kami berharap kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun demi
kemajuan dan perkembangan pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hipoparatiroidisme?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya hipotiroidisme?
3. Bagaimana patofisiologis terjadinya hipoparatiroidisme?
4. Bagaimana manifestasi klinis terjadinya hipoparatiroidisme?
5. Apa saja pemeriksaaan penunjang yang dapat menetukan hipoparatiroidisme?
6. Bagaimana penanganan hipoparatiroidisme?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada penderita hipoparatiroidisme?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu hipoparatiroidisme.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Paratiroidisme.
3. Unruk mengetahui proses patofisiologi terjadinya hipoparatiroidisme.
4. Untuk mengetahui bagaimana manifestasi klinis terjadinya hipoparatiroidisme.
5. Untuk megetahui pemeriksaan penunjang pada hipoparatiroidisme.
6. Untuk mengetahui penanganan hipoparatiroidisme.
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien hipoparatiroidisme.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Hipoparatiroidsme
Hipoparatiroidisme adalah penyakit yang disebabkan oleh hiposekresi kelenjar
paratiroid. Hipoparatiroidisme disebabkan oleh penyakit, cederah, atau malfungsi kogenital
kelenjar paratiroid. Karena kelenjar paratiroid memiliki fungsi primer yakni mengatur
keseimbangan kalsium maka kondisi hipoparatiroidisme akan menyebabkan hipokalsemia dan
akibatnya terjadi gejala neuromuskuler yang berkisar mulai dari parestesia hingga tetani.
Efek klinis yang di timbulkan oleh hipoparatiroidisme biasanya dapat di koreksi dengan
terapi sulih atau gantian (replacement). Beberapa komplikasi hipokalsemia jangka panjang,
seperti katarak, dan kalsifikasi ganglia basalis bersifat irreversibel.
2. Etiologi Hipoparatiroidsme
Hipoparatiroidisme dapat bersifat akut maupun kronis dan bisa di klasifikasikan
sebagai kelainan atau didapat (akuisita). Keadaan yang mungkin menyebabkan
hipoparatiroidisme:
a. Hiperparatiroidisme kronis:
Iritabilitas neuromuskular, peningkatan refleks tendon dalam, tanda Chvostek
(spasme nervus fasialis yang hiperiritabel, ketika saraf tersebut di ketuk), disfagia,
sindrom otak organik, psikosis, defisiensi mental pada anak- anak dan tetani.
Sulit berjalan dan tendensi terjatuh atau roboh ( tetani kronis)
b. Hipoparatiroidisme akut:
Rasa kesemuatan pada ujung jarii-jari tangan, di sekitar mulut dan kadang-
kadang pada kaki (gejala pertama), ketegangan serta spasme otot yang
menjalar serta bertambah parah dan akibat aduksi ibu jari tangan, pergelangan
tangan, serta sendi siku, rasa nyeri yang bervariasi menurut derajat ketegangan
otot tetapi jarang mengenai wajah, tungkai dan kaki (overi tetany yang akut).
Laringospasme, stridor, dan serangan kejang/ bangkitan (kelainan SSP),
semakin parah pada hiperventilasi, kehamilan, infeksi, penghentian terapi
hormon tiroid atau pemberian deuretik dan sebelum menstruasi (tetani akut)
Nyeri abdomen, malabsorpsi intestinal disertai steatote, rambut keriting dan
kusam, kerontokan rambut spontan , kuku jari tangan rapuh dan memiliki
garis tonjolan (krista) atau terlepas, kulit kering dan bersisik, dermatitis
eksfoliatif, infeksi kandida, katarak, email gigi yang lemah sehingga mudah
berubah warna , pecah dan keropo ( efek hipokalsemia).
4. Patafisiologi Hipoparatiroidsme
Normalnya paratiroidhormon (PTH) beraksi dalam meningkatkan resorpsi
tulang, yang memelihara keseimbangan kadar serum. PTH juga mengatur bersihan
fosfat ditubulus renalis, sehingga mengatur keseimbangan antar kadar kalsium dan
fosfat. Ketika sekresi paratiroid diturunkan resorpsi tulang berjalan lambat, kadar
kalsium serum menurun, dan iritabilitas neuromaskuler meningkat.
Gejala hipoparatiroidsme disebabkan oleh defisiensi parathormon yang
mengakibatkan kenaikan kadar fosfat darah dan penurunan konsentrasi kalsium darah
(hipokalsemia). Tanpa adanya parathormon akan terjadi penurunan absorpsi intestinal
kalsium dari makanan dan penurunan reapsorpsi kalsium dari tulang dan sepanjang
tubulus renalis.
PATHWAY Defisiensi Parathormon
Hypoparatiroidsme
Hipokalemia
Potensial membran
Iritabilitas sistem
terganggu
neuromuskuler
8. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Identitas klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan,
penanggung biaya.
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Biasanya klien merasa ada kelainan bentuk tulang, pendarahan yang
sulit berhenti, kejang-kejang, kesemutan dan merasah lemas atau lemah.
Kaji manifestasi distress pernafasan sekunder terhadap laringospasme.
Pada klien dengan hipoparatiroidsme akut, perlu dikaji terhadap adanya
tanda perubahan fisik nyata seperti kulit dan rambut kering.
b. Riwayat penyakit saat ini
Tanyakan pada klien tentang manifestasi bekas atau kesemutan disekitar
mulut atau ujung jari tangan atau ujung jari kaki.
c. Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan pada klien apa pernah mengalami tindakan operasi khususnya
pengangkatan kelenjar tiroid atau kelenjar paratiroid
d. Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan pada klien apakah ada riwayat keluarga dengan Hipoparatiroidsme
3. Pemeriksaan Fisik
a. B1 (Breathing)
Amati bunyi suara nafas : pada klien hypoparatiroidsme biasanya terdengar
suara stridor, suara serak
b. B2 (Blood)
Amati adanya distrimia jantung, sianosis, palpitasi
c. B3 (Brain)
Amati adanya parestesis pada bibir, lidah, jari-jari, kaki, kesemutan, tremor,
hiperfleksia, peka rangsang, ansietas, perubahan dalam tingkat kesadaran, tetani
kejang
d. B4 (Bladder)
Pembentukan kalkuli pada ginjal
e. B5 (Bowel)
Mual, muntah, nyeri abdomen
f. B6 (Bone)
Amati tanda fisik, seperti; rambut tipis, pertumbuhan kuku buruk yang
deformitas dan gampang patah, kulit kering. Amati apakah ada kelainan tulang
g. Endokrin
Penurunan sekresi parathormon dari jumlah normal
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola Nafas tidak efektif
2. Risiko Cedera
3. Ketidakseimbangan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)
C. Intervensi Keperawatan
- Kolaborasikan
dengan dokter
dalam menangani
gejala dini kejang.
3 Ketidakseimbangan Kebutuhan nutrisi - Observasi
nutrisi (kurang dari terpenuhi makanan/ cairan
kebutuhan tubuh) Kriteria Hasil; yang dicerna
- Nutrisi adekuat - Terapeutik dorong
- Masukan pasien dalam
makanan dan mencerna
cairan adekuat makanan/minuman
- Energi adekuat
- Massa tubuh - Edukasi pasien
normal memakan
makanan yang
lunak dan tinggi
kalsium untuk
mempercepat
proses
kesembuhan.
- Kolaborasikan
dengan ahli gizi
untuk pemelihan
nutrisi yang sesuai
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipoparatiroidisme adalah penyakit yang disebabkan oleh hiposekresi kelenjar
paratiroid. Hipoparatiroidisme disebabkan oleh penyakit, cederah, atau malfungsi
kogenital kelenjar paratiroid. kelenjar paratiroid memiliki fungsi primer yakni
mengatur keseimbangan kalsium Gejala hipoparatiroidsme disebabkan oleh defisiensi
parathormon yang mengakibatkan kenaikan kadar fosfat darah dan penurunan
konsentrasi kalsium darah (hipokalsemia).
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, kelompok masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Kowalak, J. P., Welsh, W., & Mayer, B. (2017). Buku Ajar PATOFISIOLOGI. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes
Classification (5 ed.). Singapore: ELSEVIER.