Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
INDEKS GLIKEMIK
Disusun Oleh :
Muhammad Wasil
J1A11403
UNIVERSITAS JAMBI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap bahan pangan memiliki zat gizi dan karekteristik yang berbeda-beda berdasarkan jenis dan
kuantitasnya. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang sering ditemukan dalam bahan pangan
yang memiliki kandungan energi. Energi sangat diperlukan bagi tubuh manusia dalam melakukan
berbagai aktivitas. Energi erat kaitannya dengan kadar glukosa darah dalam tubuh seseorang . jika
kadar glukosa darah seseorang diatas kategori normal maka potensi timbulnya beberapa penyakit
dgenetif seperti penyakit diabetes militus yang sangat peka terhadap respon asupan glukosa makanan.
Indeks gilkemik adalah angka yang menunjukkan potensi terhadap peningkatan glukosa darah
dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai
tingkatan atau memiliki 10 yang berbeda apabila diolah atau dimasak dengan cara yang berbeda (
wolever,2006)
Oleh karena itu uji indeks glukemik pada bahan perlu dilakukan guna memperoleh informasi
bahan makanan yang sesuai pada kondisi tubuh seseorang untuk memaksimalkan derajat tingkat
kesehatan individu.
1.2. Tujuan
Untuk mengukur indeks glikemik dari beberapa jenis bahan pangan yang akan diujikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indeks glikemik pangan adalah tingkat panagn menurut efeknya terhadap kadar glukosa darh
pangan yang menaikkan gula darah dengan cepat, memiliki indeks glikenik tinggi sebaliknya
pangan yang menaikkan gula darah dengan lambat memiliki indeks glikemik rendah. Indeks
glikemik pangan mengunakan indeks glikemik glukosa murni sebagai pembandingannya (
rimbawan dan siagian 2005)
Konsep indeks glikemik menjelaskan bahwa tidak setiap karbonhidrat bekerja dengan cara
yang sama. Pangan 16 rendah akan dicerna dan diubah menjadi menjadi glukosa secara
bertahap dan perlahan _ lahan , sehingga puncak kadar gula darah cepat meningkat namun
dalam waktu tertentu akan kembali menurun. Indeks glikemik bahan makanan berbeda beda
tergantung pada fisiologi, bukan pada kandungan bahan makanan( wildowati , 2010)
Perhitungan indeks glikemik dilakukan dengan menggunakan pangan acuan dan pangan
standar, dimana membandingkan luasan kurva kadar gula darah terhadap waktu sampel
dengan standar yaitu glukosa. Glukosa digunakan sebagai standar karena glukosa merupakan
karbonhidrat yang diserap oleh tubuh jumlah glukosa yang dikonsumsi yaitu 50 gram.
Terlebih dahulu panelis dipuasakan sebelum diambil darahnya bertujuan untuk membiarkan
kadar gula darah normal kembali sehingga pada saat menganalisis tidak ada pengaruh dari
karbihidrat lainya ( marsono,2002)
Model perhitungan 1 G yang digunakan pada pratikum ini terdiri atas tiga masam yaitu
metode trapezoid. Luas bangunan dan polynomial. Masing – masing metode tersebut
memiliki cara perhitungan yang berbeda . pada metode trapezoid perhitungan yang digunakan
adalah dengan menjumlahkan luas bangunan trapezium yang dapat dibentuk oleh grafik,
sedangkan pada metode luas bangun dengan cara menghitung penjumlahan luas daerah diatas
garis pada titik terendah . namun pada metode polynomial perhitungan yang digunakan
dengan menentukan persamaan garis kemudian dilakukan integral dan memasukan nilai dari
titik potong sehingga diperoleh luasnya. Setelah diperoleh luas dari uji maka dibandikan
dengan luas dibawah kurva dari kontrol yang digunakan adalah glukosa murni 504 ( miller
,1997)
Perbandingan nilai 1 G dari suatu pangan juga tergantung pada pangan pembandinganya .
pangan pembandin tersebut digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pendekatan nilai 1G
dari suatu pangan. Pangan perbandingan yang digunakan adalah roti tawar, ubi rebus, risol,
dan pisang goreng.
Rumus pengukuran 1G
BAB 3
METODOLOGI
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
WAKTU ( menit )
BAHAN 0 15 30
Roti Tawar 82 125 124
Ubi Rebus 86 136 160
Risol 97 120 130
Pisang Goreng 89 92 114
4.2. Pembahasan
Dari perhitungan indeks glikemik pada bahan uji yang digunakan yaitu roti tawar, ubi
rebus, risol dan pisang goreng , di dapatkan hasil indeks glikemik pada bahan tersebut paling
tinggi adalah nilai indeks glikemik pada ubi rebus .
Pengukuran indeks glikemik menggunakan pangan acuan dan pangan standar . prosedur
penentuan 1G pangan dilakukan dengan prosedur baku ( miller 01.01. 1997 ) selama
pengukuran 1 G subyek berada dalam keaadaan santai atau aktivitas ringan. Kenaikan kadar
gula darah tidak semata ditentukan oleh 1G teteapi juga oleh jumlah karbonhidrat yang
dikonsumsi ( bahan glikemik / glikemik load ). Persyaratan bagi pembentukan klaim indeks
glikemik pangan ialah: pangan mengandung karbonhidarat tidak termasuk surat panjang
subyek penelitian sekurang kurangnya 8-10 orang subyek (direktur standarisasi produk
pangan 2012).
Menurut miller ( 1. 01. 1997 ) masih belum kesepakatan tentang metode terbaik untuk
menghitung luas dibawah kurva respons glikosa darah ( AUC) . sejumlah metode yang
berbedah telah digunakan untuk menentukan AUC tetapi FAO / WHO (1998) menyatakan
bahwa metode yang sering digunakan melibatkan perhitungan geometri dengan memerapkan
aturan trapesium ( trapezoid ) ( FAO / WHO ) ( gibson, 2010 ).
BAB V
PENUTUP
5.1 . Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa roti tawar
termasuk kedalam 1G yang sedang sehingga kadar gula darh sampel alami peningkatan
karena ubi rebus termasuk kedalam golongan 1 G tertinggi. Sebab ubi rebus
menggunakan air sehingga menyebabkan daya cerna roti meningkat sehingga
meningkatkan indeks glukeniknya.
5.2. Saran
Respon saran praktikum sebaiknya dilakukan dan diistirahatkan senyaman mungkin
agar tidak mempengaruhi kadar glukosa dalam darah.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson RS.2010, Princples Of Nutrional Assessment. Secound Edition. New York : Oxford
University Press.
Marison Y. 2002. Indeks Glikemik umbi – umbian. Prosinding seminar nasional Industri
pangan . Surabaya : PATPI
Miller JCB, Powel KF, 1997. The G1 factor :The G1 solution Hodder and Stoughton.
Australia : Hodder headine Australia pty limited.
Wolever TMS . 2006 . The alycaemic indeks . A physiological class Ification of diatary
carbohydrate oxfordshire : Cabi internasional pubhising.