Вы находитесь на странице: 1из 10

Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan

Vol. 2.Sains
Jurnal No.1.Manajemen
Maret 2018dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 2. No.1. Maret 2018
JSMK
Hal. 12-21 ISSN: 2597-467X
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jsmk

PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT (CRUDE PALM OIL) MELALUI


STRATEGI ANALYSIS SWOT PADA PT.GAWI MAKMUR KALIMANTAN
BANJARMASIN

Dahniar1 , Doni Stiadi 1


1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemasaran minyak kelapa sawit CPO melalui strategi SWOT
analysis dari faktor internal dan eksternal di PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin. Perumusan
strategi pemasaran CPO yang tepat untuk diterapkan. Strategi yang menjadi prioritas untuk
diimplementasikan bagi pemasaran CPO. Metode dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: Tahapan masukan (input stage) yang terdiri Matriks IFE (Internal
Factor Evaluation) dan Matriks EFE (External Factor Evaluation). Tahap pencocokan (matching stage)
yang menggabungkan faktor eksternal dan internal perusahaan, yaitu terdiri dari Matriks SWOT serta
Matriks IE (Internal, External). Tahapan penentuan prioritas strategi menggunakan metode QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix). Sampel hanya menggunakan satu perusahaan besar yaitu
perusahaan yang sudah mempunyai Izin Usaha Perkebunan (IUP) sejak tahun 2014, penentuan sampel
dilakukan secara purposive. Hasil penelitian ini berupa informasi dalam bentuk modul yang akan dipakai
untuk mendapatkan aktivitas bisnis pembelian dan penjualan minyak kelapa sawit CPO PT. Gawi
Makmur Kalimantan Banjarmasin.

Kata Kunci : pemasaran, minyak kelapa sawit, cpo, strategi, analisis swot.

Abstract
This study aims to analyze the marketing of palm oil CPO through SWOT analysis strategy of internal
and external factors at PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin. Formulation of appropriate CPO
marketing strategy to be implemented. Priority strategy will be applied to CPO marketing. Method and
data analysis used in this research is divided into three stages, namely: Stage input (input stage)
consisting of IFE Matrix (Internal Factor Evaluation) and EFE Matrix (External Factor Evaluation). A
matching stage that combines internal and external factors of a company, comprising the SWOT Matrix
and IE Matrix (Internal, External). Stages of strategy priority determination using QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix) method. Sample only use one big company that is company which have owned
Plantation Business License (IUP) since 2014, sample determination done by purposive. The results of
this study in the form of information in the form of modules that will be used to obtain business activities
of buying and selling CPO palm oil PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin.

Keywords: Marketing, palm oil, cpo, strategy, swot analysis.

Alamat surat elektronik penulis, e-mail: dahniar@unlam.ac.id

12
Dahniar, Doni Stiadi / Pemasaran Minyak Kelapa Sawit......

PENDAHULUAN menempatkan Negara Indonesia sebagai produsen


Minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil CPO terbesar di dunia tepatnya pada tahun 2006.
yang untuk selanjutnya disingkat CPO merupakan PT. Perkebunan Nusantara sepakat
komoditas yang mempunyai nilai strategis. Salah memutuskan untuk membentuk sebuah lembaga
satunya disebabkan karena CPO merupakan gabungan yang mewadahi kepentingan bersama
bahan baku pembuatan minyak makan, sementara seluruh PTPN yang ada di Indonesia, khususnya
minyak makan merupakan salah satu dari dibidang pemasaran. Lembaga ini dinamai
sembilan kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Kantor Pemasaran Bersama (KPB). Seiring
Permintaan akan minyak makan di dalam dan di dengan perkembangan waktu, KPB yang pada
luar negeri yang kuat dan terus meningkat awalnya merupakan institusi non-perseroan
merupakan indikasi pentingnya peranan berubah menjadi perseroan terbatas yaitu
komoditas kelapa sawit dalam perekonomian bernama PT. Kharisma Pemasaran Bersama
bangsa. Kebutuhan minyak nabati dan lemak Nusantara (PT KPBN) secara resmi pada
dunia juga terus meningkat sebagai akibat dari Desember 2009 dan secara aktif dimulai pada
pertumbuhan penduduk dan peningkatan awal tahun 2010.
pendapatan domestik bruto, agar kebutuhan Sementara di Kalimantan Selatan tahun
tersebut terpenuhi maka pemerintah mendorong 2014 perusahaan minyak sawit dengan nama PT.
peningkatan pengusahaan kebun kelapa sawit Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin
(Pahan, 2008:17) merupakan anak perusahaan dari PT. Perkebunan
Seiring dengan peningkatan konsumsi CPO Nusantara I sampai dengan XIV yang bergerak di
di dalam maupun di luar negeri yang cukup bidang pemasaran komoditas yang diproduksi
tinggi, maka harus disertai dengan pengembangan oleh PTPN I sampai dengan PTPN XIV. Untuk
seluruh subsitem agribisnisnya mulai dari hulu wilayah Banjarmasin PT. Gawi Makmur
hingga hilir. Pemasaran hasil pertanian yang Kalimantan merupakan perusahaan yang
efektif dari hasil produksi kelapa sawit itu sendiri tergolong baru berdiri sampai tahun 2014 hanya
dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. ada 1 (satu) perusahaan kelapa sawit yang
Menurut Pahan (2008:18) pembangunan memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP) dan
perkebunan yang berkesinambungan haruslah mempunyai tugas serta fungsi sebagai pemasar
menjawab dua tantangan nasional yaitu : dan mediator produk-produk PTPN, oleh sebab
1. Memiliki daya saing global pada seluruh itu sudah seharusnya PT. Gawi Makmur
subsistem komoditas, baik industri hulu Kalimantan mempunyai suatu strategi dalam
maupun industri hilir serta pemasarannya. memasarkan produk-produknya. Hal tersebut
2. Dapat menjawab kebutuhan nasional dalam dikarenakan dalam menjalankan kegiatan
memberikan kesejahteraan bagi rakyat operasionalnya tentu akan mengalami hambatan
banyak. baik dari aspek internal perusahaan maupun
Pengembangan kelapa sawit di Indonesia aspek eksternalnya. Salah satunya adalah
sebagai suatu komoditas perkebunan dilakukan persaingan bisnis dewasa ini yang semakin ketat
oleh perkebunan besar negara (PBN), perkebunan dan kompetitif.
besar swasta (PBS), dan perkebunan rakyat (PR). Hambatan lain yang berpengaruh negatif
PBN dalam hal ini adalah PT Perkebunan terhadap perdagangan CPO khususnya di luar
Nusantara (PTPN) yang yang terbentang di 20 negeri adalah isu pemanasan global (global
provinsi dari 32 provinsi yang ada di Indonesia, warming) dan penggundulan hutan-hutan tropis,
dengan luas areal produksi mencapai 1,5 juta Ha. karena industri CPO dianggap salah satu
PTPN terbagi atas PTPN I sampai dengan PTPN penyebab hal tersebut. Hambatan dan ancaman
XIV. PTPN merupakan produsen CPO di dari sisi kondisi perekonomian dan politik
Indonesia dengan rata-rata produksi setiap internasional juga tidak bisa dilepaskan dalam
tahunnya mencapai 2 juta ton atau setara dengan pemasaran produk CPO karena dapat
12,5 % dari total produksi Nasional. CPO mempengaruhi fluktuasi perdagangan CPO
merupakan produk perkebunan unggulan yang internasional.
diproduksi oleh PTPN dan dipasarkan oleh Seiring dengan hambatan dan ancaman
banyak perusahaan minyak sawit salah satunya tersebut, peluang dalam mengembangkan industri
oleh PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin, dan pemasaran produk CPO masih sangatlah
oleh karena itu pemerintah dalam hal ini juga besar dan potensial. Salah satu peluangnya adalah
mendorong peningkatan produksi CPO sehingga permintaan akan produk CPO ini masih terus
meningkat baik di dalam maupun di luar negeri.

13
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 2. No.1. Maret 2018

Hal ini didukung oleh sumber daya alam Tabel 1. Harga CPO (berdasarkan volume
Indonesia yang masih sangat potensial sehingga penjualan sesuai kontrak) Periode
menempatkan Indonesia sebagai salah satu Oktober 2016
produsen CPO terbesar di dunia (PT. KPBN, Nama PBS/N PT. BKB PT. GMK
2010:1). Minyak
Strategi pemasaran merupakan salah satu 8.305,00 8.629,70
Harga Sawit
alat untuk mencapai tujuan jangka panjang (Rp.) Inti
perusahaan. PT. Gawi Makmur Kalimantan 7.213,64 -
Sawit
Banjarmasin sebagai perusahaan yang Minyak
mempunyai visi dan misi sudah seharusnya Volume 2.000.000 6,850,000
Sawit
merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk Penjualan
Inti
usaha pemasaran minyak kelapa sawit. (Kg) 650.000 -
Sawit
Persaingan yang semakin ketat dewasa ini Minyak
menyebabkan tidak sedikit perusahaan yang Jumlah 16,610 M 59,113 M
Sawit
gagal dan bangkrut karena ketidakmampuannya Nilai
Inti
dalam merencanakan, mengorganisasikan, (Rp.) 4,688 M -
Sawit
melaksanakan, dan mengendalikan stategi
Hasil Penjualan (Rp.) 21,298 M 59,113 M
pemasaran secara tepat. Strategi pemasaran
Sumber : Disbun Banjarbaru 2016
perusahaan juga harus memperhatikan hal-hal
seperti, menganalisis peluang pasar, menyusun
Tabel 1. diatas menjelaskan bahwa
strategi pemasaran, merencanakan program
penentuan harga CPO Crude Palm Oil atau
pemasaran, dan mengkoordinasikan upaya
minyak kelapa sawit sesuai dengan kontrak
pemasaran. Hal ini mencakup kegiatan seperti,
mengenai volume penjualan dalam hal ini diambil
mendefinisikan visi misi bisnis, menganalisis
contoh dari 2 (dua) perusahaan besar yang berada
peluang dan ancaman eksternal, menganalisis
di wilayah Banjarmasin, yaitu PT. Buana Karya
kekuatan dan kelemahan internal, merumuskan
Bhakti Banjarmasin dan PT. Gawi Makmur
masalah, merumuskan sasaran, merumuskan
Kalimantan Banjarmasin selalu berdasarkan atas
strategi, serta merumuskan program
kontrak yang ada. Untuk PT. Buana Karya Bhakti
pendukungnya.
Banjarmasin menunjukkan hasil penjualan CPO
Strategi pemasaran yang dijalankan
periode bulan Oktober sebesar Rp. 21.298 M
perusahaan harus dirancang sedemikian rupa
sedangkan PT. Gawi Makmur Kalimantan
sehingga dapat fleksibel, efisien, dan efektif
Banjarmasin sebesar Rp. 59.113 M. Besarnya
dalam mencapai tujuan utamanya. Perusahaan
volume penjualan CPO dari PT. Gawi Makmur
harus memperhatikan unsur-unsur bauran
Kalimantan Banjarmasin inilah yang membuat
pemasaran (marketing mix) seperti perencanaan
peneliti tertarik menjadikannya sebagai obyek
produk, penentuan harga, tempat dan promosi
penelitian, dan ingin mengetahui serta
yang dilakukan perusahaan tersebut.
menganalisis strategi pemasaran seperti apa yang
Fungsi pemasaran ini merupakan ujung tombak
digunakan dalam menjalankan bisnis minyak
dalam menjalankan kegiatan usaha atau bisnis.
kelapa sawit selama ini.
Suatu rangkaian proses bisnis pada akhirnya
Sementara untuk penentuan metode
membutuhkan pemasaran yang efisien.
Penetapan Harga Produksi TBS harga TBS
Penanganan yang profesional serta efektivitas
merupakan salah satu indikator penting yang
dalam menjalankan strategi pemasaran itu sendiri
dapat mempengaruhi penawaran petani kelapa
akan berperan dan berpengaruh dalam
sawit. Kebijakan mengenai harga, misalnya
menyalurkan serta menciptakan nilai suatu
mengenai harga TBS, merupakan wewenang
produk.
pemerintah yang diturunkan dalam bentuk
peraturan dan keputusan pejabat berwenang,
seperti surat keputusan menteri (Permentan) atau
pejabat (SK) yang diberi wewenang untuk itu.
Kebijaksanaan diambil dengan tujuan untuk
melindungi petani dan menstabilkan
perekonomian.
Tujuan dari pengaturan dan penetapan harga
TBS sudah diatur melalui Permentan Nomor

14
Dahniar, Doni Stiadi / Pemasaran Minyak Kelapa Sawit......

14/Permentan/OT.140/2/2013 tersebut adalah nilai (value chain) tumbuh di lahan basah


“untuk memberikan perlindungan dalam khususnya komoditi kelapa sawit. Informasi nilai
perolehan harga wajar dari TBS kelapa sawit tambah (value added) bagi pemerintah pada saat
produksi petani dan menghindari persaingan tidak pra operasi, pada saat penjualan, dan nilai tambah
sehat diantara pabrik kelapa sawit. Pasal 4 untuk industry komoditi kelapa sawit pada fase
Permentan Nomor 395 mengatur bahwa Pekebun produksi/TBS, fase pengolahan dan fase pasca
menjual seluruh tandan buah segarnya kepada produksi/penjualan.
perusahaan dan perusahaan membeli seluruh Penelitian terkait yang sudah dilakukan
tandan buah segar untuk diolah dan dipasarkan terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang
sesuai dengan perjanjian kerjasama.” diterbitkan oleh pemerintah dilakukan oleh
Penelitian mengenai bisnis kelapa sawit ini peneliti (Nur Fatiah dan Dahniar, 2014) pada
merupakan penelitian lahan basah yang pemerintah provinsi Kalimantan Selatan yang
merupakan acuan dalam RIP atau Rencana Induk berfokus pada peranan perusahaan agribisnis
Penelitian UNlam Banjarmasin, khususnya dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli
tentang komoditas kelapa sawit ini untuk Daerah (PAD) sebagai studi perbandingan
mengimplementasikan rantai nilai (value chain), pendapatan oleh pemerintah pusat dan pemerintah
dimulai dari bagian hulu dan diakhiri dengan daerah. Berdasarkan hasil perbandingan penelitian
bagian hilir yang berkaitan dengan pelaku bisnis yang dilakukan pada berbagai provinsi yang ada
berbasis kelapa sawit di provinsi Kalimantan di Indonesia, ada beberapa peraturan daerah yang
Selatan. Hasil penelitian ini akan menjadi dibatalkan terkait dengan terjadinya tumpang
pertimbangan untuk pihak-pihak terkait dalam tindih (overlapping) pungutan yang dilakukan
menghasilkan win-win solution. Di dalam pelaku oleh pemerintah daerah masing-masing, peneliti
bisnis kelapa sawit, tidak semua pelakunya berpendapat hal ini mengakibatkan belum
mempunyai posisi tawar menawar (bargaining ditemukannya win-win solution bagi para pelaku
power) yang baik. Pemerintah sebagai fungsi bisnis kelapa sawit.
regulator dan fasilitator sangat ditunggu Penelitian lain yang ada kaitannya dengan
kebijakannya yang lebih banyak berpihak kepada penelitian juga telah dilakukan dilakukan oleh
masyarakat luas, terutama kalangan masyarakat (Dahniar, et.al, 2011) pada Kabupaten Tabalong
ekonomi lemah (kebijakan yang pro rakyat). Hal menunjukkan hasil bahwa kebijakan pemerintah
ini dibuktikan dengan belum adanya rantai nilai daerah dalam hal ini untuk memberikan alokasi
(value chain) yang dapat memberikan win-win dana yang lebih besar di dalam Anggaran
solution kepada semua pelaku bisnis di bidang Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk
kelapa sawit. mengentaskan kemiskinan dalam rangka
Menurut (Pears and Robinson, 2009) meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin
“Analisis rantai nilai (value chain analysis) sangat bermanfaat, karena di kabupaten Tabalong
berupaya memahami bagaimana suatu bisnis ini juga terdapat beberapa kantong-kantong
menciptakan nilai bagi pelanggan dengan kemiskinan. Sebagian besar atau sekitar lebih dari
memeriksa kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang 70% responden menyatakan bahwa mereka sangat
berbeda dalam bisnis terhadap nilai tersebut.” terbantu dengan program-program kerja yang
Value chain dapat mengidentifikasi nilai diluncurkan oleh Pemkab Tabalong selama ini.
pelanggan dapat ditingkatkan serta untuk Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan
memahami secara lebih baik hubungan menganalisis dari segi bagian hulu (hulusasi)
perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, usaha-usaha yang harus dilakukan dalam
dan perusahaan lain. Sehingga dapat disimpulkan menyikapi perbedaan yang timbul dari penetapan
analisis rantai nilai merupakan suatu alat yang harga pokok produksi Tandan Buah Segar (TBS)
digunakan untuk menciptakan nilai bagi berdasarkan peraturan pemerintah, petani kelapa
pelanggannya untuk mencapai suatu keunggulan sawit dan pihak perusahaan/perkebunan, apabila
yang kompetitif. Tujuan dari analisis value-chain tidak terjadi win-win solution. Serta menganalisis
adalah untuk mengidentifikasi tahapan value ditinjau dari sisi hilir (hilirisasi) tentang
chain, perusahaan dapat meningkatkan value kewajiban para pengusaha/perkebunan, yang
untuk pelanggan dan menurunkan biaya. harus mereka bayar selama ini pada saat operasi
Penelitian ini mendukung industri yang mulai pembelian sampai penjualan.
berkembang di lahan basah yaitu industri Penelitian terakhir mengenai analisis rantai
komoditi kelapa sawit, agar dapat diketahui nilai nilai (value chain) industri komoditas kelapa
tambah (value added) yang dihasilkan pada rantai

15
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 2. No.1. Maret 2018

sawit di Kalimantan Selatan (Dahniar, et.al, 2016) METODE PENELITIAN


di peroleh hasil sebagai berikut: Metode pengumpulan data yang digunakan
1. Ditinjau dari sisi hulu (huluisasi): pada penelitian ini terdiri dari : (1) Penelitian
Usaha-usaha yang harus dilakukan dalam lapangan (field research), melalui observasi
menyikapi perbedaan yang timbul dari (pengamatan) pada para respoden perusahaan
penetapan harga pokok produksi Tandan Buah setempat, dengan : wawancara (interview) dan
Segar (TBS) berdasarkan peraturan angket serta (2) Penelitian kepustakaan (library
pemerintah, petani kelapa sawit dan pihak research).
perusahaan/perkebunan, apabila tidak terjadi Sampel hanya ada 1 (satu) perusahaan kelapa
win-win solution, harus selalu mengacu pada sawit yang tergolong besar sampai tahun 2014,
Peraturan Pemerintah yang telah dibuat yaitu PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin
kesepakatan bersama dengan no: sebagai perusahaan yang mempunyai Izin Usaha
14/Permentan/OT.140/2/2013 tentang Perkebunan (IUP) di wilayah Banjarmasin. Oleh
pedoman penetapan harga pembelian TBS karena itu penentuan sampel dilakukan secara
kelapa sawit produksi perkebunan bukan sengaja (purposive) sesuai dengan kebutuhan
ditentukan para pengepul dan pihak industry penelitian. Kriteria pengambilan sampel yaitu :
kelapa sawit. 1. Pemerintah daerah/wilayah kabupaten/kota
2. Ditinjau dari sisi hilir (hilirisasi): yang memiliki perkebunan kelapa sawit.
Kewajiban para pengusaha/perkebunan 2. Perusahaan/perkebunan kelapa sawit memiliki
kelapa sawit, yang harus mereka bayar perizinan lintas wilayah yang dikeluarkan
selama ini pada saat operasi, mulai oleh Kantor Pelayanan dan Perizinan
pembelian sampai penjualan harga TBS Terpadu (KP2T) Kal-sel.
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No: 8 3. Perusahaan yang menjadi anggota Gabungan
pasal 13 tahun 2013 tentang pedoman Pengusaha Kelapa Sawi Indonesia (GAPKI)
pembelian dan penjualan harga TBS dengan 4. Perusahaan yang memiliki perkebunan kelapa
para pekebun kelapa sawit yang bermitra sawit
(dalam hal ini pada PT. Buana Karya Bhakti 5. Perusahaan yang memiliki pabrik pengolahan
dan PT. Gawi Makmur Kalimantan). Dengan minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan
adanya kemitraan permanen ini diharapkan sekaligus memiliki juga pabrik refinery-nya.
adanya kesamaan persepsi antara petani Atas dasar kriteria di atas maka didapatkan
plasma dan mandiri, pengusaha dan minimum sampel sebanyak 1 (satu) perusahaan
pemerintah dalam memberlakukan penetapan yaitu PT. Gawi Makmur Kalimantan merupakan
harga dan kewajiban pajak yang harus satu-satunya yang menjual Inti Sawit (Palm
dipenuhi. Kernel) di Kalimantan Selatan.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai komoditas kelapa sawit khususnya Metode Analisis Data
minyak kelapa sawit / CPO. Terutama mengenai Metode dan analisis data yang digunakan
analisis strategi pemasaran minyak kelapa sawit dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan,
(crude palm oil) terutama mengenai : yaitu: Tahapan masukan (input stage) yang terdiri
1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja dari Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan
yang menjadi kekuatan, kelemahan, Matriks EFE (External Factor Evaluation). Tahap
peluang, dan ancaman bagi pemasaran CPO pencocokan (matching stage) yang
di PT. Gawi Makmur Kalimantan menggabungkan faktor eksternal dan faktor
Banjarmasin. internal perusahaan, yaitu terdiri dari Matriks
2. Bagaimana perumusan strategi pemasaran SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
CPO yang tepat di. PT. Gawi Makmur Threats) dan Matriks IE (Internal, External).
Kalimantan Banjarmasin Tahapan penentuan prioritas strategi (decision
3. Strategi apa yang menjadi prioritas untuk stage) menggunakan metode QSPM (Quantitative
diimplementasikan bagi pemasaran CPO di Strategic Planning Matrix).
PT. Gawi Makmur Kalimantan
Banjarmasin

16
Dahniar, Doni Stiadi / Pemasaran Minyak Kelapa Sawit......

2.Permintaan dan pasar CPO dunia yang terus


HASIL DAN PEMBAHASAN meningkat
Matrik Internal - Eksternal 3.Kebijakan pemerintah
Matriks IE dapat ditentukan setelah kedua 4.Penduduk Indonesia yang terus bertambah
nilai pada matriks IFE dan EFE didapatkan. Hasil 5.Perkembangan teknologi informasi dan
dari Matriks IFE diperoleh nilai 2,967 yang komunikasi.
berarti posisi internal yang tergolong sedang. 6.Kepercayaan dengan pelanggan.
Sedangkan skor untuk matriks EFE diperoleh
sebesar 2,483 yang berarti perusahaan merespon Strategi Strengths
sedang terhadap peluang dan ancaman yang Opportunities
dihadapi. Posisi PT. Gawi Makmur Kalimantan
1. Mengembangkan riset pemasaran
Banjarmasin dalam matriks IE berada dalam sel
2. Pengembangan pasar CPO berbasis ICT/
“V”, matriks IE perusahaan, tahap pencocokan
information communication technology.
Matrik I – E. Berdasarkan hasil matriks internal-
external, strategi yang dapat dilaksanakan pada 3. Meningkatkan pelayanan melalui CRM/
sel V adalah Hold and Maintain atau pertahankan costumer relationship management.
dan pelihara, yaitu melaksanakan strategi
penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi Weaknesses - Opportunities
Perusahaan harus berupaya untuk 1. Melakukan penetrasi pasar.
mempertahankan dan memelihara kekuatan yang 2. Membangun pusat-pusat distribusi dan
dimiliki untuk meraih peluang yang ada serta informasi produk CPO.
mengatasi kelemahan untuk menghadapi
ancaman. Strategi perusahaan berusaha untuk Threats (T)
memantapkan pasar yang ada melalui usaha 1. Fluktuasi kondisi perekonomian global
pemasaran yang lebih aktif dan intensif. Strategi 2. Adanya isu global warming
berikutnya adalah melakukan pengembangan 3. Black campaign mengenai CPO Indonesia
produk dan menjalin kerjasama dengan pihak 4. Ketergantungan terhadap pemasok
terkait untuk pasar baru dan memperluas serta 5. Adanya perusahaan pesaing
mengembangkan. 6. Adanya produk subtitusi
7. Perdagangan bebas.
Matrik SWOT 8. Kenaikan harga minyak goreng
Internal Factor Evaluation Strategi Strengths - Threats
Strengths (S) 1.Jangka panjang dengan perusahaan
1. Pengembangan dan informasi Pasar mitra/produsen untuk menjamin kontinuitas
2. Sistem joint venture marketing ketersediaan produk.
3. Sumber daya keuangan 2.Mengembangkan strategi bersaing.
4. Kualitas SDM
5. Mekanisme melalui sistem tender/lelang Strategi Weaknesses - Threats
6. Kualitas dan keunggulan CPO 1. Mengembangkan strategi promosi.
7. Visi dan misi perusahaan 2. Meningkatkan kerjasama
8. Pelayanan kepada pelanggan 3. Mitra/produsen dalam pengembangan
9. Jaringan pemasaran
Weaknesses (W) Strategi Strengths
1.Promosi yang dijalankan perusahaan Strategi ini menggunakan kekuatan internal
belum optimal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang
2.Pengembangan dan inovasi produk ada di luar perusahaan, yaitu dengan
3.Saluran distribusi produk memanfaatkan Strength untuk meraih
Opportunity. Alternatif strategi Strengths
External Factor Evaluation
Opportunities (O) Opportunities antara lain adalah :
1.Potensi industri CPO Indonesia yang masih Mengembangkan Riset Pemasaran
sangat besar Kekuatan yang dimiliki perusahaan adanya
program pengembangan, penelitian dan informasi

17
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 2. No.1. Maret 2018

pasar. Program ini merupakan bentuk kinerja Sasaran utama dari CRM adalah untuk
manajemen baru. PT. Gawi Makmur Kalimantan meningkatkan pertumbuhan jangka panjang
Banjarmasin yang bertujuan untuk dan profitabilitas perusahaan melalui
mengembangkan potensi perusahaan secara pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan
maksimal baik dari aspek internal maupun (behavior) pelanggan sehingga dapat
eksternal. menimbulkan loyalitas pelanggan. CRM
Pengembangan yang lebih intensif melalui bertujuan untuk menyediakan umpan balik
pembentukan divisi/job description yang secara yang lebih efektif.
khusus menangani riset pemasaran. Perlu
kerjasama dengan lembaga praktisi maupun Strategi Weaknesses - Opportunities
akademisi. Permasalahan pemasaran khususnya Mengembangkan strategi penetrasi pasar
bidang pertanian menjadi hambatan sehingga Pengembangan penetrasi pasar berusaha
diperlukan pemecahan masalah yang tepat melalui untuk mencari pangsa pasar yang lebih besar
riset pemasaran. untuk produk dan jasa yang sudah ada sekarang
melalui kegiatan pemasaran yang lebih gencar.
1. Pengembangan Pasar CPO berbasis ICT/ Produk CPO yang sangat tinggi tingkat
information communication technology fleksibilitas turunannya menjadi pasar yang
PT. Gawi Makmur Kalimantan sangat potensial bagi PT. Gawi Makmur
Banjarmasin dalam menjalankan kegiatan Kalimantan Banjarmasin untuk secara langsung
operasionalnya saat ini sudah menerapkan terjun ke pasar industri. Pasar potensial bagi PT.
TIK sebagai sarana pendukungnya. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin adalah
Perusahaan juga sudah mempunyai pasar industri berbasis CPO seperti industri
website/situs sendiri yang dipergunakan untuk makanan, industri kosmetik, dan bahan baku
menyediaan dan memberikan informasi yang industri farmasi.
cepat, tepat dan akurat. Misalnya informasi Produk turunan yang dihasilkan CPO pada
mengenai jadwal lelang/tender, pergerakan industri makanan diantara lain adalah minyak
harga minyak CPO dunia khususnya di bursa goreng, mentega, margarin, cokelat, es krim,
Rotterdam dan MDEX, dan berita-berita makanan ternak, mie instan, gula, dan biskuit.
update yang terkait dengan ruang lingkup Industri kosmetik dan obat – obatan, CPO
bisnis perusahaan. menjadi bahan dasar dari berbagai macam krim,
Penggunaan TIK pada PT. Gawi shampo, pelembab tubuh, minyak rambut,
Makmur Kalimantan Banjarmasin harus vitamin, hingga beta karoten. Pada aspek industri
diterapkan secara optimal khususnya dalam pengolahan, CPO membantu berbagai pengolahan
aspek pemasarannya. Pengembangan yang logam dan perak hingga bahan baku industri baja,
intensif dalam penerapannya TIK diharapkan kawat, dan radio. Bagi industri kulit, CPO juga
dapat memberikan keuntungan dan digunakan untuk membuat kulit menjadi lebih
kemudahan, baik bagi perusahaan maupun halus, lentur dan tahan terhadap tekanan atau
konsumennya. Oleh karena itu perlu adanya temperatur tinggi. Bagi industri kimia, CPO
pengembangan pemasaran berbasis ICT salah menjadi bahan dasar detergen, sabun, minyak,
satunya dengan menerapkan sistem e- bahan fermentasi anggur, lapisan cat, minyak
commerce. pelumas, lilin, bahan semir furniture, bahan
peledak, minyak bahan tekstil, hingga biodiesel
2. Meningkatkan pelayanan melalui yang dicanangkan menjadi sumber energi
CRM/Costumer relationship management alternatif.
PT. Gawi Makmur Kalimantan sebagai PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin
perusahaan pemasaran yang mempunyai harus melakukan penetrasi kepada pasar potensial
hubungan langsung dengan setiap tersebut salah satunya dengan melakukan
konsumennya diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan kontrak langsung dengan
hubungan baik dengan konsumennya melalui perusahaan industri .
Customer relationship management (CRM),
yaitu strategi tingkat korporasi, yang berfokus Membangun pusat-pusat distribusi dan
pada pembangunan dan pemeliharaan informasi produk CPO
hubungan dengan pelanggan. Penambahan gudang penyimpanan / pusat
distribusi CPO khususnya di tempat yang

18
Dahniar, Doni Stiadi / Pemasaran Minyak Kelapa Sawit......

berpotensial seperti kota-kota besar dan pusat kelapa sawit untuk menyebarkan black campaign
distribusi ke luar negeri. Selain itu perusahaan CPO khususnya kepada negara produsen CPO
juga merupakan fasilitator PTPN, PT. Gawi terbesar yaitu Indonesia dan Malaysia. Hal ini
Makmur Kalimantan Banjarmasin hendaknya berdampak kepada PT. Gawi Makmur Kalimantan
membuat pusat informasi mengenai produk CPO Banjarmasin sebagai salah satu perusahaan
secara lengkap dan akurat. Misalnya mengenai pemasaran CPO, sehingga mengalami hambatan
data produksi, harga, permintaan, penawaran CPO dalam melakukan penjualan khususnya di luar
serta analisa pasarnya di seluruh dunia. Jadi bukan negeri joint venture marketing, meningkatkan
saja menjadi perusahaan pemasar komoditi tetapi kualitas SDM pemasaran, mengembangkan riset,
menjadi perusahaan penyedia layanan informasi dan memperkuat jaringan pemasaran yang ada.
yang berbasiskan ICT, suatu nilai tambah Strategi promosi yang tepat untuk mengeliminir
tersendiri bagi PT. Gawi Makmur Kalimantan isu negatif yang menganggap bahwa semua
Banjarmasin khususnya peningkatan pelayanan produsen CPO adalah penyebab berkurangnya
masyarakat secara luas. areal hutan heterogen. Kenyataannya tidak semua
produsen CPO melakukan hal tersebut. PTPN
Strategi Strengths - Threats contohnya yang melakukan aktifitas konversi
Perusahaan berusaha untuk mengurangi hutan secara seimbang sesuai dengan izin dan
dampak dari ancaman eksternal. Strategi dibuat dilengkapi dengan AMDAL, PT. Gawi Makmur
untuk meminimalkan ancaman yang dihadapi PT. Kalimantan Banjarmasin dan PTPN seharusnya
Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin dengan menjadi terdepan dalam pencegahan konversi
memaksimalkan kekuatan yang ada, alternatif hutan yang berlebihan dan tidak seimbang
strategi S-T adalah sebagai berikut. peruntukannya yang banyak dilakukan oleh pihak
Penguatan dan pengembangan kerjasama swasta.
jangka panjang dengan perusahaan Promosi/awearness ini bisa dilakukan
mitra/produsen untuk menjamin kontinuitas melalui seminar lokal maupun internasional yang
ketersediaan produk. Tingkat ketergantungan sering kali diikuti oleh perusahaan, kemudian
terhadap pemasok / perusahaan produsen kerjasama dengan pemerintah, organisasi yang
sangatlah tinggi, perlu adanya hubungan yang terkait, dan negara produsen lainnya harus terus
baik melalui kerjasama jangka panjang dalam dijalin dalam menghadapi permasalahan. Promosi
pemenuhan/ketersediaan stok produk yang mengenai manfaat mengkonsumsi minyak sawit
berkesinambungan sehingga dapat mengelimir bagi kesehatan juga harus terus ditingkatkan.
ancaman. Salah satunya melalui perjanjian /
agreement antara PT. GMKB dan perusahaan Meningkatkan Kerjasama Dengan Perusahaan
produsen. Meskipun tidak menutup kemungkinan Mitra/Produsen Dalam Pengembangan Dan
PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin Inovasi Produk.
sebagai perusahaan yang mandiri untuk PT. Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin
melakukan kerjasama dengan produsen CPO dan perusahaan mitranya, dapat memasarkan
swasta dalam memenuhi stok CPO yang produk yang memiliki nilai tambah lebih besar
permintaannya terus meningkat sesuai dengan visi dari sekedar menjual produk mentah/CPO. Oleh
perusahaan yaitu menjadi trading house yang karena itu pengembangan konsep differensiasi
profesional bagi pihak manapun. dan integrasi produk serta teknologi produksi
harus ditingkatkan dalam rangka mencapai tujuan.
Mengembangkan Strategi Bersaing. Prioritas Strategi Pemasaran Matriks SWOT
Strategi bersaing yang harus diterapkan PT. menghasilkan alternatif strategi. Penentuan
Gawi Makmur Kalimantan Banjarmasin dalam prioritas strategi dilakukan melalui matriks
persaingan adalah mengoptimalkan kekuatan. QSPM. Total matriks disajikan pada Tabel 2
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas berikut ini:
CPO, memperkuat sistem pemasaran
Prioritas Strategi Total Skor
Strategi Weaknesses - Threats 1. Pengembangan 6.669
Mengembangkan strategi promosi pasar CPO berbasis
Ancaman bagi para pelaku pasar CPO adalah berbasis ICT/
adanya isu negatif mengenai CPO yaitu isu global information
warming. Isu ini dapat dimanfaatkan oleh para communication
produsen/negara penghasil minyak nabati selain

19
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 2. No.1. Maret 2018

technology. cabang perwakilan PT. Gawi Makmur


2. Mengembangkan 6.035 Kalimantan Banjarmasin. Faktor kelemahan
riset pemasaran. adalah promosi pengembangan dan inovasi
3. Meningkatkan 5.651 produk yang dijalankan perusahaan belum
pelayanan melalui optimal. Faktor eksternal yang menjadi
CRM/Costumer peluang adalah; Potensi industri CPO
relationship Indonesia yang masih sangat besar,
management permintaan dan pasar CPO yang terus
4. Mengembangkan 5.625 meningkat. Faktor ancaman; fluktuasi
strategi bersaing. kondisi perekonomian global, adanya isu
5. Penguatan dan 5.310 global warming, black campaign mengenai
pengembangan minyak sawit/CPO Indonesia.
kerjasama jangka 2. Perumusan strategi berada pada posisi
panjang dengan kuadran “V” artinya jaga dan pertahankan
perusahaan (hold and maintain) melakukan peningkatan
mitra/produsen dan pengembangan strategi pasar.
untuk menjamin 3. Strategi prioritas pemasaran diurutkan:
kontinuitas a. Pengembangan pasar CPO berbasis ICT/
ketersediaan produk Information Communication Technology.
6. Membangun pusat- 5.299 b. Mengembangkan riset pemasaran.
pusat distribusi dan c. Meningkatkan pelayanan melalui
informasi CPO Costumer Relationship Management.
7. Mengembangkan 5.251
strategi promosi. Saran
8. Melakukan 5.189 Adapun saran-saran dalam penelitian ini sebagai
penetrasi pasar. berikut :
9. Meningkatkan 4.887 1. Pihak manajemen PT. Gawi Makmur
kerjasama dengan Kalimantan Banjarmasin hendaknya lebih
perusahaan fokus kepada pelaksanaan hasil penelitian ini
mitra/produsen yaitu rumusan strategi-strategi pemasaran
dalam yang ada khususnya dimulai dari strategi
pengembangan dan yang menjadi prioritas.
inovasi produk. 2. PT. Gawi Makmur Kalimantan hendaknya
lebih fokus kepada perumusan strategi
Berdasarkan Tabel 2. menunjukan bahwa pemasaran yang ada khususnya dimulai dari
alternatif strategi yang menjadi prioritas utama strategi yang menjadi prioritas seperti
untuk dijalankan adalah strategi 1 yaitu mengembangkan ICT dan program
pengembangan pasar CPO berbasis berbasis pengembangan riset dalam menunjang
information communication technology. pengembangan pasar CPO, serta perluasan
dan penetrasi pasar.
SIMPULAN 3. Memperkuat pola kerjasama dengan
Kesimpulan perusahaan BUMN maupun swasta dalam
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan menjalankan strategi pemasaran yang ada
1. Faktor internal yang menjadi kekuatan PT.
khususnya dalam mengembangkan pasar dan
Gawi Makmur Kalimantan adalah ; sistem pengembangan produk.
pemasaran bersama/voint venture marketing 4. Pemerintah dapat membantu produsen dan
sumber daya keuangan kualitas SDM perusahaan/pengusaha CPO (Crude Palm
pemasaran transformasi menjadi PT. Gawi Oil) dalam setiap kebijakan yang dibuat,
Makmur Kalimantan Banjarmasin dengan sehingga meningkatkan strategi pemasaran
mekanisme penetapan harga CPO melalui yang sudah dijalankan PT. Gawi Makmur
sistem lelang/tender, kualitas dan keunggulan Kalimantan.
CPO yang dipasarkan visi dan misi
perusahaan, pelayanan dan service kepada
pelanggan, jaringan pemasaran, dan lokasi

20
Dahniar, Doni Stiadi / Pemasaran Minyak Kelapa Sawit......

DAFTAR PUSTAKA Pahan, Iyung, 2008. Panduan Lengkap Kelapa


Sawit : Manajemen Agribisnis Dari
Amir, Taufik. 2005, Dinamika Pemasaran, Hulu Hingga Hilir, Cet-4 Jakarta :
Jakarta : PT Raja Grafindo Penebar Swadaya.
Assauri, Sofjan, 2007. Manajemen Pemasaran. Pears and Robinson, 2009. Theory of Value
Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta ; Chain, Singapore, Prentice Hall.
PT Raja Grafindo Persada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14 /
Dahniar.,et.al, 2011., Analisis Kebijakan Permentan / OT.140/2/2013
Anggaran Pendapatan dan Belanja Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute,
Daerah (APBD) Kabupaten Tabalong 2016. Mitos VS Fakta Industri Minyak
dalam Peningkatan Kesejahteraan Sawit Indonesia Dalam Isu Sosial,
Masyarakat Miskin. Banjarmasin, Ekonomi dan Lingkungan Global, Edisi
Universitas Lambung Mangkurat. Kedua, Bogor.
Dahniar.,et.al, 2016., Analisis Rantai Nilai (Value Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28
Chain) Industri Komoditi Kelapa Sawit Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
di Kalimantan Selatan. Retribusi Daerah.
Dahniar., et.al, 2011., Analisis Kebijakan ------------------, Undang-Undang Nomor 33Tahun
Anggaran Pendapatan dan Belanja 2004, Jakarta.
Daerah (APBD) Kabupaten Tabalong Sekaran, Uma. 2009. Metode Penelitian untuk
dalam Peningkatan Kesejahteraan Bisnis, Edisi 4 Buku 1 & 2. Jakarta,
Masyarakat Miskin. Banjarmasin, Salemba Empat.
Universitas Lambung Mangkurat. Shank dan Govindarajan, 2000. Theory of Value
David, Fred R, 2006,. Strategic Management, Chain, Singapore, Prentice Hall.
Edisi Ke-10 Jakarta : Salemba Empat. Supriyono 2003 Akuntansi Biaya, Jakarta,
Darise, Nurlan., 2009. Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat.
Jakarta, Salemba Empat. Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 2002, Pengantar
Departemen Perindustrian, 2007,. Gambaran Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi
Sekilas Industri Minyak Kelapa Perusahaan Modern). Edisi ketiga
Sawit,Departemen Perindustrian. Yogyakarta ; Liberty Yogyakarta.
Friska S., 2010. Value Chain Analysis (Analisis Womack, Jones et.al, 1990 Theory of Value
Rantai Nilai) Untuk Keunggulan Chain, Jakarta, Prentice Hall
Kompetitif Melalui Keunggulan Biaya,
USU Medan, Jurnal Ekonomi Volume
13 No. 1.
Gumbira, Said dan Harizt Intan. 2004,
Manajemen Agribisnis. (Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Hansen Mowen 2006 Akuntansi Biaya
(terjemahan), Jakarta, Salemba Empat.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong 2004, Dasar-
Dasar Pemasaran. Jilid I Edisi
Kesembilan Jakarta : PT Indeks.
Mulyadi, 2007. Akuntansi Biaya, Jakarta,
Salemba Empat.
McMillan, James H., & Sally Schumacher. 2001.
Research In Education a Conceptual
Introduction. 5th Edition. New York:
Addison Wesley Longmen Inc.
Nur Fatiah dan Dahniar, 2014. Peranan
Perusahaan Agribisnis Dalam Rangka
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Di Provinsi Kalimantan Selatan
(Perbandingan Pendapatan Pemerintah
Pusat dan Daerah), Banjarmasin.
Universitas Lambung Mangkurat.

21

Вам также может понравиться