Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh
4401412054
JURUSAN BIOLOGI
2015
Pembuatan Preparat Squash Akar Bawang Merah dan Bawang Putih
A. Tujuan
1. Membuat preparat akar bawang merah dan bawang putih menggunakan
metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.
2. Menganalisis hasil pembuatan akar bawang merah dan bawang putih
menggunakan metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.
B. Landasan Teori
C. Cara Kerja
Bawang merah dan bawang putih ditumbuhkan akarnya selama 7 hari . Akar
bawang yang sudah tumbuh dipotong sepanjang 5 mm dari ujung akar, diambil
pada pukul 04.00 WIB, selanjutnya irisan-irisan ujung akar difiksasi dalam botol
flakon berisi larutan asam asetat glasial 45% pada suhu 40C selama 15 menit,
kemudian dicuci dengan cara larutan fiksatif diganti dengan aquadest sebanyak
dua kali dengan bantuan spuit. Proses selanjutnya akar bawang dihidrolisis
menggunakan HCL 1 N suhu 60oC dalam pemanas selama 5 menit atau sampai
akar menjadi transparan. Selanjurnya akar bawang dicuci dengan cara mengganti
larutan HCL 1 N dengan aquadest sebanyak dua kali menggunakan bantuan spuit.
Tahap selanjutnya akar bawang diwarnai menggunakan acetocarmin selama 2 jam
di dalam botol flakon. Afixing, sediaan akar bawang diambil dari botol flakon
dengan kuas, selanjutnya diletakkan diatas gelas benda dan dipotong
menggunakan silet tajam sepanjang 2 mm dari pangkal akar untuk dibuang (yang
warnanya lebih terang). Mounting yaitu akar bawang diberi sedikit gliserin
selanjutnya memencetnya ditutup deck glass lalu disquash caranya adalah
mendorong deckglass dengan jari telunjuk, kemudian deskglass disegel dengan
kutek transparan lalu diamati dibawah mikroskop dan dianalisis hasilnya.
D. Hasil Pengamatan
E. Pembahasan
F. Kesimpulan
1. Preparat akar bawang merah dan bawang putih dapat dibuat menggunakan
metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.
2. Acetocarmine dapat mewarnai preparat akar bawang merah dan bawang putih
dengan baik.
3. Pada pukul 04.00 WIB tidak terjadi fase pembelahan.
G. Saran
1. Dalam pembuatan preparat harus memperhatikan waktunya untuk hidrolisis
dan pewarnaan.
2. Sebaiknya hidrolisis dilakukan sampai akar bawang benar-benar transparan.
3. Dalam squashing harus ditekan, agar sel-selnya terpisah-pisah dan dapat
diamati fase-fasenya.
H. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A. & Jane B. Reece. 2010. Biologi Edisi 8, Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Gunarso W. 1986. Pengaruh Dua Jenis Cairan Fiksatif yang Berbeda pada
Pembuatan Preparat dari Jaringan Hewan Dalam Metoda Mikroteknik
Parafin. Bogor: IPB Press