Вы находитесь на странице: 1из 2

Faktor eksternal: *penyalahgunaan kekuasaan *ketidaktegasan aparat penegak hukum

*penyalahgunaan teknologi *kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi

Contoh Faktor Eksternal


a. Perangkat hukum yang tidak tegas dan jelas sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum.
b. Struktur sosial dan politik yang memungkinkan terjadinya pelanggaran hukum dan HAM.
c. Struktur ekonomi yang menimbulkan kesenjangan ekonomi dan kemiskinan memungkinkan
seseorang melakukan pelanggaran hukum dan HAM.
d. Teknologi yang digunakan secara salah dapat menimbulkan kejahatan kerah putih (white
crimes).
Faktor internal yaitu faktor-faktor yang terdapat di dalam diri para pelaku pelanggaran hukum
dan HAM.
Contoh faktor internal :
1. keadaan psikologis para pelaku,
2. sifat egois,
3. tidak toleransi pada orang lain,
4. tingkat kesadaran pelaku pelanggaran HAM.
5. tidak memiliki rasa empati dan kemanusiaan

Faktor internal: Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri Rendahnya kesadaran
HAM Sikap tidak toleran

pengertian tidak rasa empati dan kemanusian adalah tidak peduli sama sekali ttng hak asasi
dan mengambil hak hak dan kewajiban orang lain

3) Kondisi Psikis
Kondisi kejiwaan akan, merapengaruhi perilaku seseorang. Orang yang sedang guncang
jiwanya akan mudah melakukan perilaku menyimpang. Contohnya, orang yang dalam
kondisi jiwanya gundah, mereka tentu tidak dapat memusatkan perhatian terhadap suatu
masalah. Pikirannya kacau, mudah tersinggung dan cepat marah. la pun tidak dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga mudah melakukan tindakan
yang negative.
1) Faktor Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap individu atau kelompok untuk
melakukan atau tidak melakukan perilaku menyimpang. Ada kecenderungan masyarakat
dengan kondisi sosial ekonomi yang kurang baik bisanya
kondisi stabilitas sosialnya labil. Misalnya, pencurian, perampokan, penipuan, dan
pembunuhan akan meningkat, Dalam kriminologi disebutkan bahwa "dimana ada
masyarakat miskin, disanalah sarangnya penjahat". Jadi, kemiskinan mendorong seseorang
untuk melakukan kejahatan.
Sebenarnya penyimpangan tidak hanya dimonopoli oleh kelompok masyarakat yang sosial
ekonominya lemah saja, tetapi juga fenomena sosial menunjukan bahwa kelompok
masyarakat dengan kedudukan sosial ekonomi yang kuat tidak sedikit yang melakukan
penyimpangan terhadap norma-norma dan nilai-nialai sosial. Misalnya, kasus yang menimpa
pejabat atau konglomerat karena melakukan tindak pidana korupsi, kasus perselingkuhan
yang dilakukan di hotel-hotel berbintamg, atau penyalahgunaan narkoba. Biasanya
orang-orang yang melakukan penyalahgunaan narkoba merupakan orang-orang yang
memiliki tingkat ekonomi cukup mapan.

Вам также может понравиться