Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGENDALIAN INFEKSI
Ditetapkan Oleh
(PPI)
BPM Fifit Faidah, Amd.Keb
S No. Kode :
Terbitan :
Tgl. Mulai :
O Berlaku
Halaman :1-6
a. 1. Pengertian : Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi
mikroorganisme antara pasien, tenaga kesehatan, dan pengunjung.
b. 2. Tujuan : Sebagai acuan petugas dalam melakukan langkah-langkah pencegahan infeksi
c. 3. Kebijakan : 1. Peraturan Puskesmas Mlonggo tentang pencegahan infeksi
2. Semua petugas yang bekerja di Puskesmas Poned Batujajar berkewajiban
melaksanakan tindakan sesuai dengan prosedur kebidanan yang telah dibuat
Puskesmas Mlonggo
3. Petugas harus menerapkan standar kewaspadaan universal dalam
pertolongan persalinan pada kala I, II, III, IV.
a. Cuci tangan
b. Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya
c. Menggunakan teknik asepsis atau aseptik
d. Memproses alat bekas pakai
e. Menangani peralatan tajam dengan aman
f. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk pengelolaan
sampah secara benar)
d. 4. Referensi : Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal tahun 2008
Pencegahan Infeksi Dalam Kebidanan tahun 2011
e. 5. Prosedur : a. Aspek pencegahan dan pengendalian infeksi pada kala 1:
1. Batasi Vagina toucher / pemeriksaan dalam
2. Cuci tangan (sebelum dan sesudah) pemeriksaan dalam
3. Sarung tangan dan masker bekas pakai segera di lepaskan dan di buang
ke tempat sampah infeksius
4. Tindakan obstetri hanya dilakukan atas indikasi
b. Aspek pencegahan dan pengendalian infeksi pada kala II dan III :
1. Penolong mengunakan alat pelindung diri yang lengkap (Apron, sarung
tangan steril, kaca mata, masker, penutup kepala, pelindung kaki
(Sepatu bot)
2. Episiotomi hanya atas indikasi
3. Dalam pengkleman tali pusat : menerapkan prinsip steril
4. Periksa apakah plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
5. Dalam penanganan bayi:
a) Setiap petugas kesehatan yang menangani bayi harus menggunakan
APD (Masker, Apron, Sarung tangan)
b) Jika diperlukan suction pada bayi pertahankan kesterilan
c) Jaga supaya tidak terjadi transmisi mikroorganisme dari petugas,
bayi dan lingkungan.
6. Jika terjadi ruptur atau robekan pada jalan lahir:
a) Bersihkan daerah perineum dari cairan/ darah
b) Buka sarung tangan kotor, buang ke tempat sampah infeksius
c) Pakai sarung tangan steril untuk melakukan jahitan episiotomy
d) Hati-hati saat melakukan penjahitan agar terhindar dari luka tusuk
secara tak sengaja.
e) Gunakan pemegang jarum dan pinset pada saat menjahit. Jangan
pernah meraba ujung atau memegang jarum jahit dengan tangan.