Вы находитесь на странице: 1из 19

PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, KECERMATAN

PROFESIONAL, KEPATUHAN PADA KODE ETIK, DAN KOMITMEN


PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS PEMERIKSA KEUANGAN
DAERAH PADA INSPEKTORAT DI WILAYAH PROVINSI
KEPULAUAN RIAU
SISWORO GUTAMA PUTRA
110462201284
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
KOTA TANJUNGPINANG_PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2016

ABSTRACT

Sisworo Gutama Son, 2016: Influence of Expertise, Independence, Professional Accuracy,


Compliance Code of Ethics and Professional Commitment To
Quality Audit In the Regional Inspectorate in Riau Islands
Province area.

The purpose of this study was to obtain a deeper and provide empirical evidence
about the influence of expertise, independence, due professional care, adherence to a
professional code of ethics and commitment to quality inspectors in the regional financial
inspectorates in the province of Riau Islands.
The data used in this study was obtained from the primary data, namely through
questionnaires. In this study, the authors using purposive sampling technique. Questionnaires
were distributed to all inspectorates in the province of Riau Islands. Regional Inspectorate in
Riau Islands Province which consists of Riau Islands Provincial Inspectorate, Inspectorate
Tanjungpinang, Bintan District Inspectorate. The sample in this study are all auditors who are
in the Riau Islands are comprised of Inspectorate Riau Islands Province totaling 20 auditors,
Inspectorate Tanjungpinang are 16 auditors, and Inpektorat Bintan District amounted to 9
auditors, as a whole amounted to 45 people. The data ready for processing totaled 44 people.
The data is processed using IBM SPSS 20 program.
Results from the study showed that the Skills (X1) had no significant effect on the
Quality Auditor, it can be seen that the t value of 1.979 <t table 2.024 and significant values
(Sig) 0.055> 0.05. The independence (X2) significantly affects Quality Auditor, with a value
of 3.367 t count> t table 2.024 and significant values (Sig) 0.002 <0.05. Accuracy
Professionals (X3) had no significant effect on the Quality Auditor, with a value of 0,495 t <t
table 2.024 and significant values (Sig) 0.623> 0.05. Compliance with the Code (X4) has no
significant effect on the Quality Auditor, with a value of 0.678 t <t table 2.024 and significant
values (Sig) 0.502> 0.05. Compliance with the Code (X5) had no significant effect on the
Quality Auditor, the t value of -1.247 <t table 2.024 and significant values (Sig) 0.220> 0.05.

Keywords: Expertise, independence, due professional care, adherence to the code of ethics
and professional commitment, quality auditor.

JURNAL UMRAH 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No.
Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) sebagaimana yang tercantum dalam diktum kedua menegaskan
bahwa standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah wajib dipergunakan sebagai
acuan bagi seluruh auditor pemerintahan untuk melaksanakan audit sesuai dengan mandat
audit masing-masing, dalam rangka peningkatan kualitas auditor pada saat melakukan
pemeriksaan.
Kondisi saat ini, masih ada daerah dalam penyelenggaraan pemerintahannya yang
belum siap dengan sistem pemerintahan yang baru untuk menyelenggarakan pemerintahan
daerah sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Banyak terjadi kasus di sejumlah
daerah yang berkaitan dengan masalah korupsi, ketidak beresan, penyalahgunaan wewenang
dan jabatan, pelanggaran, dan masih banyak lagi kasus pidana lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya fenomena seperti yang baru saja terjadi pada bulan
11/2010 (http:/infokorupsi.com), terdapat kasus penyuapan yang juga banyak melibatkan
oknum pejabat pemerintah kota Bekasi, salah satu dari sekian jumlah diantaranya kepala
inspektorat pemkot Bekasi. Mengapa hal ini dapat terjadi? Lemahnya pengendalian internal
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan salah satu penyebab terjadinya
ketidak efisienan dan ketidak efektifan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan tentunya
berdampak pada pemborosan anggaran dan keuangan daerah.
Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian dan pertimbangan penting auditor
inspektorat dan pimpinan fungsi pengawasan di lingkungan pemerintahan daerah. Untuk
mencapai keinginan dan harapan tersebut, setiap pekerjaan audit yang dilakukan harus
terkoordinasi dengan baik antara fungsi pengawasan dengan berbagai fungsi, aktivitas,
kegiatan, ataupun program yang dijalankan Pemerintah Daerah dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang dengan judul “Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional,
Kepatuhan Pada Kode Etik dan Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Pemeriksa
Keuangan Daerah Pada Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.”

JURNAL UMRAH 2
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah keahlian berpengaruh terhadap kualitas auditor pada inspektorat di wilayah
Provinsi Kepulauan Riau?
2. Apakah Independensi berpengaruh terhadap kualitas auditor pada inspektorat di
wilayah Provinsi Kepulauan Riau?
3. Apakah kecermatan profesional berpengaruh terhadap kualitas auditor pada
inspektorat di wilayah Provinsi Kepulauan Riau?
4. Apakah kepatuhan pada kode etik berpengaruh terhadap kualitas auditor pada
inspektorat di wilayah Provinsi Kepulauan Riau?
5. Apakah komitmen profesional berpengaruh terhadap kualitas auditor pada inspektorat
di wilayah Provinsi Kepulauan Riau?
6. Apakah keahlian, independensi, kecermatan profesional, kepatuhan pada kode etik,
dan komitmen profesional berpengaruh terhadap kualitas auditor pada Inspektorat di
wilayah Provinsi Kepulauan Riau?
3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagaiberikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Keahlian terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Di
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
2. Untuk mengetahui pengaruh Independensi terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat
Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
3. Untuk mengetahui pengaruh Kecermatan Profesional terhadap Kualitas Auditor Pada
Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
4. Untuk mengetahui pengaruh Kepatuhan Pada Kode Etik terhadap Kualitas Auditor
Pada Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
5. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kualitas Auditor Pada
Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
6. Untuk mengetahui pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional,
Kepatuhan Pada Kode Etik dan Komitmen Profesional terhadap Kualitas Auditor
Pada Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
4. Batasan Masalah

JURNAL UMRAH 3
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak terlalu luas, maka peneliti hanya akan
membahas mengenai Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada
Kode Etik, Komitmen Profesional yang menjadi konsep dasar terhadap Kualitas Pemeriksa
Keuangan Pada Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Adapun data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau,
Kantor Inspektorat Kota Tanjungpinang, Kantor Inspektorat Kabupaten Bintan, serta dari
hasil kuesioner yang akan penulis sebarkan pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau,
Inspektorat Kota Tanjungpinang, Inspektorat Kabupaten Bintan khususnya kursioner diisi
oleh Auditor yang berada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengalaman, pemahaman, kemampuan
intelektual tentang pengaruh keahlian, independensi, kecermatan profesional,
kepatuhan pada kode etik, dan komitmen professional terhadap kualitas pemeriksa
keuangan.
2. Bagi Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran tentang kualitas auditor, pelatihan, tuntutan
kecakapan profesional yang dibutuhkan yang dapat meningkatkan kinerja auditor
Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau di masa yang akan datang.
3. Bagi pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, khususnya Provinsi Kepulauan
Riau penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dalam
memahami fungsi, peran, tanggungjawab dan tugas Inspektorat
Propinsi/Kabupaten/Kota.
4. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian dan sebagai
bahan referensi peneliti lain yang akan meneliti hal yang sama.
6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
Bab ini membahas tinjauan pustaka yang memuat teori–teori yang berkaitan
dengan pengaruh keahlian, independensi, kecermatan profesionel, kepatuhan

JURNAL UMRAH 4
pada kode etik, komitmen professional, kualitas pemeriksa keuangan,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis dan pengembangan hipotesis.
Landasan teori ini diambil berdasarkan literatur pendukung penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang populasi dan sampel, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel,
identifikasi variabel, dan metode analisis data.
BAB IV ANALISA DATA
Bab ini menguraikan deskripsi objek penelitian serta analisis data dan
pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pemeriksa
keuangan, yaitu keahlian, independensi, kecermatan professional, dan
kepatuhan pada kode etik, dan komitmen professional, pembahasan.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini memuat kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan skripsi,
kemudian dikemukakan beberapa implikasi dan keterbatasan dari penelitian.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

1. Kualitas Auditor
De Angelo (dalam Alim dkk, 2007) mendefinisikan kualitas audit sebagaiprobabilitas
bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran padasistem akuntansi auditee.
Sedangkan Deis dan Groux (dalam Alim dkk, 2007)menjelaskan bahwa probabilitas untuk
menemukan pelanggaran tergantung padakemampuan teknis auditor dan probabilitas
melaporkan pelanggaran tergantung padaindependensi auditor.
Indikator-indikator Kualitas auditor menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 yang
diasumsikan dalam penelitian Lubis (2009) yaitu:
1. Melaksanakan Tupoksi denganefektif.
2. Menyediakan kertas kerjapemeriksaan.
3. Melaksanakan koordinasi audit.
4. Melaksanakan perencanaan audit.
5. Melakukan penilaian efektifitastindak lanjut hasil pemeriksaan dankonsistensi
penyajian laporan hasilaudit.

JURNAL UMRAH 5
2. Keahlian
Bedard (1986) dalam Lastanti (2005) mengartikan keahlian atau kompetensi sebagai
seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan prosedural yang luas yang
ditunjukkan dalam pengalaman audit.
Indikator-indikator Keahlian menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 yang diasumsikan dalam
penelitian Lubis (2009) yaitu:
1. Memiliki tingkat pendidikan formalminimal Strata Satu (S-1 )
2. Mengikuti pelatihan yang memadaidibidang auditing, akuntansi sektorpublik, dan
keuangan daerah.
3. Memiliki keahlian di bidangauditing
4. Memiliki keahlian di bidangakuntansi sektor publik, keuangandaerah dan lain-lain.
5. Memiliki keahlian di bidangadministrasi pemerintahan danhukum.
6. Mempunyai sertifikasi jabatanfungsional auditor (JFA) danmengikuti pendidikan dan
pelatihanprofesional berkelanjutan.
7. Memiliki keterampilan dalamberhubungan dengan orang lain danmampu
berkomunikasi secara efektifdengan auditi.
3. Independensi
Independensi menurut Arens dkk. (2008) dapat diartikan mengambil sudut pandang
yang tidak bias. Auditor tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi juga harus
independen dalam penampilan. Independensi dalam fakta (independence in fact) ada bila
auditor benar-benar mampu mempertahankan sikap yang tidak bias sepanjang audit,
sedangkan independensi dalam penampilan (independent in appearance) adalah hasil dari
interpretasi lain atas independensi ini.
Indikator-indikator Independensi menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 yang diasumsikan dalam
penelitian Lubis (2009) yaitu:
1. Bebas dari intervensi dan mendapat dukungan dari pimpinan tertinggi.
2. Harus memiliki sikap netral dan tidak bias

JURNAL UMRAH 6
3. Menghindari konflik kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan dan
melaporkan hasil audit.
4. Tidak mempunyai hubungan yang dekat dengan auditi seperti hubungan sosial,
kekeluargaaan atau hubungan lainnya.
5. Melaporkan kepada pimpinan APIP mengenai situasi jika independensi atau
objektifitas terganggu baik secara fakta maupun penampilan.
6. Pimpinan APIP harus menggantikan auditor yang menghadapi gangguan terhadap
konflik kepentingan.
4. Kecermatan Profesional
Auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama
(due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan.
Indikator-indikator Kecermatan Profesional menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 yang
diasumsikan dalam penelitian Lubis (2009) yaitu:
1. Menggunakan keahlianprofesionalnya dengan cermat danseksama.
2. Menggunakan keahlianprofesionalisme secara hati-hati(prudent) dalam setiap
penugasan.
3. Menerapakan pertimbanganprofesional dalam mengembangkankeahlian
profesionalnya.
5. Kepatuhan Pada Kode Etik
Pengertian Etika menurut Firdaus (2005) adalah perangkat prinsip moral atau nilai.
Masing-masing orang memiliki perangkat nilai, sekalipun tidak dapat diungkapkan secara
eksplisit.
Indikator-indikator Kepatuhan Pada Kode Etik menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 yang
diasumsikan dalam penelitian Lubis (2009) yaitu:
1. Melaksanakan tugas mentaati peraturan perundang-undangan dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab.
2. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan kode etik terhadap organisasi intern.
3. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan kode etik terhadap auditi.
4. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan kode etik terhadap masyarakat
6. Komitmen Profesional

JURNAL UMRAH 7
Komitmen profesional diartikan sebagai intensitas identifikasi dan keterlibatan
individu dengan profesinya. Identifikasi ini membutuhkan beberapa tingkat kesepakatan
antara individu dengan tujuan dan nilai-nilai yang ada dalam profesi termasuk nilai moral dan
etika.
Adapun Indikator Komitmen Profesional menurut Edi (2008) yang diasumsikan
dalam penelitian Yulianto (2015), yaitu:
1. Berusaha keras dan sekuat mungkinuntuk melancarkan karir dalam menjalaniprofesi
sebagai akuntan.
2. Bangga memberitahu orang lainbahwa berprofesi sebagai seorangakuntan.
3. Menjalani profesi akuntan dalam hal kinerja tugas.
4. Memperhatikan pengembangankarir profesi akuntan.
5. Profesi akuntan adalah yang terbaik.
7. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang diajukan untuk penelitian ini berdasarkan seperti yang
telah diuraikan diatas. Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang kerangka pemikiran
penelitian ini, maka dapat dilihat dalam gambar 2.10 berikut ini:
Gambar 2.10
Kerangka Pemikiran

Keahlian (X1)

Independensi (X2)
Kualitas
Pemerikasa
Kecermatan Profesional (X3) Keuangan
(Auditor) (Y)

Kepatuhan Pada Kode Etik (X4)

Komitmen Profesional (X5)

8. Penelitian Terdahulu

JURNAL UMRAH 8
Variabel
NO Nama Judul Penelitian Hasil penelitian
Penelitian
1 Haslinda Pengaruh keahlian, - keahlian, Keahlian, independensi,
Lubis independensi, - independensi, kecermatan profesional
(2009) kecermatan Profesional - kecermatan dan kepatuhan pada
dan kepatuhan pada kode - Profesional dan kode etik secara
etik Terhadap kualitas - kepatuhan pada bersama berpengaruh
auditor pada Inspektorat kode etik signifikan terhadap
provinsi Sumatera utara kualitas auditor
2 R. Dimas Pengaruh Orientasi - Whistleblowing Orientasi Etika
Arief Etika, Komitmen - Orientasi Etika Idealisme, Orientasi
Yulianto Profesional dan Idealisme Etika Relativisme,
(2015) Sensitivitas Etis - Orientasi Etika Komitmen Profesional,
Terhadap Relativisme dan Sensitivitas Etis
Whistleblowing (Studi - Komitmen secara simultan
Empiris pada Badan Profesional berpengaruh terhadap
Pemeriksa Keuangan - Sensitivitas Etis Whistleblowing
(BPK)
Perwakilan Daerah
Istimewa Yogyakarta)
3 Irfan Dinata Pengaruh Keahlian, - Keahlian Hasil penelitian
Lubis Etika, Komitmen, dan - Etika menunjukkan bahwa
(2014) Kecermatan Profesional - Komitmen Keahlian, Etika,
Terhadap Kualitas - Kecermatan Komitmen, dan
Pemeriksa Keuangan Profesional Kecermatan Profesional
Pada Inspektorat - Kualitas Pemeriksa secara simultan
Provinsi KEPRI Keuangan. berpengaruh signifikan
terhadap kualitas
pemeriksa keuangan
pada inspektorat
Provinsi Kepulauan
Riau.

9. Hipotesis
1. H1 = Keahlian memiliki pengaruh terhadap Kualitas pemeriksa keuangan.
2. H2 = Independensi memiliki pengaruh terhadap Kualitas pemeriksa keuangan.
3. H3 = Kecermatan Profesional memiliki pengaruh terhadap Kualitas pemeriksa
keuangan.
4. H4 = Kepatuhan Pada Kode Etik memiliki pengaruh terhadap Kualitaspemeriksa
keuangan.
5. Komitmen Profesinal memiliki pengaruh terhadap Kualitas pemeriksa keuangan
6. H6 = Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, dan Kepatuhan Pada Kode
Etik, dan Komitmen Profesional Memiliki Pengaruh terhadap Kualitas pemeriksa
keuangan Daerah Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.

JURNAL UMRAH 9
METODOLOGI PENELITIAN

1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota
Tanjungpinang,Kabupaten Bintan”.
2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Inspektorat di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau,
yang terdiri dari Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang,Kabupaten
Bintan.
3. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang berada di wilayah Kepulauan
Riau yang terdiri dari, Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau berjumlah 20 auditor, Inspektorat
Kota Tanjungpinang berjumlah 16 auditor, dan Inpektorat Kabupaten Bintan berjumlah 9
auditor.
4. Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik Purposive Sampling. Menurut
Sangadji dan Sopiah (2010), Purposive Sampling yaitu metode penetapan sampel
berdasarkan kriteria tertentu. Aparat Inspektorat di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang
terdiri dari Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang,
Inspektorat Kabupaten Bintan yang ikut dalam tugas pemeriksaan, secara keseluruhan
berjumlah 45 orang.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat yang dapat dipercaya kebenarannya dan relevan
masalah yang diteliti, maka pengumpulan data dilakukan dengan beberapa
metode:Wawancara, Kuesioner, Studi Pustaka.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa kuesioner penelitian yang
terdiri dari 3 bagian yaitu bagian pertama berupa surat permohonan sebagai responden yang
dibuat oleh peneliti ditujukan kepada semua responden, bagian kedua berupa isian biodata
yang harus diisi oleh responden dan keterangan dalam pengisian kuesioner, dan bagian ketiga

JURNAL UMRAH 10
berupa pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh responden dimana responden tinggal
memilih jawaban yang telah disediakan dengan cara mencheck list.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert (interval 5), hal ini sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2008) yaitu pada skala Likert terdapat1, 2, 3, 4, 5 interval, dari
kata ”sangat setuju” sampai ” sangat tidak setuju”. (contoh kuesioner terlampir), dengan skala
likert peneliti ingin responden memberikan persepsinya secara jelas, dan sesuai dengan apa
yang dirasakan tanpa ada keraguan.

7. Operasional Variabel
Operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dan atau
konstrak dengan cara memberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau
variabel.Operasional variabel dalam penelitian ini yaitu Pengaruh Keahlian, Independensi,
Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada Kode Etik dan Komitmen Profesional Terhadap
Kualitas Pemeriksa Keuangan Daerah Pada Inspektorat di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
A. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah: Kualitas Pemeriksa Keuangan Daerah (Y), adalah kualitas audit
yang telah dicapai oleh para auditor di dalam melaksanakan pekerjaannya.
B. Variabel bebas (Independent)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah:Keahlian (X1), Independensi (X2), Kecermatan Profesional (X3),
Kepatuhan Pada Kode Etik (X4), Komitmen Profesional (X5). Sumber : Asumsi Haslinda
Lubis (2009), Asumsi R. Dimas Arief Yulianto (2015).
8. Metode Analisis Data
A. Analisis Statistik Deskriptif
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas Data
2. Uji Reliabilitas
9. Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
B. Uji Multikoliniearitas

JURNAL UMRAH 11
C. Uji Heterokedastisitas
1. Uji Glejer
10. Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional,
Kepatuhan Pada Kode Etik, Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan
Inspektorat digunakan analisis regresi berganda. Model yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = βo + β𝟏𝐗𝟏+ β𝟐𝐗𝟐+ β𝟑𝐗𝟑+ β4X4 + β5X5 + e
Dimana:
Y = Variabel dependen (Kualitas Pemeriksa Keuangan)
α = Konstanta
β1, β2, β3, β4, β5, = Koefisien garis regresi
X1, X2, X3, X4, X5 = Variabrel independen (keahlian, independensi, kecermatan
professional, kepatuhan pada kode etik)
e = Eror / Variabel pengganggu
Untuk memperoleh model regresi berganda yang terbaik maka model yang diajukan
perlu dilakukan Uji t, uji F, Uji Koefisien Determinasi sebagai berikut:
1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
3. Uji Koefisien Determinasi ( R2 )

ANALISA DATA

1. Hasil Signifikansi Parsial (uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
t Sig.
Std.
Model B Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3,585 2,695 1,330 ,191
Keahlian ,181 ,091 ,259 1,979 ,055 ,564 1,772
Independensi ,432 ,128 ,549 3,367 ,002 ,365 2,738
KecermatanProfesional ,117 ,236 ,072 ,495 ,623 ,463 2,160
KepatuhanPadaKodeEtik ,154 ,227 ,113 ,678 ,502 ,350 2,857

JURNAL UMRAH 12
KomitmenProfesional -,128 ,102 -,145 -1,247 ,220 ,713 1,402
Sumber: Data Primer Yang Diolah

2. Hasil Uji Signifikansi

ANOVAa
Sum of Mean
df F Sig.
Model Squares Square
1 Regression 144,274 5 28,855 13,011 ,000b
Residual 84,272 38 2,218
Total 228,545 43
Sumber: Data Primer yang diolah
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of
Model R
Square Square the Estimate
a
1 ,795 ,631 ,583 1,489
Sumber: Data Primer yang diolah

4. Pembahasan
Penelitian ini menguji pengaruh keahlian, independensi, kecermatan profesional,
kepatuhan pada kode etik, komitmen profesional terhadap kualitas pemeriksa keuangan
daerah. Secara keseluruhan, hasil pengujianhipotesis dengan menggunakan regresi berganda
dapat dilihat pada tabel berikutini.
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Kode Hipotesis Hasil

Gagal
H1 Keahlian berpengaruh terhadap kualitas audit
diterima

H2 Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit Diterima

Gagal
H3 Kecermatan profesional berpengaruh terhadap kualitas audit
diterima
Gagal
H4 Kepatuhan pada kode etik berpengaruh terhadap kualitas audit
diterima
Gagal
H5 Komitmen profesional berpengaruh terhadap kualitas audit
diterima
Sumber: Data Primer yang diolah

JURNAL UMRAH 13
1. Pengaruh Keahlian terhadap Kualitas Audit
Hipotesis pertama menyatakan bahwa keahlian berpengaruh signifikanterhadap
kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisienregresi variabel
kompetensi adalah 0,181. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value
0,055. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungannilai t hitung 1,979 < t tabel 2,024. Hal ini
menunjukkan bahwa keahlian tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan pendapat Lubis (2009) dan Irfan
Lubis (2014) yang menunjukkan bahwa keahlian berpengaruh positif signifikan terhadap
kualitas pemeriksa keuangan.
2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit
Hipotesis kedua menyatakan bahwa Independensi berpengaruh signifikanterhadap
kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisienregresi variabel
kompetensi adalah 0,432. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dengan p value
0,002. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungannilai t hitung 3,367 > t tabel 2,024. Hal ini
menunjukkan bahwa Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan pendapatLubis (2009) menunjukkan
bahwa independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pemeriksa
keuangan.
3. Pengaruh Kecermatan Profesional terhadap Kualitas Audit
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Kecermatan Profesional berpengaruh
signifikanterhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai
koefisienregresi variabel kompetensi adalah 0,117. Nilai ini signifikan pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan p value 0,623. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungannilai t
hitung 0,495 < t tabel 2,024. Hal ini menunjukkan bahwa Kecermatan Profesional tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil pengujian hipotesisini tidak sejalan dengan pendapatLubis (2009) dan Irfan
Lubis (2014) yang menunjukkan bahwa kecermatan professional berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas pemeriksa keuangan.
4. Pengaruh Kepatuhan Pada Kode Etik terhadap Kualitas Audit
Hipotesis keempat menyatakan bahwa Kepatuhan Pada Kode Etik berpengaruh
signifikanterhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai
koefisienregresi variabel kompetensi adalah 0,154. Nilai ini signifikan pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan p value 0,350. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungannilai t

JURNAL UMRAH 14
hitung 0,678 < t tabel 2,024. Hal ini menunjukkan bahwa Kepatuhan Pada Kode Etik tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan pendapatLubis (2009) yang
menunjukkan bahwa kepatuhan pada kode etik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas pemeriksa keuangan.
5. Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kualitas Audit
Hipotesis kelima menyatakan bahwa Komitmen Profesional berpengaruh
signifikanterhadap kualitas audit. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai
koefisienregresi variabel kompetensi adalah –0,128. Nilai ini signifikan pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan p value 0,220. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungannilai t
hitung – 1,247 < t tabel 2,024. Hal ini menunjukkan bahwa Komitmen Profesional tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan pendapatDalmy (2009) yang
menunjukkan bahwa komitmen profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas pemeriksa keuangan.
6. Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada
Kode Etik, dan Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan dugaan semua hipotesis di atas secara parsial berpengaruh positif
signifikanterhadap kualitas audit. Pengujian signifikan silmutan (uji F) dapat dilihat hasil F-
hitung adalah 13,011 dengan taraf signifikansi 0,000 sedangkan F-tabel adalah 2,46. Dengan
demikian F-hitung 13,011 > F-tabel 2,46, dan nilai signifikan < 0,05. Artinya dapat
disimpulkan bahwa keahlian, independensi, kecermatan profesional, kepatuhan pada kode
etik, dan komitmen professional secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
kualitas auditor.
Sedangkan hasil dari uji kofisien determinasi (R2) dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,583. Hal ini berarti 58,3% variasi variable
(Kualitas Auditor)dapat dijelaskan oleh variasi kelima variable independen (keahlian,
independensi, kecermatan profesional, kepatuhan pada kode etik, dan komitmen profesional).
Sedangkan sisanya 41,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian.

KESIMPULAN

JURNAL UMRAH 15
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah penulis sebarkan kepada
PemeriksaLaporanKeuanganInspektoratProvinsiKepulauan Riau, Inspektorat Kota
Tanjungpinang, danInspektoratKabupatenBintan, serta hasil dari analisi dan uji hipotesis
yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberikan saran
yang bermanfaat bagi pihak seluruh Kantor InspektoratProvinsiKepulauan Riau, Inspektorat
Kota Tanjungpinang, InspektoratKabupatenBintankhususnya
untukPemeriksaLaporanKeuangan (auditor) yang menjadi objek penelitian ini.
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Keahlian tidak berpengaruh terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Di Wilayah
Provinsi Kepulauan Riau.
2. Independensi berpengaruh terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Di Wilayah
Provinsi Kepulauan Riau.
3. Kecermatan Profesional tidak berpengaruh terhadap Kualitas Auditor Pada
Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
4. Kepatuhan Pada Kode Etik tidak berpengaruh terhadap Kualitas Auditor Pada
Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
5. Komitmen Profesional tidak berpengaruh terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat
Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
6. Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada Kode Etik, dan
Komitmen Profesional secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kualitas Auditor
Pada Inspektorat Di Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
2. Saran
Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, makapeneliti
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya:
1. Menambah jumlah sampel yang diteliti dan memperluas lokasi penelitiansehingga
diharapkan tingkat generalisasi dari analisis akan lebih akurat.
2. Menambah variabel-variabel lain seperti moderating, intervening,maupun variabel
independen seperti kinerja, loyalitas, program kerjapemeriksaan (PKP) dan
kecukupan waktu yang memiliki kemungkinanuntuk berpengaruh terhadap kualitas
auditor.

JURNAL UMRAH 16
3. Agar peneliti selanjutnya menggunakan data sekunder sebagai datapenelitian seperti
data tupoksi, KKP dan konsistensi atas laporan hasilaudit.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, 2007. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.
Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi danIndependensi
terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai
VariabelModerasi.Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar
Arens, Alvin A., and J.K. Loebecke, 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu.Adaptasi oleh
Amir Abadi Yusuf. Jakarta: Buku Satu Salemba Empat.
Arens, Hebert 2005. Auditing II: Modul oleh Pusdiklatwas BPKP. Jakarta: Edisi ke Empat.
Arens et al. 2008. Auditing and Assurances Services - An Integrated Approach. Edisi
Kedua belas. Prentice Hall.
Arens, Alvin A., Randal K. Elder, Mark S. Beasley, dan Amir Abadi jusuf. “Auditingand
Assurance Services An Integrated Approach: An IndonesianAdaptation”. 13th
edition, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Arifin, Popon Sjarif. “Etika Profesi”, artikel diakses tanggal 9 Agustus 2010,
darihttp://www.erwadi.polinpdg.ac.id
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2007. Peraturan BPK-RI No. 1tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
Bedrad, J. dan Michelene, Chi. T.H 1998, Expertise in Auditing of AccountingPractice &
Theory.
Bline, Dennis.., Duchon, Meixner, and Wilda F, 1991. The measurement of organizational
and professional commitment; an examination of the physchometric properties of
two commonly used isntrumets. Behavioural research in acconting, Vol. 3; 1-11.
Dalmy, Dalisman 2009. Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor
Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi.
Skripsi: Universitas Sumatra Utara.
Edi Joko. (2008). Hubungan Antara Komitmen Professional Dan SosialisasiAntisipatif
Dengan Orientasi Etika Mahasiswa Akuntansi.Thesis. Semarang:Program Studi
Magister Sains Akuntansi, Universitas Diponegoro.
Fatoni, Rizky Akbar. “Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung, 2005.
Firdaus. 2005. Auditing: Pendekatan Pemahaman Secara Konprehensif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
Herris B. Simanjuntak 2005 ”Jiwasraya Magazine Edisi Nopember”.
IAI. 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Iksan Arfan., and Ghozali, Imam, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Akuntansidan
Manajemen,PT. Madju Medan Cipta, Medan.
Lastanti Sri, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan
Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan.Media Riset Akuntansi, Auditing dan
Informasi Vol.5 No.1 April 2005. Hal 85-97.

JURNAL UMRAH 17
Lowenshon, S., Johnson E.L., dan Elder J.R. 2005. Auditor Specialization andPerceived
Audit Quality, Auditee Satisfaction, and Audit Fees in the LocalGovernment Audit
Market
Lubis, Haslinda. 2009. Pengaruh Keahlian, Indepedensi, Kecermatan Profesional Dan
Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi
Sumatra Utara. Skripsi: Universitas Sumatra Utara.
Lubis, Irfan Dinata. 2014. Pengaruh Keahlian, Etika, Komitmen, dan Kecermatan
Profesional Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan Pada Inspektorat Provinsi
KEPRI. Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).
Mardiasmo, 2002. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah.Yogyakarta: Andi
Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Yogyakarta: Andi
Mardiasmo. 2006. Pewujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi
Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah Vol.
2, No. 1
Marhadi, Lina. “Pengaruh Orientasi Etika, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis
Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit”. Skripsi tidak
dipublikasikan, Trisakti School of Management. 2006.

Messier, F.W., V.S. Glover, dan F.D. Prawitt. 2005. Jasa Audit dan Assurance:Suatu
Pendekatan Sistematis. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Edisi 4 Buku1 & 2.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Meyer, John P., Natalie J. Allen., dan Ian R. Gellatly. “Affective and Continuance
Commitment to the Organization: Evaluation of Measures and Analysis of
Concurrent and Time-Lagged Relations.” Journal of Applied Psychology Vol. 75
No. 6, hal. 710-720, 1997.
Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31Maret 2008 tentang Standar Audit Aparatur
Pengawasan Adaptasi oleh Amir Abadi Yusuf, Jakarta: Buku Satu Salemba
Empat.
Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Kepulauan Riau Nomor 5 Tahun 2011.
R. Dimas Arief Yulianto, 2015. Pengaruh Orientasi Etika, Komitmen Profesional, dan
Sensitivitas Etis Terhadap Whistlebolwing (Studi Empiris pada Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK)Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta).Universitas Negeri
Yogyakarta. Skripsi.
Rivai, Harif A, 2003. Pengaruh Kepuasan Gaji gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Organisasi Terhadap Intensi Keluar: Pengujian Empiris Model Turnover. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi, Vol 3; 335-352.
Sangadji, Etta. Mamang., and Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Sososutikno, C. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan
PerilakuDisfungsional serta Pengaruhnya terhadap kualitas Audit.Simposium
NasionalAkuntansi VI. Surabaya
Suharyanto., and Tata Iryanto. 1996. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Surabaya: Penerbit
Indah.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B. Bandung: Alfabeta.

JURNAL UMRAH 18
Trisnaningsih, Sri. 2002. Pengaruh komitmen terhadap kepuasan kerja auditor, Motivasi
sebagai Variabel Intervening, studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa
Timur. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6; 199-216.

JURNAL UMRAH 19

Вам также может понравиться