Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Kata “endokrin” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sekresi ke dalam”;
zat aktif utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata Yunani yang berarti
“merangsang”. Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi
substans untuk digunakan di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan
substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam tubuh.
Hormon merupakan bahan kimia yang disintesa oleh kelenjar dibawah
kontrol genetic dan kemudian disekresikan menuju darah. Sistem endokrin
mempunyai sel-sel target spesifik di dalam tubuh dan mengontrol bermacam-macam
fungsi fisiologis. Perubahan pada fungsi kelenjar endokrin, hormon-hormon, atau
aktifitas sel target, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup lama. Banyak
penyakit endokrin yang prosesnya lambat dan tidak ketahuan gejala-gejalanya,
banyak fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem endokrin merupakan sistem yang
vital, disfungsi sistem ini akan menimbulkan keadaan yang serius dan fatal.
Hormon dalam tubuh ada yang bekerja sepanjang hidup dan ada yang
bekerja pada waktu tertentu. Hormon yang mengatur metabolisme aktif selama
manusia itu hidup. Namun,hormon pertumbuhan hilang setelah manusia berumur
20-25 tahun. Melalui darah,homon-hormon itu kemudian secara umum
mempengaruhi jaringan-jaringan, berbagai organ maupun sistem organ
lain.beberapa hormon juga hanya memiliki pengaruh lokal ditempat yang
menghasilkannya. Dalam hubungan dengan susunan saraf, hormon sampai batas
tertentu berfungsi menjaga keseimbangan regulasi dan bekerjanya berbagai bagian
dalam tubuh. Hormon-hormon saling mempengaruhi daya kerja masing-masing.
Sebagian hormon mempengaruhi secara langsung, sebagian lagi melalui
mekanisme pembalikan hipotalamus dan hipofisis.
Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah hipotalamus, hipofisis, tiroid , paratiroid,
adrenal, pineal body, dan organ reproduksi (ovarium dan testis).Pankreas juga
merupakan bagian dari sistem ini; memiliki peran dalam produksi hormon serta
dalam pencernaan.
Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel
epitel yang telah berploriferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh
dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya di sebut hormon,
dialirkan langsung ke dalam darah. Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai
pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk
menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnnya,
mekanisme pengaturan ini di sebut sistem umpan balik negatif.
Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dalam banyak cara yang sama bahwa
termostat mengatur suhu di kamar. Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis,
sinyal yang dikirimkan dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk "releasing
hormone," yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan sebuah "stimulating
hormone" ke dalam sirkulasi.Hormon merangsang kemudian sinyal kelenjar target
untuk mengeluarkan hormon tersebut. Sebagai tingkat hormon ini meningkat dalam
sirkulasi, hipotalamus dan kelenjar hipofisis menutup sekresi hormon melepaskan
dan hormon merangsang, yang pada gilirannya memperlambat sekresi oleh kelenjar
sasaran. Sistem ini menghasilkan konsentrasi darah yang stabil dari hormon yang
diatur oleh kelenjar hipofisis.
2.1.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
1. Hipotalamus.
Hipotalamus terletak di bagian tengah bawah otak. Ini bagian dari otak yang
penting dalam regulasi kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh. Selain itu, ia
mengeluarkan hormon yang merangsang atau menekan pelepasan hormon di
kelenjar pituitari. Banyak dari hormon ini melepaskan hormon yang disekresikan ke
dalam arteri (sistem portal hypophyseal) yang membawa mereka langsung ke
kelenjar pituitari. Dalam kelenjar hipofisis, hormon-hormon melepaskan sinyal
sekresi hormon-hormon. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon yang disebut
somatostatin, yang menyebabkan kelenjar pituitari untuk menghentikan pelepasan
hormon pertumbuhan.
Hormon Hipotalamus
Hipotalamus dan kelenjer hipofise/ pituitary membentuk satu kesatuan unit yang
mengatur fungsi dari bebeerapa kelenjar endokrin : kelenjar tiroid , adrenal, gonad
dan berbagai aktivitas fisiologis lainnya.
2. Kelenjar Hipofisis
a) Hipofisis Anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar :
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan
gangguannya
Hormon Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Hormon) Mempengaruhi warna kulit individu,
dengan cara menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak dihasilkan
maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
c) Hipofisis Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat
dilihat pada gambar :
Hormon Fungsi
Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada
rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah dengan
cara menyempitkan pembuluh darah
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga
darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian
kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena
cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.
3. Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea,
diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah,
melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofise lobus anterior, kelenjar toroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.
Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/ metabolisme
dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang
dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaaringan ikat. Sel-selnya
mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung
zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan
dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Hipofungsi kelenjar ini menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksoftamalik goiter. Sekresi tiroid diatur oleh
sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik, adapun fungsi kelenjar
tiroid yaitu sebagai berikut :
Hormon Fungsi
Tiroksin (T4) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan
system saraf
Triiodontironin (T3) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan
sistem saraf
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah
dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang
3. Kelenjar Paratiroid
Hormon Fungsi
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion anorganik
b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa
Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama
dalam hal
berikut :
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan
otot
d. mengubah glikogen menjadi glukosa
dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula
darah
7. Kelenjar Pankreas
8. Kelenjar Pienalis
1. Jenis kelamin terbentuk pada standia akhir perkembangan larva yaitu pada
sekitar 3sampai 4 minggu setelah menetas.
2. Jenis kelamin larva setelah penetasan kondisinya sangat labil sehingga dapat
dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
Proses pembentukan gonad pada wanita
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
a) Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi
hari dan menurun pada malam hari.
b) Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,
seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya
menyebabkan siklus menstruasi.
c) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar
subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang
memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular.
1. Dwarfisme
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan pada masa anak-anak yang
menyebabkan cebol.
2. Gigantisme (acromegaly)
Gangguan endokrin yang terjadi karena kelebihan growth hormonesebelum
pubertas. Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan
berlebihan pada masa anak-anak dan remaja (sebelum pubertas).
Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang
anak dan bagian tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat. Jika kadar hormon
pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak bisa berhenti tumbuh di ketinggian.
4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam
amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme
adalah: tulang mudah patah.
6. Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada
anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir pada saat lahir. Kelainan akibat
hipotiroidisme adalah Kretinisme
7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan penurunan
berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab paling
umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan autoimun yang disebut
penyakit Grave.
8. Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi
akibat adanya tumor.
9. Hypopituitarisme
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian
anterior. Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin
disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini
mungkin berhenti mendapatkan menstruasi.
Beberapa neoplasia endokrin I dan II (MEN I dan II MEN). Ini, kondisi genetik langka
yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor paratiroid, adrenal,
dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan produksi hormon.
11. Tiroiditis
Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti
HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.
14. Hipoparatiroid
Adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar
kalsium dalam darah rendah.
15. Addison
Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon
korteks adrenal.
18. Hipofisektomi
Merupakan suatu tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui pembedahan.
19. Pangkreatitis
Adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim pencernaan
dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan
glukagon.
Ginjal
Merangsang pembentukan
sel darah merah
Estrogen Indung telur Mengendalikan
perkembangan ciri seksual
& sistem reproduksi
wanita
Glukagon Pankreas Meningkatkan adar gula
darah
Hormon pertumbuhan Kelnjar hipofisa Mengendalikan
pertumbuhan &
perkembangan
Meningkatkan
pembentukan protein
Insulin Pankreas Menurunkan kadar gula
darah
Mempengaruhi
metabolisme
glukosa,protein & lemak di
seluruh tubuh
LH (Luteinizing Hormone) Kelenjar hipofisa Mengendalikan fungsi
reproduksi (pembentukan
FSH (Follicle Stimulating sperma &
Hormone) smentum,pematangan sel
telur,siklus menstruasi)
Mengendalikan ciri
seksual pria & wanita
(penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur
& ketebalan kulit, suara &
bahkan mungkin sifat
kepribadian
Oksitosin Kelenjar hipofisa Menyebabkan kontraksi
otot rahim
& saluran susu di
payudara
Hormon Paratiroid Kelenjar paratiroid Mengendalikan
pembentukan
tulang
Mengendalikan pelepasan
kalsium & fosfat
progesteron indung telur
Mempersiapkan lapisan
rahim untuk penanaman
sel telur yang telah dibuahi
Mempersiapkan kelenjar
susu
untuk menghasilkan susu
Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau
diinaktifkan terlalu lambat, missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau hati).
Pemecahan dapat diperlambat dengan meningkatnya hormon ke protein plasma,
tetapi bagian yang terikat dengan protein.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan
sekret internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem
sirkulasi, mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
3.2 Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,
baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat
beraktivitas dengan baik.
DAFTARPUSTAKA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA