Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di antara
mereka melalui customer relationship (hubungan dengan pelanggan). Untuk
dapat meningkatkan CRM, perusahaan tidak segan melakukan investasi yang
cukup mahal dan teknologi canggih yang mampu memberikan layanan yang
maksimal bagi pelanggan.
1
melakukan hubungan dua arah. Tetapi saat ini CRM lebih menekankan pada
perubahan kebijakan dan prosedur yang didesain untuk meningkatkan sales dan
customer retention di berbagai lini perusahaan. Oleh karena itu dalam tulisan ini
penulis akan membahas apa yang dimaksud dengan CRM dan tujuannya,
mengapa perusahaan perlu CRM, aplikasi CRM dalam industri manufaktur dan
jasa serta kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan CRM ini. Customer
Relationship Management (CRM) merupakan salah satu sarana untuk menjalin
hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun
shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer
Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan.
2
1.3. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas mengenai konsepsi dan terminologi CRM
secara garis besar untuk memberikan informasi mengenai apa dan bagaimana
4
sistem CRM tersebut. Adapun pokok bahasan akan melipui : Definisi CRM,
Gambaran umum CRM, Kerangka strategis CRM dan Critical Enabler for CRM
bila diterapkan dalam suatu Perusahaan.
1. Andersen Consulting :
2. Carlson Marketing :
3. PriceWaterhouseCooper :
4. Frederic Newell :
5
CRM sendiri bukanlah sebuah konsep, melainkan sebuah
perubahan paradigma untuk perusahaan-perusahan dimana CRM itu adalah pola
hidup yang bertujuan untuk mengajak customernya menjadi partner dalam
perusahaan tersebut dan berkembang untuk mendapatkan keuntungan bersama.
CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain
untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan
pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu berbagai
bentuk perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat,
memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan
kesetiaan pelanggannya.
Oleh karena itu agar sebuah sistem CRM dapat menjalankan fungsinya,
maka diperlukan :
6
2. Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM
3. Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan
4. Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan
CRM
5. Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari
system CRM seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi.
7
sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat
dijaadikan ukuran tentang “nilai perusahaan sekarang”, dan kemungkinan
performanya di masa mendatang. Untuk membangun database pelanggan,
pada perusahaan yang menangani pelanggan cooperate, mungkin akan lebih
mudah karena jumlah pelanggannya yang lebih terbatas. Tetapi bagi
perusahaan yang menangani pelanggan retail tentu saja akan membutuhkan
sistem dan prosedur pengumpulan database yang lebih kompleks.
Banyak cara yang dilakukan dalam mengumpulkan
database pelanggan. Misalnya, dengan melalui pengembalian kartu garansi
yang harus diisi data lengkap pelanggan, melalui form aplikasi untuk
pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan, dan yang paling popular
tentu saja dengan mengeluarkan kartu keanggotaan. Beberapa perusahaan
retail besar di Indonesia juga menerbitkan kartu keanggotaan untuk
kepentingan pemasaran mereka. Seperti Matahari yang menerbitkan Matahari
Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Alfa yang menerbitkan
Alfa Family Club, dan belakangan Carrefour menerbitkan kartu belanja
sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit bekerja sama dengan GE Finance.
Beberapa contoh lain di antaranya adalah Telkomsel yang
mengeluarkan layanan SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. Ini
dilakukan karena yang terdaftar di Telkomsel tentu saja adalah
pelanggan pasca bayar, sementara pelanggan pra bayar tidak terdaftar
profilnya. Salah satu faktor penting agar pelanggan memberikan data-datanya
kepada perusahaan adalah penawaran benefit untuk pelanggan. Kebanyakan
ritel memberikan reward point dan juga diskon jika mereka menjadi anggota.
Telkomsel memberikan keuntungan kepada pelanggan Simpati jika kartu
mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai nomor yang sama dengan
hanya membayar 50% dari harga kartu. Selain itu, benefit yang dikeluarkan
tentu saja perlu memiliki nilai yang sesuai dengan pelanggan.
8
2. Membuat profil dari setiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang akan dinilai dari masing-
masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan dari
masing-msain pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus
dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.
Aspek revenue dapat dilihat dari beberapa hal: 1. Dari
penggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi
sekarang. 2. Menghitung seberapa banyak kemungkinan penggunaan produk
atau layanan tersebut pada tahun-tahun mendatang. 3. Kemungkinan
penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan perusahaan. Sedangkan
9
dari aspek biaya yang dihitung adalah mulai dari biaya akusisi hingga biaya
untuk mempertahankan mereka. Satu lagi biaya yang perlu diperhitungkan
adalah opportunity cost, biaya dari kesempatan yang hilang karena
melayani pelanggan tersebut.
Dengan menghitung dan membandingan antara aspek penerimaan
dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilah
pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana
yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang besar. Pemilahan ini akan
menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang
sesuai dengan tingkat profitabiltas dari setiap pelanggan.
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk
melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini
tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran
tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan
tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan
komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized.
Pelanggan akan lebih merasa diperlakukan secara individual yang
tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung
proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah
bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus
memakai produk atau layanan perusahaan.
Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga dapat
memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus
didesain berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena
perusahaan sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan, tentunya akan lebih
mudah bagi mereka untuk melakukan respon dan transaksi.
Berhubungan dengan hal tersebut, maka perusahaan dapat
mendesain program loyalitas yang sesuai untuk pelanggannya. Program
loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan
10
pelanggan, meningkatkan kepuasan, dan menjaga agar pelanggan tidak
tergiur oleh berbagai tawaran yang diberikan kompetitor lain. Program
customer rentention inilah yang menjadi salah satu inti utama dari aktifitas
Customer Relathionship Management (CRM).
Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didomonasi pada
bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih bagaimana
mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah dari biaya untuk
mendapatkan pelanggan baru.
Apalagi, pelanggan lama mempunyai potensi yang besar bukan hanya
dalampenggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka pakai
sekarang, tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal
pelanggan puas, perusahaan punya potensi untuk melakukan penjualan
produk atau layanan yang berbeda melalui cross selling ataupun up selling.
1. Jumlah konsumen yang akan bertambah, karena tujuan utama dari CRM
selain mencari konsumen baru disamping tetap memelihara tingkat
kepuasan konsumen yang sudah ada.
2. Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan
mengetahui kebutuhan konsumen.
3. Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu
melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-
data transaksi yang sudah terkumpul.
4. Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu
mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.
5. Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan
kepada konsuman.
11
6. Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu
mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu
tertentu.
7. Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang
akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer
history.
Faktor Kunci :
12
Tenaga yang professional tidak saja mengerti bagaimana menghadapi
pelanggan tetapi juga mengerti cara menggunakan teknologi (untuk CRM)
1. Kebutuhan pelanggan
2. Informasi sebagai aset berharga
3. Membangun hub. one-to-one dengan pelanggan
4. Manajemen yang tidak membingungkan konsumen
5. Rekaman transaksi yang menunjang peningkatan volume perdagangan
6. BIsa menjangkau konsumen dimana saja dan kapan saja
1. Operasional CRM
13
pelanggan biasanya disimpan di pelanggan 'kontak sejarah, dan staf pelanggan
dapat mengambil informasi yang diperlukan.
Mengelola promosi
Enterprise Marketing Automation
Sales Force Automation
Penjualan Manajemen Sistem
2. Analytical CRM
14
3. Penjualan Intelijen CRM
Penjualan Intelijen mirip dengan CRM Analytical CRM, tetapi yang lebih
dimaksudkan sebagai alat bantu penjualan langsung. Fitur termasuk tanda dikirim
ke staf penjualan mengenai:
Cross-selling/Up-selling/Switch-selling kesempatan
Pelanggan drift
Penjualan kinerja
Pelanggan tren
Pelanggan margin
Pelanggan alignment
4. Manajemen Kampanye
Target kelompok dibentuk dari klien dasar dipilih sesuai dengan kriteria
Mengirim promosi yang berhubungan dengan materi (misalnya pada
penawaran khusus) untuk memilih penerima menggunakan berbagai
saluran (misalnya e-mail, telepon, SMS, posting)
Pelacakan, penyimpanan, dan analisis statistik kampanye, termasuk
pelacakan dan tanggapan menganalisis tren
5. Collaborative CRM
15
dan fitur yang diminta oleh pelanggan. Collaborative CRM's ultimate Tujuannya
adalah untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan oleh semua departemen
untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan.
CRM beberapa paket perangkat lunak yang tersedia, dan mereka berbeda
dalam pendekatan mereka untuk CRM. Namun, seperti yang disebutkan di atas,
CRM tidak hanya teknologi tetapi lebih komprehensif, customer-centric
pendekatan ke salah satu organisasi filosofi berhadapan dengan pelanggan.
16
persembahan (dengan lebih memahami kebutuhan pelanggan), dan
mengidentifikasi organisasi yang paling menguntungkan pelanggan.
17
Sama-sama penting adalah manusia aspek pelaksanaan. J berhasil
pelaksanaan memerlukan pemahaman tentang harapan dan kebutuhan para
pemangku kepentingan yang terlibat. Seorang eksekutif sponsor juga harus
diperoleh untuk memberikan tingkat tinggi manajemen perwakilan dari CRM
proyek.
18
2.13. Aspek-aspek Pemilihan Teknologi
1. Costumer Database
Sebuah sistem tak akan pernah berjalan dengan baik tanpa adanya
database. Begitu pula dengan CRM ini. Yang menjadi tulang punggung
dari sistem ini tak lain dan tak bukan adalah database dari kostumer.
Informasi yang diperoleh dari konsumen baik berupa interaksi
dengan perusahaan dan prospek kedepannya akan sangat berharga,
termasuk juga informasi yang diperoleh dari order kostumer, informasi
tentang support yang diberikan, request kostumer, complain, interview dan
survey yang telah diberikan. Bagi sistem CRM kesemua hal itu adalah
input yang sangat berharga bagi perusahaan.
2. Costumer Intelligence
19
kostumer tak potensial. Ini akan memudahkan kita untuk mengetahui
apakah kostumer itu cukup puas atau tidak.
20
a. Mendesain dan melaksanakan marketing campaign untuk mengoptimalkan
eketifitas marketing
b. Mendesain dan melaksanakan costumer campaign yang spesifik seperti
cross selling, up-selling, dan retensi.
c. Menilai respon kostumer terhadap produk dan level service, misalnya
seperti kenaikan harga, new product development, dan lainnya.
d. Mengambil keputusan manajemen seperti forecasting financial dan
costumer profitability analysis
e. Prediksi terhadap level defect yang tak diinginkan kostumer (churn
analysis)
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
22
DAFTAR PURTAKA
http://karyacombirayang.blogspot.com/2015/12/makalah-customer-
relationship.html
http://tiekus-putiieh.blogspot.com/2009/06/makalah-crm.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Customer_relationship_management
https://searchcrm.techtarget.com/definition/CRM
23