Вы находитесь на странице: 1из 7

MAKALAH TEORI SWAMEDIKASI

“DAMPAK ADVERS DRUG REACTION (ADR)”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. NINA FENTRIANA
2. NOFIA DWI YUDHA D.S
3. NUR ADIN EKAWATI (10116098)
4. NUR ANNISA TURROHMAH
5. NURIDA DWI PUJI R
6. QURROTU AINA A.A
7. RENI SHOFIA LEDI
8. RISMA NOVI S.W
9. RIZA SEPTI P
10. ABDUL BASID

PROGAM STUDI S1 FARMASI


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami
mengucapkan syukur atas limpahan nikmat sehat- Nya baik beerupa sehat fisik maupun
akal fikiran sehingga makalah yang berjudul “Dampak Advers Drug reaction (ADR)”
dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah teori swamedikasi.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran dari pembaca agar makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kediri, 26 Maret 2019

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
BAB 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………….1
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1
BAB 2
2.1 Isi……………………………………………………………………………………2
BAB 3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….4
3.2 Saran…………………………………………………………………………………
4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...5

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kejadian tentang reaksi obat yang tidak diharapkan (Adverse Drug Events)
adalah respon yang tidak diharapkan terhadap terapi obat dan mengganggu atau
menimbulkan cedera pada penggunaan obat dosis normal. Adverse Drug Events ada
yang berkaitan dengan efek farmakologi/mekanisme kerja (efek samping) dan ada
yang tidak berkaitan dengan efek farmakologi contohnya syok anafilaksis pada
penggunaan antibiotik golongan penisilin (reaksi hipersensitivitas), mengantuk pada
penggunaan klorfenilramin maleat (Departemen Kesehatan,2008).
Berdasarkan analisis kejadian berisiko dalam proses pelayanan kefarmasian,
reaksi obat yang tidak diharapkan (Adverse Drug Events), kesalahan pengobatan
(Medication Errors) dan reaksi obat yang merugikan (Adverse Drug Reaction)
menempati kelompok urutan utama dalam keselamatan pasien yang memerlukan
pendekatan sistem untuk pengelolaan, mengingat kompleksitas keterkaitan kejadian
antara ”kesalahan merupakan hal yang manusiawi” (to err is human) dan proses
farmakoterapi yang sangat kompleks. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya risiko
obat tersebut adalah multifaktor dan multiprofesi yang kompleks, jenis pelayanan
medik, banyaknya jenis dan jumlah obat per pasien, faktor lingkungan, beban kerja,
kompetensi karyawan, kepemimpinan dan sebagainya (Departemen Kesehatan, 2008).
Sebelumnya ADR tidak begitu diperhatikan. Namun setelah adanya fenomena
thalidomide yang menyebabkan bayi terlahir dalam keadaan cacat, mulailah dari
berbagai negara membuat dan mengembangkan sistem untuk memonitoring,
mendeteksi dan mencegah sejak dini morbiditas dan morbilitas yang terkait dengan
penggunaan obat serta efek-efeknya yang merugikan.

1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari
Advers Drug Reaction (ADR)
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana dampak yang terjadi setelah adanya Advers Drug Reaction
(ADR)?

BAB II
ISI
Advers Drug Reaction (ADR) didefinisikan sebagai efek yang tidak diinginkan
yang berhubungan dengan penggunaan obat yang timbul sebagai bagan dari aksi
farmakologis dari obat yang kejadiannya mungkin tidak dapat diperkirakan. Salah satu
penyebab dari Advers drug Reaction adalah adanya interaksi obat. Apabila ada sebab
pastinya ada akibat atau dampak yang terjadi. Dampak yang terjadi dari Advers Drug
Reaction (ADR) yaitu :
1. Morbiditas (Angka Kesakitan)
Morbiditas adalah jumlah seluruh kejadian penyakit atau jumlah kasus
(penderita lama dan baru) pada suatu populasi pada periode waktu tertentu.
Diperkirakan ADR terjadi sebanyak 15% dari pemberian obat.
Contoh : Penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatric yang tidak
diperhatikan dengan baik dapat menyebabkan gejala penyakit lain seperti
aritmia dan kelemahan otot
2. Mortalitas (Angka Kematian)
Mortalitas adalah banyaknya kematian pada suatu populasi. Berdasarkan data
dari Boston Collaborative Drug Survilance (BCDSP) ditemukan bahwa diantara
26.462 pasien medis 24 atau 0,9% telah meninggal. (Cipolle et al, 1998)
Contoh : Pemberian dosis yang berlebih, dapat menyebabkan kematian pada pasien
3. Efek samping
Setiap obat pastinya memiliki efek samping, efek samping akan meningkat
secara bermakna sejalan dengan bertambahnya jumlah obat yang dikonsumsi secara
bersamaan setiap hari
Contoh : Pada pasien kanker payudara selama kemoterapi di RSUD Prof. dr.
Margono Soekardjo mengalami efek samping obat berupa mual, muntah,
anoreksia, dan kerontokan rambut. (Wahyu Utaminingrum, 2015)
4. Rawat inap lebih lama dan pembengkakan biaya
Penelitian terbaru menunjukkan 2% dari pasien masuk rumah sakit mengalami
ADEs yang berdampak meningkatnya Length Of Stay (LOS) 4,6 hari dan
meningkatkan biaya kesehatan $4.7000 dari setiap pasien yang masuk rumah sakit
(Departemen Kesehatan, 2008).
Contoh : Pasien yang terkena demam, pilek dan flu diberi antibiotik (tidak ada
indikasi, ada pengobatan)

Sebagai seorang farmasis harus benar-benar memperhatikan obat yang akan


diberikan agar tidak menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan / Advers Drug Reaction
yang akan memberikan dampak bagi pasien. Dengan berbekal ilmu pengetahuan dan
keahlian yang dimiliki, farmasis mempunyai peran penting dalam mengurangi,
mencegah, mendeteksi dan menangani dampak yang ditimbulkan dari Advers Drug
Reaction (ADR). Pemeriksaan resep, merespon gejala-gejala serta pelaporan spontan
reaksi yang diduga sebagai ADR merupakan aktivitas yang sebaiknya farmasis terlibat.
Keterlibatan farmasis dalam aktivitas tersebut ddiharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kefarmasian serta menurunkan biaya layanan kesehatan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Advers Drug Reaction (ADR) didefinisikan sebagai efek yang tidak
diinginkan yang berhubungan dengan penggunaan obat yang timbul sebagai bagan
dari aksi farmakologis dari obat yang kejadiannya mungkin tidak dapat diperkirakan.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya ADR yaitu mordibitas (angka kesakitan),
mortilitas (angka kematian), efek samping, lamanya rawat inap dan pembengkakan
biaya.

3.2 Saran
Sebagai seorang farmasis harus benar-benar memperhatikan obat yang akan
diberikan agar tidak menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan / Advers Drug
Reaction yang akan memberikan dampak bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Cipolle et al. 1998. Pharmaceutical Care Practice, hal 75,82-83, 96-110, 116. New
York : Mc Graw Hill Company
Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes
RI
Harbanu H Mariyono et al. 2008. Adverse Drug Reaction. Denpasar : Bagian/SMF
Ilmu Penyakit Dalam FK Unud / RSUP Sanglah
Wahyu Utaminingrum. 2015. Evaluasi Adverse Drug Reactions (Adrs) Penyakit
Kanker Payudara Dengan Kemoterapi Berbasis Antrasiklin di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo Purwokerto. Purwokerto : Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah purwokerto

Вам также может понравиться