Вы находитесь на странице: 1из 9

POPULASI MANUSIA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Dasar-Dasar Sains

yang dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D

oleh

Arief Baskara (170341615087)

Faisal Falah (170341615090)

Inaya Setiani (170341615028)

Melia Dhita S.P. (170341615093)

Titania Arenda (170341615044)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

November 2017
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Berkat bimbingan
dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
atas dukungan dari Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D. Selain itu berkat dukungan dari
orang tua kami serta atas kerja sama yang kami lakukan.

Makalah ini berisi materi Populasi Manusia dan Pertumbuhan Populasi Manusia. Makalah
ini kami buat berdasarkan materi yang kami peroleh. Semoga makalah ini dapat memudahkan
mahasiswa pada umumnya dan teman-teman kami pada khususnya.

Segala sesuatu memang tidak ada yang sempurna. Seperti itulah makalah ini penuh dengan
kekurangan. Kami selaku penyusun menucapkan permohonan maaf kami jikalau ada banyak
kekurangan dalam makalah ini. Kami juga sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang
ditujukan kepada kami. Hal itu menjadi evaluasi dan masukan bagi kami.

Malang, 2 Novenber 2017

Ttd
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Populasi manusia merupakan populasi terbesar yang menempati ekosistem alam


semesta ini. Dari waktu ke waktu populasi manusia terus mengalami peningkatan.
Peningkatan jumlah inilah yang menjadi ancaman terbesar dari masalah lingkungan
hidup di Indonesia dan bahakan dunia saat ini. Setiap manusia memerlukan energi,
lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Jika populasi manusia terus
mengalami peningkatan maka kemungkinan tercapainya kualitas hidup yang baik akan
semakin sedikit. Hal ini terjadi karena bertambahnya populasi manusia secara pasti
jumlah kebutuhan manusia untuk bertahan hidup akan semakin bertambah sedangkan
sumber daya alam sangat terbatas.

Peningkatan populasi manusia berdampak pada perubahan lingkungan


sekitarnya. Dengan tingginya laju peningkatan populasi manusia jumlah kebutuhan
makanan dan lahan akan meningkat. Akibatnya akan banyak terjadi pengalihan fungsi
hutan untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti pembabatan hutan untuk lahan
pertanian, dan permukiman. Pembabatan hutan berdampak pada terganggunya
keseimbangan ekosistem yang menuju pada terjadi bencana diberbagai tempat.

Melihat besarnya dampak yang ditimbulkan akibat tingginya peningkatan


populasi manusia, diperlukan pengetahuan mengenai populasi manusia di alam
semesta. Pengetahuan tentang populasi manusia meliputi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap populasi manusia, perhitungan populasi manusia, dan langkah
yang dapat dilakukan untuk mengatasi tingginya laju peningkatan populasi manusia.
Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan populasi
manusia.

1.2.Rumusan masalah
1. Bagaimana perubahan budaya dan perkembangan populasi manusia?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi besarnya populasi manusia?
3. Apakah yang dimaksud dengan struktur usia?
4. Bagaimana cara memperlambat pertumbuhan populasi manusia?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana perubahan budaya dan perkembangan populasi


manusia
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi besarnya populasi manusia
3. Untuk megetahui pengertian struktur usia
4. Untuk mengetahui bagaimana cara memperlambat pertumbuhan populasi manusia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perubahan Budaya dan Perkembangan Populasi Manusia

Budaya manusia selalu berubah dan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Manusia memiliki akal untuk berfikir, karena itu budaya kehidupan manusia terus
mengalami perkembangan dan kemajuan. Budaya kehidupan yang dimaksud adalah
mengenai cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makanan, pakaian dan
tempat tinggal. Kebudayaan hidup manusia berkembang dan mengalami kemajuan dari
tradisional hingga moderen. Perkembangan budaya terjadi karena manusia memiliki akal
yang dapat digunakan untuk terus berfikir dan dapat menemukan hal-hal baru. Dengan
berfikir manusia dapat menciptakan teknologi untuk memudahkan dalam segala hal,
namun seiring dengan kemajuan teknologi secara tidak sadar kebutuhan manusia semakin
bertambah banyak atau semakin beragam.

Perkembangan budaya hidup manusia dapat dilihat seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Perubahan Budaya Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup

Perubahan Budaya
Waktu Aktivitas Manusia
Manusia
Masa
12.000
Beburu/mengumpulkan Beburu/mengumpulkan makanan
tahun lalu
makanan

10.000-12.000 Bercocok tanam, beternak hewan,


Revolusi pertanian
tahun lalu urbsnisasi
Perkembangan proses industri,
penemuan bahan bakar dari fosil,
275 tahun lalu Revolisi industri
meningkatnya penggunaan pestisida
dan bahan-bahan kimia.
Cepatnya penyebaran informasi dan
Revolusi informasi dan
50 tahun lalu teknologi computer, globalisasi
globalisasi
dibeberapa aspek.

2.2. Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Populasi

Populasi manusia dapat mengalami perubahan baik meningkat maupun menurun.


Peningkatan dan penurunan populasi manusia terjadi karana adanya foktor alami dan
faktor non alami. Faktor alami yang membengaruhi besarnya pertumbuhan populasi
manusia adalah kematian (mortalitas) dan kelahiran (natalitas). Faktor non alami adalah
migrasi (mobilitas) atau perpindahan penduduk.

a. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian
caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat
dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat
kematian (anti mortalitas).
- Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar, antara lain :
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
- Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, antara lain :
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
b. Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
1. Menikah pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga
akanmalu
2. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
3. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
4. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
5. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada
anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
1. Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
2. Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan
bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
3. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak
diberikan hanya sampai anak ke – 2.
5. Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

c. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi terbagi menjadi dua yaitu imigrasi dan emigrasi. Imigrasi dapat meningkatkan
pertumbuhan populasi manusia sedangkan emigrasi menurunkan pertumbuhan populasi
manusia.
2.3. Struktur Usia Populasi

Struktur usia populasi adalah distribusi populasi berdasarkan usia atau umur penduduk.
Diagram atau grafik struktur usia penduduk digunakan untuk memprediksikan
pertumbuhan populasi penduduk dimasa yang akan datang. Diagram atau grafik dari
struktur usia penduduk sering disebut sebagai piramida populasi/ piramida penduduk.

Dalam piramida penduduk angka-angka relative atau mutlak ditampilkan dalam sumbu
absis, dan umur atau kelompok usia ditampilkan pada ordinat. Data untuk jenis kelamin
laki-laki ditampilkan di bagian kiri sumbu ordinat sedangkan untuk jenis kelamin
perempuan dibagian kanan sumbu ordinat. Luas bidang-bidang persegi pada histogram
sebanding dengan jumlah populasi disetiap usia atau kelompok usia. Contoh diagram
struktur usia penduduk seperti pada gambar 1.

Gambar 1

Diagram atau grafik usia penduduk dibagi menjadi tiga macam yaitu, piramida
penduduk muda (expansive), piramida penduduk stationer (granat), dan piramida
penduduk tua (constructive). Piramida penduduk muda digambarkan seperti Limas.
menunjukkan bahwa di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka
kematian yang rendah, menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya
terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India. Piramida
penduduk stationer memiliki ciri tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau tetap
(stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti Singapura dan Jepang, karena tingkat
kelahiran rendah dan tingkat kematian juga rendah maka pertumbuhan penduduk
mendekati nol. Piramida penduduk tua memiliki ciri jumlah penduduk usia muda sangat
sedikit, tingkat kelahiran rendah, tingkat kematian tinggi sehingga pertumbuhan penduduk
terus berkurang.

Diagram struktur usia tidak hanya dapat digunakan untuk memprediksikan


pertumbuhan penduduk tetapi juga dapat menunjukkan kondisi sosial masyarakat. Sebagai
contoh kita dapat melihat berapa penduduk yang masih membutuhkan pendidikan
(penduduk usia sekolah), pemerintahan, dan infrastruktur.

2.4. Memperlambat Laju Populasi Manusia

Kita dapat memperlambat pertumbuhan populasi manusia dengan cara :

1. Mengurangi kemiskinan melalui pembangunan ekonomi


Transisi demografis hipotesis: sebagai negara menjadi industri dan ekonomi mengem-
bangkan, pertama penurunan tingkat kematian mereka dan kemudian menurun tingkat ke
-lahiran mereka. Transisi ini berlangsung dalam empat tahap yang berbeda.

2. Mengangkat status perempuan


Studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki anak lebih sedikit jika
mereka yang berpendidikan, memiliki kemampuan untuk mengendalikan kesuburan
sendiri, mendapatkan penghasilan mereka sendiri, dan hidup dalam masyarakat yang
tidak menekan hak-hak mereka.
3. Mendorong keluarga berencana

Keluarga berencana menyediakan layanan pendidikan dan klinis yang membantu


pasangan yang memilih berapa banyak anak-anak yang ingin dimilki dan kapan harus
memilki. Program tersebut bervariasi bentuknya dari budaya ke budaya, tetapi paling
banyak memberikan informs pada jarak kelahiran, pengendalian kelahiran dan perawatan
kesehatan untuk wanita hamil dan bayi.

KESIMPULAN

1. Budaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dari waktu ke waktu terus
mengalami perubahan dan terus berkembang semakin maju, mulai dari berburu
makanan hingga munculnya teknologi informasi dan globalisasi.
2. Faktor yang dapat meningkatkan populasi manusia adalah kelahiran dan imigrasi
sedangkan faktor yang dapat menyebabkan berkurangnya populasi manusia adalah
kematian dan emigrasi
3. Struktur usia populasi adalah distribusi populasi berdasarkan usia atau umur yang dapat
dinyatakan dalam bentuk diagram (piramida penduduk)
4. Memperlambat pertumbuhan populasi manusia dapat dilakukan dengan mengurangi
kemiskinan melalui pembangunan ekonomi, mengangkat status perempuan, dan
mendorong program Keluarga Berencana (KB)

DAFTAR RUJUKAN

Reece, jane B., taylor, Martha R., Simon, Eric J., Dickey, jean L..2012. BIOLOGI Concepts
and Connections. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings

Herimanto. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : BumiAksara

Вам также может понравиться