Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Michelle Pricilia Boham
17014101048
Masa KKM :
19 Maret 2018 – 27 Mei 2018
Supervisor Pembimbing :
Dr. dr. Joice M.M. Sondakh, SpOG(K)
PENDAHULUAN
Mual dan muntah merupakan hal yang normal dalam kehamilan. Mual dan
muntah sering terjadi pada kehamilan berusia muda, yaitu dimulai dari minggu ke
6 setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.1 Mual dan muntah terjadi pada 50-70% dari seluruh wanita yang hamil. 2
Namun, kadang terjadi suatu keadaan dimana mual dan muntah pada ibu hamil
terjadi sangat parah sehingga menyebabkan segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga berat badan berkurang, turgor kulit dan volume buang air
kesehatan ibu, yang apabila berlangsung dengan durasi yang cukup lama, dapat
menimbulkan gejala mual, muntah yang menyebabkan penurunan berat badan dan
seperti kekurangan gizi, lemah dan dehidrasi pada ibu. Komplikasi lain yang dapat
tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan dehidrasi berat, takikardia, suhu
3
yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Hiperemesis gravidarum ini
dan juga faktor psikologis.6 Usia ibu merupakan faktor risiko dari hiperemesis
gravidarum. Hal tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil. Ibu
dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun lebih sering mengalami
puncaknya pada trimester pertama, oleh karena itu, mual dan muntah lebih sering
terjadi pada trimester pertama. Faktor risiko lain adalah jumlah gravida. Hal
tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil dimana ibu hamil yang
baru pertama kali hamil akan mengalami stres yang lebih besar dari ibu yang
korionik gonadotropin, hal tersebut menyebabkan ibu yang baru pertama kali
kondisi sosial ekonomi yang juga mempengaruhi pola makan, aktifitas dan stres
pada ibu, pada ibu hamil.7 Hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh dunia
dengan angka kejadian yang beragam mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan di
4
Indonesia, 0,3% dari seluruh kehamilan di Swedia, 0,5% di California, 0,8% di
signifikan pada masa sebelum 1940, sekarang hiperemesis tidak lagi menjadi
Berikut ini akan dilaporkan kasus hiperemesis gravidarum pada wanita hamil
usia 24 tahun yang dirawat di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Prof. Dr.
5
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. TR
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mual dan muntah sejak ± 2 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
April 2018, dengan keluhan mual dan muntah sejak usia kehamilan 4
minggu. Frekuensi muntah 4 – 5 kali dalam sehari, disertai nyeri perut. Isi
muntah berupa lendir dan sisa makanan. Pasien juga merasa aktivitas
6
mengalami hal seperti ini. Lemah badan (+), nafsu makan berkurang (+).
Nyeri ulu hati (+). Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri perut kiri bawah
sehabis BAK.
disangkal.
disangkal.
Riwayat Haid
Menarche usia 13 tahun dengan siklus teratur, lamanya haid 4-5 hari,
Riwayat Pernikahan
7
pertama 5 tahun, suami kedua 4 bulan.
Antenatal Care
Pasien 1 kali memeriksakan kehamilan di dokter spesialis kandungan
Riwayat Penyakit Ginekologi disangkal
Kulit
Turgor : Menurun
Kepala
8
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thoraks
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+),
Ekstermitas
Status Obstetri
VT : tidak dilakukan
RT : tidak dilakukan
9
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG (3 April 2018)
Movement (+)
hCG :+
Hematologi
Leukosit : 10.100/uL
Hematokrit : 38.3 %
Trombosit : 293.000/uL
MCH : 28.3 pg
MCV : 86.6 fL
Kimia Darah
SGOT : 18 U/L
SGPT : 16 U/L
10
Gula Darah Sewaktu : 66 mg/dL
Urinalisis
Leukosit : 8 – 10 /LPB
Keton : 4+
RESUME MASUK
Pasien datang ke RS tanggal 3 April 2018 pukul 21.00 di IRDO RSUP. Prof. R. D.
Kandou Manado dengan keluhan mual muntah sejak usia kehamilan 4 minggu.
Frekuensi muntah 4 – 5 kali dalam sehari. Lemah badan (+), nafsu makan
berkurang (+), nyeri ulu hati (+). Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri perut kiri
bawah sehabis BAK. HPHT tanggal 25 Januari 2018. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan mata cekung (+), turgor kulit menurun, nyeri tekan epigastrium (+),
nyeri tekan perut kiri bagian bawah (+). Selain itu, pemeriksaan fisik lainnya
didapatkan leukosit 8 – 10 /LPB dan keton 4+. hCG (+). Pemeriksaan EKG dalam
batas normal.
11
DIAGNOSIS
grade II + ISK
SIKAP
- Rawat Konservatif
- IVFD D10% 500 cc guyur kemudian dilanjutkan dengan RL: D5% 2:2 28
gtt/m
- Metoclopramide 3x10 mg
- Vit B6 3x1
- Cek UL, DL
- Masuk RS
- Lapor DPJP
FOLLOW UP
3 April 2018
S Mual muntah (+)
O KU: Cukup; Kes: Compos Mentis
12
Abdomen: Nyeri ulu hati (+); BU (+) Normal
- Metoclopramide 3x10 mg
- Vit B6 3x1
- Cek UL, DL
- Masuk RS
4 April 2018
S Mual muntah (+), nyeri ulu hati (+), nyeri BAK (+)
O KU: Cukup; Kes: Compos Mentis
- Vit B6 3x1
- Amoxicillin 3x500 mg
13
- Observasi TNRS
5 April 2018
S Mual muntah (+)
O KU: Cukup; Kes: Compos Mentis
- Vit B6 3x1
- Amoxicillin 3x500 mg
- Observasi TNRS
6 April 2018
14
hiperemesis gravidarum grade II + ISK
- Metoclopramide 3x10 mg
- Amoxicillin 3x500 mg
BAB III
PEMBAHASAN
Pada anamnesis didapatkan wanita hamil datang dengan keluhan mual dan
muntah sejak usia kehamilan 4 minggu. Frekuensi muntah 4 – 5 kali dalam sehari,
disertai nyeri perut bagian kiri bawah setelah buang air kecil. Hasil pemeriksaan
fisik, didapatkan mata cekung (+), turgor kulit menurun, nyeri tekan epigastrium
(+), nyeri tekan perut kiri bagian bawah (+). Pada pemeriksaan USG didapatkan
urinalisis didapatkan leukosit 8 – 10 /LPB dan keton 4+. hCG (+). Berdasarkan
penyakit dimana wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan
diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis
15
gravidarum juga dikarakteristikkan dengan mual dan muntah yang menetap dan
menyebabkan ketosis dan penurunan berat badan lebih dari 5% berat sebelum
hamil.12
tingkat, yaitu:
Ditandai dengan muntah terus menerus yang membuat keadaan umum ibu
berubah, ibu merasa sangat lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan
menurun, dan nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik ditemukan denyut nadi
sekitar 100 kali permenit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
Pasien terlihat lebih lemah dan apatis, turgor kulit berkurang, lidah mengering
dan tampak kotor, denyut nadi lemah dan cepat, suhu akan naik dan mata
sedikit ikteris, berat badan turun dan mata cekung, tensi turun, oliguria dan
konstipasi. Bau aseton dapat tercium dari nafas dan dapat pula ditemukan
dalam urin.
bisa somnolen sampai koma. Nadi lemah dan cepat, tekanan darah menurun
dan suhu meningkat. Komplikasi pada susunan saraf yang fatal dapat terjadi,
16
perubahan mental. Keadaan tersebut diakibatkan oleh kekurangan zat makanan,
Pada pasien ini didapatkan mata cekung (+), penurunan turgor kulit (+) serta
pada hasil urinalisis diapatkan ada ketonuria 4+. Sehingga pasien didiagnosis
Batas antara mual dan muntah dalam kehamilan yang masih fisiologik dengan
Pada diagnosis harus ditentukan adanya kehamilan dan muntah yang terus
Lakukan pemeriksaan tanda vital, keadaan membran mukosa, turgor kulit, nutrisi
dan berat badan. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai dehidrasi, turgor kulit
yang perlu dilakukan antara lain, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kadar
elektrolit, keton urin, tes fungsi hati, dan urinalisa untuk menyingkirkan penyebab
Infeksi saluran kemih pada ibu hamil memang sangat wajar dan sering terjadi.
Hal ini disebabkan karena pertumbuhan janin bisa menyebabkan tekanan yang
kuat pada saluran kemih dan kandung kemih. Kondisi inilah yang bisa
17
menyebabkan bakteri sering terperangkap dan menjadi infeksi. Tekanan janin
sudah terjadi sejak ada berbagai tanda kehamilan yang muncul sejak awal.
adalah usia ibu, usia gestasi, jumlah gravida, tingkat sosial ekonomi, kehamilan
ganda, kehamilan mola, kodisi psikologis ibu dan adanya infeksi H.pilory. Usia
dengan kondisi psikologis ibu hamil. Ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun lebih sering mengalami hiperemesis gravidarum. Usia gestasi
atau usia kehamilan juga merupakan faktor resiko hiperemesis gravidarum, hal
tepatnya sekitar minggu ke 14-16. Oleh karena itu, mual dan muntah lebih sering
terjadi pada trimester pertama. Faktor resiko lain adalah jumlah gravida. Hal
tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil dimana ibu yang baru
pertama kali hamil akan mengalami stress yang lebih besar dari ibu yang sudah
gonadotropin, hal tersebut menyebabkan ibu yang baru pertama kali hamil lebih
kondisi sosial ekonomi yang juga mempengaruhi pola makan, aktifitas dan stres
18
Pada pasien ini diduga faktor resikonya adalah usia gestasi ibu yang masih
berusia 10 – 11 minggu dan faktor psikologis dari ibu karena ini merupakan
dimulai dengan :
3. Obat
I.M. atau kalau perlu diberikan diazepam 5 mg 2- 3 kali per hari I.M.
proklorperazin (stemetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau mediamer B6 3 kali
- Antasida: asidrin 3x1 tablet per hari per oral atau milanta 3x1 tablet per hari
per oral atau magnam 3x1 tablet per hari per oral.
19
Pilihan cairan adalah normal salin (NaCl 0,9%). Urin output juga harus
terjadinya ketonuria.
5. Antiemesis
Pada pasien ini telah diberikan pengobatan yang sesuai dengan protokol
pengobatan.
Pada mual dan muntah yang parah, lama dan sering dapat menyebabkan tubuh
gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan pusing, gangguan penglihatan,
ataxia dan nistagmus. Penyakit ini dapat berkembang semakin parah dan
Pasien ini tidak mengalami komplikasi karena segera dibawa ke rumah sakit
20
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat
memuaskan. Sebagian besar penyakit ini dapat membaik dengan sendirinya pada
usia kehamilan 20-22 minggu, namun pada tingkatan yang berat, penyakit ini
dapat membahayakan jiwa ibu dan janin. Pada kasus ini, pasien telah diberikan
penanganan yang tepat, sehingga telah dirawat jalan setelah 4 hari mendapatkan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tunggal hidup. Pasien masuk dengan keluhan mual muntah sejak usia kehamilan 4
minggu. Frekuensi muntah 4 – 5 kali dalam sehari, disertai nyeri perut. Lemah
badan (+), nafsu makan berkurang (+). Nyeri ulu hati (+). Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan mata cekung (+), turgor kulit menurun, nyeri tekan epigastrium (+),
nyeri tekan perut kiri bagian bawah (+). Pada pemeriksaan USG didapatkan kesan
urinalisis didapatkan leukosit 8 – 10 /LPB dan keton 4+. hCG (+). Pemeriksaan
EKG dalam batas normal. Pada kasus ini, pasien telah diberikan penanganan yang
cepat dan tepat, sehingga telah dirawat jalan setelah 4 hari mendapatkan
21
B. Saran
Pasien dianjurkan untuk kontrol kembali di Poliklinik Obstetri RSUP Prof DR.
DAFTAR PUSTAKA
EGC; 2005. p. 64
3. Macgibbon, K. (n.d.). What Is Hyperemesis Gravidarum ? An Educational
2010.p.118
7. Manuaba IBG,Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta.EGC;2007
8. Hanretty KP. Obstetrics Illustrated. Philadelphia : Churchill Livingstone,
Prawirohardjo: 2002
22
10. Mullin, P M, Bray, A, Schoenberg F, Macgibbon K W, & Romero, R.
Gynecology.
11. Zhang Y, Cantor, R. M., MacGibbon, K., Romero, R., Goodwin, T. M.,
230.e1-7.
12. Hanretty KP. Obstetrics Illustrated. Philadelphia : Churchill Livingstone,
EGC; 2005. p. 66
14. Niebyl, J. R.. Nausea and Vomiting in Pregnancy.(2010). Therapy,
15441550.
23
24
25
26