Вы находитесь на странице: 1из 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KLIEN DENGAN KESEHATAN


REPRODUKSI
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu: Ns. Diana Dayaningsih, M.Kep

Disusun oleh:
1. Ahmad Syaiful Anwar 20101440117002
2. Andaruning Sekar Kinasih 20101440117005
3. Anggi Septa Lestari 20101440117007
4. Karasinda Nurul Afifa 20101440117043
5. Lestariningsih 20101440117046
6. Olivia Puspita Handayani 20101440117067

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Hari/tanggal : Kamis, 14 Februari 2019
Jam : 14.30-15.00 WIB
Tempat : Ruang Kelas
Sasaran : Reamaja
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Akper Kesdam IV/Diponegoro

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan dapat mengetahui
dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga:
1. Memahami pengertian kesehatan reproduksi.
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
3. Memahami cara menjaga kesehatan reproduksi
4. Memahami cara perawatan payudara.

2. Pokok Bahasan
Kesehatan reproduksi.

3. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian kesehatan reproduksi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
3. Cara menjaga kesehatan reproduksi
4. Cara perawatan payudara

4. Materi
Terlampir

5. Media
a. PowerPoint
b. Leaflet

6. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
7. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Pasien
1 Pembukaan
1) Memberi salam. 1) Menjawabsalam
2) Menyampaikan topik penyuluhan. 2) Mendengarkan
3 Menit
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan. 3) Mendengarkan
4) Melakukan kontrak waktu. 4) Mendengarkan

2 Penyajian Materi
1) Mengkaji pengetahuan awal dan 1) Menjawab
pengalaman pasien tentang topik yang
12 Menit akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi tentang : 2) Mendengarkan
a. Pengertian kesehatan reproduksi
b. Cara menjaga kesehatan reproduksi
c.
3 Evaluasi
1) Memberikan kesempatan kepada peserta 1) Bertanya
penyuluhan untuk bertanya.
2) Menanyakan kembali pada peserta 2) Menjawab
5 Menit penyuluhan tentang materi yang
disampaikan.
Penutup
1) Menyimpulkan Materi 1) Mendengarkan
2) Memberi Salam 2) Menjawab salam
8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur : Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan
dari sebelum kegiatan.
b. Evaluasi Proses
o Peralatan dan tempat tersedia.
o Peserta bersedia.
o Waktu sesuai dengan rencana.
c. Evaluasi Hasil
o Mampu menjelaskan materi kesehatan reproduksi
o Peserta mampu menjawab pertanyaan.
MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI

1. Pengertian Kesehatan Reproduksi


Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Sedangkan menurut Depkes RI (2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan
dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi
bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat
memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.

2. Tujuan Kesehatan Reproduksi


Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif ke pada perempuan
termasuk kehidupan seksual dan hak- hak reproduksi perempuan sehingga dapat
meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses
reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas
kehidupannya. Tujuan secara spesifik meliputi:
1. Meningkatkan kemandirian perempuan, khususnya dalam peranan dan fungsi
reproduksinya
2. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial perempuan dalam konteks kapan
ingin hamil, berapa jumlah anak yang diinginkan dan jarak antar kehamilan
3. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki- laki
4. Menciptakan dukungan laki- laki dalam membuat keputusan, mencari informasi
dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi

3. Faktor- faktor yang Berpengaruh terhadap Kesehatan Reproduksi


a. Faktor demografis dapat dinilai dari data: usia pertama melakukan hubungan
seksual, usia pertama manikah, usia pertama hamil sedangkan faktor sosial
ekonomi dapat dinilai dari tingkat pendidikan, akses terhadap pelayanan kesehatan,
status pekerjaan, tingkat kemiskinan, rasio melek huruf, rasio remaja tidak sekolah
dan atau melek huruf
b. Faktor budaya dan lingkungan mencakup pandangan agam, status perempuan,
ketidaksetaraan jender, lingkungan tempat tinggal dan bersosialisasi, persepsi
masyarakat tentang fungsi,
c. Faktor psikologi antara lain rasa rendah diri, tekanan teman sebaya, tindak
kekerasan di rumah/ lingkungan, dan ketidakharmonisan orang tua
d. Faktor biologis meliputi : gizi buruk kronis, kondisi anemia, kelainan bawaan
organ reproduksi, kelainan akibat radang panggul, infeksi lain atau keganasan

4. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi


Menjaga kesehatan Alat Reproduksi Wanita sangat penting. Cara tepat dan mudah
menjaga kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan bagian luar vagina setelah buang air kecil atau air besar, dengan
menggunakan air bersih. Dengan arah dari depan ke belakang.
2. Saat memasuki masa siklus menstruasi, sering-seringlah mengganti pembalut
terutama pada awal haid yang biasanya banyak mengeluarkan darah.
3. Hindari (douching), yaitu memasukkan jari atau ejakulasi ke dalam vagina,
meskipun itu bertujuan membersihkan bagian dalam vagina. Aktifitas yang anda
lakukan ini akan menghilangkan bakteri loctobacili dan juga memicu iritasi kulit.
4. Jangan menggunakan sabun atau menyapu shower gel pada vagina karena akan
memicu kondisi kering, iritasi kulit dan akan menjadi gatal. Bahkan beberapa
wanita sensitif dan alergi terhadap kandungan pewangi serta busa yang ada pada
sabun.
5. Lakukan pembersihan dengan menggunakan air pada alat kelamin baik itu suami
ataupun istri ketika akan dan setelah melakukan hubungan badan. Sebaiknya anda
juga membuang air kecil lebih kurang setengah jam setelah berhubungan badan,
hal ini akan mengurangi risiko infeksi kandung kemih.
6. Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan apabila anda mengalami keputihan,
sebaiknya gunakan panty liner. Saat tidur sebaiknya tidak menggunakan celana
dalam, agar sirkulasi udara dan darah lebih lancar.
7. Kondisi bengkak nanah juga dikaitkan dengan infeksi dan pasien mengeluh sakit
dan demam. Pengobatan pada gangguan kesehatan reproduksi ini secara incisional
dan drainage bertujuan untuk mengeluarkan nanah dan konsumsi antibiotik. Gejala
ini juga bisa terjadi pada wanita yang terlalu sering membersihkan bulu kemaluan.
Sehingga kebersihan alat potong tersebut juga harus diutamakan.
8. Keputihan normal terjadi pada waktu beberapa hari sebelum haid, ketika
mengalami gairah seks, kehamilan dan klimakterik atau setelah menopause.
Keputihan yang terjadi pada diluar waktu-waktu tersebut disertai bau tidak sedap,
warna yang kuning / kehijau-hijauan, rasa gatal harus diwaspadai dan
dikonsultasikan dengan dokter.
9. Hindari penggunaan pembersih vagina yang dijual dipasaran, karena dapat
menimbulkan efek samping dan mengubah ph vagina. Produk yang sebaiknya anda
hindari adalah apabila setelah digunakan menimbulkan gatal, pedih dan kemerah-
merahan.

5. Cara Membersihkan Vagina yang Baik dan Benar


Membersihkan daerah genital akan lebih aman bila menggunakan air saja
dibandingkan dengan menggunakan obat-obatan atau bahan-bahan komersil dipasaran
karena akan mempengaruhi pertumbuhan flora dalam vagina yang akan meningkatkan
resiko infeksi dan meningkatkan resiko terjadinya keputihan (fluor albus)
(Qomariyah, 2004).
Setiap wanita akan mengalami pengeluaran cairan dari vagina sesudah ia
mendapatkan haid yang pertama. Didalam vagina terdapat bakteri laktobasilus yaitu
bakteri yang baik yang berfungsi untuk mempertahankan keasaman vagina agar
bakteri pathogen mati dan untuk menjaga keseimbangan flora normal vagina.
Terganggunya keseimbangan flora normal pada vagina dapat menyebabkan berbagai
masalah. Salah satunya adalah terjadinya keputihan (fluor albus) (Sianturi, 2001).
Penggunaan deodoran dan douching vagina dapat menyebabkan membran mukosa
teriritasi dan dapat membunuh flora normal yang ada dalam vagina. Hal tersebut
memungkinkan timbulnya serangan keputihan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek douching vagina dapat
meningkatkan resiko kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Pelvic
Inflammatory Disease atau Penyakit Radang Panggul (PRP) (Yayasan Abdi Asih:
1996, dan Joesoef, dkk: 1993).
Ada beberapa tips membersihkan vagina yang aman dan tanpa efek samping,
yakni :
a. Tips Membersihkan Vagina dengan jangan menggunakan sabun pembersih
vagina yang terbuat dari bahan-bahan berbahaya. Bila ingin menggunakan sabun
pembersih ada baiknya memperhatikan kandungan bahan yang tertera pada
kemasan produk pembersih vagina.
b. Cara Membersihkan Vagina dengan Jangan menggunakan pembersih vagina
secara berlebihan karena akan merusak flora baik yang ada di sekitar organ
intim wanita
c. Tips Membersihkan Vagina dengan membersihkan organ intim dari arah yang
benar yakni dari depan ke belakang
d. Cara Membersihkan Vagina, Bila perlu menggunakan bahan herbal alami untuk
membasuh organ intim yang dapat dibuat sendiri dengan menggunakan
tetumbuhan herbal seperti daun sirih, buah majakani, daun jarak pagar dan
berbagai tumbuhan herbal yang dapat digunakan untuk membersihkan vagina
e. Tips Membersihkan Vagina dengan banyak mengkonsumsi air putih agar organ
intim wanita tidak mengalami kekeringan
f. Membersihkan vagina dapat dilakukan dengan menggunakan metode ratus atau
pengasapan
g. Rajin mengganti pembalut ketika darah haid sedang keluar dalam jumlah banyak
h. Tips Membersihkan Vagina dengan menggunakan pembalut kecil atau panty
liner yang dapat menampung cairan keputihan yang keluar secara berlebihan.
Namun jangan terlalu lama menggunakan panty liner dan sering-seringlah
mengganti panty liner 2 jam sekali
i. Cara Membersihkan Vagina dengan Sering mengganti pakaian dalam ketika
suasana organ intim basah, lembab dan bau
j. Tips Membersihkan Vagina yang terakhir adalah dengan menjalani pola hidup
yang sehat dengan mengkonsumsi berbagai makanan, buah dan sayuran dengan
kandungan gizi lengkap
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC

Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta
V Ruth Bennet dan Linda. 1999. Myles Textbook For Midwifery.
Varney .2007. 2001. Buku IV Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.Varney’s
Midwifves.Pusdiknakes. WHO, JIHPIEGO
Varney, helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGC

Вам также может понравиться