Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1.075
1.07
1.065
ρ (mg/l)
1.06 8% Starter
10% Starter
1.055
12% Starter
1.05
1.045
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Waktu (t)
7.2
6.8
6.6
pH
8% Starter
6.4
10% Starter
5.8
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Waktu (t)
Menurut teori semakin lama waktu fermentasi, maka semakin turun pHnya. Hal
ini disebabkan dengan semakin lama pemeraman berarti semakin memberi
kesempatan bagi bakteri asam laktat untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat,
sehingga ion hidrogen bebas bebas dan meningkat. Meningkatnya jumlah asam dapat
menurunkan pH karena semakin banyak konsentrasi ion 𝐻 + (Evanuarini, 2010).
Menurut Winarno (1991) dalam Prasetyo (2010), semakin banyak starter yang
digunakan maka kadar asam meningkat, hal ini disebabkan karena aktivitas
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebagai bakteri asam laktat
yang mampu mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, Pada variable dengan jumlah
dengan penambahan jumlah starter 8, 10 dan 12%V dari hari ke-0 sampai hari ke-3
terjadi penurunan pH. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dijelaskan bahwa
semakin lama waktu fermentasi, maka semakin turun pHnya. Hal ini disebabkan
dengan semakin lama pemeraman berarti semakin memberi kesempatan bagi bakteri
asam laktat untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat, sehingga ion hidrogen
bebas bebas dan meningkat. Meningkatnya jumlah asam dapat menurunkan pH karena
semakin banyak konsentrasi ion 𝐻 + . Pada variable 4 (8%V starter) dan variable 6
(12%V strarter) mula-mula pH pada hari ke-0 yaitu 7 lalu pada hari ke-1 sampai ke-3
konstan. Hal ini dikarenakan pada hari ke-1 sampai ke-3 sudah masuk fase kematian
pada mikroorganisme atau BAL tersebut. Matinya mikroorganisme tersebut
dikarenakan beberapa faktor seperti ketersediaan nutrisi pada media berkurang, energi
cadangan dalam sel habis, adanya penumpukan asam dan metabolit lainnya
(puspawati, et al, 2010) dalam safitri dkk (2016). Sedangkan pada variable 10 (10%V
starter) mula-mula pH pada hari ke-0 sampai ke-2 yaitu 7, lalu pada hari ke-1 sampai
ke 3 konstan dengan pH 6. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah bakteri maka
kebutuhan nutrisi akan semakin besar. Akibat kurangnya ketersedian nutrisi, aktivitas
bakteri menjadi kurang optimal sehingga asam laktat yang dihasilkan pada hari ke-1
sampai ke-3 tidak mampu menurunkan pH.
4.2.3 Pengaruh Penambahan Starter terhadap Kadar Glukosa dan Kadar Asam
Laktat
14
12
10
8
%S
8% Starter
6
10% Starter
4 12% Starter
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Waktu (t)
4
%AL
8% Starter
3
10% Starter
2 12% Starter
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Waktu (t)
Dari hasil praktikum untuk kadar asam laktat baik variable 4, 5 dan
variable 6 dari hari ke-0 sampai hari ke-3 kadar asam laktat selalu naik. Pada
hari ke-1 variabel 6 (12% V starter) mengalami kenaikan kadar asam laktat
yang paling tinggi. Ini dikarenakan bahwa semakin banyak starter yang
digunakan maka kadar asam meningkat, hal ini disebabkan karena aktivitas
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebagai bakteri
asam laktat yang mampu mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Peningkatan konsetrasi starter akan diikuti pula dengan peningkatan kadar
asam, karena peningkatan konsentrasi starter berarti peningkatan jumlah
mikroba pada media. Peningkatan ini akan diikuti dengan peningkatan
aktifitas serta perkembangan mikroba dan kemudian terjadi peningkatan
perombakan laktosa menjadi asam laktat yang dicerminkan dengan kadar
asam yoghurt (Kusmajadi et al, 1988) dalam prasetyo (2010).
Dafpus
Evanuarini, herly. 2010. Pengaruh suhu dan lama pemeraman pada inkubator terhadap
kualitas fisik kefir. Malang : Universitas Brawijaya
Hidayat, dkk. 2013. Total Bakteri Asam Laktat, Nilai pH dan Sifat
Organoleptik Drink Yoghurt dari Susu Sapi Yang Diperkaya Dengan
Ekstrak Buah Mangga.
Prasetyo, heru. 2010. Pengaruh Penggunaan Starter yoghurt pada level tertentu terhadap
karakteristik yoghurt yang Dihasilkan. Surakarta : Universitas Sebelas
maret
Safitri, dkk. 2016. Formula Media Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat Pediococcus
pentosaceus Menggunakan Substrat Whey Tahu. Bogor : IPB
Setiarto dan Nunuk. 2016. Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat Lactobacillus
plantarum B307 Terhadap Kadar Proksimat dan Amilografi Tepung
Taka Modifikasi (Tacca leontopetaloides). Bogor : IPB
Dante, dkk. Pengaruh Konsentrasi Sukrosa Terhadap Karakteristik Yoghurt dari Susu Kulit
Pisang Kepok dan Kacang Hijau. Bali : Universitas Udayana