Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
suatu premis bahwa tidak terdapat sistem akuntansi yang sesuai untuk semua organisasi
dalam semua situasi (Otley, 1980). Dalam penelitian sistem akuntansi manajemen,
menyediakan informasi bagi manajer (simons, 1987, bowens dan Alberthy, 2000).
tujuan.
Manajer yang yang menghadapi tipe lingkungan yang berbeda memerlukan informasi
yang berbeda, sehingga manajer yang menghadapi lingkungan yang lebih tidak terkontrol
memerlukan informasi yang lebih cepat, dan diharapkan diperoleh dari sumber eksternal
yang relevan, dan lebih berorientasi pada yang akan datang. Chenhall dan Morris (1986)
menemukan bahwa terdapat hubungan yang posistif antara ketidakpastian lingkungan dan
lingkungan yang lebih besar mereka akan cenderung mencari informasi nonkeuangan dan
informasi yang beriorientasi yang akan datang sebagai tambahan dari jenis informasi lainnya
(Gordon dan Narayanan, 1984). Kesesuaian antara ketidakpastian lingkungan dengan
informasi yang dihasilkan oleh SAM tersebut dapat meningkatkan kinerja manajerial.
strategi akan berbeda sesuai dengan tingkat ketidakpastian. Perusahaan dengan strategi
tipe prospector mengeksploitasi kesempatan pasar dan produk melalui monitoring berbagai
kondisi dan kejadian lingkunan, dan produk yang dihasilkan selalu berkembang karena
teknologi yang digunakan selalu fleksibel yang memungkinkan dapat bereaksi dengan cepat
nonkeuangan, dan berorientasi yang akan datang dapat sesuai dengan kebutuhan manajer.
Oleh kerana itu, informasi SAM lingkup luar akan bermanfaat bagi pengambilan keputusan
yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Adapun purusahaan tipe defender
beroperasi dalam pasar yang lebih kecil dan stabil, sehingga lebih menekankan pada
efisiensi dari dari pada inovasi. Oleh karena itu infomasi yang lingkup nya kecil akan sesuai
bagi manajer dari perusahaan defender dalam pengambilan keputusan sehingga dapat
meningkatkan kinerja.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk menjelaskan bagaimana hubungan teori kontingensi
PEMBAHASAN
organisasi dibawah kondisi operasi yang berbeda dan mencoba untuk menjelaskan
pada sistem akuntansi manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem
akuntansi secara universal selalu tepat untuk dapat diterapkan pada setiap organisasi, tetapi
hal ini bergantung pada faktor kondisi atau situasi yang ada dalam organisasi. Menurut Otley
(1980) para peneliti telah menerapkan pendekatan kontingensi guna menganalisis dan
Menurut brownell (1982) variabel kontingensi diklasifikasikan menjadi empat yaitu: (1)
antara individu dengan tugas), (4) Individual (locus of control, autoritarian). Govindarajan
(1986) hnya mengklasifikasikan variabel kontingensi menjadi dua atribut, yaitu artribut
psikologi dan kontekstual organisasi. Pada dasarnya kedua pengklasifikasian tersebut tidak
ada perbedaan karena variabel organisasional dan budaya merupakan faktor kontekstual
individu.
pengendalian manajemen menjadi lima, yaitu (a) ketidakpastian (tugas dan lingkungan), (b)
teknologi dan interdependensi, (c) industri, (d) strategi, (e) observability fuctors.
2.2 Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan
staff, negosiasi dan representasi. Berikut adalah beberapa pendapat tentang kegiatan
Peran manajer yang terpenting yaitu mengelola dan menyelenggarakan berbagai aktivitas
pekerjaan dalam organisasi untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Salah satu parameter
atau indikator yang sering digunakan suatu organisasi untuk melakukan penilaian terhadap
kinerja manajer adalah pendekatan kuangan. Mahoney et.al (1963) mendefinisikan kinerja
manajer berdasarkan fungsi manajemen pada teroi manajemen klasik. Sehingga kinerja
menajemen.
Kinerja manajer dapat dihubungan juga dengan tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi
dalam melakukan suatu aktivitas. Sehingga pengukurana tau penilaian kinerja manajer
diperlukan untuk memberikan jaminan bahwa suatu organisasi yang dikelola oleh manajer
Beberapa varaibel kontingensi yang dibahas pada makalah ini mengacu pada penelitian
yang dilakukan oleh Muslichah dengan judul “Pengaruh Variabel Kontingensi Terhadap
Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerian”. Populasi penelitian ini
adalah manejer fungsioanal (manajer tingkat menengah). Sampel penelitian yang digunakan
yaitu manajer produksi dan pemasaran dari perusahaan manufaktu besar yang memproduksi
Kerangka Konseptual
Teknologi Informasi
Ketidakpastian
Lingkungan
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi informasi yang digunakan
lebih luas, lebih tepat waktu, lebih teragregasi, lebih terintegrasi. Ketersediaan informasi
tersebut akan membantu manajer dalam menjalankan tugasnya, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerjanya.
ketersediaan informasi sistem akuntansi manajemen yang lebih luas. Hal tersebut akan
memberikan banyak alternatif solusi yang dapat dipertimbangkan oleh manajer dalam
digunakan oleh manajer memudahkan untuk memperoleh informasi yang lebih relevan
dengan pemasok, pelanggan, atau informasi internal yang berkaitan dengan departemennya
masing-masing.
Mia dan Chenhall (1994) meneliti peran dari informasi lingkup luas yang disediakan oleh
SAM dalam meningkatkan kinerja manajerial. Kedua peneliti tersebut menyatakan bahwa
perberdaan aktivitas ke dalam bidang seperti pemasaran dan produksi adalh suatu respon
asosiasi antara tingkat dimana manajer menggunakan informasi SAM lingkup luas dan
kinerja.
Pengaruh Tidak Langsung Strategi Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Sistem Akuntansi
Manajemen
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa strategi tidak mempunyai pengaruh tidak langsung
terhadap kinerja manajerial melalui sistem akuntansi manajemen. Penelitian ini tidak
mendukung hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Abernerhy dan Guthrie (1994)
Chong (1997), yang menyatakan bahwa strategi tipe prospector yang menenkankan pada
inovasi, selalu melakukan pengamatan terhadap lingkungan, karena nya strategi tipe ini akan
Abernethy dan Guthrie (1994) hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas unit
usaha tergantung pada kesesuaian antara rancangan sistem informasi dan strategi
perusahaan. Sistem informasi yang mempunyai karakteristik sistem ruang lingkup luas
Terdapat beberapa alasan yang digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian ini.
Pertama, manajer tidak mengetahui strategi yang digunakan oleh perusahaan kerana para
manajer tersebut tidak dilibatkan dalam penyusunan strategi. Fakta empiris yang telah
meningkatkan kinerja perusahaan. Misalnya, Frez dan Early (1987) menemukan bahwa
(Bruce, 1997, Towers, 1996), penelitian yang dilakukan pada 19 organisasi di Canada,
Inggris, Jepang, dan Amerika, menunjukan bahwa keterlibatan manajer tingkat menengah
dalam perumusahn strategi dapat menguntungkan organisasi dalam lima hal, yaitu (1)
dan ke dalam pengambilan keputusan harian, (2) keterlibatan manajer dalam perumusan
strategi akan mempertajam strategi yang dikembangkan oleh top manajemen, (3)
mempertebal rasa sebagai satu tim kerja, (4) keterlibatan manajer menengah dalam
keputusan strategis merupakan ajang latihan dan persiapan untuk tanggung jawab yang
lebih besar pada masa yang akan datang, (5) meningkatkan rasa komitmen bersama
Kedua, strategi yang telah dirumuskan tidak sama dengan strategi yang dijalankan, dan
perubahan terhadap strategi tidak pernah dikomunikasikan kepada manajer. Fakta empiris
menunjukan bahwa 90% strategi tidak berjalan sebagaimana dengan yang direncanakan
(Mitzherg et al.1995).
langsung terdapat kinerja manajerial memalui sistem akuntansi manajemen dalam lingkup
luas dan tepat waktu. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya (Gul dan Chia, 1994; Mia dan Clarke, 1996). Penjelasan dari temuan ini
didasarkan pada argumen bahwa informasi sistem akuntansi manajemen dapat membantu
manajer untuk memahami situasi yang tidak pasti. Semakin tinggi ketidakpastian lingkungan,
akan semakin sulit bagi manajer untuk membuat prediksi yang akurat, oleh karena itu
Informasi sistem akuntansi manajemen lingkup luas akan membantu manajer untuk
Gul (1991) yang telah melakukan penelitian antara SAM dan ketidakpastian lingkungan
yang dirasakan pada kinerja usaha kecil. Sampel penelitian ini adalah 42 manajer/pemilik
usaha kecil dengan karyawan 10-100 karyawan. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pengaruh SAM pada kinerja tergantung pada ketidakpastian lingkunang. Dibawah tingkat
ketidakpastian yang tinggi SAM yang kompleks mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kinerja, sebaliknya bahwa tingkat ketidakpastian yang rendah denga SAM yang kompleks
Robbins (1990) menawarkan dua pendekatan lain yang dapat digunakan untuk mengelola
ketidakpastian lingkungan, yaitu (1) strategi internal misalnya merekrut eksekutif dan
spesialis teksnis yang mempunyai hubungan dengan lingkungan, penyebaran geografis, (2)
strategi eksternal, misalnya melakukan kontrak dengan pemasok atau pelanggan, coalescing
dengan organisasi.
yang memiliki pengaruh penting tentang bagaimana suatu organisasi tersebut harus
sistem akuntansi manajemen itu sendiri merupakan bagian dari mekanisme pengendalian
penentuan sistem yang paling memungkinkan untuk menyesuaikan dengan keadaan yang
ada pada suatu organisasi yang akan digunakan oleh organisasi dalam untuk mengelola
informasi yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga informasi tersebut berguna dalam
pengambilan keputusan.
Dalam teori kontingensi, kondisi internal atau eksternal yang harus diperhatikan dalam
lingkungan, dapat digunakan oleh perusahaan sebagai acuan untuk merancang sistem
kondisi bisnis perusahaan, akan dapat meningkatkan ketersediaan informasi yang sesuai
dengan karakteristik sistem akuntansi manajemen yaitu dengan ruang lingkup yang luas,
tepat waktu, agregasi dan juga berintergarsi, yang berdapak pada kinerja manajerial.
yang dibutuhkan oleh manajer yang berkaitan dengan kondisi lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan, dengan adanya informasi tersebut manajer dapat mengurangi
tingkat kesulitan atau tugas-tugas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian yang
KESIMPULAN
Teori kontingensi dipelopori oleh Burn dan Stalker (1961), yang melakukan penelitian
tentang lingkungan tugas. Teori ini kemudian bahas secara jelas oleh Otley (1980) dalam
satu artikel yang menyatakan bahwa pendekatan kontingensi didasarkan pada premis bahwa
tidak ada sistem akuntansi yang secara universal selalu tepat untuk bisa diterapkan dala
setiap keadaan. Pernyataan Otley ini telah banyak ditindaklanjuti dengan berbagai penelitian
dalam bidang SAM dengan masukan berbagai variabel congtingensi. Informasi akuntansi
manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan
penting dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif
tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas manajemen, sehingga kinerja
kontingensi, yaitu bahwa sistem akuntansi manajemen tidak berlaku universal untuk segala
situasi. Dengan kata lain, situasi yang berdeda-beda yang dihadapi oleh perusahaan
Chenhall, Rober H., & Deigan Morris, 1996. The Impact of Structure, Environment, and Interdependence
on the Perceived Usefulness of Management Accounting System, The Accounting Review, No.
1,pp 16-35.
Otley, David.T, 1980. The Contingency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis,
Accounting Organization And Society, Vol.5, pp.413-428.
Pamler, R.J, 1992. Strategic Goals and Objectives And the Design of Strategic Management Accounting
Systems, Advances in Management Accounting, pp.178-204.
Simon, R, 1987. Accounting Control Systems and Business Strategy: An Empirical Analysis, Accounting
Organization and Society, pp.357-375.
Bouwens, Jan, & Margatet A. Abernethy, 2000. The Consequences of Customization on Management
Accounting System Design, Accounting Organization and Society, pp.221-241.
Brownell, P, 1992. Participation in The Budgeting process: When it works and When it Doesn’t, Journal of
Accounting Literature, Spring, pp.124-153.
Burns, Tom, & G.M, Stalker, 1961. The Management of Innovation, London.
Gordon, L.A, & V.K. Narayanan, 2984. Management Accounting System. Percieved Environmental
Uncertainly and Organization Structure: An Emoirical Investigation, Accounting, Organizations and
Society, Vol.9, pp.33-47.
Govindarajan, Vijay, 1988. A Contingency Approach to Strategy Implementation at the Business Unit
Level. Integration Administrative Mechanism with Strategy, Academy Management Journal, Vol.31,
No.4, oo.828-853.
Fisher, Cathy, 1996. The Impact of Perceived Environmental Uncertainly and Individual Differences on
Management Information Requierements: A research Note. Accounting Organization and Society.
Vol.21, No.4, pp.361-369.
Mia, Lokman, & Robert H. Chenhall, 1994. The Usefulness of Management Accounting Systems,
Functional Differentiation and Managetial Effectiveness, Accounting Organization and Soceity,
Vol.19, No.1, pp.1-13.
Abernethy, M.A & Cameron H. Guthrie, 1994. An Empirical Assessment of the “Fit” between Strategy and
Management Information System Design, Accounting and Finance, November, pp.49-66.
Robbins, S.P, 1990. Organization Theory, Third Editon, Prentice Hall International Inc.
Mithzberg, H, James B. Quinn, & John Voyer, 1995. The Strategic Process, Prentice Hall International;
New Jersey.
Gul, F.A & Yew M, Chia, 1994. The Effects of Management Accounting Systems, Perceived Environment
Uncetainly and Decentralization on Managerial Performance, Accounting Organizations and
Society, Vol.19, pp.413-426.
Gul,F.A, 1991. The Effects of Management Accounting Systems and Environmental Uncertaintly on Small
Budiness Managers’ performance, Accounting and Business Research, Vol.22, No.85, pp.57-61