Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB II PEMBAHASAN
3
Begitu pula dengan kebudayaan atau kultur dalam sekolah. Setiap
sekolah memiliki budaya sekolah yang berbeda dan mempunyai pengalaman
yang tidak sama dalam membangun budaya sekolah.
dapat dilihat antara lain: adanya rasa kebersamaan dan hubungan yang
sinergis diantara warga sekolah, berkurangnya pelanggaran disiplin, adanya
motivasi untuk berprestasi, adanya semangat dan kegairahan dalam
menjalankan tugas, dan sebagainya.
1. Bernilai Strategis
Kultur atau budaya yang dapat berimbas dalam kehidupan sekolah secara
dinamis. Misalnya memberi peluang pada warga sekolah untuk bekerja
secara efisien, disiplin dan tertib. Kultur sekolah merupakan milik
kolektif bukan milik perorangan, sehingga sekolah dapat dikembangkan
dan dilakukan oleh semua warga sekolah.
2. Memiliki Daya Ungkit
Kultur atau budaya yang memliki daya gerak akan mendorong semua
warga sekolah untuk berprestasi, sehingga kerja guru dan semangat
belajar siswa akan tumbuh karena dipacu dan di dorong dengan
dukungan budaya yang memiliki daya ungkit yang tinggi. Misalnya
kinerja sekolah dapat meningkat jika disertai dengan imbalan yang
pantas, penghargaan yang cukup, dan proporsi tugas yang seimbang.
Begitu juga dengan siswa akan meningkat semangat belajranya, bila
mereka diberi penghargaan yang memadai, pelayanan yang prima, serta
didukung dengan sarana yang memadai.
3. Berpeluang Sukses
Kultur atau budaya yang berpeluang sukses adalah budaya yang memiliki
daya ungkit dan memiliki daya gerak yang tinggi. Hal ini sangat penting
untuk menumbuhkan rasa keberhasilan dan rasa mampu untuk
melaksanakan tugas dengan baik. Misalnya budaya gemar membaca.
Budaya membaca di kalangan siswa akan dapat mendorong mereka
untuk banyak mengetahui tentang berbagai macam persoalan yang
mereka pelajari di lingkungan sekolah. Demikian juga bagi guru mereka
semakin banyak pengetahuan yang diperolah, tingkat pemahaman
semakin luas, semua ini dapat berlangsung jika disertai dengan
8
Kultur atau budaya inovasi juga perlu ditingkatkan dalam semua elemen
dan warga sekolah. Misalnya saja guru harus membudayakan untuk terus
berinovasi dalam pembuatan media pembelajaran. Metode pembelajaran yang
konvensional harus diganti dengan metode baru yang kontemporer dan
profesional tanpa meninggalkan penekanan kepada makna dan kearifan lokal.
1. Etika
Etika atau akhlakul karimah adalah tata aturan untuk bisa hidup bersama
dengan orang lain. Kita hidup tidak sendirian, dilahirkan oleh dan dari
orang lain yang bernama ibu dan ayah kita, dan kemudian hidup bersama
dengan orang lain, oleh karena itu, kita harus hidup beretika,
menghormati diri sendiri dan orang lain.
2. Kejujuran
Semua warga sekolah harus dilatih berbuat jujur, mulai jujur kepada
dirinya sendiri, jujur kepada Tuhan, jujur kepada orang lain. Kejujuran
itu harus dibangun di sekolah.
3. Bertanggung jawab
11
Semua hak itu berasal dari kewajiban yang telah dilaksanakan dengan
baik. Itulah sebabnya kita harus memupuk rasa tanggung jawab ini sejak
dini di lembaga pendidikan sekolah, bahkan dari keluarga.
4. Menghormati hukum dan peraturan
Sering kita menghormati hukum dan peraturan karena takut kepada para
penegak hukum. Kita mematuhi hukum dan perundang-undangan karena
takut terhadap ancaman hukuman. Seharusnya, kita mengormati hukum
dan peraturan atas dasar kesadaran bahwa hukup dan peraturan itu adalah
kita buat untuk kebaikan hidup kita.
5. Tepat waktu
Waktu adalah pedang, adalah warisan petuah para sahabat Nabi. Time is
money adalah warisan para penjelajah “rules of the waves” bangsa
pemberani orang Inggris. Maka tanamlah benih-benih menghargai waktu
di ladang sekolah kita. Sudah tentu masih banyak lagi nilai-nilai sosial
budaya yang harus kita tanam melalui ladang lembaga pendidikan
sekolah. Nilai-nilai sosial budaya tersebut harus dapat ditanamkan dan
terus dipupuk melalui proses pendidikan dan pembudayaan di rumah,
sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat.
1. Budaya Akademik
a. Budaya disiplin
Yaitu dimana siswa tidak diperkenankan masuk kelas bila terlambat
dan melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.
b. Budaya kerja keras
Yaitu siswa dilatih menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat, dan
tepat waktu.
12
A. Kesimpulan
Kultur Sekolah adalah karakteristik khas sekolah yang dapat
diidentifikasi melalui nilai yang dianutnya, sikap yang dimilikinya,
kebiasaankebiasaan yang ditampilkannya, dan tindakan yang ditunjukan oleh
seluruh personil sekolah yang membentuk satu kesatuan khusus dari sistem
sekolah.
Kultur sekolah yang positif akan mendorong semua warga sekolah
untuk bekerjasama yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi
seluruh warga, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memberikan
kesempatan untuk terlaksananya pembaharuan di sekolah demi pencapaian
hasil terbaik.
Kultur sekolah yang baik dapat memperbaiki kinerja sekolah, baik
kepala sekolah, guru, siswa, karyawan maupun pengguna sekolah lainnya.
Situasi tersebut akan terwujud manakala kualifikasi budaya tersebut bersifat
sehat, solid, kuat, positif, dan professional. Dengan demikian suasana
kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan
untuk bekerja keras dan belajar mengajar dapat diciptakan.
Kultur sekolah yang baik akan secara efektif menghasilkan kinerja yang
terbaik pada setiap individu, kelompok kerja/ unit dan sekolah sebagai satu
institusi, dan hubungan sinergis antara tiga tingkatan tersebut. Kultur sekolah
diharapkan memperbaiki mutu sekolah, kinerja di sekolah dan mutu kehidupan
yang diharapkan memiliki ciri sehat, dinamis atau aktif, positif dan profesional.
B. Saran
Penulis berharap, dengan adanya pembahasan tentang kultur sekolah
pada makalah ini dapat menambahkan wawasan pembaca dan dapat berguna
untuk diterapkan langsung di sekolah serta memudahkan para pembaca
mengenai materi terkait.
15
DAFTAR PUSTAKA
16