Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NAMA KELOMPOK :
USWATUL KHASANAH (1612311008)
AGUSTINA ANGGRAINI (1612311013)
RISKI NUR ADILLA WALUYO (1612311024)
GANET OLGA CAHYANI (1712311082)
ADRYIAN FIRGRIANSYAH (1612311112)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2019
1. BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS
Bisnis, bisa menjadi sebuah profesi etis, bila :
Ditunjang oleh sistem politik ekonomi yang kondusif
– aturan yg jelas dan fair
– kepastian keberlakuan aturan tersebut
– aturan hukum yg mengatur kegiatan bisnis
– sistem pemerintahan yg adil dan efektif
Prinsip-prinsip etis untuk berbisnis yang baik
Etika Terapan
Secara umum Etika dibagi menjadi :
Etika Umum
Etika Khusus
Etika Umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia
untuk bertindak secara etis, bgmn manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika,
lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang
kehidupan yg khusus.
Etika Khusus dibagi menjadi 3 :
Etika Individual
Etika Sosial
Etika Lingkungan hidup
Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia thd dirinya sendiri.
Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sbg
makhluk sosial dlm interaksinya dg sesamanya.
Etika individual dan etika sosial berkaitan erat satu sama lain. Karena kewajiban seseorang
thd dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula kewajibannya thd
orang lain, dn dmk pula sebaliknya.
Etika Lingkungan Hidup, berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sbg kelompok dg
lingkungan alam yg lbh luas dlm totalitasnya, dan jg hubungan antara manusia yg satu dg
manusia yg lainnya yg berdampak langsung atau tdk langsung pd lingkungan hidup scr
keseluruhan.
Etika Lingkungan dapat berupa :
cabang dr etika sosial, sejauh menyangkut hubungan antara manusia dg manusia yg
berdampak pd lingkungan)
Berdiri sendiri, sejauh menyangkut hubungan antara manusia dg lingkungannya
Etika sebagai Refleksi adalah pemikiran moral.
Etika sbg refleksi krisis rasional meneropongi dan merefleksi kehidupan manusia dg
mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yg ada di satu pihak dan situasi khusus dari
bidang kehidupan dan kegiatan khusus yg dilakukan setiap orang atau kelompok orang dlm
suatu masyarakat.
Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan dari khususnya tentang
apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. Etika dalam arti ini
dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah
Etika Profesi
Pengertian Profesi
Profesi dpt dirumuskan sbg pekerjaan yg dilakukan sbg nafkah hidup dg mengandalkan
keahlian dan keterampilan yg tinggi dan dg melibatkan komitmen pribadi (moral) yg
mendalam.
Orang Profesional adalah orang yg melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dg mengandalkan keahlian dan ketrampilan yg tinggi serta punya komitmen
pribadi yg mendalam atas pekerjaannya itu. Atau
Orang yang profesional adalah orang yg melakukan suatu pekerjaan karena ahli di bidang tsb
dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjan tsb.
Ciri-ciri Profesi
Adanya keahlian dan ketrampilan khusus
Adanya komitmen moral yg tinggi
Biasanya orang yg profesional adalah orang yg hidup dari profesinya
Pengabdian kepada masyarakat
Pada profesi luhur biasanya ada izin khusus untuk menjalankan profesi tsb.
Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
Adanya komitmen moral yg tinggi
Komitmen moral ini biasanya dituangkan, khususnya untuk profesi yg luhur dalam bentuk
aturan khusus yg menjadi pegangan bg setiap orang yg mengemban profesi ybs.
Aturan main dlm menjalankan atau mengemban profesi tsb biasanya disebut Kode Etik.
Ada 2 sasaran pokok dari kode etik, yaitu :
kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian
entah secara sengaja atau tidak sengaja dari kaum profesional
kode etik bertujuan melindungi keluhuran profesi tsb dari perilaku-perilaku bobrok orang-
orang ttt yg mengaku diri profesional
Biasanya orang yg profesional adalah orang yg hidup dari profesinya:
ini berarti ia hidup sepenuhnya dari profesi ini
Ini berarti profesinya telah membentuk identitas orang tsb. Ia tdk bisa lagi dipisahkan dari
profesi itu, berarti ia menjadi dirinya berkat dan melalui profesinya
Prinsip Kejujuran
Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat
dipertanggung- jawabkan
Masyarakat juga cenderung menghukum atau menyalahkan pelaku bisnis yang tidak
bermoral serta menghargai atau memuji pelaku bisnis yang bermoral, sehingga dapat
kita simpulkan bahwa pelaku bisnis yang bermoral akan memperoleh keuntungan
walaupun tidak jelas dalm bentuk dan jangka waktunya, sedangkan pelau bisnis yang
tidak bermoral akan mengalami kerugaian yang juga tidak jelas bentuknya seperti apa
dan jangka waktunya.
Peranan etika dalam kegiatan bisnis antara lain adalah :
1. Etika harus menjadi pedoman dalam kegiatan masyarakat, karena itu seharusnya
juga menjadi pedoman bagi bisnis. Mana tindakan yang tepat, benar dan boleh
dilakukan dalam bisnis yang diharapkan menguntungkan semua pihak yang terlibat
(Satyanugraha, 2003).
2. Etika berperan sebagai penghubung pelaku bisnis. Jika produsen sebagai penyedia
produk yang akan dibeli oleh konsumen menyediakan fasilitas pelayanan purna jual
bagi setiap konsumen yang telah memakai produknya, bukankah ini sebuah celah bagi
keduanya untuk terus berhubungan. Pelayanan jual tentu merupakan refleksi nilai
atau etika bisnis yang diterapkan perusahaan untuk menjaga loyalitas konsumennya
(Tjiptono, 2005).
3. Etika juga berperan sebagi syarat utama untuk kelanggengan atau konsistensi
perusahaan. Perusahaan yang beretika akan selalu berusaha unuk memuaskan
pelanggan atau konsumennya. Loyalitas konsumen akan dapat membantu perusahaan
agar tetap bisa bertahan (Tjiptono, 2005).
4. Etika utilitarianisme dalam bisnis
Kriteia dan prinsip etika utilitarianisme
Nilai positif etika utilitarianisme
Utilitarianisme sebagai proses dan standar penilaian
Analisis keuntungan dan kerugian
Kelemahan etika Utilitarianisme
Sampai sekarang nilai etika Utilitarianisme mempunyai daya tarik sendiri , yang
bahkan melebihi daya tarik deontologist . yang paling mencolok etika Utilitarianisme
tidak memaksa sesuatu yang asing pada kita . etika ini justru mensistematikan dan
memformulasikan secara jelas apa apa menurut para penganutnya dilakukan oleh
kita dalam kehidupan sehari- hari . bahwa sesungguhnya dalam hidupan kita, dimana
kita selalu diharapkan pada berbagai alternative dan dilemma moral, kita hamper
selalu menggunakan mempertimbangkan – pertimbangan disebut di atas.
Tanggapan kritis
1. Kesulitan menentukan nilai suatu akibat .mengikuti etika normatif
Utilitarianisme kita tentu tidak mudah menentukan mana akibat
lebih baik ( lebih berguna) dari beberapa tindakan. Daam kehidupan
kita seringkali berhadapan dengan berbagai pilihan . contoh :pergi
sekolah , mengunjungi anggota keluarga yang sakit ,makan mie
sakit. Kita sulit menentukan mana lebih baik pergi sekolah atau
mengunjungi keluarga yang sakit.makan mie pangsit tentu membuat
kita merasa kenyang apalagi bagi orang yang suka mie pangsit ,
tindakan makan mie pangsit tentu sangat berguna karena memberi
kepuasan . pergi kesekolah akan membuat kita bisa pinter. Sekrang
bagaimana mentukan akibat yang lebih baik dari tindakan tersebut ?
inilah kelemahan pertama etika normatif Utilitarianisme ini.
2. Bertentangan dengan prinsip keadilan . kelemahan kedua dari teori
Utilitarianisme ini adalah teori ini bertentangan dengan prinsip
keadila. Sebagai contoh : karena pembangunan jalan tol ,
pemerintahan dengan mudah mengusir keluarga sukribo . alasan
yang diberikan adalah pembangunan jalan tol lebih berguna dari
pada memberikan rumah pak sukribo tidak dibongkar . alasan ini
tampaknya masuk akal . akan tetapi alasannya ini bertentangan
dengan keadilan adalah tidak boleh mengorbankan manusia demi
kepentingan lain . dengan prinsip Utilitarianisme pemerintah
gampang saja mengadakan penggusuran dengan alasan demi
kepentingan umum. Disini manusia orang yang digusur dikorbankan.
Hal inilah yang ditentangkan dengan prinsip keadilan yakni
mengorbakan manusia.
5. Filsafat Bisnis Beretika
Pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti
aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak,
dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia,
dan kegiatan ekonomismerupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting.
Pemikiran yang mendasari CSR (Corporate Social Responsibility) yang sering dianggap
inti dari Etika Bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban
ekonomis dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-
kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya
melebihi kewajiban-kewajiban di atas. Beberapa hal yang termasuk dalam CSR ini antara lain
adalah tatalaksana perusahaan (corporate governance) yang sekarang sedang marak di
Indonesia, kesadaran perusahaan akan lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi
karyawan, hubungan perusahan-masyarakat, investasi sosial perusahaan (corporate
philantrophy).
Kesesuaian Menurut PP UU
Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Proses
pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia harus diselenggarakan berdasarkan
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan amanah
Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Aktivitas
pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk Usaha dan/atau Kegiatan pada
dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dengan diterapkannya prinsip
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam proses pelaksanaan pembangunan,
dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas pembangunan tersebut
dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan
pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin. Perangkat atau instrumen
yang dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah Amdal dan UKL-UPL. Pasal 22
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup menetapkan bahwa setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal.
Analisa Kasus
Pada surat kabar Jawa Pos, 2 Mei 2013, ada salah satu artikel yang menurut saya
melanggar Etika Bisnis, yaitu artikel yang berjudul “Tanpa Izin, Tiga Pabrik Nekat Beraktivitas”.
Ketiga industri tersebut berada di Gresik yaitu PT. BKP (Produsen Minyak Goreng), PT. IDM
(Pengolahan Ikan), dan PT. HNF (Industri Alat Berat). Industri-industri tersebut dianggap
melanggar Etika Bisnis dalam Corporate Social Responsibility (CSR) karena ketiganya
berpotensi mengeluarkan limbah berbahaya. Bukan hanya itu, mereka juga tidak memiliki
perizinan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), mereka hanya
mendompleng dengan amdal pendirian milik Kawasan Industri Gresik (KIG).
Perusahaan lain yang melanggar etika bisnis dalam CSR yaitu PT. BKP (produsen minyak
goreng) yang izin amdalnya belum clear dan berkali-kali perusahaan ini dilaporkan warga
sekitar karena kerap mencemari lingkungan. Ada juga PT. IDM yang kerap dikeluhkan karena
menimbulkan bau.
Saran
Pemerintah harus menindak lebih tegas industri-industri yang tidak mempunyai izin
lengkap, terutama yang dapat merugikan masyarakat dan berdampak langsung pada
lingkungan sekitar. Serta melakukan sidak dan pengawasan terhadap industri-industri baru
yang akan didirikan.