Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Nama: Roja Nuryana
NIM: 15405241059
Indonesia adalah negara kepulauan yang berada pada jalur cincin api pasifik
(The Pasific Ring of Fire) yang merupakan jalur rangkaian gunung aktif di dunia .
Hal ini mengakibatkan wilayah Indonesia banyak ditumbuhi Gunung berapi yang
membentang di sepanjang zona subduksi lempeng Indo-Australia, Eurasia dan
Pasifik. Menurut data Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
(2018) tercatat 76 Gunung berapi yang ada di Indonesia. Sebaran Gunung Api di
Indonesia berada pada Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Kepulauan Nusa
Tenggara, Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara dan Manado. Pulau jawa terdapat
salah satu gunung api teraktif dunia yaitu Gunung Merapi.
Gunung Merapi yang merupakan daerah vulkan aktif tak luput menjadi
sasaran dari pengembangan obyek wisata. Kegiatan pariwisata pastinya terbentuk
akibat adanya ketertarikan akan suatu hal. Daya tarik wisata (tourist attraction)
adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk berkunjung ke
tempat tertentu (Yoeti, 1996).Gunung Merapi dalam kajian ini diposisikan sebagai
Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) akan keindahan alam, kebudayaan
masyarakat sekitarnya, serta menjadi tempat bagi kegiatan minat khusus. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Pasal 16 Tentang
Kepariwisataan, Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan
membangun dan mengelola obyek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan
sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola obyek dan daya tarik wisata yang
telah ada. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata terbagi menjadi 3, yaitu:
Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam, budaya dan minat khusus. Apabila
mengacu pada pengelompokan tersebut, Gunung Merapi mememiliki Objek Daya
Tarik Wisata ketiganya (Alam, Budaya.dan Minat Khusus).
Gunung Merapi yang merupakan Objek dan Daya Tarik Wisata Minat
Khusus, seperti Jeep tour, Down hill, dan yang terkenal yaitu pendakian gunung.
Pendakian gunung merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menyusuri lereng
hingga mencapai puncak/daerah tertinggi yang diperbolehkan. Gunung Merapi
dikenal memiliki tiga jalur pendakian utama yang resmi sebelum tahun 2010, yaitu
Jalur Pendakian Kinahrejo (Sleman), Jalur Pendakian Sapuangin (Klaten) dan Jalur
Pendakian Selo (Boyolali). Namun pada saat erupsi pada tahun 2010 ketiga jalur
pendakian berubah. Jalur Pendakian Kinahrejo dan Sapuangin terpaksa harus
ditutup akibat kerusakan jalur pasca erupsi. Sedangkan Jalur Selo berubah menjadi
Jalur New Selo yang dikenal saat ini. s
Selain itu dampak negatif yang dirasakan akibat adanya wisata ini ialah
menurunya kualitas lingkungan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa oknum pendaki
yang tidak memiliki kesadaran akan lingkungan sehingga banyak sampah yang
tidak dibawa turun. Selain itu permasalahan lingkungan timbul akibat budaya
vandalisme yang merusak nilai estetika pada alam.
Kebijakan kedepan
Hal ini dirasa perlu dilakukan untuk menekan angka kecelakaan selama
kegiatan pendakian berlangsung. Jalur pendakian Gunung Merapi yang
sudah menerapkan ini adalah Jalur Sapuangin. Namun seharusnya tidak
hanya Jalur Sapuangin saja melainkan jalur pendakian New Selo harus
menerapkan sistem ini, mengingat kegiatan pendakian merupakan kegiatan
olahraga ekstrim yang memiliki bahaya tersendiri.
Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana. 2018. Data Dasar
Gunung Api. http://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-
gunungapi. Diakses pada 28 Mei 2018.
Harry Wijaya, Christian Wijaya. 2005. Jejak Sang Petualang. Penerbit Andi:
Yogyakarta.
Johan Vembrianto. 12 Mei 2017. Ini Karakter Sapu Angin, Jalur Pendakian
Gunung Merapi yang Kembali Dibuka Untuk Umum.
https://phinemo.com/jalur-pendakian-gunung-merapi/.
Sastri, Diah. 2017. Yuk Kenalan Dengan Pariwisata Minat Khusus (Special Interest
Tourism). https://diahsastri.com/2017/08/09/yuk-kenalan-dengan-
pariwisata-minat-khusus-special-interest-tourism/. Diakses pada 28 Mei
2018.