Вы находитесь на странице: 1из 12

ANALISIS EKONOMI LINGKUNGAN TERHADAP KEBERADAAN TEMPAT

PEMROSESAN AKHIR (TPA) BLONDO KABUPATEN SEMARANG


Mahardika Rachmad S *), Dwi Siwi Handayani **), Arya Rezagama**)
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, SH Tembalang, Semarang

ABSTRACT

Solid waste in Blondo Landfill Semarang Regency has increased each year with the number
of inhabitants of Semarang Regency. According to data from Public Work Department
Semarang Regency in 2013, the amount of waste reaching 298.532 m3 / day. The results of a
questionnaire that has been done to the community explaining that the public argues the
presence of Blondo Landfill provide some impact in the form of benefits and disadvantages.
The perceived benefits such communities can work in Blondo Landfill as scavengers,
collecting used items have a sale value, utilization of methane gas and organic fertilizer
granules processing. While the loss can be a nuisance flies, pollution, aesthetic nuisance, and
den of disease. In this research, there are three alternative for redesain of Blondo Landfill.
The total benefits of the choosen alternative is first alternative obtained from the presence of
Blondo Landfill is income for scavengers, sales of organic fertilizer granules, and utilization
of methane gas with vertical progressive well, worth IDR 4.563.429.654.00 in the first year.
The total loss purchase of water due to pollution of IDR 29.250.000,00. Based on the
economic analysis techniques on the interest rate of 12% obtained NPV of IDR
3.546.036.809.00, BCR of 1.06, Payback Period of 16.61 years, IRR of 15.60% and PI of
41,52%. These results indicate the landfill redesign project Blondo Landfill Semarang
Regency feasible to go project.

Keywords: environmental economics, engineering economic feasibility, Blondo Landfill


Semarang Regency.

*) Student
**) Lecturer

PENDAHULUAN sampah. Segala aktivitas manusia akan


Latar Belakang menghasilkan sisa (limbah) yang
Lingkungan merupakan tempat dinamakan sampah. Oleh karena itu ,
dimana makhluk hidup tinggal dan pengelolaan dan penanganan sampah yang
melakukan segala aktivitas untuk tepat sasaran menjadi salah satu tujuan
memenuhi kebutuhan hidup masing- setiap pemerintah kabupaten/kota.
masing. Peningkatan aktivitas dan gaya Tantangan yang dihadapi setiap
hidup masyarakat seiring dengan kabupaten/kota di Indonesia adalah
peningkatan jumlah penduduk. Salah satu masalah penanganan sampah. Salah satu
permasalahan lingkungan yang erat wilayah di Indonesia, khususnya di Jawa
kaitannya dengan aktivitas manusia adalah Tengah yang memberikan kontribusi

1
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
sampah yang cukup besar adalah Identifikasi Masalah
Kabupaten Semarang. Menurut Dinas Peningkatan jumlah timbulan
Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, sampah di Kabupaten Semarang tidak
sampah yang masuk ke TPA Blondo pada diimbangi dengan reduksi sampah pada
tahun 2013 berjumlah 109.263 m3/tahun, sumbernya, sehingga berpengaruh pada
dimana rata-rata sampah masuk tiap jumlah sampah yang masuk ke TPA
harinya mencapai 298,532 m3/hari atau Blondo. Ditambah kondisi zona
±90 ton/hari.. Sampah tersebut dibuang ke penimbunan sampah pada zona 1 TPA
TPA Blondo yang memiliki luas area Blondo sudah melampaui kapasitas normal
sebesar 5 hektar dengan ketinggian (overload). Oleh karena itu, perlu
tumpukan sampah mencapai 10 meter. dilakukan penelitian untuk mengetahui
Akibatnya, berbagai macam apakah redesain TPA Blondo layak
dampak dapat ditimbulkan dari keberadaan dilaksanakan apabila ditinjau dari sisi
TPA ,terutama dampak bagi masyarakat ekonomi, dengan memperhitungkan
yang tinggal di sekitar TPA. Dampak yang besarnya manfaat yang didapat dari
dirasakan dapat berupa manfaat dan redesain tersebut dan mengetahui pendapat
kerugian. Manfaat yang dapat timbul dari masyarakat yang terkena dampak dari
keberadaan TPA adalah terbukanya adanya TPA Blondo Kabupaten Semarang.
lapangan pekerjaan baru untuk menjadi
pemulung. Sedangkan kerugian yang dapat Pembatasan Masalah
dirasakan antaralain pencemaran Penelitian ini dibatasi dengan
lingkungan akibat penanganan yang pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
kurang maksimal. 1. Lokasi penelitian di Dusun Deres dan
Sehingga penanganan sampah yang TPA Blondo Kabupaten Semarang.
selama ini dijalankan perlu dievaluasi. 2. Responden merupakan warga Dusun
Evaluasi pengelolaan sampah tersebut juga Deres dan pemulung di TPA Blondo
perlu diimbangi dengan optimalisasi TPA 3. Analisis ekonomi dari manfaat dan
Blondo. Optimalisasi dapat dilakukan kerugian menggunakan metode valuasi
dengan cara pengembangan/redesain TPA. ekonomi.
TPA Blondo sendiri untuk saat ini 4. Analisis kelayakan ekonomi terhadap
kondisinya perlu dilakukan optimalisasi redesain TPA Blondo dengan metode
antara lain pembuatan zona timbunan baru NPV,BCR,IRR,PP,dan PI pada tingkat
dan perancangan kembali eksisting TPA suku bunga 12 % dan umur proyek 20
Blondo agar mempunyai umur pakai yang tahun.
maksimal ( Teguh Kurniawan, 2012). Perumusan Masalah
Berdasarkan keadaan tersebut maka perlu Berdasarkan latar belakang dan
dilakukan penelitian mengenai manfaat identifikasi masalah, maka diajukan
serta kerugian yang ditimbulkan akibat rumusan masalah sebagai berikut :
keberadaan TPA sehingga diketahui 1. Bagaimana pendapat masyarakat yang
kelayakan redesain TPA Blondo tinggal disekitar TPA Blondo mengenai
Kabupaten Semarang yang ditinjau dari manfaat dan kerugian TPA?
segi ekonomi. 2. Berapa nilai ekonomi dari manfaat dan
kerugian akibat keberadaan TPA
Blondo?

2
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
3. Bagaimana kelayakan ekonomi teknik menyebabkan sarang penyakit, penurunan
terhadap redesain TPA Blondo? kualitas lingkungan akibat pencemaran air,
Tujuan udara, tanah, dan mengurangi nilai estetika
Tujuan penelitian analisis ekonomi
lingkungan akibat keberadaan TPA Pengolahan Sampah
Blondo adalah: Pengolahan sampah merupakan
1. Mengetahui pendapat masyarakat yang kegiatan yang dimaksudkan untuk
tinggal disekitar TPA Blondo mengenai mengurangi jumlah sampah, disamping
manfaat dan kerugian TPA Blondo. memanfaatkan nilai yang masih
2. Menghitung nilai ekonomi dari manfaat terkandung dalam sampah itu sendiri
dan kerugian akibat keberadaan TPA (bahan daur ulang, produk lain, dan
Blondo. energi).
3. Menganalisis kelayakan ekonomi teknik
Komposting
terhadap redesain TPA Blondo.
Kompos didefinisikan sejenis pupuk
TINJAUAN PUSTAKA organik, dimana kandungan unsur N, P
Pengertian Sampah dan K yang tidak terlalu tinggi, hal ini
1.Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari membedakan kompos dengan pupuk
manusia dan/ atau proses alam yang buatan. Kompos sangat banyak
berbentuk padat ( UU Nomor 18 tahun mengandung unsur hara mikro yang
2008). berfungsi membantu memperbaiki struktur
tanah dengan meningkatkan porositas
2.Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari tanah sehingga tanah menjadi gembur dan
manusia dan/atau proses alam yang lebih mampu menyimpan air
berbentuk padat yang terdiri atas (Tchobanoglous et al.,1993).
sampah rumah tangga maupun sampah Berdasarkan wujudnya, kompos
sejenis sampah rumah tangga ( dapat berupa granular, curah, cair, atau
Permendagri Nomor 33 tahun 2010). bentuk lainnya. Perbandingan antara
pupuk granul dan pupuk curah dapat
Dampak Positif dan Negatif Sampah
dilihat pada tabel 1
Dampak positif dari sampah yaitu sampah Tabel 1 Perbandingan Kompos Granular
dapat diolah menjadi barang yang dan Kompos Curah
Kompos Granul Kompos Curah
bermanfaat. Sampah dapat diolah menjadi
Keseragaman bentuk pupuk Nilai investasi dapat di tekan
pupuk sebagai penyubur tanah dan
Mudah dalam aplikasi Ukuran pupuk tidak homogen
mempercepat pertumbuhan tanaman, dapat pertanian
digunakan sebagai pakan ternak, dapat Lebih diminati oleh pasar Hanya bisa digunakan untuk
dimanfaatkan kembali setelah didaur pupuk tanaman hias
ulang, gas-gas yang dihasilkan mempunyai Investasi lebih mahal dalam Peminat terbatas
nilai ekonomi karena dapat dikonversi pembelian alat

menjadi tenaga listrik serta proses


pengelolaan sampah dapat membuka
Pemanfaatan Biogas
lapangan kerja.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan Biogas atau gas bio merupakan salah
dari keberadaan TPA diantaranya adalah satu jenis energi yang dapat dibuat dari

3
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
berbagai macam bahan buangan dan bahan prasarana dan sarana yang cukup mahal
sisa, semacam sampah, kotoran ternak, bagi penerapan metode ini sehingga
jerami, enceng gondok dan lain-lain. dianjurkan untuk kota besar dan
metropolitan (Darmasetiawan, 2004 : 9).
Pengertian Tempat Pemrosesan Akhir
Menurut UU Nomor 18 Tahun Sistem Ekonomi dan Lingkungan
2008 Tentang Pengelolaan Sampah, Menurut, M. Suparmoko (2000 :
Tempat Pemrosesan Akhir adalah tempat 1), ekonomi lingkungan adalah ilmu yang
untuk memroses dan mengembalikan mempelajari kegiatan manusia dalam
sampah ke media lingkungan secara aman memanfaatkan lingkungan sedemikian
bagi manusia dan lingkungan. Secara rupa sehingga fungsi peranan lingkungan
ideal, pertimbangan utama dalam dapat dipertahankan atau bahkan dapat
pemilihan lokasi sebuah landfill adalah ditingkatkan dalam penggunaannya untuk
didasarkan atas berbagai aspek, terutama : jangka panjang.
 Kesehatan masyarakat Dalam ekonomi, lingkungan
 Lingkungan Hidup dipandang sebagai sebuah aset yang
 Biaya, dan menyediakan bermacam barang dan jasa
 Sosio-ekonomi lingkungan. Lingkungan menyediakan
sistem penunjang kehidupan (life support
Metode Tempat Pemrosesan Akhir system) yang menopang keberlangsungan
Sampah kehidupan makhluk hidup termasuk
A. Open Dumping manusia. Hubungan antara sistem ekonomi
Open dumping merupakan metode dan lingkungan dapat dilihat pada gambar
pembuangan sederhana dimana sampah 1
hanya dihamparkan pada suatu lokasi
dibiarkan terbuka dan tanpa pengamanan
dan ditinggalkan setelah lokasi tersebut
penuh (Darmasetiawan, 2004 : 7).

B. Controlled Landfill
Metode ini merupakan peningkatan dari
open dumping dimana secara periodik
sampah yang telah tertimbun ditutup
dengan lapisan tanah untuk mengurangi Gambar 1
potensi gangguan lingkungan yang Sistem Ekonomi dan Lingkungan
ditimbulkan (Darmasetiawan, 2004 : 8).
Konsep Metode Valuasi Ekonomi
C. Sanitary Landfill
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sanitary landfill merupakan metode (SDAL)
pembuangan akhir sampah dimana sampah Valuasi ekonomi SDAL adalah upaya
dipadatkan dan ditutup dengan tanah pada pengenaan nilai moneter terhadap sebagian
setiap akhir operasi sehingga potensi atau seluruh potensi sumber daya alam dan
gangguan dapat diminimalkan. Namun lingkungan, sesuai dengan tujuan
demikian, diperlukan penyediaan pemanfaatannya. Valuasi ekonomi akan

4
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
memberikan gambaran nilai ekonomi yang selisih nilai sekarang arus benefit dengan
dimiliki oleh suatu SDAL. Pengetahuan nilai sekarang arus biaya, yang bisa di
mengenai nilai ekonomi SDAL akan tuliskan sebagai berikut :
menjadi dasar pertimbangan untuk ∑ ∑
melakukan pengelolaan SDAL secara Kriteria:
benar dalam perspektif ekonomi Jika NPV ≥ 0, maka layak
lingkungan, yaitu secara benar dan arif. Di Jika NPV < 0, maka tidak layak
sisi lain, untuk mengembalikan
b. Benefit-Cost Ratio (BCR)
berfungsinya SDAL yang telah
rusak/tercemar mendekati keadaan semula Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)
akan membutuhkan sejumlah biaya merupakan perbandingan antara net
(Kementerian Lingkungan Hidup, 2007). benefit yang telah di discount positif
Pada penelitian ini menggunakan dengan net benefit yang telah di discount
beberapa metode pendekatan valuasi negative. Rumus menghitung Net B/C
ekonomi, diantaranya : adalah sebagai berikut :

a. Pendekatan Harga Pasar


Pada pendekatan ini, valuasi yang Kriteria :
dilakukan untuk memberikan harga SDA Jika BCR ≥ 1, maka layak
dan lingkungan sedapat mungkin Jika BCR <1, maka tidak layak
menggunakan harga pasar sesungguhnya.
c. Laju Pengembalian (Internal Rate
Hal ini terutama sekali dapat dilakukan
Return, IRR)
bagi SDA yang diperjualbelikan di pasar
Menurut Thuesen (2002 : 172), IRR
(Kementerian Lingkungan hidup, 2007).
merupakan tingkat suku bunga yang
b. Prevention Cost Expenditure (Biaya menyebabkan pemasukan ekuivalen dari
Pencegahan) sebuah arus kas sama dengan pengeluaran
Biaya pencegahan dihitung ekuivalen dari arus kas itu.
berdasarkan hal-hal yang disiapkan IRR yaitu suatu tingkat bunga dimana
masyarakat atau pengelola TPA untuk NPV = 0
melakukan upaya pencegahan kerusakan Sehingga keputusannya adalah :
lingkungan, seperti melakukan operasional Jika IRR ≥ social discount rate maka go
penutupan zona timbunan dengan tanah project
penutup setiap hari untuk mencegah bau Jika IRR <social discount rate maka no go
yang menyengat dan berkembangnya lalat, project
Jadi biaya operasional tambahan untuk
d. Periode Pengembalian (Payback
melakukan pencegahan pencemaran udara
tersebut disebut biaya pencegahan. Period)
Payback Period atau masa
Metode Kelayakan Ekonomi Teknik
pembayaran kembali adalah masa selama
a. NPV (Net Present Value) arus kas neto dapat menutup kembali
seluruh biaya atau biaya investasi. Dapat
NPV suatu proyek dapat dirumuskan sebagai berikut :
dirumuskan secara matematis sebagai PP = (investasi/laba bersih) x 1 tahun

5
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
Jika payback period < payback period
maksimum : diterima
Jika payback periode > payback period
maksimum : ditolak
Semakin kecil payback period,
semakin baik, karena resiko investasi
semakin kecil.

e. Profitability Index
Profitability Index atau Nilai
Indeks Keuntungan adalah rasio antara kas
bersih (present value proceed) dengan
investasi (present value outfit). Nilai
tersebut dapat dirumuskan sebagai:
Gambar 2
Diagram Alir Metodologi Penelitian Analisis
Jika PI >1 : diterima ; Jika PI < 1: Ekonomi Lingkungan Terhadap Keberadaan
ditolak TPA Blondo Kabupaten Semarang

f. Analisis Sensitivitas (Sensitivity HASIL DAN PEMBAHASAN


Analysis) Gambaran Umum TPA Blondo
Analisis sensitifitas (kepekaan), TPA Blondo terletak di Dusun
digunakan untuk menguji kelayakan Blondo Kelurahan Bawen Kecamatan
ekonomi redesain tempat pemrosesan Bawen Kabupaten Semarang. Lokasi TPA
akhir. Perubahan dan ketidakpastian berjarak ± 2,5 km dari jalan regional
ekonomi yang akan dianalisis dalam Semarang – Bawen. Akses menuju TPA
penelitian ini antara lain service life TPA, berupa jalan aspal dengan lebar sekitar 1,5
perubahan tingkat suku bunga dan meter dengan kondisi cukup baik. Mulai
perubahan biaya tahunan. dibangun tahun 2005 dan beroperasi tahun
2009, menggantikan TPA sebelumnya
METODOLOGI PENELITIAN yaitu TPA Kalongan yang direncanakan
Metodologi penelitian ini terdiri dari menggunakan lahan seluas ±9 hektar
beberapa tahapan diantaranya tahapan (namun baru sekitar 5 hektar yang
persiapan, pelaksanaan , dan analisis dibebaskan untuk zona 1). Sedangkan
sebagai. dusun terdekat dengan TPA Blondo adalah
Berdasarkan metode random Dusun Deres yang memiliki 173 KK dan
sampling pada sebuah populasi maka sebagian dari masyarakatnya bekerja
ditentukan jumlah responden sebanyak sebagai pemulung di TPA Blondo. Jumlah
100 responden. Kuesioner dan wawancara timbulan sampah Kabupaten Semarang
langsung dilakukan terhadap masyarakat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
yang tinggal di sekitar TPA Blondo dan
pemulung yang bekerja di TPA Blondo
pada tanggal 7 Agustus 2014 dan 13-14
Agustus 2014 .

6
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
Tabel 2 Produksi Sampah Kabupaten Blondo tidak seperti TPA lain yang
Semarang mengizinkan adanya ternak sapi di TPA
Produksi Sampah Terlayani
No. Tahun (m3/tahun)
sehingga saat ini keberadaan sapi tidak
1 2009 108.981 terlihat sama sekali di sekeliling TPA.
2 2010 112.804 Selain itu, terdapat anggapan bahwa
3 2011 115.375
4 2012 114.183
keberadaan sapi menjadikan lingkungan
5 2013 109.263 TPA kumuh dan banyak lalat.
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2014
Rencana Redesain TPA Blondo
Volume timbulan sampah yang
masuk ke TPA semakin bertambah namun
tidak diimbangi dengan perluasan zona
menyebabkan kapasitas zona 1 mengalami
overload. Dari kondisi tersebut Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang
Gambar 3 Layout TPA Blondo telah berencana untuk melakukan redesain
terhadap TPA Blondo. Hal ini didukung
TPA Blondo menggunakan metode dengan penelitian mengenai Studi
pengelolaan sampah dengan sistem Optimalisasi Tempat Pemrosesan Akhir
Controlled Landfill, yaitu sampah dibuang Blondo Kecamatan Bawen, Kabupaten
di TPA, dipadatkan dan dilapisi tanah Semarang, Jawa Tengah (Teguh
dengan ketebalan tertentu dalam periode 2- Kurniawan, 2012).
3 hari sekali. Leachate yang ditimbulkan, Beberapa alternatif yang dapat dilakukan
dialirkan melalui perpipaan dan dikelola di untuk optimalisasi atau redesain TPA
bak penampungan leachate. Selain itu gas Blondo adalah :
methan yang dihasilkan juga disalurkan 1. Alternatif 1
melalui perpipaan agar tidak terakumulasi
Meliputi komposting (kompos
didalam tumpukan sampah sehingga dapat
granular) dan pemanfaatan gas metan
meminimalisir risiko ledakan gas methan.
dengan metode vertical progresive
Fasilitas sarana prasarana yang dimiliki
well.
oleh TPA Blondo saat ini antara lain
2. Alternatif 2
adalah kantor TPA dan workshop, tempat
Meliputi komposting (kompos curah)
pemilahan sampah, shelter composting, 5
dan pemanfaatan gas metan dengan
zona penimbunan sampah ( yang
metode vertical progresive well.
digunakan saat ini hanya zona 1 ), pipa gas
3. Alternatif 3
methan, sumur pantau, bak leachate,
Meliputi komposting (kompos
dermaga zona 1, dan buldozer dan
granular) dan pemanfaatan gas metan
excavator.
dengan metode biodigester.
Aktifitas pemulung juga bisa dilihat
di TPA Blondo. Kegiatan mereka adalah
Pendapat Masyarakat Mengenai Manfaat
memilah sampah kemudian dijual kepada
dan Kerugian TPA
pengepul. Jumlah pemulung yang terdapat Beberapa manfaat yang dirasakan
di TPA Blondo sekitar 80 orang yang antara lain lapangan pekerjaan baru dan
mayoritas berasal dari Dusun Deres. TPA mendapatkan penghasilan dari barang

7
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
bekas di TPA. Pekerjaan baru yang Gambar 6 Jenis sampah yang Dikumpulkan
didapatkan masyarakat dengan adanya Sebanyak 55 responden (55%)
TPA diantaranya membuka warung dan menyatakan bahwa keberadaan TPA
menjadi pekerja lepas di TPA Blondo. mengganggu. Gangguan yang ditimbulkan
Pendapat masyarakat tentang manfaat adalah pencemaran udara atau bau yang
yang timbul akibat keberadaan TPA dapat menyengat yang tercium hingga
dilihat pada gambar berikut ini pemukiman. Bagi responden yang
menyatakan tidak mengganggu
dikarenakan mereka sudah terbiasa
terhadap lingkungan mereka, terutama
pemulung yang sudah terbiasa bekerja di
TPA.

Gambar 4 Manfaat Keberadaan TPA

Dari diagram hasil kuesioner diatas


menunjukkan bahwa manfaat adanya TPA
Gambar 7 Akibat Negatif TPA
yang dirasakan masyarakat sekitar TPA
Mengenai kerugian yang
adalah bekerja sebagai pemulung (55%),
ditimbulkan karena adanya TPA juga
mengambil barang bekas (10%), dan
dirasakan oleh masyarakat sekitar,
memilih keduanya (35%).
diantaranya yang paling besar adalah
gangguan lalat (32%), pencemaran udara
(35%).

Gambar 5 Dampak Ekonomi


Dari 100 responden, 75% mengaku
bahwa perekonomian mereka menjadi
Gambar 8 Kerugian Adanya TPA
lebih baik akibat adanya TPA dan hanya
25% menyatakan biasa saja. Untuk jenis
sampah yang dikumpulkan oleh pemulung
diantaranya plaastik,kertas, botol
danlainlain. Gambar dibawah
menunjukkan jenis sampah yang
dikumpulkan pemulung TPA Blondo Gambar 9 Pendapat Akan Adanya Pencemaran
Dari total seluruh responden, 62%
menyatakan lingkungan mereka tidak
tercemar dan sisanya 38% menyatakan
tercemar. Dari 38% yang menyatakan
tercemar, menyebutkan bahwa pencemaran
yang terjadi adalah pencemaran air (8%)
dan pencemaran udara (92%)

8
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
pertama dan akan meningkat 8% tiap
tahunnya karena inflasi. Sedangkan Biaya
pencegahan pencemaran udara berupa bau
berupa biaya operasional alat berat untuk
Gambar 10 Jenis Pencemaran yang Terjadi menutup timbunan sampah dengan tanah
penutup. Maka total biaya yang
Manfaat dari TPA tidak hanya dikeluarkan pencegahan pencemaran udara
berupa manfaat yang terukur (tangiable) sebesar Rp 29.250.000,00 pertahun yang
dan manfaat langsung yaitu memberikan digunakan untuk penutupan timbunan
peningkatan ekonomi masyarakat sekitar dengan tanah penutup. Jadi biaya tersebut
karena dapat bekerja sebagai pemulung, yang seharusnya menjadi biaya tambahan
pegawai lepas, dan pengepul, namun juga untuk operasional TPA.
berupa manfaat yang tidak terukur
(intangiable) dan manfaat tak langsung Analisis Kelayakan Ekonomi Teknik
yaitu menjadikan kota semakin hijau Pembangunan dan biaya investasi
karena suburnya tanaman pada taman kota tempat pengolahan sampah granul adalah
yang dipupuk menggunakan hasil dana hibah dari Dinas Cipta Karya
pengolahan sampah TPA. Provinsi Jawa Tengah, oleh karena itu
Sedangkan kerugian yang tidak termasuk dalam rencana biaya
dirasakan masyarakat diantaranya masalah investasi redesain TPA Blondo,
estetika. Belum ditutupnya sampah di TPA dikarenakan bangunan pengolah tersebut
tiap harinya dengan tanah penutup, selain juga sudah berdiri namun belum
mengganggu estetika juga dapat menjadi dilaksanakan operasionalnya. Biaya
sarang penyakit akibat banyaknya lalat investasi rencana redesain TPA Blondo
pada TPA. Bau yang menyengat juga alternatif 1 dan 2 yang meliputi biaya
dapat tercium hingga pemukiman jika redesain TPA Blondo dan biaya kapital
tertiup angin sehingga dapat mengganggu rencana pengolahan gas dengan teknologi
kesehatan pernafasan masyarakat disekitar vertical progressive well adalah Rp
TPA. Air lindi yang tidak tertanganipun 8.539.520.771,00 dan alternatif 3 dengan
dapat menyebabkan pencemaran air sungai teknologi biodigester sebesar Rp
yang terletak tak jauh dari TPA, dimana 7.083.305.547,00. Total biaya tahunan
sungai tersebut dimanfaatkan beberapa redesain TPA Blondo alternatif 1 sebesar
petani untuk air irigasi sawah. Rp 4.394.689.594,00 , alternatif 2 sebesar
Rp 1.748.362.000,00, dan alternatif 3
Valuasi Ekonomi Dampak TPA sebesar Rp 4.207.981.364,00 dan akan
Penilaian suatu dampak dapat meningkat 5% tiap tahunnya. Untuk
dilakukan dengan metode valuasi ekonomi proyek yang dibiayai pihak swasta, nilai
sehingga didapatkan nilai manfaat dan
discount rate biasanya lebih tinggi dari
kerugian dalam nilai rupiah. Total nilai 15%, namun untuk proyek sektor publik
manfaat keberadaan TPA Blondo atau negara, pemerintah cenderung
Kabupaten Semarang untuk alternatif 1 menggunakan discount rate yang lebih
sebesar Rp 4.563.429.654,00, alternatif 2 rendah dari sektor swasta (Setiabudi,
sebesar Rp 663.429.654,00, dan alternatif 2004). Dalam penelitian ini, dipakai social
3 sebesar Rp 4.558.876.000,00 pada tahun

9
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
discount rate sebesar 12% Dari hasil Tabel 4 Pengaruh Deviasi Discount Rate, Biaya,
tersebut pada tingkat suku bunga didapatkan dan Manfaat terhadap NPV dan BCR Alternatif
hasil dari 3 alternatif untuk beberapa Terpilih (Alternatif 1)
parameter diantaranya :

Tabel 3 Hasil Kelayakan Ekonomi Teknik

Pada analisis sensitifitas alternatif


1 pada kondisi pesimistik dengan kondisi
Secara keseluruhan didapatkan hasil pada terburuk menunjukkan redesain TPA
alternatif 1 dan 3 menunjukan proyek Blondo tidak layak. Perubahan tingkat
tersebut layak untuk dilaksanakan. suku bunga yang dipakai, dapat mengubah
Sedangkan pada alternatif 2 didapatkan pilihan proyek, baik itu berdasarkan NPV
kesimpulan bahwa proyek tidak layak dari maupun BCR. Sedangkan pengaruh biaya
keseluruhan parameter yang dihitung. dan manfaat, dapat dilihat bahwa semakin
Dari ketiga alternatif tersebut maka dipilih besar faktor manfaat yang dapat
alternatif 1, dengan beberapa alasan dikuantifikasi, maka tingkat kelayakan
diantaranya nilai kelayakan menunjukkan proyek juga akan semakin besar, begitu
hasil proyek layak dilaksanakan walaupun juga sebaliknya terhadap parameter biaya.
keuntungan masih lebih kecil dari
alternatif 3, namun alasan tempat atau KESIMPULAN
lahan yang terbatas lebih cocok untuk 1. Masyarakat yang berpendapat bahwa
pemanfaatan gas metan menggunakan keberadaan TPA Blondo mengganggu ,
sistem vertical progressive well, serta diantaranya disebabkan oleh
karena akan lebih efektif menangkap gas pencemaran air dan udara berupa bau
yang di landfill secara langsung sehingga (90%), gangguan lalat (32%), dan
mencegah gas metan terlepas ke udara. sebagai sarang penyakit (15%), namun
Selain itu dikarenakan dalam perencanaan tidak sedikit yang menyatakan TPA
kedepan, kompos di landfill akan diambil Blondo akan membuka lapangan
untuk pembuatan kompos granular, jadi pekerjaan sebagai pemulung, pegawai
tidak akan berkurang seperti kalau lepas, atau pedagang sehingga akan
menggunakan reaktor digester yang meningkatkan perekonomian
mengharuskan kompos dimasukkan ke masyarakat Dusun Deres (75%).
dalam reaktor. 2. Pada alternatif terpilih yaitu alternatif 1
nilai total manfaat dari keberadaan TPA
Blondo adalah Rp
4.563.429.654,00/tahun yang berasal
dari pendapatan pemulung , hasil

10
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
penjualan pengolahan sampah organik Kasus Desa Cidatar, Kab. Garut.
granul, dan pemanfaatan gas metan. Skripsi. Program Studi Teknologi
Sedangkan nilai total kerugian yaitu Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Padjajaran.
dari biaya pencegahan sebesar Rp
Amin, M. Nasihun. 2014. Pemanfaatan
29.250.000 / tahun.
Zona Pasca Operasi Penimbunan
3. Berdasarkan analisis kelayakan
Sampah TPA Blondo Kabupaten
ekonomi teknik alternatif terpilih yaitu
Semarang. Skripsi . Program Studi
alternatif 1 diketahui bahwa redesain
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
TPA Blondo ini mempunyai manfaat
Universitas Diponegoro.
total yang lebih besar daripada biaya
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian .
yang dikeluarkan, sehingga proyek ini
Penerbit Rineka Cipta :Jakarta.
layak dilaksanakan, nilai NPV sebesar
Bahar, Yul, H. 1986. Teknologi
Rp 3.546.036.809,00 , B/C Ratio
Penanganan dan Pemanfaatan
sebesar 1,06 , dan IRR 15,60 % pada
Sampah. Jakarta : PT Waca Utama
tingkat suku bunga 12%. Sedangkan
Pramesti.
untuk Payback Period terjadi pada
Bujagunasti Y . 2009 .Estimasi Manfaat
umur proyek 16,61 tahun. Untuk
dan Kerugian Masyarakat Akibat
parameter Profitability Index (PI) dapat
Keberadaan Tempat Pembuangan
dikatakan proyek ini menunjukkan hasil
Akhir : Studi Kasus di PA Bantar
41,52 % .
Gebang , Kota Bekasi. Skripsi.
Departemen Ekonomi Sumberdaya
SARAN
1. Perlunya identifikasi lanjutan manfaat
dan Lingkungan Fakultas Ekonomi
yang didapatkan dari keberadaan TPA dan Manajemen Institut Pertanian
Blondo sehingga diharapkan akan Bogor.
menambah nilai benefit dan Damanhuri, E . 2010. Pengelolaan
meningkatnya tingkat kelayakan. Sampah . Diktat. Program Studi
2. Pemanfaatan biogas harus diimbangi
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
dengan uji kualitas gas metan serta Sipil dan Lingkungan. Institut
dilakukan dengan metode yang benar Teknologi Bandung.
supaya hasilnya lebih akurat. Darmasetiawan, M .2004 .Sampah dan
Sistem Pengelolaannya. Penerbit
DAFTAR PUSTAKA Ekamitra Engineering : Jakarta.
____________ . 2008. Undang-Undang Dinas Pekerjaan Umum. 2008.
Republik Indonesia Nomor 18 Perencanaan Teknis Manajemen
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan dan DED Kabupaten
Sampah. Semarang . Indonesia
____________ . 2010. Peraturan Menteri Dirjen Cipta Karya. 2011. Materi
Dalam Negeri Nomor 33 Tahun Persampahan 1. Jakarta
Garrod, G. And Willis,K.G. 1999.
2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Economic Valuation of the
Sampah.
Environment. Edward Elgar :
Amaru, Kharistya. 2004. Rancang Bangun
dan Uji Kinerja Biodigester Plastik Massachusetts
Polyethilene Skala Kecil Studi

11
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
Grant, Eugene L., et.al. Principles of Suhan, G.Y .2009. Estimasi Nilai
Engineering Economy. New York : Penurunan Kualitas Lingkungan
John Wiley & Sons, 1982. Terhadap Harga Lahan Di Sekitar
Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Tempat Pembuangan Akhir
Pemanfaatan Sampah. Yayasan Sampah Cipayung Kota Depok
Idayu: Jakarta Jawa Barat. Skripsi. Departemen
Hifdziyah, L. 2011 .Analisis Penurunan Ekonomi Sumberdaya dan
Kualitas Lingkungan Di Sekitar Lingkungan Fakultas Ekonomi Dan
Tempat Pembuangan Akhir Manajemen.Institut Pertanian
Sampah Galuga Kabupaten Bogor Bogor.
Jawa Barat.Skripsi.Departemen Suparmoko, M. 2010 . Ekonomi Sumber
Ekonomi Sumberdaya dan Daya Alam dan Lingkungan (edisi
Lingkungan Fakultas Ekonomi dan ke-4). Penerbit BPFE :
Manajemen Institut Pertanian Yogyakarta.
Bogor. Tchobanoglous, George and Frank Kreith.
Kodoatie, Robert J. 1995. Analisa 2002. Handbook of Solid Waste
Ekonomi Teknik. Penerbit ANDI : Management Second Edition. New
Yogyakarta. York : Mc Graw-Hill: Inc
Kurniawan A, Teguh .2012 . Studi Tietenberg, Thomas H. 1996.
Optimalisasi Tempat Pemrosesan Environmental and Natural
th
Akhir Blondo Kecamatan Bawen, Resource Economics (4 edition).
Kabupaten Semarang, Jawa Harper Collins Publishers : New
Tengah. Skripsi. Program Studi York
Teknik Lingkungan Fakultas Thuesen,G.J. dan W.J.Fabrycky . 1993.
Teknik Universitas Diponegoro : Engineering Economy (8th edition).
Semarang Pretince-Hall Inc : New Jersey.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor Wulandari, I.G.A.M. 2011. Analisis
70/Permentan/SR.140/2011 Ekonomi Pengembangan
Tentang “Pupuk Organik, Pupuk Bendungan Poh Santen di Desa
Hayati, dan Pembenah Tanah”
Poh Santen Kecamatan Mendowo
Salengke. 2012. Engineering Economy.
Kota Jembrana.Skripsi.
Penerbit Identitas Universitas
Universitas Udayana Bali
Hasanudin : Makassar
Wistyani, Miradian I. 2007. Studi Potensi
Setiabudi,W. 2004. Analisis Kelayakan
Pemanfaatan Gas (Biogas)
Ekonomi Teknik Instalasi
Sanitary Landfill TPA Banyuurip
Pengolahan Air Limbah Domestik
Sebagai Sumber Energi Alternatif
di Kota Depok. Skripsi.
Gas Medium Btu dan Pembangkit
Departemen Teknik Lingkungan
Listrik (Studi Kasus Kota
Fakultas Teknik Sipil dan
Magelang). Skripsi. Program Studi
Perencanaan Institut Teknologi
Teknik Lingkungan Fakultas
Bandung.
Teknik Universitas Diponegoro
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Semarang
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Penerbit Alfabeta : Bandung

12
Progran Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang

Вам также может понравиться